3 KONSEP YANG DITENTANG DALAM DOA BAPA KAMI

Pdt. Yakub Tri Handoko.

Pada sesi sebelumnya kita sudah belajar bahwa hal yang dipentingkan di dalam Doa Bapa Kami bukanlah kata-katanya, tetapi konsepnya. Doa Bapa Kami diajarkan untuk menentang beberapa konsep doa yang tidak benar. 
3 KONSEP YANG DITENTANG DALAM DOA BAPA KAMI
otomotif, gadget
Sebelum Tuhan Yesus mengajarkan Doa Bapa Kami (Matius 6:9-13), Dia menyinggung lebih dulu beberapa konsep doa yang tidak benar (Matius 6:5-8), baru kemudian Dia mengajarkan konsep doa yang benar melalui Doa Bapa Kami. Apa saja konsep atau sikap berdoa yang ditentang di dalam Doa Bapa Kami ini?

1. Pertama, berdoa untuk dipuji atau mendapatkan pengakuan dari orang lain. Dalam Matius 6:5-6 Tuhan Yesus menyinggung tentang kebiasaan berdoa orang Farisi. Dalam budaya dan keagamaan orang Yahudi, doa memiliki aturan tersendiri, misalnya berapa kali harus berdoa atau jam berapa saja mereka harus berdoa. Beberapa orang sengaja untuk berada di tempat umum pada saat jam-jam doa semacam itu, lalu mereka berdoa di tengah kerumunan banyak orang. 

Mereka berdoa supaya orang lain bisa melihat betapa salehnya mereka memelihara waktu-waktu berdoa. Doa bukan lagi berfokus pada hubungan orang tersebut dengan Allah tetapi tentang orang itu dengan orang-orang lain. Mereka mengharapkan sesuatu dari orang lain melalui doa, padahal doa seharusnya tentang kita dengan Allah.

Itu sebabnya Tuhan Yesus mengajarkan kalau berdoa jangan di kerumunan orang tetapi di tempat yang tersembunyi, di dalam kamar dengan pintu dikunci. Hal yang dipersoalkan di sini bukanlah melarang orang berdoa di tengah publik melainkan ketika motivasi dan tujuan berdoa supaya dipuji oleh orang lain. 

Kesalahan semacam ini bisa kita temui di banyak tempat atau mungkin kita pun pernah melakukannya. Contoh: Ketika berdoa di depan banyak orang, kita mengatur kata-kata kita sedemikian rupa dan begitu indah. Atau kita memakai kata-kata yang sangat panjang sekali dan kita menggunakan intonasi-intonasi tertentu supaya doa yang kita panjatkan begitu indah. 

Pertanyaannya: Apakah kita menggunakan cara yang sama ketika kita berdoa secara pribadi dengan Tuhan? Ada banyak orang berdoa di muka umum sebagai ajang untuk memamerkan kefasihan bicara atau memamerkan betapa mereka dekat dengan Tuhan. Tapi bukan doa seperti itu yang dicari oleh Tuhan.

2. Kedua, doa yang bertele-tele yang dimaksudkan untuk mengontrol Allah. Dalam Matius 6:7 Tuhan Yesus menyinggung beberapa orang yang di dalam doanya itu bertele-tele. Mereka menyangka, kata-kata yang banyak akan memperbesar peluang mereka untuk mendapatkan apa yang mereka doakan. Menurut penelitian arkeologis, dari tulisan-tulisan kuno yang ditemukan, terdapat banyak doa kuno, yang di dalamnya memuat begitu banyak dan panjang sebutan tentang Allah. 

Hal ini menunjukkan bahwa orang-orang yang berdoa tersebut berpikir dengan banyaknya kata-kata akan mempengaruhi banyaknya kuasa di dalam doa itu. Dengan kata lain mereka berpikir bahwa Allah bisa dikontrol melalui jumlah kata-kata. Tentu saja Allah tidak melarang orang yang berdoa lama. 

Tuhan Yesus juga beberapa kali berdoa semalam-malaman. Tuhan juga tidak melarang orang berdoa mengucapkan kata-kata yang itu-itu saja. Karena di dalam doa Tuhan Yesus di Taman Getsemani, Dia juga berdoa dengan kata-kata yang sama. Tetapi yang ditentang di sini adalah konsepnya yaitu menganggap bahwa jumlah kata-kata mempengaruhi jumlah kuasa di dalam doa itu. Ini adalah hal keliru yang ditentang dalam Doa Bapa Kami.

3. Ketiga, konsep yang menganggap doa sekadar memberitahu Tuhan apa yang kita mau. Di dalam Injil Matius 6:8 tepat sebelum Tuhan Yesus mengajarkan Doa Bapa Kami, Tuhan Yesus mengatakan “Bapa Sorgawi itu mengetahui semuanya sebelum kamu mengucapkannya.” Bapa di surga memahami kebutuhan kita sebelum kita mengucapkan kepada-Nya. Dengan kata lain doa bukan tentang memberitahu Allah apa yang kita mau; doa adalah mencari tahu apa yang Tuhan mau. 


Doa bukan sekadar memberitahu apa yang kita mau karena sebelum kita memberitahu, Allah juga sudah tahu. Doa bukan memberitahu Allah apa yang kita mau, tetapi mencari tahu apa yang Allah mau di dalam hidup kita. Itulah sebabnya bagian awal dari Doa Bapa Kami semuanya tentang Allah: datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu, dikuduskanlah nama-Mu dan seterusnya. Semuanya adalah tentang Allah dan kita mau tahu apa yang Allah kehendaki bagi kita.

Itulah konsep-konsep doa yang keliru dan ditentang oleh Tuhan Yesus. Tuhan memberkati kita!
Next Post Previous Post