Matius 5:3 - Berbahagialah Orang yang Miskin di Hadapan Allah

Pengantar

Matius 5:3 TB mengatakan, "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga." Dalam artikel ini, kita akan menggali makna mendalam dari ayat ini dan menguraikan makna kata-kata kunci yang terkandung di dalamnya.
Matius 5:3 - Berbahagialah Orang yang Miskin di Hadapan Allah
1) Arti dari kata 'berbahagialah'

a) Kata 'bahagia' di sini tidak merujuk pada perasaan bahagia dalam hati kita. Jika kata 'bahagia' merujuk pada perasaan bahagia dalam hati kita, maka bagaimana bisa ada Matius 5:4 yang mengatakan, "Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur"? Terjemahan yang lebih tepat adalah 'diberkatilah' seperti dalam KJV/RSV/NIV/NASB, meskipun ada yang menerjemahkannya sebagai 'bahagia' seperti dalam Good News Bible, yang dianggap kurang tepat.

b) Kata 'berbahagialah' / 'diberkatilah' di sini tidak merujuk pada kebahagiaan atau keberkahan dalam konteks dunia atau fisik, seperti kaya, sukses, atau sehat. Ini karena dalam pandangan Tuhan, orang yang dianiaya atau dicela juga dianggap berbahagia / diberkati.

c) Kata 'berbahagialah' / 'diberkatilah' di sini merujuk pada kebahagiaan atau keberkahan dalam pandangan Tuhan, yang bisa berbeda dengan pandangan manusia. Dalam pandangan Tuhan, orang-orang seperti yang disebutkan dalam Matius 5:3-12 adalah orang-orang yang berbahagia / diberkati. Namun, ini tidak berarti semua orang yang miskin, gagal, atau menderita akan selalu berbahagia / diberkati dalam pandangan Tuhan. Sebaliknya, tidak semua orang yang kaya, sukses, atau berkedudukan tinggi selalu celaka / terkutuk dalam pandangan Tuhan.

Penting untuk diingat bahwa arti 'berbahagialah' / 'diberkatilah' ini harus dipahami dalam konteks pelajaran tentang 'Ucapan Bahagia' dalam Matius 5:3-12.

2) 'Miskin di hadapan Allah'

a) Kata 'miskin' ada dalam beberapa bahasa Yunani, seperti PENES atau PENICHROS yang berarti 'miskin tetapi masih memiliki sesuatu', dan PTOCHOS yang berarti 'miskin dalam arti sama sekali tidak memiliki apa-apa'. Dalam Matius 5:3, kata 'miskin' yang digunakan adalah PTOCHOS, yang menggambarkan keadaan ketika seseorang sama sekali tidak memiliki apa-apa.

b) Terjemahan yang tepat dari 'di hadapan Allah' adalah 'dalam roh' (in spirit), bukan 'di hadapan Allah'. Jadi, orang yang 'miskin dalam roh' adalah orang yang merasa mereka sama sekali tidak memiliki apa-apa dalam diri mereka.

3. 'Karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga'

Ini adalah alasan mengapa mereka yang 'miskin dalam roh' disebut berbahagia, karena mereka adalah pemilik Kerajaan Sorga. Ini menunjukkan bahwa orang-orang seperti ini tidak berusaha memasuki surga dengan usaha sendiri, tetapi mereka menyadari keterbatasan dan dosa-dosa mereka, dan mereka bergantung sepenuhnya pada anugerah Tuhan untuk memilikinya.

4) Cara menjadi PTOCHOS 

a) Berdoalah agar Tuhan membuka mata Anda untuk melihat dosa-dosa Anda dan meminta Roh Kudus untuk menyadarkan Anda dari dosa.

b) Jangan membandingkan diri Anda dengan orang lain, tetapi gunakan Firman Tuhan sebagai standar hidup Anda.

c) Belajarlah dari Firman Tuhan, karena Firman Tuhan akan menunjukkan dosa-dosa Anda dan semakin Anda memahami Firman Tuhan, semakin Anda akan menyadari dosa-dosa Anda.

d) Bandingkan diri Anda dengan Firman Tuhan, bukan dengan orang lain.

e) Jangan mencari kambing hitam atau alasan untuk menutupi dosa Anda, tetapi pertobatan yang tulus adalah kunci untuk menjadi 'miskin dalam roh'.

Semoga penjelasan ini membantu Anda dalam memahami konteks dan makna dari ayat-ayat yang disebutkan. Dengan pemahaman ini, kita dapat menghayati pesan Alkitab dengan lebih mendalam dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari kita.
Next Post Previous Post