4 TANDA NYATA KEDEWASAAN ROHANI PENGIKUT KRISTUS
KEDEWASAAN ROHANI
Setelah seseorang diselamatkan dan mengalami hidup baru melalui iman percaya kepada Tuhan Yesus, maka ia memulai proses menuju kepada kedewasaan rohani. Proses menuju kepada kedewasaan rohani ini berlangsung secara terus menerus sepanjang hidup (Filipi 3:12-14).
Setelah seseorang diselamatkan dan mengalami hidup baru melalui iman percaya kepada Tuhan Yesus, maka ia memulai proses menuju kepada kedewasaan rohani. Proses menuju kepada kedewasaan rohani ini berlangsung secara terus menerus sepanjang hidup (Filipi 3:12-14).
gadget, bisnis, keuangan |
Kedewasaan rohani membutuhkan penataan ulang secara radikal prioritas seseorang, dari menyenangkan diri sendiri kepada menyenangkan Tuhan dan belajar untuk senantiasa menaati Tuhan. Kunci untuk mengalami kedewasaan rohani adalah konsistensi dan ketekunan dalam melakukan hal-hal yang akan membawa kita lebih dekat kepada Tuhan.
Seorang Kristen yang sudah mengalami hidup baru harus mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang menuju kepada kedewasaan rohani. Adapun tanda-tanda yang nyata dari pengikut Kristus yang bertumbuh dalam kedewasaan rohani adalah:
1.Memiliki Karakter Kristus
Orang Kristen yang mengalami kedewasaan rohani akan memiliki karakter Kristus. Seorang murid Kristus harus memiliki pertumbuhan karakter yang serupa dengan Kristus. Karena seorang Kristen harus mampu memperkenalkan Kristus kepada dunia melalui karakter Kristus yang termanifestasi dalam diri orang Kristen tersebut (Yohanes 13:35).
Seorang Kristen yang sudah mengalami hidup baru harus mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang menuju kepada kedewasaan rohani. Adapun tanda-tanda yang nyata dari pengikut Kristus yang bertumbuh dalam kedewasaan rohani adalah:
1.Memiliki Karakter Kristus
Orang Kristen yang mengalami kedewasaan rohani akan memiliki karakter Kristus. Seorang murid Kristus harus memiliki pertumbuhan karakter yang serupa dengan Kristus. Karena seorang Kristen harus mampu memperkenalkan Kristus kepada dunia melalui karakter Kristus yang termanifestasi dalam diri orang Kristen tersebut (Yohanes 13:35).
Sudahkah orang-orang di sekitar kita mengenal kita sebagai murid Kristus? Alkitab menegaskan bahwa seorang murid Kristus harus merefleksikan kemuliaan Allah dalam dirinya (2 Korintus 3:18). Karakter Kristus membentuk batiniah seseorang dan terpancar keluar dari diri seseorang yang dapat dilihat oleh dunia sekitarnya. Karakter Kristus yang harus keluar dari dalam kehidupan seorang murid Kristus adalah menampakkan: “semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji” (Filipi 4:8).
Dari ayat Firman Tuhan di atas dapatlah dijelaskan bahwa seorang murid Kristus yang memiliki karakter Kristus akan hidup benar yang artinya hidup apa adanya tanpa memakai topeng kemunafikan. Orang Kristen yang memiliki karakter Kristus akan mempertahankan hidupnya yang mulia dengan tidak berkompromi dengan dosa yang akan dapat merusak dan menghancurkan martabatnya sebagai anak Allah yang mulia.
Seorang murid Kristus yang memiliki karakter Kristus akan mampu menjaga hidup suci dengan membedakan mana yang baik dan mana yang jahat, mana yang berguna dan mana yang tidak berguna dalam kehidupannya di dunia yang jahat ini. Orang percaya yang memiliki karakter Kristus akan menjadi pribadi yang manis yang membuat kehadiran dan keberadaannya dirindukan dan disenangi oleh banyak orang.
Orang Kristen yang memiliki karakter Kristus perkataannya akan sedap didengar oleh orang lain karena membawa penguatan dan penghiburan bagi yang mendengarkannya. Selain itu, murid Kristus yang memiliki karakter Kristus hidupnya akan melakukan banyak kebajikan sehingga ia layak mendapatkan pujian, baik dari Allah maupun manusia. Inilah tanda-tanda nyata dari orang Kristen yang memiliki karakter Kristus dalam hidupnya.
Setiap orang Kristen harus bertanggung jawab secara pribadi untuk mengalami pertumbuhan karakter yang serupa dengan Kristus. Setiap orang percaya bertanggung jawab untuk menjadi alat untuk tujuan mulia yang dipersiapkan untuk melakukan semua perbuatan baik yang Tuhan inginkan bagi setiap orang beriman.
Jadi seorang murid Kristus adalah seseorang yang mau belajar dan menjadi pengikut Kristus yang memiliki komitmen untuk mengembangkan karakternya yang serupa Kristus sehingga hidupnya akan memancarkan kemuliaan Tuhan Yesus Kristus. Proses pemuridan akan memampukan orang percaya bersama-sama dengan orang percaya lainnya saling melengkapi dalam mengembangkan karakter Kristus sehingga hidupnya akan menjadi terang dan garam bagi orang-orang yang ada di sekitarnya
2.Memiliki Kesetiaan dalam Pelayanan
Seorang pengikut Kristus yang mengalami kedewasaan rohani akan memiliki kesetiaan dalam pelayanan. Hal ini sangat berkaitan dengan karakter Kristus sebagaimana yang telah diuraikan di atas. Seseorang yang memiliki karakter Kristus yang berkualitas akan terlihat dalam kehidupan pelayanannya.
2.Memiliki Kesetiaan dalam Pelayanan
Seorang pengikut Kristus yang mengalami kedewasaan rohani akan memiliki kesetiaan dalam pelayanan. Hal ini sangat berkaitan dengan karakter Kristus sebagaimana yang telah diuraikan di atas. Seseorang yang memiliki karakter Kristus yang berkualitas akan terlihat dalam kehidupan pelayanannya.
Apabila seseorang memiliki kematangan dalam karakter Kristus, maka ia akan memiliki pelayanan yang efektif. Sebaliknya apabila seseorang tidak dewasa dalam karakter Kristus, maka ia tidak akan memiliki kerinduan dalam melayani Tuhan dengan baik dan setia.
Kunci agar seseorang dapat memiliki kesetiaan dalam pelayanan adalah memiliki sebuah komitmen untuk mencapai hasil yang maksimal dalam pelayanannya. Komitmen ini dimiliki dan ditunjukkan oleh Tuhan Yesus dalam pelayanan-Nya sehingga banyak orang mereka takjub dan tercengang dan berkata: “Ia menjadikan segala-galanya baik…” (Markus 7:37).
Melayani bukanlah pilihan bagi murid Kristus. Melayani merupakan keharusan bagi orang percaya. Karena Tuhan Yesus terlebih dahulu melayani kita, maka sudah selayaknya kita juga harus melayani Tuhan dengan setia. Kita harus mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, kudus, dan yang berkenan kepada Allah (Roma 12:1).
Tuhan Yesus telah memberikan keteladan dalam hal melayani dengan setia dan maksimal. Dalam kehidupan pelayanan-Nya, Tuhan Yesus telah memberikan yang terbaik yaitu nyawa-Nya sendiri diserahkan bagi umat manusia yang berdosa. Setiap orang percaya yang memiliki kedewasaan rohani pasti akan berusaha untuk meneladani Kristus dengan melakukan pelayanan yang maksimal dengan penuh kesetiaan.
Sebaliknya bagi orang Kristen yang belum dewasa rohaninya pasti akan bersikap apatis dan berusaha untuk menghindari pelayanan. Melalui proses pemuridan seorang Kristen akan dibimbing untuk menyadari akan anugerah Tuhan yang luar biasa besarnya dalam hidupnya dan ia dimampukan untuk memiliki komitmen untuk melayani Tuhan dengan setia dan memberikan yang terbaik dalam pelayanan kepada Tuhan. Selain itu melalui proses pemuridan, pengikut Kristus juga akan dilengkapi dengan berbagai karunia agar dapat dipakai dalam melayani pekerjaan Tuhan. Dengan demikian maka hidupnya akan menghasilkan buahbuah yang lebat bagi kemuliaan Tuhan.
3.Memiliki Keyakinan Iman yang Kokoh
Orang Kristen yang mengalami kedewasaan rohani akan memiliki keyakinan iman yang kokoh kepada Kristus. Keyakinan iman yang kokoh sangat penting dalam kehidupan orang percaya di tengah-tengah dunia yang serba relatif ini. Kita hidup dalam zaman pluralisme yang mengajarkan bahwa semua agama sama dan dapat menyelamatkan manusia serta membawa manusia yang berdosa masuk ke dalam kerajaan surga. Pluralisme menganut prinsip bahwa banyak jalan menuju Roma.
3.Memiliki Keyakinan Iman yang Kokoh
Orang Kristen yang mengalami kedewasaan rohani akan memiliki keyakinan iman yang kokoh kepada Kristus. Keyakinan iman yang kokoh sangat penting dalam kehidupan orang percaya di tengah-tengah dunia yang serba relatif ini. Kita hidup dalam zaman pluralisme yang mengajarkan bahwa semua agama sama dan dapat menyelamatkan manusia serta membawa manusia yang berdosa masuk ke dalam kerajaan surga. Pluralisme menganut prinsip bahwa banyak jalan menuju Roma.
Demikian halnya juga dengan jalan menuju surga tidak hanya melalui Yesus, namun dapat melalui semua agama dan kepercayaan yang ada dalam dunia ini. Banyak orang Kristen yang telah terpengaruh oleh ajaran pluralisme sehingga mereka tidak lagi meyakini bahwa Yesus adalah satu-satunya Juru Selamat dunia. Bahkan tidak sedikit orang Kristen yang mencampuradukan kepercayaan mereka dengan kepercayaan yang lain dalam sinkretisme.
Oleh sebab itu, seorang yang mengaku sebagai orang percaya harus mengalami kedewasaan rohani agar ia memiliki keyakinan iman yang kokoh akan Injil keselamatan dalam Yesus Kristus (Roma 1:16,17). Keyakinan iman yang kokoh dapat ditumbuhkan dalam diri seseorang melalui proses pemuridan. Dalam proses pemuridan seorang murid Kristus akan dibimbing untuk mengenal Tuhan Yesus secara lebih dekat dan mendalam sehingga kehidupan imannya akan terus mengalami pertumbuhan karena ia memiliki akar yang kuat di dalam Kristus.
Dengan demikian maka imannya kepada Tuhan Yesus tidak akan mudah goyah tatkala diperhadapkan dengan berbagai macam angin pengajaran yang menyesatkan. Ia akan tetap berdiri kokoh di atas dasar yang teguh yaitu Firman yang Hidup, sang Juru Selamat sejati, Tuhan Yesus Kristus. Dengan keyakinan iman yang kokoh, orang Kristen juga akan dapat bertahan dalam mengiring Kristus di tengah-tengah badai kehidupan yang sering menggoyahkan iman orang Kristen. Kita hidup dalam akhir zaman di mana banyak kesukaran dan pergumulan.
Masalah keluarga, ekonomi, kesehatan, dan berbagai macam penderitaan yang lain seringkali dihadapi oleh orang percaya. Di tengah-tengah kondisi dunia seperti ini tidak sedikit orang Kristen menjadi goyah dan meragukan kehadiran dan pemeliharaan Tuhan di dalam hidup mereka. Akibatnya banyak orang Kristen yang meninggalkan Tuhan dan memalingkan hati kepada ilah-ilah lain yang dianggap dapat menolong mereka menjawab dan mengatasi persoalan hidup mereka. Hal ini menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki keyakinan iman yang kokoh kepada Kristus. Mereka belum sungguh-sungguh menjadi murid Kristus yang sejati.
Melalui proses pemuridan orang Kristen akan ditolong untuk memiliki kedewasaan rohani yang ditunjukkan dengan kemampuan untuk tetap berharap dan berserah kepada Tuhan di tengah badai kehidupan yang mereka hadapi. Dengan demikian ia akan tetap setia mengiring dan melayani Kristus dalam situasi dan kondisi apapun yang ia hadapi dalam kehidupannya di dunia yang sarat dengan pergumulan hidup dan duka nestapa. Orang Kristen yang dewasa rohani tidak akan mundur dalam mengiring dan melayani Tuhan sampai dengan kesudahan alam dan bertemu dengan Tuhan.
4,Memiliki Perspektif Hidup
Seorang murid Kristus yang mengalami kedewasaan rohani akan memiliki perspektif yang jelas dalam hidupnya. Perspektif adalah kemampuan untuk melihat bukan hanya apa yang tampak jelas ada di depan kita tetapi juga mampu untuk melihat sesuatu yang belum kelihatan. Sangat jarang orang Kristen memiliki perspektif dalam hidupnya.
4,Memiliki Perspektif Hidup
Seorang murid Kristus yang mengalami kedewasaan rohani akan memiliki perspektif yang jelas dalam hidupnya. Perspektif adalah kemampuan untuk melihat bukan hanya apa yang tampak jelas ada di depan kita tetapi juga mampu untuk melihat sesuatu yang belum kelihatan. Sangat jarang orang Kristen memiliki perspektif dalam hidupnya.
Kebanyakan orang Kristen hanya melihat apa yang terjadi sekarang dan tidak mampu untuk melihat ke depan tentang hasil dari segala tindakannya hari ini. Orang Kristen harus mampu memperkirakan apa yang akan terjadi beberapa tahun ke depan akibat dari apa yang kita lakukan hari ini. Seseorang yang memiliki perspektif hidup akan merencanakan dan memikirkan secara hati-hati tentang apa yang harus ia lakukan hari ini agar membawa dampak yang positif bagi dirinya dan orang lain bukan sebaliknya membawa dampak yang negatif bagi dirinya dan orang lain di kemudian hari.
Pengikut Kristus harus memiliki perspektif dalam hidupnya agar ia tidak akan menyesal di kemudian hari namun sudah terlambat. Melalui proses pemuridan, orang Kristen akan dimampukan untuk memiliki perspektif dalam hidupnya sehingga ia mampu melihat dengan jelas apa dampak yang ditimbulkan dari segala perbuatan hari ini, sehingga ia akan berpikir terlebih dahulu secara matang sebelum ia mengambil langkah dan keputusan dalam hidupnya, baik tutur kata, sikap, dan perbuatan. Dengan demikian ia akan memetik hasil yang positif dari apa yang diperbuatnya saat ini.
Perspektif juga adalah suatu kemampuan untuk melihat segala sesuatu dalam hidupnya dalam sudut pandang Tuhan dengan menyadari bahwa sudut padang dari Tuhan mungkin berbeda dengan sudut pandang kita. Melalui perspektif hidup kita akan meyakini bahwa sudut pandang Tuhan lebih jelas dan tak terbatas daripada sudut pandang kita yang terbatas, sehingga kita menyelaraskan sudut pandang kita dengan sudut pandang Tuhan.
Melalui proses pemuridan, orang Kristen akan dimampukan untuk melihat segala sesuatu dalam hidupnya dalam sudut pandang Tuhan sehingga ia akan dapat mensyukuri segala sesuatu yang Tuhan izinkan terjadi dalam hidupnya tanpa bersungut-sungut dan memberontak kepada Tuhan, meskipun tidak sesuai dengan apa yang ia harapkan. Selain daripada itu, seseorang yang memiliki perspektif hidup akan mampu melihat secara positif terhadap segala keadaan yang ia hadapi.
Seseorang yang memiliki perspektif akan melihat bahwa segala keadaan yang sulit bukan sebagai penghalang dalam hidupnya namun sebaliknya melihat segala persoalan dalam hidupnya merupakan batu lompatan dan kesempatan emas yang akan membawa dia kepada suatu kondisi yang lebih baik dalam hidupnya.
Dengan demikian seseorang yang memiliki perspektif di dalam menjalani kehidupannya bukan hanya melihat apa yang tampak di depannya saja, namun juga mampu menatap dan meyakini akan ada masa depan yang penuh harapan yang disediakan oleh Tuhan (Yeremia 29:11).