SOTERIOLOGI MARTIN LUTHER


SOTERIOLOGI MARTIN LUTHER
gadget, bisnis, keuangan

Bagi Martin Luther keselamatan itu adalah karena anugerah Allah semata, dan itu diterima hanya melalui iman. Dapat dibandingkan dengan apa yang disebutkan dalam Katekhismus Heidelberg tentang penjelasan iman:

Iman yang sejati itu bukan saja pengetahuan yang pasti, sehingga saya mengaku benar segala yang dinyatakan oleh Allah dengan Firmannya kepada kita, melainkan juga kepercayaan yang teguh, yang di tanam oleh Roh Kudus di dalam hati saya dengan Injil, bahwa keampunan dosa, kebenaran dan keselamatan yang kekal, sudah dianugerahkan oleh karena karunia Tuhan dan pahala Kristus saja, bukan hanya kepada orang lain saja, melainkan juga kepada saya.

Dari penjelasan ini mengkokohkan pandangan doktrin keselamatan menurut Luther adalah karena anugerah Allah semata-mata dan diterima manusia dengan iman. Hanya melalui iman manusia dibenarkan. Hanya melalui iman manusia menerima tindakan keadilan Allah. Perbuatan, jasa manusia tidak menjadi karcis manusia masuk surga, keselamatan hanya melalui iman saja.

Martin Luther menekankan keselamatan karena anugerah Allah, dan bukan karena perbuatan manusia. Atau bila dihubungkan dengan pemahaman orang Yahudi bahwa kebenaran atau keselamatan manusia bukan dengan melakukan hukum Taurat. Tentu dengan pemahaman ini, bukan berarti perbuatan baik manusia dan hukum Taurat yang diberikan tidak berlaku lagi. Perbuatan baik, melakukan hukum tetap perlu. Hukum Taurat perlu dan hukum itu adalah sebagai instrumental dan instruksional. Forde menyebut ‘Mengamalkan hukum adalah hal yang benar.

Hukum Taurat itu kudus, adil, dan baik, tetapi tidak bisa menghasilkan atau mempengaruhi apa yang dituntutnya’. Penyebutan ini meneguhkan bahwa hukum Taurat itu sangat penting. Hukum Taurat menurut pengakuan pemazmur: ‘Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari’. Paulus menyebutkan dalam Roma 3:20: ‘Sebab tidak seorang pun yang dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.’

Ini menunjukkan hukum Taurat penting, tetapi bukan porsi menambah jasa keselamatan manusia. orang percaya kepada Tuhan atas anugerah keselamatan yang sudah diberikannya kepada manusai secara gratis tanpa syarat. Alkitab juga jelas mendorong orang percaya untuk berbuat baik, bahkan dengan iman melahirkan perbuatan baik, atas kasih yang Tuhan perlihatkan kepada sesama.

Baca Juga: Keselamatan Inisiatif  Allah Yang Agung

Untuk melihat alasan yang mendalam bagi Luther menghadir bahwa keselamatan adalah karena anugerah Allah semata hal ini erat juga dengan teologinya Martin Luther yang menekankan teologi salib bukan teologi kemuliaan.

Forde sebagaimana dikutip oleh Herb Keistman, menyebutkan ada perbedaan antara teologi kemuliaan dan teologi salib. Menurutnya agama-agama yang mengikuti teologi kemuliaan bisa dikenali dari sumbernya yang berasal dari upaya manusia, yaitu khususnya upaya Adam lama untuk membenarkan diri di hadapan kuasa Tuhan mana pun yang mungkin ada. 
SOTERIOLOGI MARTIN LUTHER
Teologi kemuliaan adalah agama manusiawi. Sebaliknya teologi salib dilihat sebagai perbuatan Allah untuk mendamaikan manusia dengan diri-Nya sendiri. Teologi salib adalah karya Allah di dalam diri manusia melalui Kristus, bukan perbuatannya untuk menyenangkan Allah. Hukum taurat dan perbutan baik lakukan sebagai tanda syukur

BACA JUGA: BIOGRAFI MARTIN LUTHER

Dari pemahaman di atas dapat disimpulkan bahwa keselamatan menurut Martin Luther adalah didasarkan karya Allah di dalam diri Yesus Kristus (sola grace). Keselamatan adalah anugerah semata-mata yang diterima dengan iman. Itu berarti orang yang sudah percaya di dalam Yesus Kristus keraguan tidak ada lagi, kata mudah-mudahan selamat tidak akan muncul lagi, sebab di dalam iman percaya kita kepada Dia Yesus Juru selamat telah menjamin keselamatannya.

Dialah ‘ho kurios ho soter antropo’ (Kristus itulah penyelamat manusia). Sekalipun cara Allah menyelamatkan manusia adalah bukan dengan cara yang menarik secara akal dan pikiran manusia karena dilakukannya dengan jalan salib. Memang demikianlah adanya makna Teologi Salib. Dalam kitab Yesaya Dia disebut tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada, tetapi ‘oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh’ (Yesaya 53:2-5).

Next Post Previous Post