5 WUJUD PELANGGARAN PERINTAH KELIMA (KELUARAN 20:12)

Pdt. Yakub Tri Handoko

Keluaran 20: 12: “Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu”.
5 WUJUD PELANGGARAN PERINTAH KELIMA (KELUARAN 20:12)
gadget, bisnis, otomotif
Menghormati orang tua seharusnya merupakan sesuatu yang tidak sukar untuk dilakukan. Secara logis kita sudah tahu bahwa kita perlu menghormati orang tua. Tetapi kenyataan di sekeliling kita menunjukkan banyak orang yang gagal menghormati orang tua. Alkitab juga mencatat beberapa wujud pelanggaran terhadap perintah menghormati orang tua atau hukum yang kelima:

1. Pertama, tidak menjaga kehormatan orang tua. 

Dalam Kejadian 9 diceritakan, suatu ketika setelah Nuh minum anggur, ia mabuk dan telanjang di dalam kemahnya. Ham, salah satu anak Nuh, melihat hal tersebut. Namun Ham hanya memandangi aurat ayahnya dan menceritakan hal itu kepada kedua saudaranya. Akibat perbuatan itu Ham menerima kutukan dari Nuh. 

Ketika kita melihat orang tua melakukan kesalahan dan kita ingin menceritakan kejelekan-kejelekan itu kepada orang lain, bukan dalam rangka sharing kehidupan dan mencari solusi, maka kita termasuk melanggar perintah yang kelima. Mengapa? Karena kita tidak menjaga kehormatan orang tua. Apa saja yang membuat nama orang tua kita menjadi buruk merupakan pelanggaran terhadap perintah yang kelima.

2. Kedua, mengharapkan yang buruk terjadi pada orang tua. 

Di dalam Keluaran 21:17, Alkitab mencatat dengan tegas perihal orang-orang yang mengutuki orang tuanya, maka orang itu layak untuk dihukum dengan sangat berat. Mengutuki orang tua berarti mengucapkan kata-kata yang buruk tentang orang tua, bukan cuma mengata-ngatai yang buruk, tetapi juga mengutuki. Itu berarti mengharapkan sesuatu yang buruk terjadi pada orang tua dan itu merupakan pelanggaran terhadap hukum yang kelima.

3. Ketiga, tidak menaati orang tua. 

Ada banyak contoh di dalam Alkitab tentang hal ini dan yang paling terkenal adalah anak-anak Imam Eli: Hofni dan Pinehas (1Samuel 2). Mereka melakukan kejahatan yang luar biasa menjijikkan di Bait Allah. Mereka bersetubuh dengan perempuan-perempuan yang melayani di sana. Mereka mengambil kurban bakaran yang seharusnya dipersembahkan dulu, tapi mereka mengambilnya untuk diri mereka. Pada waktu Eli menasihati mereka, Hofni dan Pinehas tidak mendengarkan nasihat Eli sama sekali. Terlepas dari Imam Eli juga bersalah dan ditegur oleh Tuhan di dalam bagian yang sama, apa yang dilakukan Hofni dan Pinehas adalah pelanggaran terhadap perintah yang kelima. Mereka pada akhirnya dihukum Tuhan, mati dalam peperangan.

4. Keempat, membangkang terhadap pemimpin rohani. 

Kita sudah tahu bahwa yang dimaksud dengan orang tua bukan hanya orang tua secara biologis tetapi juga para pemimpin rohani kita. Kalau kita membangkang terhadap pemimpin rohani kita maka itu termasuk pelanggaran terhadap hukum yang kelima. 

Di dalam Bilangan 12 dicatat tentang Miryam dan Harun yang membangkang terhadap Musa. Tuhan telah memilih Musa menjadi pemimpin bangsa Israel, termasuk pemimpin bagi Harun dan Miryam. Tuhan memanggil Musa lebih dahulu dan ketika Musa melontarkan banyak alasan barulah Tuhan memilih Harun untuk menyertai Musa. Tuhan mengatakan dengan jelas bahwa Harun akan menjadi seperti nabi bagi Musa dan Musa akan menjadi seperti Allah bagi Harun. Jadi jelas jabatan Musa lebih tinggi daripada jabatan Harun.

Tetapi Miryam dan Harun merasa bahwa Tuhan tidak berbicara kepada Musa saja dan Tuhan tidak menempatkan Musa saja di tampuk kepemimpinan, tapi mereka juga. Ini adalah pembangkangan secara rohani dan kita semua tahu akhir dari cerita itu. Miryam dikutuk oleh Tuhan dan dihukum menderita kusta. Hanya karena doa Musa saja maka Miryam bisa disembuhkan. Hal ini tidak berarti bahwa kita tidak boleh tidak setuju dengan para pemimpin rohani. Tidak setuju adalah wajar. Beda pendapat juga wajar. Tapi ini berbicara tentang sikap hati, tentang pembangkangan. Sikap hati inilah yang termasuk di dalam pelanggaran terhadap perintah yang kelima.

5. Kelima, tidak memperhatikan ayah dan ibu orang tua di masa tua mereka. 

Matius 15 mencatat teguran Tuhan Yesus kepada orang-orang Farisi. Mereka berkata bahwa mereka telah membayar ke bait Allah, apa yang menjadi kewajiban mereka. Tetapi Tuhan Yesus mengecam dan memandang mereka sebagai orang yang tidak menghormati orang tua mereka. Mengapa? Karena uang yang seharusnya mereka simpan untuk memelihara orang tua mereka di masa usia lanjut, mereka gunakan untuk hal-hal yang lain. 


Walaupun hal-hal yang lain itu kelihatannya sangat baik dan “rohani”, tetapi kalau tidak ada lagi yang disisihkan untuk memelihara orang tua mereka maka mereka telah melanggar perintah yang kelima. Tuhan Yesus dengan tegas menyatakan: “Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadatmu sendiri.” (Matius 15:6). 

Uang tersebut tidak dipakai dengan sembarangan, bukan untuk berjudi dan bukan dipakai untuk hal buruk lainnya melainkan untuk membayar kepada Bait Allah dan untuk mendukung pekerjaan yang bersifat rohani. Tapi tetap saja, kalau hal itu dilakukan namun kita tidak memperhatikan orang tua kita, maka kita termasuk melanggar perintah yang kelima.

Kita perlu bertanya pada diri kita sendiri: Apakah kita sudah memberikan perhatian yang cukup kepada orang tua kita? Apakah kita sudah memberikan kasih kita yang cukup? Apakah kita sudah memperhatikan mereka dan sungguh-sungguh ingin memelihara mereka? Tuhan memberkati kita.
Next Post Previous Post