7 Aspek Kunci Etika Kristen yang Kuat
Karakteristik etika Kristen yang kuat adalah hal yang sangat dihargai dalam kehidupan seorang percaya. Bagi mereka yang mengikuti ajaran agama Kristen, pembentukan karakteristik etika adalah suatu hal yang penting. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi tujuh aspek kunci dalam membentuk karakteristik etika Kristen yang kuat.
1. Pikiran yang Benar: Pembaharuan Budi
Pikiran yang benar adalah landasan dari pembentukan karakter etika Kristen yang kuat. Transformasi karakter dimulai dari pikiran yang benar. Hal ini bisa berarti bertobat (Metanoia) atau membersihkan pikiran dan hati dari segala kotoran, sampah, takhayul, dan filsafat dunia. Sebaliknya, kita harus mengisi pikiran dan hati dengan firman Tuhan. Karakter yang baik dibangun di atas hati dan pikiran yang baik. Itu sebabnya, kita harus melindungi hati dan pikiran kita dari pengaruh, tontonan, dan bacaan yang merusak (Amsal 4:23; 2 Korintus 10:5; 2 Korintus 4:4).
Pepatah China kuno mengatakan,
"Menabur pikiran, menuai tindakan;
menabur tindakan, menuai kebiasaan;
menabur kebiasaan, menuai karakter;
menabur karakter, menuai takdir/nasib."
Ini menggarisbawahi pentingnya pikiran yang benar dalam membentuk karakter.
Frank Jackson Outlaw meneruskan dengan berkata:
Awasi pikiranmu; pikiranmu menjadi perkataan.
Awasi perkataanmu; perkataamu menjadi tindakan.
Awasi tindakanmu; tindakanmu menjadi kebiasaan.
Awasi kebiasaanmu; kebiasaanmu menjadi karakter.
Awasi karaktermu; karaktermu menjadi nasib.
(Zig Ziglar, Better Than Good).
2. Disiplin Rohani
Disiplin rohani adalah suatu aktivitas/latihan rohani yang membantu memperoleh kekuatan rohani untuk menjalani hidup sesuai dengan kehendak Tuhan (1 Korintus 9:24-27). Latihan rohani ini meliputi membaca dan mendalami Alkitab secara teratur, berdoa secara teratur, bersekutu/berjemaat secara teratur, melayani dengan penuh semangat, selalu bersukacita, ketaatan pada Firman Tuhan, dan ber-saat teduh secara teratur. Manfaat disiplin rohani sangatlah besar. Kita akan menjadi orang Kristen yang kuat, terlatih, dan lincah/peka secara rohani.
3. Komitmen
Komitmen adalah janji serius untuk terus maju, terus bangkit, meskipun berulang kali kalah dan terjatuh. Orang yang berkomitmen adalah orang yang siap membayar harga apa pun untuk mencapai tujuan. Kurang berkomitmen dapat memperlama terbentuknya karakter, bahkan tidak sedikit yang menyerah dalam usaha ini.
4. Waktu
Membentuk karakter memerlukan waktu. Waktu bisa menjadi teman atau musuh, tergantung pada bagaimana kita menggunakannya. Karakter datang dalam bentuk potongan-potongan, bukan dalam bentuk paket lengkap. Oleh karena itu, kita harus menghargai setiap momen dalam pembentukan karakter yang kuat.
5. Tekanan, Kesulitan, dan Penderitaan
Salah satu tempaan yang membentuk karakter adalah penderitaan atau pencobaan (Yakobus 1:2-4; Roma 5:3-4) . Sikap dan respons yang tepat ketika berada dalam kesulitan mempercepat munculnya karakter. Sebaliknya, sikap/respons yang salah memperlambat terbentuknya karakter. Ayub 23:10 mengingatkan kita bahwa dalam ujian, kita akan muncul seperti emas yang dimurnikan.
6. Keputusan
Karakter dibangun di atas keputusan sehari-hari dalam kehidupan, baik kecil maupun besar. Setiap kali kita membuat keputusan, kita sedang menandai dan mengukir diri. Ketika kita menahan lidah, mengendalikan diri, kita sedang mengukir karakter.
7. Keberanian (2 Korintus 3:12; Filipi 6:19-20)
Keberanian adalah kemampuan untuk melakukan apa yang benar pada waktu keadaan kacau dan sulit. Keberanian adalah kemampuan untuk mengatakan atau melakukan apa yang benar meskipun sedang menghadapi ancaman terhadap kehidupan kita. Keberanian juga adalah kemampuan untuk melangkah dengan iman dalam situasi-situasi yang sulit. Ini adalah salah satu karakteristik etika Kristen yang paling kuat dan diperlukan dalam menghadapi tantangan dunia saat ini.
Baca Juga: 6 Prinsip Dasar Etika Kerja Kristen
1. Pikiran yang Benar: Pembaharuan Budi
Pikiran yang benar adalah landasan dari pembentukan karakter etika Kristen yang kuat. Transformasi karakter dimulai dari pikiran yang benar. Hal ini bisa berarti bertobat (Metanoia) atau membersihkan pikiran dan hati dari segala kotoran, sampah, takhayul, dan filsafat dunia. Sebaliknya, kita harus mengisi pikiran dan hati dengan firman Tuhan. Karakter yang baik dibangun di atas hati dan pikiran yang baik. Itu sebabnya, kita harus melindungi hati dan pikiran kita dari pengaruh, tontonan, dan bacaan yang merusak (Amsal 4:23; 2 Korintus 10:5; 2 Korintus 4:4).
Pepatah China kuno mengatakan,
"Menabur pikiran, menuai tindakan;
menabur tindakan, menuai kebiasaan;
menabur kebiasaan, menuai karakter;
menabur karakter, menuai takdir/nasib."
Ini menggarisbawahi pentingnya pikiran yang benar dalam membentuk karakter.
Frank Jackson Outlaw meneruskan dengan berkata:
Awasi pikiranmu; pikiranmu menjadi perkataan.
Awasi perkataanmu; perkataamu menjadi tindakan.
Awasi tindakanmu; tindakanmu menjadi kebiasaan.
Awasi kebiasaanmu; kebiasaanmu menjadi karakter.
Awasi karaktermu; karaktermu menjadi nasib.
(Zig Ziglar, Better Than Good).
2. Disiplin Rohani
Disiplin rohani adalah suatu aktivitas/latihan rohani yang membantu memperoleh kekuatan rohani untuk menjalani hidup sesuai dengan kehendak Tuhan (1 Korintus 9:24-27). Latihan rohani ini meliputi membaca dan mendalami Alkitab secara teratur, berdoa secara teratur, bersekutu/berjemaat secara teratur, melayani dengan penuh semangat, selalu bersukacita, ketaatan pada Firman Tuhan, dan ber-saat teduh secara teratur. Manfaat disiplin rohani sangatlah besar. Kita akan menjadi orang Kristen yang kuat, terlatih, dan lincah/peka secara rohani.
3. Komitmen
Komitmen adalah janji serius untuk terus maju, terus bangkit, meskipun berulang kali kalah dan terjatuh. Orang yang berkomitmen adalah orang yang siap membayar harga apa pun untuk mencapai tujuan. Kurang berkomitmen dapat memperlama terbentuknya karakter, bahkan tidak sedikit yang menyerah dalam usaha ini.
4. Waktu
Membentuk karakter memerlukan waktu. Waktu bisa menjadi teman atau musuh, tergantung pada bagaimana kita menggunakannya. Karakter datang dalam bentuk potongan-potongan, bukan dalam bentuk paket lengkap. Oleh karena itu, kita harus menghargai setiap momen dalam pembentukan karakter yang kuat.
5. Tekanan, Kesulitan, dan Penderitaan
Salah satu tempaan yang membentuk karakter adalah penderitaan atau pencobaan (Yakobus 1:2-4; Roma 5:3-4) . Sikap dan respons yang tepat ketika berada dalam kesulitan mempercepat munculnya karakter. Sebaliknya, sikap/respons yang salah memperlambat terbentuknya karakter. Ayub 23:10 mengingatkan kita bahwa dalam ujian, kita akan muncul seperti emas yang dimurnikan.
6. Keputusan
Karakter dibangun di atas keputusan sehari-hari dalam kehidupan, baik kecil maupun besar. Setiap kali kita membuat keputusan, kita sedang menandai dan mengukir diri. Ketika kita menahan lidah, mengendalikan diri, kita sedang mengukir karakter.
7. Keberanian (2 Korintus 3:12; Filipi 6:19-20)
Keberanian adalah kemampuan untuk melakukan apa yang benar pada waktu keadaan kacau dan sulit. Keberanian adalah kemampuan untuk mengatakan atau melakukan apa yang benar meskipun sedang menghadapi ancaman terhadap kehidupan kita. Keberanian juga adalah kemampuan untuk melangkah dengan iman dalam situasi-situasi yang sulit. Ini adalah salah satu karakteristik etika Kristen yang paling kuat dan diperlukan dalam menghadapi tantangan dunia saat ini.
Baca Juga: 6 Prinsip Dasar Etika Kerja Kristen
Pembentukan karakteristik etika Kristen yang kuat adalah perjalanan yang panjang dan penuh pengorbanan. Namun, dengan pikiran yang benar, disiplin rohani, komitmen, pengelolaan waktu yang bijaksana, ketabahan dalam menghadapi tekanan dan kesulitan, pengambilan keputusan yang baik, serta keberanian, kita dapat membangun karakter yang akan memuliakan Tuhan dan menjadi berkat bagi orang lain.
Jadi, jika Anda ingin menjadi pribadi yang memiliki karakteristik etika Kristen yang kuat, mulailah dari hari ini dengan tekad bulat. Dan jangan lupa, "Keberanian adalah kunci untuk membentuk karakter yang kokoh." Selamat berkembang dalam iman dan etika Kristen yang kuat!
Jadi, jika Anda ingin menjadi pribadi yang memiliki karakteristik etika Kristen yang kuat, mulailah dari hari ini dengan tekad bulat. Dan jangan lupa, "Keberanian adalah kunci untuk membentuk karakter yang kokoh." Selamat berkembang dalam iman dan etika Kristen yang kuat!