5 ASPEK ORANG BENAR DALAM ALKITAB

Paling sedikit ada lima aspek yang perlu kita lihat, siapakah orang yang benar, siapa orang yang righteous. Lima aspek atau sudut ini saya simpulkan dari seluruh Kitab Suci, dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
5 ASPEK ORANG BENAR DALAM ALKITAB
gadget, bisnis, otomotif
1. Pertama, orang yang righteous /benar adalah orang yang sungguh-sungguh lurus dan jujur. 

Bukan orang yang liku-liku, bukan orang yang licik, bukan orang yang samar-samar, tetapi orang yang betul-betul bertanggung jawab atas apa yang dia katakan. Righteous man, pertama-tama dia harus mempunyai ketulusan dan sikap yang lurus. Orang yang kalau bicara, berputar-putar, akhirnya tidak tahu apa yang dia bicarakan. 

Saya berumur 60 lebih baru sadar, ada orang yang kelihatan baik, padahal sebenarnya tidak. Kalau kita bicara dengan dia, dia mudah mengatakan ya, gampang, setuju terus. Orang seperti itu yang paling tidak gampang. Mendadak dia berubah, baru sadar bahwa dia sebenarnya tidak jujur. Itu bukan orang yang righteous. Orang righteous berani bertanggung jawab atas apa yang dia katakan, setia, karena dia lurus dan jujur.

2. Kedua, seorang yang righteous adalah orang yang memperlakukan orang lain dengan adil, tidak memandang bulu. 

Ia menghormati baik orang kaya maupun yang miskin. Kepada orang berkuasa besar, dia baik-baik bersahabat. Kepada orang yang tidak mempunyai kuasa sama sekali, dia sama menghormati. Melalui aspek kedua ini, kita gampang melihat, siapa orang yang benar atau tidak. Dunia ini adalah dunia yang terlalu memandang pentingnya keuntungan. 

Saya sangat tidak menghormati beberapa macam orang. Semacam orang, terhadap atasan bersifat budak, terhadap bawahan bersikap menekan. Kedua, terbalik, terhadap atasan selalu berontak, terhadap bawahan merayu mencari dukungan. Orang-orang semacam ini tidak beres, karena tidak memperlakukan orang lain sewajarnya. Bisakah engkau memberitahukan kesalahan atasanmu dengan hati yang sungguh mengasihi dia? Bisakah engkau terhadap pembantumu memuji dia kalau dia bekerja dengan baik? Bisakah engkau menghormati anak orang yang miskin tetapi punya semangat berjuang? Bisakah engkau menegur anak orang kaya yang bisanya bermalas-malasan? 

Sikap yang lurus ini adalah sikap dari orang benar. Be righteous, bersikaplah adil kepada semua orang maka engkau akan menjadi lebih mirip Tuhan. Tuhan Yesus waktu di dunia tidak pernah menolak orang yang berdosa paling besar. Berapa besar dosa mereka, jika mereka datang kepada Kristus, Kristus tidak menghina mereka, Kristus menerima mereka. Tapi Yesus tidak pernah menerima dosa yang paling kecil sekalipun. Inilah keadilan dan kebenaran Kristus yang terus menerus menjadi Tuhan, teladan dan standar bagi seluruh dunia selama-lamanya. Bandingkan Yesus dengan pendiri-pendiri agama yang lain, tidak ada yang dapat dibandingkan dengan Tuhan Yesus.

3. Ketiga, orang yang righteous adalah orang yang mengisi hidupnya dengan kebenaran. 

Sehingga dia melakukan segala sesuatu berdasarkan kebenaran. Dia tidak sembarangan, karena dia memiliki prinsip kebenaran. Saya terus berkhotbah, karena mau membentuk suatu generasi yang benar, mau mengisi kebenaran ke dalam hatimu. Di dalam kantong jiwamu, ada tempat untuk mengisi kebenaran. Tetapi banyak orang tidak mengisi kantong itu, melainkan mengisi kantong yang lain, yaitu kantong nafsu. Tidak ada hal yang bisa kita berikan untuk bisa memuaskan nafsu yang tidak pernah puas. Tuhan memberikan seks sebagai kenikmatan yang terbesar bagi tubuh jasmani, di dalam jalur yang benar. 

Jikalau engkau mengisi kantong kebenaran terlebih dulu, tidak mungkin Tuhan meninggalkanmu, Dia juga akan memberikan kepadamu kenikmatan jasmani di dalam jalur yang benar. Isilah dulu kantong kebenaran sampai penuh, engkau akan memiliki pengendalian diri untuk menikmati seks di dalam jalur yang benar, dan engkau akan menikmati seks lebih daripada makhluk apapun. Mari kita belajar menjadi pemuda pemudi yang terus mengisi pengertian kebenaran, kita akan mengerti hal-hal yang melampaui pengetahuan alam. 

Kita akan mengerti pengertian supra natural tentang makna hidup, pengertian supra natural akan kekekalan, dan relevansinya terhadap hidup kita yang sementara ini. Akibatnya kita juga akan mengerti pengertian supra natural akan etika, moralitas dan tanggung jawab kita kepada Sang Pencipta. Pengertian-pengertian ini dan kebenaran yang diisi membuat kita menjadi orang yang benar, lurus, jujur, dan bertanggung jawab.

4. Keempat, orang yang benar adalah orang yang mempunyai ketegasan terhadap dosa. 

Kalau ada orang main-main dengan kelakuan yang tidak senonoh, dengan semacam usulan yang tidak beres, dia akan menjadi marah, dan dia akan tolak. Dia mempunyai sifat melawan, menolak, meniadakan yang tidak benar. Itulah sikap yang benar dari orang benar. Saat ini kita sangat mengharapkan ada orang-orang seperti ini di Indonesia untuk menjadi presiden, menteri, dan pejabat pemerintah. Ini adalah sifat dari peta dan teladan Allah. 

Pemuda-pemudi jangan mempunyai ambisi untuk menjadi orang penting, orang besar, tetapi setelah jadi orang penting, tidak dapat memberikan teladan hidup yang baik untuk menjadi contoh bagi yang lebih muda. Jika demikian, engkau adalah orang yang gagal. Apa gunanya engkau menjadi paling besar dan penting, tidak ada gunanya kalau tidak disertai moral yang tinggi. Biarlah engkau juga memiliki moral yang tinggi, sehingga semua pengikut mengatakan, dia patut dihormati dan dia patut duduk di tempat yang tinggi itu. 

Tetapi orang berjiwa kerdil, bukan orang yang mencari moral yang tinggi, dia mencari posisi yang tinggi, bagaimana jadi orang penting dan punya kuasa besar. Orang yang duduk di posisi yang tinggi, tetapi tidak bermoral akan mempermalukan diri sendiri. Orang yang punya gelar yang tinggi, tetapi tidak mempunyai bobot akan mempermalukan dirinya sendiri. Sebaliknya, orang yang berbobot, tetapi tidak ada gelar, tidak apa-apa. Berbobot tidak bergelar, sayang sedikit. Bergelar tidak berbobot, sangat memalukan.

5. Kelima, seorang yang benar adalah seorang yang menuntut diri dan mau hidup di dalam kesucian, kerohanian yang tertinggi. 

Orang yang selalu menuntut diri untuk hidup di dalam standar kesucian yang tertinggi. Orang yang tidak mau dosa mengotori hidupnya. Orang benar akan senantiasa menjaga agar kehidupannya tidak dipengaruhi dan dicemari dosa. Hidupnya memiliki kompas, dia tidak gampang dipengaruhi, dirayu, digoda, atau dijerumuskan ke dalam dosa. Kalau engkau melihat ada orang miskin diperlakukan tidak adil oleh orang kaya, lalu engkau menjadi marah, kemarahan itu adalah reaksi daripada sifat righteous, dikaiosune, yang ada di dalam dirimu.

Orang benar (righteous) memiliki kelima sifat ini di dalam dirinya. Seorang yang menghidupkan atau melaksanakan peta dan teladan Allah, dia melakukan segala prinsip keadilan, di dalam lingkungan dia sendiri. Di dalam rumah tangga, masyarakat, tempat bekerja, persekutuan, dan gereja, belajar jadi orang yang menjalankan keadilan. 

Orang yang righteous, setiap saat dia mau mengerjakan sesuatu, keadilan dan kebenaran Tuhan yang diutamakan. Sehingga semua penyelewengan langsung diketemukan dan dia peka apakah dia sendiri melanggar atau tidak. Orang yang peka akan pelanggaran diri, dia tidak gampang terjerumus ke dalam dosa. Orang yang tidak peka, yang tahunya keuntungan dan ambisi diri, dia tidak bisa menyangkal diri, dia menjual diri, lalu mendapatkan keuntungan yang sedikit. Akhirnya dia akan menghancurkan reputasi, hari depan, rencana Tuhan di dalam dirinya sendiri.

Di cerita Tiongkok ada seorang yang namanya Bao Jing Tian, yang terkenal dari generasi ke generasi, karena dia seorang hakim sangat adil, tidak memandang bulu, dan keputusannya selalu tepat luar biasa. Orang Reformed mengatakan hal itu sebagai common grace (anugerah umum). Orang Cina mengatakan dia mengambil keputusan seperti dewa. Maksudnya, keputusannya selalu tepat dan bijaksana, karena mempunyai kepekaan akan keadilan. Semoga Tuhan memberikan kita kepekaan akan keadilan, sehingga kita mengambil keputusan sesuai dengan keadilan kebenaran Tuhan, sebagai salah satu sifat dari peta dan teladan Allah di dalam hati kita. 

Jika kita adalah orang Kristen, ada 3 tahap di dalam mengambil keputusan. 

Tahap pertama adalah, peka akan kompas di dalam hati. 

Kedua, sesuaikan dengan ajaran seluruh Kitab Suci. 

Ketiga, taat pada pimpinan Roh Kudus. Dengan ketiga prinsip ini, Kemana saja kita akan jadi orang yang beres, menjadi berkat bagi orang lain, dan menjadi pertolongan bagi orang lain yang memerlukan petunjuk. Dengarlah nasihat-nasihat yang baik, terimalah prinsip-prinsip yang benar, bentuklah dirimu dengan kepekaan keadilan, selalu cari semua prinsip dan unsur Alkitab untuk mendukung dirimu, peka pada pimpinan Roh Kudus di dalam seluruh hidupmu. Sehingga engkau menjadi orang yang benar dan adil (righteous) demi memuliakan Tuhan. Amin. -Gadget
Next Post Previous Post