PEMILIHAN TAK BERSYARAT ALLAH BAPA
Antonius Steven Un, S.Kom., M.Div.
Pendahuluan
Pendahuluan
Predestinasi adalah istilah teologi yang berarti Allah menetapkan memilih sebagian orang berdosa untuk diselamatkan dan menetapkan menolak/membiarkan sebagian lagi untuk dibinasakan. Predestinasi adalah pengajaran Alkitab. Sejumlah ayat yang dapat kita lihat adalah
otomotif, business |
Pertama, Yohanes 6:37-38. Dalam ayat ini, Tuhan Yesus menegaskan bahwa Ia datang ke dalam dunia bukan untuk melakukan kehendakNya tetapi untuk melakukan kehendak Bapa yakni untuk menebus mereka yang telah diberikan Bapa kepadaNya.
Kedua, Yohanes 15:16. Dalam ayat ini ditegaskan bahwa bukan manusia yang memilih Allah tetapi Allah-lah yang memilih, mengevaluasi, menetapkan dan menguasai hidup manusia, menjadikannya anak-anak Tuhan.
Kedua, Yohanes 15:16. Dalam ayat ini ditegaskan bahwa bukan manusia yang memilih Allah tetapi Allah-lah yang memilih, mengevaluasi, menetapkan dan menguasai hidup manusia, menjadikannya anak-anak Tuhan.
Ketiga, dalam Kisah Para Rasul 13:48 menegaskan bahwa manusia bisa percaya kepada Allah bukan karena bergantung perasaannya, bukan karena ia mau atau tidak mau, bukan karena ia untung atau rugi tetapi bahwa mereka yang telah ditetapkan Allah untuk hidup kekal akan percaya. Percaya adalah akibat dari penetapan Allah sebelum dunia dijadikan.
Akhirnya, ayat paling terkenal tentang Predestinasi adalah datangnya dari Efesus 1:4. Jelas bahwa pemilihan itu telah dilakukan Allah sebelum dunia dijadikan dan hal itu dilakukan bukan berdasarkan kekudusan manusia tetapi justru supaya manusia memperoleh kekudusan.
Prinsip-Prinsip tentang Predestinasi
Akhirnya, ayat paling terkenal tentang Predestinasi adalah datangnya dari Efesus 1:4. Jelas bahwa pemilihan itu telah dilakukan Allah sebelum dunia dijadikan dan hal itu dilakukan bukan berdasarkan kekudusan manusia tetapi justru supaya manusia memperoleh kekudusan.
Prinsip-Prinsip tentang Predestinasi
Pertama, Predestinasi adalah ajaran Alkitab bukan penemuan baru/inovasi dari John Calvin atau teologi Reformed.
Ada ratusan ayat yang menegaskan tentang konsep Predestinasi. Itu sebabnya, jika kita percaya konsep sola scriptura dan tota scriptura maka tidak bisa tidak kita harus membahas dan menerima pengajaran Alkitab tentang Predestinasi. Ada sebagian orang Kristen yang menolak membahas topik-topik tertentu dalam Alkitab dengan alasan bahwa hal itu menimbulkan polemik atau kontroversi. Tetapi jika Alkitab firman Allah maka kontroversi dan polemik bukan lah datang dari Alkitab tetapi dari tafsiran manusia. Alkitab sebagai firman Allah secara total harus dibaca, direnungkan dan ditaati secara utuh tanpa pilah-pilih ayat mana yang kita suka.
Kedua, kita harus mempelajari Predestinasi dengan sikap hati yang benar.
Kedua, kita harus mempelajari Predestinasi dengan sikap hati yang benar.
Sikap hati yang salah adalah mendekati doktrin ini dengan rasa ingin tahu/kuriositas. Kuriositas tidak boleh menjadi alasan utama mempelajari kebenaran karena kebenaran dipelajari bukan sekedar untuk diketahui tetapi untuk ditaati dan merubah hidup kita. Sikap hati salah yang lain adalah mempelajari predestinas dengan cara spekulasi. Hal ini akan membawa kita jatuh ke dalam kesalahan-kesalahan yang banyak dan tidak seharusnya karena kita memikirkan sesuatu yang tidak dipikirkan Alkitab.
Kita juga tidak boleh mendekati doktrin Predestinasi sekedar untuk debat kusir dan kepuasan intelektual. Bukan itu tujuannya. Sikap hati yang benar adalah kita mempelajari kebenaran ini dengan hati yang takut dan gentar di hadapan Allah, karena Allah membukakan rahasia besar kepada kita yang tidak layak ini, dengan merendahkan diri dan belajar untuk taat kepada Allah.
Ketiga, Predestinasi harus dipahami dalam konteks doktrin kerusakan total manusia berdosa.
Ketiga, Predestinasi harus dipahami dalam konteks doktrin kerusakan total manusia berdosa.
Tanpa konteks ini, kita akan salah mengerti doktrin ini dan menuding Allah yang bukan-bukan. Bahwa manusia sudah rusak total dalam dosa adalah pengajaran Alkitab dan telah kita bahas dalam khotbah tersendiri. Kerusakan total ini mengajarkan bahwa seluruh aspek hidup manusia tanpa kecuali telah tercemar oleh dosa.
Doktrin dosa juga mengajarkan bahwa manusia berdosa telah mati secara rohani dan kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata. Kalau begini maka keselamatan tidak mungkin berasal dari usaha manusia. Juga tidak ada kelayakan apapun yang membuat manusia berhak mengklaim anugerah keselamatan dari Tuhan. Jika Tuhan berkehendak menyelamatkan manusia, hal itu tidak harus dan bukan merupakan kewajiban tetapi merupakan belas kasihan Tuhan, kemurahan hatiNya dan kerelaan kehendakNya.
Baca Juga: Predestinasi Orang-Orang Yang Dipilih (Bagian 1)
Keempat, Predestinasi tidak mengenal Allah yang kejam dan mengerikan tetapi Allah yang berdaulat, penuh kasih dan keadilan.
Baca Juga: Predestinasi Orang-Orang Yang Dipilih (Bagian 1)
Keempat, Predestinasi tidak mengenal Allah yang kejam dan mengerikan tetapi Allah yang berdaulat, penuh kasih dan keadilan.
Bahwa Allah berdaulat total dan penuh memang adalah ciri Allah yang diajarkan Alkitab. Hal ini diajarkan dalam ribuan ayat mulai dari PL hingga PB. Allah tidak pernah lepas kontrol atas apapun termasuk atas alam dan setan seperti yang digambarkan dalam kitab Ayub. Tetapi hal ini tidak berarti Allah kejam dan mengerikan karena Allah adalah kasih dan keadilan. Allah mempunyai belas kasihan dan pengampunan bagi manusia berdosa. Buktinya, Ia dengan rela hati mau memilih sebagian manusia berdosa untuk diselamatkan. Bukti lain, Allah mau memberikan anugerah umum untuk dinikmati oleh orang jahat. Bahkan orang jahat dan diluar Kristus kerap menerima anugerah umum jauh lebih besar dari orang percaya.
Tetapi Allah juga adalah Allah yang adil sehingga Ia menghakimi dan mengadili setiap perbuatan manusia dengan adil dan menjatuhkan hukuman yang setimpal kepada manusia berdosa sesuai dengan besar kesalahannya. Terpujilah Tuhan.
Tetapi Allah juga adalah Allah yang adil sehingga Ia menghakimi dan mengadili setiap perbuatan manusia dengan adil dan menjatuhkan hukuman yang setimpal kepada manusia berdosa sesuai dengan besar kesalahannya. Terpujilah Tuhan.