Berkontribusi untuk Kesejahteraan Bangsa (Yeremia 29:7)
"Mari kita bercermin pada firman Yeremia 29:7 yang mengatakan, 'Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.' Ayat ini membangkitkan pertanyaan tentang kondisi negara kita saat ini, terutama setelah pandemi melanda dan mengguncang berbagai aspek kehidupan negara dan bangsa. Ancaman disintegrasi bangsa, intoleransi, kekerasan, ketidakadilan, kesenjangan, stabilitas ekonomi, dan daya beli yang terus berfluktuasi menjadi sebagian dari banyak masalah yang mengharuskan perhatian serius dan solusi yang kuat.
Kita semua menyadari rahmat Tuhan yang melimpah pada bangsa dan negara ini. Meskipun kita dihadapkan pada tantangan besar, kita masih berdiri kokoh hari ini, walaupun mungkin tidak sekuat sebelum datangnya pandemi. Berpikir tentang bagaimana kondisi kita jika bencana ini datang pada saat kepemimpinan yang berbeda atau seberapa beratnya beban yang ditanggung oleh pemimpin kita dalam memulihkan situasi yang penuh kekacauan di berbagai lini dan dimensi, dengan memperhatikan luasnya negara ini dengan pulau-pulau beragam di dalamnya.
Jika kita merasa masih banyak hal yang perlu dikerjakan, diperbaiki, dan ditingkatkan, apa yang menjadi peran kita sebagai warga negara yang juga orang percaya? Apa sumbangan dan kontribusi yang bisa kita berikan? Mari kita hargai mereka yang telah berkontribusi nyata bagi bangsa, dan bagi mereka yang belum, mari kita bersama-sama merenungkan hal ini. Mungkin ada yang berpikir, 'Ah, mengapa harus memikirkan ini? Satu orang tidak akan berpengaruh. Percuma.' Namun, berpikir seperti ini adalah pandangan yang egois dan keliru. Bayangkan jika semua orang berpikir demikian, apa yang akan terjadi jika ribuan orang memiliki pemikiran yang sama?
Sebaliknya, jika setiap orang percaya memahami pentingnya berkontribusi nyata bagi bangsa ini dengan pikiran dan tindakan yang berasal dari hati yang tulus dan ketakutan akan Tuhan, maka dampak positif yang besar akan timbul. Namun, bagaimana dasar pemikiran ini mengacu pada Firman Tuhan? Mari kita renungkan dan pahami dengan mendalam ayat perenungan kita kali ini: 'Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.' (Yeremia 29:7).
Ayat ini memang singkat, tetapi terdapat begitu banyak pelajaran yang bisa kita ambil darinya.
1. Pertama, dari segi urutan kata-kata, Firman Tuhan berkata: 'Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, DAN berdoalah untuk kota itu.
Kita semua menyadari rahmat Tuhan yang melimpah pada bangsa dan negara ini. Meskipun kita dihadapkan pada tantangan besar, kita masih berdiri kokoh hari ini, walaupun mungkin tidak sekuat sebelum datangnya pandemi. Berpikir tentang bagaimana kondisi kita jika bencana ini datang pada saat kepemimpinan yang berbeda atau seberapa beratnya beban yang ditanggung oleh pemimpin kita dalam memulihkan situasi yang penuh kekacauan di berbagai lini dan dimensi, dengan memperhatikan luasnya negara ini dengan pulau-pulau beragam di dalamnya.
Jika kita merasa masih banyak hal yang perlu dikerjakan, diperbaiki, dan ditingkatkan, apa yang menjadi peran kita sebagai warga negara yang juga orang percaya? Apa sumbangan dan kontribusi yang bisa kita berikan? Mari kita hargai mereka yang telah berkontribusi nyata bagi bangsa, dan bagi mereka yang belum, mari kita bersama-sama merenungkan hal ini. Mungkin ada yang berpikir, 'Ah, mengapa harus memikirkan ini? Satu orang tidak akan berpengaruh. Percuma.' Namun, berpikir seperti ini adalah pandangan yang egois dan keliru. Bayangkan jika semua orang berpikir demikian, apa yang akan terjadi jika ribuan orang memiliki pemikiran yang sama?
Sebaliknya, jika setiap orang percaya memahami pentingnya berkontribusi nyata bagi bangsa ini dengan pikiran dan tindakan yang berasal dari hati yang tulus dan ketakutan akan Tuhan, maka dampak positif yang besar akan timbul. Namun, bagaimana dasar pemikiran ini mengacu pada Firman Tuhan? Mari kita renungkan dan pahami dengan mendalam ayat perenungan kita kali ini: 'Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.' (Yeremia 29:7).
Ayat ini memang singkat, tetapi terdapat begitu banyak pelajaran yang bisa kita ambil darinya.
1. Pertama, dari segi urutan kata-kata, Firman Tuhan berkata: 'Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, DAN berdoalah untuk kota itu.
' Kata 'dan' di sini mengindikasikan bahwa ada dua tindakan yang berbeda namun saling berkaitan. 'Usahakanlah kesejahteraan kota' ditempatkan sebelum 'berdoalah untuk kota itu,' bukan sebaliknya.
Hal ini mengajarkan bahwa selain dari kewajiban kita untuk secara rutin mendoakan kota, bangsa, dan pemimpin kita, kita juga harus aktif dalam melakukan tindakan nyata untuk memajukan kesejahteraan kota tempat kita tinggal. Pentingnya 'mengusahakan' diletakkan di awal, menunjukkan betapa vitalnya peran kita dalam usaha nyata.
Sayangnya, tidak semua gereja atau orang percaya memiliki motivasi untuk keluar dari zona nyaman mereka dan terlibat dalam tindakan nyata di luar gereja. Mendoakan tentu penting, tetapi terkadang lebih mudah dilakukan karena tidak membutuhkan upaya besar. Namun, kita harus menyadari bahwa kita juga dipanggil untuk melakukan perubahan positif dalam masyarakat. Tidak hanya gereja, tetapi setiap individu percaya juga seringkali terjebak dalam pola pikir yang sama. Jika mereka bekerja, seringkali hanya untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan mencari nafkah, bukan untuk memberkati dan memajukan kota.
Yeremia 29:7 mengingatkan kita akan panggilan Tuhan untuk memahami esensi yang sebenarnya. Sejauh mana gereja dan umat percaya hari ini memahami dan menjalankan panggilan ini untuk berfungsi secara nyata dalam masyarakat, bukan semata-mata karena kewajiban, tetapi dengan hasrat untuk mengusahakan kesejahteraan kota sesuai panggilan Tuhan? Sekali lagi, penting untuk menegaskan bahwa doa memang memiliki kekuatan yang luar biasa, terutama jika dilakukan oleh orang yang benar (Yakobus 5:16b). Namun, tindakan nyata juga memiliki tempat yang penting, dan itulah sebabnya 'mengusahakan' ditempatkan di awal.
2. Kata 'mengusahakan' mengandung makna yang mendalam.
Hal ini mengajarkan bahwa selain dari kewajiban kita untuk secara rutin mendoakan kota, bangsa, dan pemimpin kita, kita juga harus aktif dalam melakukan tindakan nyata untuk memajukan kesejahteraan kota tempat kita tinggal. Pentingnya 'mengusahakan' diletakkan di awal, menunjukkan betapa vitalnya peran kita dalam usaha nyata.
Sayangnya, tidak semua gereja atau orang percaya memiliki motivasi untuk keluar dari zona nyaman mereka dan terlibat dalam tindakan nyata di luar gereja. Mendoakan tentu penting, tetapi terkadang lebih mudah dilakukan karena tidak membutuhkan upaya besar. Namun, kita harus menyadari bahwa kita juga dipanggil untuk melakukan perubahan positif dalam masyarakat. Tidak hanya gereja, tetapi setiap individu percaya juga seringkali terjebak dalam pola pikir yang sama. Jika mereka bekerja, seringkali hanya untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan mencari nafkah, bukan untuk memberkati dan memajukan kota.
Yeremia 29:7 mengingatkan kita akan panggilan Tuhan untuk memahami esensi yang sebenarnya. Sejauh mana gereja dan umat percaya hari ini memahami dan menjalankan panggilan ini untuk berfungsi secara nyata dalam masyarakat, bukan semata-mata karena kewajiban, tetapi dengan hasrat untuk mengusahakan kesejahteraan kota sesuai panggilan Tuhan? Sekali lagi, penting untuk menegaskan bahwa doa memang memiliki kekuatan yang luar biasa, terutama jika dilakukan oleh orang yang benar (Yakobus 5:16b). Namun, tindakan nyata juga memiliki tempat yang penting, dan itulah sebabnya 'mengusahakan' ditempatkan di awal.
2. Kata 'mengusahakan' mengandung makna yang mendalam.
Ini mencakup tindakan seperti mengerjakan sesuatu, berpikir dalam-dalam untuk mencari solusi, berusaha keras dalam tindakan, dan menciptakan hal-hal baru. Keempat elemen ini mengindikasikan bahwa 'mengusahakan' bukanlah hal yang sepele. Ketika Tuhan meminta kita untuk memajukan kesejahteraan kota tempat kita berada, ini mengacu pada tindakan konkret yang melibatkan usaha dan kreativitas. Semua elemen ini harus terintegrasi dalam fokus kita saat bekerja. Berusaha dan berkreasi adalah bagian tak terpisahkan dari 'mengusahakan'.
3. Selanjutnya, mari kita fokus pada kata "cinta".
3. Selanjutnya, mari kita fokus pada kata "cinta".
Kita diajak untuk mencintai kota tempat kita tinggal. Kita bersedia bekerja keras untuk keluarga kita karena kita mencintai mereka, bukan begitu? Kita siap melindungi dan berkorban untuk anak-anak kita karena kita mencintai mereka. Begitu juga dengan kota kita. Jika kita benar-benar mencintai kota kita dan semua orang yang ada di dalamnya, kita akan merasa terdorong untuk berkontribusi dalam memajukan dan meningkatkan kondisinya. Cinta adalah pendorong yang kuat untuk tindakan positif.
4. Sekarang mari kita berbicara tentang "modal".
4. Sekarang mari kita berbicara tentang "modal".
Ayat Efesus 2:10 mengingatkan kita bahwa kita diciptakan dalam Kristus untuk melakukan perbuatan baik yang telah disiapkan oleh Allah. Tuhan telah mempersiapkan segala sesuatu yang kita perlukan untuk memberikan kontribusi yang berarti bagi kota dan bangsa kita. Kita tidak perlu merasa kurang persiapan atau keahlian, karena Allah telah mengatur semuanya. Tugas kita adalah untuk hidup dalam panggilan ini.
Ini adalah saatnya bagi gereja dan umat Allah untuk keluar dari kenyamanan dan batasan dan bergerak dengan tindakan nyata untuk kemajuan dan kesejahteraan kota kita. Jika dasar kekristenan kita adalah Kristus, maka kita tahu bahwa panggilan ini tidak terbatas oleh batasan fisik. Ada banyak hal yang dapat kita lakukan untuk sesama, bagi bangsa dan negara kita, yang melampaui dinding gereja.
Baca Juga: Yeremia 29:3 (Mengusahakan Kesejahteraan Kota)
Ini adalah saatnya bagi gereja dan umat Allah untuk keluar dari kenyamanan dan batasan dan bergerak dengan tindakan nyata untuk kemajuan dan kesejahteraan kota kita. Jika dasar kekristenan kita adalah Kristus, maka kita tahu bahwa panggilan ini tidak terbatas oleh batasan fisik. Ada banyak hal yang dapat kita lakukan untuk sesama, bagi bangsa dan negara kita, yang melampaui dinding gereja.
Baca Juga: Yeremia 29:3 (Mengusahakan Kesejahteraan Kota)
Apa yang bisa kita lakukan sekarang? Apakah itu menanam pohon untuk lingkungan yang lebih hijau, membantu anak-anak jalanan, menyumbangkan ide-ide atau solusi untuk masalah sosial, berpartisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan, atau bahkan mengubah cara kita bekerja sehingga memberikan dampak positif bagi kota kita? Setiap tindakan, sekecil apa pun, yang kita lakukan dengan niat baik untuk meningkatkan kota tidak akan sia-sia. Bayangkan sebuah lingkungan yang damai dan aman, tempat kita bisa bekerja dengan tenang. Apakah itu tidak indah? Dan kita tidak boleh meremehkan kontribusi kita. Masing-masing dari kita memiliki peran dalam memajukan kesejahteraan kota.
Dalam perenungan ini, Yeremia 29:7 mengajak kita untuk menjadi agen perubahan nyata dalam masyarakat. Mari kita berusaha keras untuk meningkatkan kesejahteraan kota kita dengan cinta yang tulus, mengingat bahwa semua yang kita butuh-kan telah disiapkan oleh Tuhan. Saatnya untuk mengambil tindakan positif dan menjadi saksi Kristus dalam segala aspek kehidupan kita, termasuk dalam membantu kota dan negara kita tumbuh dan berkembang.
𝐃𝐈𝐑𝐆𝐀𝐇𝐀𝐘𝐔 𝐑𝐄𝐏𝐔𝐁𝐋𝐈𝐊 𝐈𝐍𝐃𝐎𝐍𝐄𝐒𝐈𝐀 𝐊𝐄-𝟕𝟖
𝐓𝐔𝐇𝐀𝐍 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐄𝐑𝐊𝐀𝐓𝐈 𝐊𝐈𝐓𝐀 𝐒𝐄𝐌𝐔𝐀𝐍𝐘𝐀.
Dalam perenungan ini, Yeremia 29:7 mengajak kita untuk menjadi agen perubahan nyata dalam masyarakat. Mari kita berusaha keras untuk meningkatkan kesejahteraan kota kita dengan cinta yang tulus, mengingat bahwa semua yang kita butuh-kan telah disiapkan oleh Tuhan. Saatnya untuk mengambil tindakan positif dan menjadi saksi Kristus dalam segala aspek kehidupan kita, termasuk dalam membantu kota dan negara kita tumbuh dan berkembang.
𝐓𝐔𝐇𝐀𝐍 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐄𝐑𝐊𝐀𝐓𝐈 𝐊𝐈𝐓𝐀 𝐒𝐄𝐌𝐔𝐀𝐍𝐘𝐀.