DOA BAPA KAMI SEBAGAI POLA HIDUP ORANG KRISTEN
Efesus Suratman.
Doa ini mengajarkan sebagaimana mestinya berdoa dan memaknai doa yang menjadi perjumpaan di antara Pencipta dengan Ciptaan. Pandangan dari Freddy Gunawan yang menyatakan bahwa Doa Bapa kami merupakan alat yang memperkaya dan mengingatkan orang percaya akan pentingnya menjaga kesatuan dan perdamaian gereja, dan juga menjadi identitas orang percaya dan dasar untuk bersaksi
1.Bagian yang pertama yang dibahas dalam tulisan ini adalah Bapa kami yang di Sorga, Bapa menjadi pusat tujuan dari doa-doa yang dinaikan, dengan penyebutan Bapa memberikan pengertian suatu relasi kedekatan antara Tuhan dengan manusia yang digambarkan seperti seorang anak kepada bapaknya. Yesus memanggil Allah Bapa dengan sebutan Bapa supaya kita orang percaya kepada Tuhan Yesus memperoleh bagian sebagai anak, kesatuan Tuhan Yesus dengan Bapa sangat terlihat jelas dalam pernyataan Yesus dimana saat murid-muridnya melihat Yesus (anak) dia juga melihat Bapa.
Tidak ada agama di dunia ini yang memiliki kedekatan relasi seperti orang percaya kepada Yesus yang dapat menyebut Tuhannya dengan sebutan Bapa. Pemanggilan Bapa kepada Tuhan itu merupakan hak istimewa yang manusia terima.
Jika melihat dalam bahasa Ibrani-Aramik kata Bapa menggunakan kata “Abba”yang didalamnya terkandung pengertian Bapa (Ab) dan dan Ibu (ba), yang bisa dipahami menjadi Bapa-Ibu sumber segala yang ada. Yesus mengajarkan bahwa Allah adalah Bapa dan Yesus adalah Anak, sehingga Yesus mengajarkan juga kepada murid-muridNya untuk memanggil Bapa.
Jika melihat dalam bahasa Ibrani-Aramik kata Bapa menggunakan kata “Abba”yang didalamnya terkandung pengertian Bapa (Ab) dan dan Ibu (ba), yang bisa dipahami menjadi Bapa-Ibu sumber segala yang ada. Yesus mengajarkan bahwa Allah adalah Bapa dan Yesus adalah Anak, sehingga Yesus mengajarkan juga kepada murid-muridNya untuk memanggil Bapa.
Abba yang adalah Bapa sekaligus ibu itu menunjuk kepada Allah sebagai sumber darisegala sesuatu, saat kita memanggil Allah sebagai Bapa maka status anak yang dimiliki orang percaya tidaklah terlepas dari kehendak Allah didalam Yesus Kristus, Karena didalam Kristus saja kedekatan hubungan orang percaya dengan Allah bisaterwujud.
Setelah kata Bapa yang merupakan pribadi utama yang dituju, yang harus dengan sikap hormat manusia dihadapanNya ada kata “kami”, dengan kata ini Tuhan Yesus sedang mengajarkan kepada para murid Nya dan secara khusus kepada kita pada masasekarang bahwa seorang yang percaya kepada Yesus tidak hidup sendiri saja namun memiliki banyak saudara yang dikasihi dan yang mengasihi Tuhan, kata “kami” menunjukan satu kesatuan orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus tidak lagi menggunakan frasa “aku” namun “kami”, karena setiap orang percaya mereka adalah sama-sama anak Bapa.
Di bagian pertama ini juga kita diajarkan bahwa ada tempat yang nama Sorga, dan itu harus menyadarkan manusia bahwa manusia tidak hanya hidup dibumi saja. Sorga yang merupakan tempat maha tinggi Tuhan adalah tempat yang nyata.Dengan orang percaya tau bahwa sorga adalah tempat maha tinggi sang pencitasegalanya maka orang percaya harus memiliki sikap yang hormat kepada Tuhan.
2. Bagian selanjutnya yang dibahas adalah dikuduskanlah nama-Mu,
Kemuliaan
Tuhan yang tiada bandingannya seharusnya menjadikan orang percaya sadar bahwa
permintaan supaya nama Tuhan dikuduskan merupaan permintaan yang wajar. Tuhan
adalah pribadi yang agung dan layak dipuji, nama Tuhan adalah nama yang diagungkan
sebagaimana seharusnya diagungkan. Kalimat ini adalah permohonan dalam kerinduan
yang besar hati orang percaya.
Kekudusan Tuhan yang memang kekudusan itu adalah
Dia menjadikan orang percaya tidak dapat menolak untuk menyembah dan
mempermuliakan Tuhan. karena kekudusanNya manusia gentar, tunduk dan hormat
kepada Tuhan. Kekudusan nama Tuhan adalah hal yang mutlak dan harus
dipenggang teguh, nama Allah haru dikuduskan. Alkitab dengan sangat jelas
menjelaskan mengenai kekudusan nama Tuhan seperti dalam Keluaran
23:21.Imamat 24:16.
Kekudusan nama Tuhan dapat dinyatakan dan dirasakan
adalah dengan tindakan nyata orang percaya, sehingga panggilan hidup kita adalah
menanamkan nama Allah didalam seluruh aspek kehidupan, agar seirama dengan nama
itu. Kekudusan itu hanya berasal dari Allah yang kudus. Allah yang kudus adalah Allah yang sesungguhnya, kekudusanNya memisahkan atau membedakan dengan hal-hal lain
yang tidak kudus dan tidak dapat dibandingkan oleh apapun.
3. Bagian selanjutnya adalah “datanglah kerajaan-Mu”,
Bagian ini merupakan suatu
permohonan dimana kuasa, keadilan, kesucian, kedamaian, kebenaran, kemuliaan
Tuhan berkuasa atas seluruh bumi. Dengan datangnya kerajaan Allah maka tidak ada
lagi kejahatan, kesakitan, penderitaan karena Tuhan Yesus yang bertahta. Pertemuan
ruang Allah dengan ruang manusia dimana dalam peristiwa tersebut ruang manusia
menanti kedatangan-Nya. Pengertian yang tepat tentang pertemuan ini akan
memberikan dampak yang luar biasa terhadap pengenalan diri sendiri dari orang yang
berdoa.
Ini merupakan janji Tuhan kepada umatNya, penggenapannya adalah
pemeritahan yang susananya tidak bisa diwujudkan oleh pemerintahan yang ada
didunia saat ini. Secara ekplisit kerajaan Allah sudah datang didunia ini yaitu dalam
kehidupan orang-orang percaya, sehingga orang percaya memiliki tanggung jawab
untuk menyatakan kerajaan itu melalui kehidupan dan tindakan nyatanya.
Allahlah yang
menjadi raja atas kerajaan yang datang tersebut, Allah adalah raja diatas segala raja-raja.
Dibutuhkan penyerahan diri sebagai orang percaya dibawah pemerintahan raja diatas
segala raja tersebut. Kebenaran yang dapat dipercaya dalam pemerintahan tersebut
sehingga orang percaya harus tunduk dibawah kebenaran tersebut.
4. Jadilah kehendak Mu dibumi seperti disorga,
Kehidupan orang percaya memiliki
tanggung jawab yang besar kepada yaitu menjadi saksi kepada orang-orang yang belum
percaya kepada Tuhan Yesus. Namun didalam tanggung jawab yang dijalankan manusia
harus tenduk kepada kehendak Tuhan. apapun yang ada dimiliki oleh manusia harus
selaras sesuai dengan ketetapan yang ada. Yang terjadi adalah jadilah sesuai dengan
kehendak Tuhan, terjadinya tujuan ilahi tercapai, tujuan penciptaan dan rencana lain
nya akan terjadi sesuai dengan kehendak Tuhan pencapai-pencapaian yang ingin dicapai
oleh manusia seharunya sesuai dengan arah rencana sasaran Tuhan. .
5. Bagian selanjutnya adalah “Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang
secukupnya”
Di kalimat ini Tuhan Yesus mengajarkan kepada para murid untuk
meminta kepada Bapa tentang kebutuhannya, perimntaan ini ditujukan supaya orang
percaya itu bergantung dan berharap kepada Tuhan, makanan adalah hal dasar dan
kebutuhan pokok manusia, jika manusia tidak makan manusia bisa mati, Tuhan adalah
penopang kehidupan manusia oleh karena itu manusia harus meminta tentang
kebutuhan pokoknya kepada sang sumber tersebut.
Dari kalmiat ini manusia diajarkan
bahwa manusia harus bergantung dari sehari ke sehari kepada Tuhan. dalam kebutuhan
dasar hidup manusia setiap harinya harus berharap kepada Tuhan. Yesus mengajarkan
untuk meminta kebutuhan yang lebih dari kemewahan atau kesenanganan belaka
6. Bagian selanjutnya adalah “ampunilah kami akan kesalahan kami”,
Pengampunan
hanya ada pada Tuhan Allah. Kehidupan orang percaya yang tidak terlepas dari
kebersalahan dan dosa menjadi manusia harus menerima konsekuensi kedupan kekal,
namun Yesus mengjarkan dalam kalimat ini dalam pengakuan akan kesalahan yang
memang tidak akan tidak manusia lakukan.
Penting nya suatu pengampunan dari Tuhan,
karena tanpa pengmpunan dari Tuhan manusia tidak dapat diselamatkan. Mendapatkan
pengampunan Tuhan dengan manusia juga memberikan pengampunan kepada sesama
manusia. Pengampunan akan diberikan saat ada pengakuan,
7. Bagian selanjutnya adalah “seperti kami juga mengampuni
orang yang bersalah kepada kami”,
Ajaran yang Yesus adalah ajaran yang luar biasa
tidak hanya berteori nemun Yesus melakukan apa yang Yesus ajarkan. Orang yang bisa
diampuni adalah orang yang sudah mengampuni. Tuhan Yesus memberikan nasihat
tambahan bahwa kerelaan kita mengampuni kesalahan orang lain akan dipakai Tuhan
untuk menjawab doa kita.
Tuhan tidak akan menjawab doa-doa kita sebelum kita
mengampuni orang lain yang bersalah kepada kita. Betapa pun beratnya, mengampuni
adalah sesuatu yang harus kita lakukan karena Tuhan memerintahkannya kepada kita.
Kerelaan kita mengampuni menunjukkan bahwa kita telah memahami sifat Allah yang
penuh kasih.
8. Bagian selanjutnya adalah “janganlah membawa kami ke dalam pencobaan”,
Perlawanan terhadap dosa maka permohonan ini yang mengajarkan kita supaya kita
bergantung berharap dengan Tuhan. Tanpa pertolongan dan perlindungan. Iblis tidak
akan senang dengan Cara ini oleh karena itu kita butuh perlindungan dari Tuhan.
“Tuhan Yesus mengajarkan ini agar umat Tuhan dengan rendah hati menyatakan dirinya
tidak sanggup melewati pencobaan
9. Bagian selanjtunya adalah “lepaskanlah kami dari pada yang jahat”,
Disini telihat
bahwa Tuhan Yesus mengajarkan dan mengingatkan bahwa hanya Tuhan saja yang
mampu melepaskan orang percaya dari yang jahat. Tuhan sanggup menopang dan
melepaskan orang percya dari kejahatan. Dengan demikian maka orang percaya tidak
dapat mengandalkan kekuatan nya sendiri. Namun jika Tuhan mengizinkan orang
percaya mengalami menjadi korban kejahatan maka Tuhan akan tetap memberikan
kekuatan.
10. Bagian akhir atau penutup “karena Engkaulah yang empunya Kerajaan, dan
kuasa, dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin”,
Ini merupakan bagian penutup
yang sangat indah, pujian pengagungan harusyang tulus yang diserahkan kepada Tuhan.
Tuhan lah yang memiliki Kerajaan dan Kuasa. Dia adalah Sang Raja seluruh alam
semesta. Orang percaya dengan keyakinan bersujud bahwa tidak ada kemuliaan dan
kuasa yang boleh dinyatakan selain kuasa Tuhan. Semua kuasa lain yang muncul adalah
kuasa yang akan menghancurkan iman Kristen, tetapi kuasa Tuhan jauh melampaui
kuasa apa pun
Dengan melihat pemaparan diatas mengenai bagian demi bagian dari doa Bapa
kami, maka kita dapat melihat bahwa Doa Bapa kami tidak hanya dapat diposisikan
hanya sebagai doa dan juga liturgy peribadahan sendiri. Namun Doa Bapa Kami dapat
menjadi suatu landasan dalm kehidupan orang percaya.
Seperti contoh, dalam bagian
pertama dalam kalimat “Bapa kami yang di Sorga,” kalimat ini dapat menjadi landasan
untuk tingkah laku orang percaya, di mana orang percaya saat memahami tentang “Bapa
kami yang di Sorga, maka orang percaya harus sadar bahwa kita harus memiliki sikap
hormat kepada Tuhan yang adalah Bapa kita, bersyukur kita diangkat menjadi anak
hidup seperti kehendak Bapa Hidup,”
Orang percaya yang sudah memahami uraian Doa Bapa kami diatas maka
tingkah laku dan perbuatannya akan didasari dengan kebenaran Firman Tuhan dengan
melihat “dikuduskanlah nama-Mu”, maka dalam tingkah lakunya orang percaya ini akan
menjaga kekudusan Tuhan dan hidupnya. Sampai pada bagian-bagian lainnya
menunjukan bahwa tindakan nya yang sesuai dengan landasan penjabaran doa Bapa kami yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Dengan pemahaman yang benar akan Doa
Bapa Kami maka manusia dapat berdoa dengan benar dan memiliki landasan untuk
berprilaku, manusia akan tau bersikap dihadapan Allah di dalam kehidupan sehari-hari.
KESIMPULAN
Doa Bapa Kami adalah doa yang Tuhan Yesus ajarkan langsung kepada muridmuridnya dan kita diakui. Doa Bapa kami bukan hanya doa biasa bagian dari liturgy atau
tradisi, gereja tidak boleh untuk berhenti hanya sebatas menerapakan Doa ini hanya
sebagai bagian liturgy namun merupakan suatu gaya hidup yang dipraktekkan. Tujuan
dari pada Doa ini adalah mempermuliakan nama Tuhan. Doa Bapa kami adalah doa yang
penting.
Doa Bapa kami dimulai dari Tuhan dan diakhiri di Tuhan. Tingkah laku
Manusia dapat dirubah jika landasan yang digunakan adalah Injil