Arti Sejati Gereja Menurut Alkitab

Gereja, sebuah kata yang sering kita dengar dalam keseharian, tetapi apakah kita benar-benar memahami maknanya? Banyak dari kita mungkin hanya mengasosiasikan "gereja" dengan sebuah bangunan tempat ibadah, atau mungkin dengan sebuah institusi keagamaan. Namun, ketika kita merujuk pada Alkitab, kata yang lebih sering digunakan bukanlah "gereja," melainkan "jemaat." Kenapa begitu? Mari kita eksplorasi lebih dalam.
Arti Sejati Gereja Menurut Alkitab
"Gereja" dan "Jemaat" dalam Alkitab

Dalam Alkitab, kata "gereja" lebih jarang digunakan dibandingkan dengan "jemaat." Penerjemah Lembaga Alkitab Indonesia memilih kata "jemaat" dengan sengaja, menghindari konotasi yang melekat pada "gereja," yang sering kali terkait dengan bangunan atau institusi. Di balik kata "jemaat" terdapat kata Yunani, "ekklesia," yang berarti "kumpulan orang." Ini bisa merujuk pada berbagai kelompok, asalkan ada banyak orang yang berkumpul di satu tempat.

Contohnya, dalam Kisah Para Rasul 19:32, "ekklesia" digunakan untuk merujuk pada kumpulan orang yang mengalami kebingungan dan kekacauan karena pemberitaan Injil oleh Paulus di Efesus. Kata ini digunakan untuk menunjukkan bahwa "ekklesia" adalah kumpulan orang.

Namun, kata "ekklesia" lebih sering digunakan dalam konteks Alkitab untuk merujuk pada kumpulan orang percaya atau orang Kristen. Jadi, ketika kita berbicara tentang "gereja," sebenarnya kita berbicara tentang jemaat, bukan tentang bangunan atau institusi, melainkan tentang orang-orang yang percaya kepada Kristus.

"Ekklesia" dalam Alkitab

Salah satu ayat yang mewakili konsep ini terdapat dalam 1 Korintus 1:2, di mana Paulus menulis kepada jemaat di Korintus, "kepada jemaat Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus, dengan semua orang di segala tempat, yang berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Tuhan mereka dan Tuhan kita."

Apa yang dimaksud dengan "ekklesia" di sini? Ini merujuk pada mereka yang menjadi milik Allah, karena disebutkan "kepada jemaat Allah di Korintus." Jemaat Allah adalah jemaat yang milik Allah.

Dalam ayat tersebut juga disebutkan karakteristik jemaat. Mereka adalah "mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus." Penebusan Kristus adalah kunci, dan setiap orang yang mendapatkan manfaat dari penebusan Kristus, yaitu mendapatkan manfaat dari kekudusan Kristus, adalah bagian dari "ekklesia," yaitu jemaat yang milik Allah.

Dikuduskan dan Dipanggil untuk Menjadi Orang Kudus

Penebusan Kristus di kayu salib adalah suatu penggenapan yang sempurna. Kesempurnaan Kristus dalam memenuhi hukum Taurat dan kesucian-Nya adalah hal yang diperhitungkan kepada gereja (ekklesia). Semua yang mendapatkan manfaat dari penebusan Kristus, yaitu mendapatkan manfaat dari kekudusan Kristus, maka mereka adalah "ekklesia," yaitu jemaat milik Allah, yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan dipanggil untuk menjadi orang-orang kudus.

Baca Juga: Gereja Sejati : Arti Dan Karakteristik

Artinya, kita dikuduskan secara status di dalam Kristus. Tetapi, kita juga dipanggil untuk menjadi orang-orang yang benar-benar hidup kudus dalam kehidupan nyata. Kita dikuduskan secara status, dan tujuan-Nya adalah agar kita benar-benar hidup sesuai dengan status itu.

Jemaat yang Berseru kepada Yesus Kristus

" . . . dengan semua orang di segala tempat, yang berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Tuhan mereka dan Tuhan kita." Siapakah jemaat? Selain menjadi milik Allah, mereka adalah yang berseru kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan. Banyak orang mungkin menyebut Yesus Kristus sebagai guru moral yang baik atau sebagai nabi. Namun, hanya mereka yang mengakui Yesus Kristus sebagai 

Inilah yang pantas disebut sebagai jemaat.

Kita adalah milik Allah, dikuduskan dalam Kristus Yesus, dipanggil untuk menjadi orang kudus, dan berseru kepada Yesus sebagai Tuhan. Inilah identitas sejati jemaat.

Kesimpulan

Dalam Alkitab, "gereja" sebenarnya merujuk pada "jemaat," yaitu kumpulan orang yang percaya kepada Kristus. Gereja bukan hanya sebuah bangunan atau institusi, melainkan orang-orang yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan dipanggil untuk menjadi orang-orang kudus. Jadi, walaupun tanpa bangunan fisik, ketika kita berkumpul bersama, kita tetap dapat disebut sebagai gereja.
Next Post Previous Post