Penebusan Tak Terbatas dan Penebusan Terbatas dalam Teologi Kristen
Lingkup Penebusan
Debat panjang berkelanjutan mengenai lingkup penebusan: untuk siapa Kristus mati? Beberapa mengatakan bahwa kematian Kristus hanya untuk orang terpilih, sementara yang lain berpendapat bahwa kematian Kristus memiliki karakter universal, artinya Dia mati untuk semua, meskipun tidak semua akan diselamatkan.
Debat panjang berkelanjutan mengenai lingkup penebusan: untuk siapa Kristus mati? Beberapa mengatakan bahwa kematian Kristus hanya untuk orang terpilih, sementara yang lain berpendapat bahwa kematian Kristus memiliki karakter universal, artinya Dia mati untuk semua, meskipun tidak semua akan diselamatkan.
Thiessen mengemukakan pendapat serupa: Ada banyak perselisihan mengenai lingkup penebusan yang dikerjakan oleh Kristus. Apakah Kristus mati untuk seluruh dunia, ataukah Ia hanya mati untuk yang terpilih? Jika Ia mati untuk seluruh dunia, mengapa tidak semua individu diselamatkan? Jika Ia hanya mati untuk yang terpilih, bagaimana dengan keadilan Allah?
Dalam konteks perbedaan pendapat yang kontras tentang lingkup penebusan, seperti yang dijelaskan di atas, saya akan secara ringkas menjelaskan dua perspektif: pertama, penebusan tak terbatas/universal yang dipegang oleh Arminianisme, teolog liberal, dan pendukung pluralisme iman; dan kedua, penebusan terbatas yang dianut oleh orang-orang Injili atau Reformed. Selanjutnya, saya akan memberikan evaluasi terhadap kedua pandangan ini.
a) Penebusan Tak Terbatas/Universal
Penebusan tak terbatas berarti bahwa Kristus mati untuk setiap individu di dunia untuk menyediakan jalan keselamatan. Secara umum, doktrin penebusan tak terbatas telah diringkas oleh W.A. Elwell dan dikutip sebagai berikut:
Kematian Kristus adalah untuk semua manusia, tanpa memandang apakah semua individu akan percaya pada-Nya. Bagi mereka yang percaya, hal itu akan memberikan manfaat sebagai anugerah umum bagi mereka yang tidak percaya. Allah mengasihi dan mati untuk semua orang. Mereka menekankan ayat-ayat Alkitab yang dengan jelas menyatakan pengaruh atau arti karya Kristus untuk semua orang, seperti: "Di dalam Kristus, kita memiliki penebusan kita yaitu pengampunan dosa, semua dosa dunia diampuni dan diangkut oleh Yesus di atas kayu salib (Kolose 1:14; Markus 14:24)." Mereka menekankan dukungan Alkitab untuk posisi mereka dengan mengumpulkan istilah "banyak" dalam Alkitab, yang mereka tafsirkan sebagai merujuk kepada semua manusia.
Alkitab mengajarkan bahwa Kristus memikul dosa dunia dan bahwa Kristus adalah Penyelamat dunia. Pluralis, Universalis, dan Arminianis sangat menekankan kata "dunia" dalam Alkitab sebagai dasar doktrin penebusan universal. Terutama dalam tulisan Yohanes, kata "dunia" digunakan tujuh puluh delapan kali untuk menunjukkan dunia yang menentang Allah, menolak Kristus, dan dikuasai oleh Setan. Kematian Yesus ditujukan kepada dunia semacam ini. Bagi mereka, tidak ada bagian dalam Perjanjian Baru yang menjelaskan makna "dunia" sebagai gereja atau umat yang terpilih.
Salah satu argumen yang melemahkan doktrin penebusan yang tidak terbatas adalah bahwa kematian Kristus bagi semua orang tidak berarti bahwa semua orang diselamatkan. Mereka yang percaya kepada Kristus yang diselamatkan. Pandangan seperti ini berkembang menjadi doktrin Penebusan Ultra Universal, yang mengusulkan bahwa bahkan orang yang tidak percaya kepada Kristus pada akhirnya akan diselamatkan. Pendukung doktrin Penebusan Ultra Universal, seperti pluralis dan inklusif (secara prinsip juga pluralis), percaya bahwa Paulus tidak ragu untuk menyatakan bahwa Allah dapat menjadi Penyelamat semua orang, termasuk mereka yang percaya kepada yang lain.
Allah tidak adil jika menghukum mereka yang menolak tawaran keselamatan. Orang yang tidak percaya menolak menerima kematian Kristus untuk diri mereka sendiri, sehingga makna kematian Kristus tidak berlaku bagi mereka. Mereka tidak hilang karena Kristus tidak mati untuk mereka, melainkan karena mereka menolak tawaran pengampunan dari Allah. Pendukung doktrin Penebusan Universal tidak menolak makna kematian Kristus bagi gereja atau umat yang terpilih. Namun, mereka menyangkal bahwa Kristus hanya mati untuk mereka. Dalam hal ini, apa yang ditolak oleh universalis, inklusif, dan Arminianis adalah sikap eksklusif terhadap makna penebusan Yesus.
Alkitab mengajarkan bahwa Kristus mati untuk orang berdosa. Orang berdosa tidak hanya terdiri dari umat yang terpilih atau gereja, tetapi semua orang yang terpilih. A.H. Strong mengatakan: "Kitab suci menggambarkan bahwa penebusan telah dibuat bagi semua manusia dan cukup untuk keselamatan semua manusia. Karena itu, bukan penebusannya yang terbatas, tetapi penerapan dari penebusan itu melalui pekerjaan Roh Kudus."
Pandangan ini juga berdampak pada misi gereja dan penginjilan. Pandangan penebusan tak terbatas mungkin mendorong orang untuk memberitakan Injil kepada semua orang dengan harapan bahwa semua orang dapat diselamatkan. Pandangan penebusan terbatas, di sisi lain, mungkin lebih berfokus pada penginjilan yang ditujukan kepada orang-orang yang dianggap terpilih.
Baca Juga: Perendahan Kristus dalam Konteks Karya Penebusan
Dalam konteks perbedaan pendapat yang kontras tentang lingkup penebusan, seperti yang dijelaskan di atas, saya akan secara ringkas menjelaskan dua perspektif: pertama, penebusan tak terbatas/universal yang dipegang oleh Arminianisme, teolog liberal, dan pendukung pluralisme iman; dan kedua, penebusan terbatas yang dianut oleh orang-orang Injili atau Reformed. Selanjutnya, saya akan memberikan evaluasi terhadap kedua pandangan ini.
a) Penebusan Tak Terbatas/Universal
Penebusan tak terbatas berarti bahwa Kristus mati untuk setiap individu di dunia untuk menyediakan jalan keselamatan. Secara umum, doktrin penebusan tak terbatas telah diringkas oleh W.A. Elwell dan dikutip sebagai berikut:
Kematian Kristus adalah untuk semua manusia, tanpa memandang apakah semua individu akan percaya pada-Nya. Bagi mereka yang percaya, hal itu akan memberikan manfaat sebagai anugerah umum bagi mereka yang tidak percaya. Allah mengasihi dan mati untuk semua orang. Mereka menekankan ayat-ayat Alkitab yang dengan jelas menyatakan pengaruh atau arti karya Kristus untuk semua orang, seperti: "Di dalam Kristus, kita memiliki penebusan kita yaitu pengampunan dosa, semua dosa dunia diampuni dan diangkut oleh Yesus di atas kayu salib (Kolose 1:14; Markus 14:24)." Mereka menekankan dukungan Alkitab untuk posisi mereka dengan mengumpulkan istilah "banyak" dalam Alkitab, yang mereka tafsirkan sebagai merujuk kepada semua manusia.
Alkitab mengajarkan bahwa Kristus memikul dosa dunia dan bahwa Kristus adalah Penyelamat dunia. Pluralis, Universalis, dan Arminianis sangat menekankan kata "dunia" dalam Alkitab sebagai dasar doktrin penebusan universal. Terutama dalam tulisan Yohanes, kata "dunia" digunakan tujuh puluh delapan kali untuk menunjukkan dunia yang menentang Allah, menolak Kristus, dan dikuasai oleh Setan. Kematian Yesus ditujukan kepada dunia semacam ini. Bagi mereka, tidak ada bagian dalam Perjanjian Baru yang menjelaskan makna "dunia" sebagai gereja atau umat yang terpilih.
Salah satu argumen yang melemahkan doktrin penebusan yang tidak terbatas adalah bahwa kematian Kristus bagi semua orang tidak berarti bahwa semua orang diselamatkan. Mereka yang percaya kepada Kristus yang diselamatkan. Pandangan seperti ini berkembang menjadi doktrin Penebusan Ultra Universal, yang mengusulkan bahwa bahkan orang yang tidak percaya kepada Kristus pada akhirnya akan diselamatkan. Pendukung doktrin Penebusan Ultra Universal, seperti pluralis dan inklusif (secara prinsip juga pluralis), percaya bahwa Paulus tidak ragu untuk menyatakan bahwa Allah dapat menjadi Penyelamat semua orang, termasuk mereka yang percaya kepada yang lain.
Allah tidak adil jika menghukum mereka yang menolak tawaran keselamatan. Orang yang tidak percaya menolak menerima kematian Kristus untuk diri mereka sendiri, sehingga makna kematian Kristus tidak berlaku bagi mereka. Mereka tidak hilang karena Kristus tidak mati untuk mereka, melainkan karena mereka menolak tawaran pengampunan dari Allah. Pendukung doktrin Penebusan Universal tidak menolak makna kematian Kristus bagi gereja atau umat yang terpilih. Namun, mereka menyangkal bahwa Kristus hanya mati untuk mereka. Dalam hal ini, apa yang ditolak oleh universalis, inklusif, dan Arminianis adalah sikap eksklusif terhadap makna penebusan Yesus.
Alkitab mengajarkan bahwa Kristus mati untuk orang berdosa. Orang berdosa tidak hanya terdiri dari umat yang terpilih atau gereja, tetapi semua orang yang terpilih. A.H. Strong mengatakan: "Kitab suci menggambarkan bahwa penebusan telah dibuat bagi semua manusia dan cukup untuk keselamatan semua manusia. Karena itu, bukan penebusannya yang terbatas, tetapi penerapan dari penebusan itu melalui pekerjaan Roh Kudus."
A.H. Strong menegaskan lagi: "Penebusan itu tidak terbatas, - seluruh umat manusia bisa diselamatkan melalui penebusan itu; penerapan dari penebusan itu yang terbatas, - hanya mereka yang bertobat dan percaya yang benar-benar diselamatkan." Apa yang tidak dibatasi dalam penebusan tak terbatas? Pernyataan di atas menekankan bahwa yang tidak dibatasi adalah nilai/kuasa penebusan itu. Nilai/kuasa penebusan itu mencukupi untuk menyelamatkan semua orang, tetapi yang dibatasi adalah penerapannya. Oleh karena itu, orang yang percaya diselamatkan, sedangkan yang tidak percaya tidak diselamatkan.
b) Penebusan Terbatas
Penebusan terbatas berarti bahwa Kristus hanya mati untuk menebus orang-orang yang terpilih, bukan untuk menebus semua manusia di dunia ini. John Murray mengatakan: "Penebusan direncanakan bagi mereka, dan hanya bagi mereka, yang pada akhirnya adalah ahli-ahli waris dalam arti yang sebenarnya.
b) Penebusan Terbatas
Penebusan terbatas berarti bahwa Kristus hanya mati untuk menebus orang-orang yang terpilih, bukan untuk menebus semua manusia di dunia ini. John Murray mengatakan: "Penebusan direncanakan bagi mereka, dan hanya bagi mereka, yang pada akhirnya adalah ahli-ahli waris dalam arti yang sebenarnya.
Dan juga, pada waktu itu kita berpikir tentang Kristus 'mati untuk/bagi' dalam arti menggantikan yang merupakan maknanya yang benar, kita harus berkata bahwa Ia tidak mati bagi/untuk mereka yang tidak pernah menjadi ahli-ahli waris dari penggantian itu; Ia tidak 'mati bagi/untuk' orang-orang bukan pilihan." Yang dibatasi dalam penebusan terbatas adalah tujuan penebusan, bukan nilai penebusan.
Tujuan penebusan Kristus adalah untuk menebus orang-orang terpilih saja, bukan untuk menebus semua manusia di dunia. Keterbatasan penebusan ini hanya dalam tujuannya, tetapi tidak dalam kuasa/nilainya. Loraine Boettner mengatakan: "Sementara nilai dari penebusan cukup untuk menyelamatkan seluruh umat manusia, itu hanya efisien untuk menyelamatkan orang-orang terpilih saja."
Apa yang mendasari doktrin penebusan terbatas? Ada beberapa hal yang mendasari doktrin penebusan terbatas, yaitu:
(1) Penebusan oleh Kristus Sebagai Realisasi Pemilihan/Predestinasi
Predestinasi Allah atas umat manusia yang berdosa belum cukup untuk menyelamatkan mereka yang terpilih sebagai umat-Nya. Oleh karena itu, diperlukan penebusan melalui kematian Yesus Kristus di kayu salib sebagai pengganti posisi umat terpilih-Nya. Sebagai Allah yang maha kuasa, Dia tentu bisa menghapus penebusan melalui Yesus Kristus. Namun Allah tidak menghapusnya karena penebusan melalui Yesus Kristus adalah kehendak-Nya yang mutlak. Lumintang merangkum alasan kemutlakan penebusan tersebut sebagai berikut:
Berdasarkan sifat-Nya yang suci dan benar, dan demi mempertahankan kesucian dan kebenaran-Nya, maka Ia membenci dosa (orang berdosa). Dosa adalah serius, karena Firman atau Perintah Tuhan adalah serius.
Berdasarkan sifat-Nya yang penuh kasih, dan demi mempertahankan kasih-Nya, maka Ia harus memberikan jalan keluar (dari diri-Nya sendiri).
Berdasarkan sifat-Nya yang adil, dan demi mempertahankan keadilan-Nya, maka Ia harus menghukum orang berdosa.
Berdasarkan sifat-Nya yang tidak berubah (kekal), maka Ia tetap menghukum orang berdosa. Karena dosa itu serius, maka hukuman atas dosa pun serius (tidak main-main).
Berdasarkan kasih-Nya, maka Ia memberikan jalan keluar sendiri, yaitu diri-Nya sendiri menjadi pengganti orang berdosa (Namun bukan berarti Ia bebas dari hukuman, karena Ia adalah Allah). Karena itu, demi keadilan-Nya, Ia sendiri harus menanggung hukuman tersebut (tidak berkurang), sehingga tuntutan hukuman hukum terpuaskan.
Jadi kasih dan keadilan Allah memungkinkan kematian Yesus (serius, bukan pura-pura) menjadi satu-satunya cara untuk memenuhi tuntutan hukum penebusan-Nya, sekaligus menyatakan pengampunan dosa atas umat terpilih-Nya.
(2) Penebusan oleh Kristus Hanya untuk Orang Pilihan
Keberadaan predestinasi tidak memungkinkan Allah untuk membuat penebusan bagi semua orang, karena itu bukan kehendak/rencananya untuk menyelamatkan semua orang. Loraine Boettner menyatakan: "Akan langsung terlihat bahwa doktrin ini merupakan akibat pasti dari doktrin pemilihan/predestinasi.
Apa yang mendasari doktrin penebusan terbatas? Ada beberapa hal yang mendasari doktrin penebusan terbatas, yaitu:
(1) Penebusan oleh Kristus Sebagai Realisasi Pemilihan/Predestinasi
Predestinasi Allah atas umat manusia yang berdosa belum cukup untuk menyelamatkan mereka yang terpilih sebagai umat-Nya. Oleh karena itu, diperlukan penebusan melalui kematian Yesus Kristus di kayu salib sebagai pengganti posisi umat terpilih-Nya. Sebagai Allah yang maha kuasa, Dia tentu bisa menghapus penebusan melalui Yesus Kristus. Namun Allah tidak menghapusnya karena penebusan melalui Yesus Kristus adalah kehendak-Nya yang mutlak. Lumintang merangkum alasan kemutlakan penebusan tersebut sebagai berikut:
Berdasarkan sifat-Nya yang suci dan benar, dan demi mempertahankan kesucian dan kebenaran-Nya, maka Ia membenci dosa (orang berdosa). Dosa adalah serius, karena Firman atau Perintah Tuhan adalah serius.
Berdasarkan sifat-Nya yang penuh kasih, dan demi mempertahankan kasih-Nya, maka Ia harus memberikan jalan keluar (dari diri-Nya sendiri).
Berdasarkan sifat-Nya yang adil, dan demi mempertahankan keadilan-Nya, maka Ia harus menghukum orang berdosa.
Berdasarkan sifat-Nya yang tidak berubah (kekal), maka Ia tetap menghukum orang berdosa. Karena dosa itu serius, maka hukuman atas dosa pun serius (tidak main-main).
Berdasarkan kasih-Nya, maka Ia memberikan jalan keluar sendiri, yaitu diri-Nya sendiri menjadi pengganti orang berdosa (Namun bukan berarti Ia bebas dari hukuman, karena Ia adalah Allah). Karena itu, demi keadilan-Nya, Ia sendiri harus menanggung hukuman tersebut (tidak berkurang), sehingga tuntutan hukuman hukum terpuaskan.
Jadi kasih dan keadilan Allah memungkinkan kematian Yesus (serius, bukan pura-pura) menjadi satu-satunya cara untuk memenuhi tuntutan hukum penebusan-Nya, sekaligus menyatakan pengampunan dosa atas umat terpilih-Nya.
(2) Penebusan oleh Kristus Hanya untuk Orang Pilihan
Keberadaan predestinasi tidak memungkinkan Allah untuk membuat penebusan bagi semua orang, karena itu bukan kehendak/rencananya untuk menyelamatkan semua orang. Loraine Boettner menyatakan: "Akan langsung terlihat bahwa doktrin ini merupakan akibat pasti dari doktrin pemilihan/predestinasi.
Jika dari kekekalan Allah telah merencanakan untuk menyelamatkan sebagian umat manusia dan tidak menyelamatkan sebagian yang lain, maka kelihatannya merupakan suatu kontradiksi untuk mengatakan bahwa pekerjaan Kristus adalah untuk semua orang. Tidak mungkin untuk membuktikan bahwa kematian Yesus Kristus adalah bukan untuk semua, jika Allah memilih untuk tidak menyelamatkan semua. Sebaliknya, jelas bahwa Kristus hanya mati bagi yang terpilih.
Jika Kristus hanya mati bagi umat terpilih-Nya, maka jelas bahwa Dia tidak mati bagi yang lain. Bila Kristus hanya mati bagi umat terpilih-Nya, maka kematian-Nya haruslah cukup untuk mereka." Oleh karena itu, penebusan oleh Kristus adalah hanya untuk orang-orang yang terpilih sebagai umat-Nya.
Evaluasi Terhadap Kedua Pandangan
Evaluasi terhadap kedua pandangan penebusan tak terbatas/universal dan penebusan terbatas adalah penting untuk memahami implikasi teologis dari masing-masing pandangan ini. Berikut adalah beberapa poin evaluasi:
Evaluasi Terhadap Kedua Pandangan
Evaluasi terhadap kedua pandangan penebusan tak terbatas/universal dan penebusan terbatas adalah penting untuk memahami implikasi teologis dari masing-masing pandangan ini. Berikut adalah beberapa poin evaluasi:
Teologi Reformed dan Unsur-Calvinis
Teologi Reformed menekankan penebusan yang terbatas, yang sejalan dengan doktrin pemilihan/predestinasi. Ini menciptakan kerangka teologis yang konsisten, di mana Kristus mati hanya bagi orang-orang yang telah dipilih Allah untuk keselamatan. Pandangan ini mempertahankan pemahaman akan kedaulatan Allah dalam penyelamatan. Namun, beberapa orang mungkin menemui kesulitan dalam pemahaman mengenai keadilan Allah dan pengertian penebusan Kristus hanya bagi beberapa orang.
Teologi Reformed menekankan penebusan yang terbatas, yang sejalan dengan doktrin pemilihan/predestinasi. Ini menciptakan kerangka teologis yang konsisten, di mana Kristus mati hanya bagi orang-orang yang telah dipilih Allah untuk keselamatan. Pandangan ini mempertahankan pemahaman akan kedaulatan Allah dalam penyelamatan. Namun, beberapa orang mungkin menemui kesulitan dalam pemahaman mengenai keadilan Allah dan pengertian penebusan Kristus hanya bagi beberapa orang.
Arminianisme dan Penebusan Tak Terbatas
Arminianisme dan pandangan penebusan tak terbatas menekankan kerahiman Allah dan keinginan-Nya untuk menyelamatkan semua orang. Ini mengundang lebih banyak orang untuk menerima keselamatan melalui iman dan pengampunan dosa. Namun, pandangan ini dapat menimbulkan pertanyaan tentang keadilan Allah dalam penghakiman-Nya terhadap yang tidak percaya, yang menolak tawaran keselamatan.
Arminianisme dan pandangan penebusan tak terbatas menekankan kerahiman Allah dan keinginan-Nya untuk menyelamatkan semua orang. Ini mengundang lebih banyak orang untuk menerima keselamatan melalui iman dan pengampunan dosa. Namun, pandangan ini dapat menimbulkan pertanyaan tentang keadilan Allah dalam penghakiman-Nya terhadap yang tidak percaya, yang menolak tawaran keselamatan.
Eksklusivitas Penebusan
Kedua pandangan memiliki perbedaan dalam cara mereka memahami eksklusivitas penebusan Kristus. Pandangan penebusan tak terbatas menganggap bahwa Kristus mati bagi semua orang tanpa terkecuali, tetapi tidak semua orang menerima manfaatnya. Pandangan penebusan terbatas, sebaliknya, menganggap bahwa Kristus hanya mati bagi yang terpilih. Pertanyaan eksklusivitas penebusan adalah masalah teologis yang penting yang muncul dalam perdebatan ini.
Kedua pandangan memiliki perbedaan dalam cara mereka memahami eksklusivitas penebusan Kristus. Pandangan penebusan tak terbatas menganggap bahwa Kristus mati bagi semua orang tanpa terkecuali, tetapi tidak semua orang menerima manfaatnya. Pandangan penebusan terbatas, sebaliknya, menganggap bahwa Kristus hanya mati bagi yang terpilih. Pertanyaan eksklusivitas penebusan adalah masalah teologis yang penting yang muncul dalam perdebatan ini.
Pandangan Hukuman dan Pengampunan
Pandangan penebusan tak terbatas menekankan bahwa hukuman yang diterima oleh orang yang tidak percaya adalah karena mereka menolak tawaran pengampunan Allah, bukan karena penebusan Kristus hanya bagi yang terpilih. Ini membantu menjelaskan mengapa orang yang tidak percaya akan dihukum. Sebaliknya, pandangan penebusan terbatas menunjukkan bahwa kematian Kristus secara efektif membayar ganti rugi hanya bagi orang-orang terpilih.
Pandangan penebusan tak terbatas menekankan bahwa hukuman yang diterima oleh orang yang tidak percaya adalah karena mereka menolak tawaran pengampunan Allah, bukan karena penebusan Kristus hanya bagi yang terpilih. Ini membantu menjelaskan mengapa orang yang tidak percaya akan dihukum. Sebaliknya, pandangan penebusan terbatas menunjukkan bahwa kematian Kristus secara efektif membayar ganti rugi hanya bagi orang-orang terpilih.
Pemahaman Kata "Dunia" dalam Alkitab
Kedua pandangan memiliki interpretasi yang berbeda tentang kata "dunia" dalam Alkitab. Pandangan penebusan tak terbatas menganggap "dunia" merujuk pada seluruh umat manusia, sedangkan pandangan penebusan terbatas menganggap "dunia" sebagai dunia berdosa yang dituju oleh kematian Kristus.
Kedua pandangan memiliki interpretasi yang berbeda tentang kata "dunia" dalam Alkitab. Pandangan penebusan tak terbatas menganggap "dunia" merujuk pada seluruh umat manusia, sedangkan pandangan penebusan terbatas menganggap "dunia" sebagai dunia berdosa yang dituju oleh kematian Kristus.
Keselamatan dan Keyakinan
Pandangan ini memengaruhi bagaimana seseorang memahami keselamatan dan keyakinan pribadi. Bagi orang yang mengadopsi pandangan penebusan tak terbatas, keselamatan cenderung terkait dengan tindakan individu yang menerima tawaran keselamatan melalui iman. Di sisi lain, pandangan penebusan terbatas menekankan pemilihan Allah dalam keselamatan, yang memunculkan pertanyaan tentang bagaimana seseorang dapat memiliki keyakinan pribadi tentang keselamatan.
Pandangan ini memengaruhi bagaimana seseorang memahami keselamatan dan keyakinan pribadi. Bagi orang yang mengadopsi pandangan penebusan tak terbatas, keselamatan cenderung terkait dengan tindakan individu yang menerima tawaran keselamatan melalui iman. Di sisi lain, pandangan penebusan terbatas menekankan pemilihan Allah dalam keselamatan, yang memunculkan pertanyaan tentang bagaimana seseorang dapat memiliki keyakinan pribadi tentang keselamatan.
Implikasi Terhadap Misi dan Penginjilan
Pandangan ini juga berdampak pada misi gereja dan penginjilan. Pandangan penebusan tak terbatas mungkin mendorong orang untuk memberitakan Injil kepada semua orang dengan harapan bahwa semua orang dapat diselamatkan. Pandangan penebusan terbatas, di sisi lain, mungkin lebih berfokus pada penginjilan yang ditujukan kepada orang-orang yang dianggap terpilih.
Baca Juga: Perendahan Kristus dalam Konteks Karya Penebusan
Kesimpulannya, kedua pandangan ini mewakili sudut pandang yang berbeda dalam teologi Kristen, dan kedua pandangan ini memiliki dukungan teologis yang kuat dalam tradisi mereka masing-masing. Pertanyaan tentang lingkup penebusan Kristus dan implikasinya terhadap keselamatan individu tetap menjadi subjek perdebatan dalam teologi Kristen.
(Referensi: Thiessen, Henry C. "Lingkup Penebusan." Sumber Doktrinal Kristen. Medan: Yayasan Pustaka Pelajar, 2015.)
(Referensi: Thiessen, Henry C. "Lingkup Penebusan." Sumber Doktrinal Kristen. Medan: Yayasan Pustaka Pelajar, 2015.)