MAKNA ROH KUDUS BAGI GEREJA

𝐏𝐝𝐭. 𝐃𝐑. 𝐒𝐭𝐞𝐩𝐡𝐞𝐧 𝐓𝐨𝐧𝐠.

𝐏𝐄𝐍𝐃𝐀𝐇𝐔𝐋𝐔𝐀𝐍.

Pada hari Pentakosta pertama, Roh Kudus memberikan Tuhan kepada dunia ini untuk orang Kristen. Pentakosta berarti hari ke-50 setelah kebangkitan Tuhan Yesus. Selama 40 hari di dunia setelah kebangkitan-Nya Yesus berada di dunia, berulang kali menyatakan diri kepada para murid bahwa Ia adalah Tuhan yang hidup. Ia tidak ditahan oleh maut, tidak dicengkeram oleh kuasa Iblis. Ia sudah bangkit, melampaui segala keterbatasan dan menyatakan hidup, yang menjadi pengharapan di tengah umat manusia. Setelah itu Ia naik ke surga dengan pesan, “Tunggu di Yerusalem! Jangan pergi, melainkan berdoalah hingga Roh Kudus turun di atasmu.” Sepuluh hari kemudian, Roh Kudus turun ke dunia, pada hari Pentakosta.
MAKNA ROH KUDUS BAGI GEREJA
Hari itu orang-orang Israel berkumpul di Yerusalem dari semua kota, mengikuti tulisan Musa dalam Taurat. Setiap tahun paling sedikit 3 kali mereka ke Yerusalem. Hari itu Roh Kudus turun. Orang-orang yang sebelumnya merasa takut, tidak berani menghadapi kesulitan politik, sosial sehingga menutup diri; sekarang berani mengabarkan Injil dan 3.000 orang menerima Tuhan Yesus pada hari itu juga. Dalam hari Pentakosta tidak dilakukan penyembuhan atau mukjizat tetapi terjadi pemberitaan mengenai salib dan kebangkitan Kristus. Itulah hari jadinya gereja.

𝐌𝐀𝐊𝐍𝐀 𝐓𝐔𝐑𝐔𝐍𝐍𝐘𝐀 𝐑𝐎𝐇 𝐊𝐔𝐃𝐔𝐒 𝐃𝐀𝐋𝐀𝐌 𝐓𝐔𝐁 𝐔𝐇 𝐊𝐑𝐈𝐒𝐓𝐔𝐒.

“Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang–demikian kata-Nya–'telah kamu dengar dari pada-Ku. Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.” (Kisah Para Rasul 1:4-6).

Mengapa mereka harus menunggu di Yerusalem sampai janji Allah datang kepada mereka? Apa maksudnya dengan “janji Allah”? Dalam Alkitab istilah janji begitu penting sehingga Perjanjian Lama adalah perjanjian buku dan Perjanjian Baru adalah perjanjian kitab. Allah kita adalah Allah yang berjanji berdasarkan kesetiaan-Nya yang tidak berubah, mengatasi pengeseran waktu dan sejarah. Sejak Adam Jahat, yang dialami manusia adalah kematian, pertama yaitu keterpisahan manusia dari Sumber Hidup. Yang dialami oleh manusia adalah menuju kematian.

Dalam makna kedua adalah kemusnahan tubuh fisik ini. Yang ketiga adalah kematian yang kedua dalam api neraka. Itulah manusia yang hidup tanpa Tuhan, hingga kematian, berada di bawah murka Allah untuk selama-lamanya. Dunia yang berada di bawah kekuasaan kematian ini menunggu satu janji Allah. Janji yang tidak ditandatangani dengan pena atau tinta. Perjanjian Lama ditandatangani dengan darah binatang. Sedangkan Perjanjian Baru ditandatangani dengan darah Anak Allah yang Tunggal. “Dan inilah janji yang telah menjanjikan-Nya sendiri kepada kita, yaitu hidup yang kekal.” (1Yohanes 2:25).

Janji keselamatan itu sudah digenapi oleh Yesus Kristus, maka kini manusia memperoleh hidup yang kekal. Inilah janji terbesar dari Allah kepada manusia. Kalau filsafat menemukan yang bodoh dan bijak. Dalam etika mencari yang benar dan salah. Dalam ilmu mencari yang sungguh dan tidak sungguh. Dalam agama mencari yang boleh dilakukan dan tidak. Di dalam Kristus, bukan tidak baik dan baik saja, bukan benar dan tidak benar saja, bukan mengetahui dan tidak mengetahui saja, tetapi adalah kepastian tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.

𝐁𝐀𝐆𝐀𝐈𝐌𝐀𝐍𝐀 𝐊𝐈𝐓𝐀?

Allah Bapa yang sudah memberikan keselamatan, mengutus Allah Anak untuk menggenapinya. Setelah menggenapi, Ia kembali kepada Bapa. Lalu turunlah Roh Kudus, Oknum ketiga dari Allah Tritunggal. Janji keselamatan Allah tidak bisa lepas dengan janji kedatangan Roh KudusKeduanya merupakan satu janji, karena melalui Roh Kudus hidup kekal yang janji boleh datang kepada manusia.

Itu sebabnya setelah Yesus menyatakan diri selama 40 hari, pada hari yang ditetapkan Ia berkata, “Sekarang saatnya Aku pergi, dan engkau akan menerima Roh Kudus. Engkau dibaptiskan dengan air, sekarang engkau akan dibaptis Roh Kudus.”

Arti dibaptiskan oleh Roh Kudus adalah manusia menerima pembersihan total dan dikuduskan menjadi orang-orang yang suci. 1Hewan Peliharaan. 1:2 menceritakan bagaimana Tiga Oknum Allah Tritunggal menggarap manusia dosa menjadi orang suci sehingga gereja adalah gereja yang kudus dan Am, merupakan kumpulan orang yang disucikan, tempat orang kudus berkumpul berbakti, bersekutu dan berbaring. Pengudusan ini hanya bisa dilakukan melalui penebusan yang dilakukan Yesus Kristus. Dengan darah-Nya menyucikan dosa kita, memberikan kekuasaan perdamaian antara kita dengan Tuhan Allah. Tetapi yang melakukan pengudusan ini adalah Oknum Ketiga yaitu Roh Kudus. “Orang-orang yang dipilih” demikian dituliskan Petrus. 

Bukan Kristus yang dipilih, lalu orang-orang masuk ke dalam Kristus, seperti yang diajarkan Karl Barth. Alkitab dengan jelas mencatat orang-orang yang dipilih sebelum dunia diciptakan, lalu digarap oleh Tuhan di dalam proses sejarah melalui Roh Kudus yang menguduskan mereka. Roh Kudus tidak datang kepada orang suci, tetapi datang untuk menyucikan orang berdosa. Itu sebabnya gereja jangan menolak atau menghina orang berdosa, yang masih najis, karena itulah tujuan keselamatan yang harus dikerjakan gereja. 

Jangan senang bila ada orang suci mau datang ke gereja. Itu bukan tujuan penginjilan. Tujuan penginjilan adalah mencintai orang berdosa, berdoa dan mengharapkan mereka kembali kepada Tuhan. Roh Kudus menguduskan seseorang bukan karena seseorang sudah suci, melainkan Ia menguduskan mereka, yang berdosa. Pengudusan terjadi melalui mendengar dan mengerti firman, sehingga orang tertegur, mengerti, merasa perlunya menyampaikan diri datang kepada Tuhan, menjadi taat, maka setelah taat, percikan darah yang menyucikan, tiba di atas mereka sehingga mereka menjadi orang suci.

Itu sebabnya Allah Bapa memilih sebelum dunia diciptakan, Allah Roh Kudus mengadakan pengudusan melalui gerakan hati kita masing-masing sehingga kita taat kepada Kristus, lalu kita menerima percikan darah bagi kita masing-masing. 1Hewan Peliharaan. 1:2 merupakan ayat yang menyatakan siapa orang Kristen dan siapakah gereja, “yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, agar taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya.”

Sebelum naik ke surga Yesus berkata, “Tidak lama lagi engkau akan menerima baptisan Roh Kudus.” Yang membaptiskan adalah Kristus dan melalui Roh Kudus mereka dikuduskan. Hal ini terjadi di Yerusalem, pada waktu hari Pentakosta. Pada saat Roh Kudus turun, mereka mendengar firman, taat, dikuduskan dan rela dibaptis. Setelah mereka mengetahui Kristus mati dan bangkit bagi mereka, hati merasa tertusuk, maka dengan inisiatif sendiri menyadari mereka perlunya Tuhan. Maka mereka bertanya, “Bagaimana cara kami menyelamatkan?” Petrus menjawab, “Engkau harus bernegosiasi, meninggalkan dosamu dan dibaptiskan. Engkau akan menerima Roh yang menjanjikan.”

Hari itu juga Roh Kudus bekerja sangat hebat. Sehingga pada tahap pertama, rasul-rasul terpenuhi. Tahap kedua, kuasa penginjilan dinyatakan sehingga orang-orang mengonversi juga menerima kuasa Roh Kudus atas mereka. Mereka tidak berencana untuk dibaptiskan pada hari itu. Mereka datang hanya untuk merayakan hari Pentakosta. Tetapi Roh Kudus bekerja sedemikian rupa sehingga begitu besarnya anugerah keselamatan yang dinyatakan kepada orang Israel.

“Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan bersumpah, agar Israel dapat menerima dan menerima pengampunan dosa. Dan kami adalah Saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang menaati Dia.'” (Kisah Para Rasul 5:31-32)

Pertobatan pun merupakan suatu anugerah. Jikalau bukan anugerah Tuhan tidak ada satu orang yang bisa berkembang biak, bisa mengenal Yesus dan jika bukan karena gerakan Roh Kudus tidak ada seorang pun yang menyebut Yesus sebagai Tuhan. Ini merupakan suatu anugerah Tuhan yang memutarbalikkan kita kembali kepada Tuhan Allah.

Menerima baptisan Roh Kudus sama artinya dengan diperanakkan pula secara sejati. Ketika kita diperanakkan kembali itu berarti kita juga dibaptiskan oleh Roh Kudus. Setelah dikuduskan kita mendapat status sebagai anak-anak Allah.

Sebelum menerima pengudusan Roh Kudus kita adalah jiwa yang tersesat. Maka jiwa yang tertidur memerlukan gugahan Tuhan dengan pendampingan Roh Kudus sehingga kita berjalan sesuai dengan pimpinan-Nya. Kita diberikan kebebasan sebagai manusia yang diciptakan menurut peta dan teladan Allah. Namun sejak jatuh ke dalam dosa maka kebebasan itu sudah menjadi pembohong dan buas sehingga kita tidak mau diatur. Kita sudah menjadi makhluk pembohong yang bebas. Bila ada seseorang mengatakan sesuatu kepada kita, kita tidak berpikir akan kebenaran kata itu lebih dulu, tetapi langsung berpikir, “Mengapa saya diganggu, mengapa dia berani berkata demikian kepada saya?”

Manusia tidak mau diatur orang lain, itu soal kecil, tetapi manusia tidak mau diatur Tuhan, itu kurang terbuka. Kita tidak suka diatur Tuhan, mau mempunyai kebebasan mutlak. Sehingga roh kebebasan kita, tidak kembali kepada Allah sebagai Sumber peta dan teladan. Karena peta dan teladan Allah yang sudah rusak dan pembohong dalam diri manusia, roh kita menjadi jenuh, tertidur dan mati. Pada saat kita mati di dunia, Dia membangkitkan kita kembali. Paulus mengatakan dengan tegas bahwa kita terpisah dari Allah, sehingga roh kita berstatus mati. “Oleh karena nama-Mu yang kudus Engkau membangunkan jiwaku dan membawaku di jalan yang benar.” (Mazmur 23:2-3).

Membangun rohani berarti melalui pekerjaan Roh Kudus kita mempunyai kesadaran dan kembali ke jalan yang benar. Ini suatu pekerjaan Roh Kudus. Maka kita tahu Allah memberikan Roh Kudus untuk umat manusia. Pemberian terbesar Allah kepada manusia diturunkan-Nya Anak-Nya yang Tunggal kepada manusia. Pekerjaan Allah terbesar kepada gereja diturunkan-Nya Oknum Ketiga. Oknum Kedua datang ke dunia untuk mengganti manusia, memaafkan dosa kita. Kristus sebagai pemberian Allah kepada dunia. Oknum Ketiga diberikan kepada gereja. Dengan turunnya Roh Kudus Didirikannya gereja, yaitu setiap orang yang sudah diperanakkan pula dan didampingi oleh Roh Kudus.

Perbedaan orang Kristen dan orang belum Kristen adalah jiwa kita sudah diberikan Roh Kudus sedangkan jiwa mereka adalah jiwa yang melayang-layang, tidak ada arah. Maka barang siapa yang dipimpin Roh Kudus adalah anak-anak Allah karena kita diberikan Roh Allah, Roh dari Anak itu sendiri.

Ada tiga istilah mengenai Roh Kudus:

𝟏. 𝐑𝐎𝐇 𝐀𝐍𝐀𝐊 (𝐓𝐡𝐞 𝐒𝐩𝐢𝐫𝐢𝐭 𝐨𝐟 𝐭𝐡𝐞 𝐒𝐨𝐧).

“Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus ia bukan milik Kristus.” (Roma 8:9).

Barang siapa memiliki Roh itu, bersama-sama dengan Anak kita disebut anak-anak Allah. Roh Kudus diturunkan supaya kita menjadi anak-anak Allah. Kita tidak lagi menghadap Allah dengan ketakutan, melainkan memanggil-Nya dengan “Bapa”. Semua agama mengandung satu misteri yang menakutkan sehingga setiap orang yang beribadah semakin takut dan gentar, tidak berani melanggar karena mereka oknum di bawah agama. Agama mengendalikan kepribadian tetapi Roh Kudus membimbing kepribadian. Dalam Kristus kita dipimpin Roh Allah. 

Kita datang kepada Allah bukan dengan rasa takut, melainkan dengan sebutan Bapa, Papa. Menyajikan hubungan yang begitu erat dan intim. Ini hanya ada pada orang-orang di dalam Yesus Kristus, karena diberikan Roh Anak. Paulus mengatakan, “Sebab kamu tidak menerima roh bersumpah yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru, 'Ya Abba, ya Bapa!'” (Roma 8:15)

Bagaimana cara seorang anak datang kepada Bapa? Bukan dengan ketakutan atau harus menyusun komposisi kalimat yang sangat indah untuk datang kepada seorang ayah. Katakan dengan terus terang. Itu sebabnya bila Saudara diminta berdoa, jangan takut. Kita berdoa kepada Bapa karena Roh Anak sudah diberikan kepada kita. Kita menjadi anak-anak Allah yang mempunyai hak berbicara kepada Bapa. Berdoalah kepada-Nya dengan bebas. Dengan tangisan, dengan iman, dengan kegembiraan, dengan keintiman sebagai anak.

𝟐. 𝐑𝐎𝐇 𝐊𝐄𝐁𝐄𝐍𝐀𝐑𝐀𝐍.

“Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menemani kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, karena Dia bergabung dengan kamu dan akan diam di dalam kamu.” (Yohanes 14:16-17) Artinya Roh Kudus dan pekerjaan Roh Kudus memberikan gambaran kepada manusia. 


Kita bukan saja mengerti, melainkan terjun ke dalam, dengan sadar ber-bagian di dalam, bahkan diberikan kekuatan untuk meliputi diri di dalam kebenaran. Roh Kudus bukan membunuh otak atau rasio. Jangan kira bila rasio beriman tidak berfungsi, intelek harus dibunuh. Jangan kira dengan percaya kepada Yesus Kristus kita menjadi orang bodoh. Menjadi orang Kristen yang percaya kepada Tuhan, semakin percaya, semakin bijaksana dan pandai. Karena Allah tidak membodohkan manusia, melainkan memberikan kebijaksanaan kepada manusia. Selama sepuluh tahun menjadi orang Kristen sudah lebih mengertikah Anda akan kebenaran? Berapa banyak ajaran yang Anda pahami dan jalankan sehingga Anda mempunyai surga bijaksana yang melampaui pikiran dunia? 

𝟑. 𝐑𝐎𝐇 𝐏𝐄𝐍𝐆𝐇𝐈𝐁𝐔𝐑. 

Kita hidup di dunia tidak mungkin tidak ada air mata dan keluhan, kekecewaan. Orang yang paling kita cintai justru paling sering mengecewakan kita. Orang yang kita harapkan selalu memutuskan harapan kita. Oleh karena itu kita memerlukan seorang Penolong yang berkuasa untuk menguatkan kita terus. Kuasa Roh yang begitu besar mendampingi kita menempuh perjalanan hidup. 

Setiap orang menapaki jalan hidup yang menakutkan, penuh ujian dan pencobaan. Tidak ada orang yang bermata, tidak mengalirkan air mata. Tidak ada orang bernafas tidak pernah mengeluh. Tidak ada orang yang bernafas tidak pernah mengeluh. Tidak ada orang yang mempunyai hati, tidak pernah sakit hati. Kekuatan kita sangat minim dibandingkan cita-cita kita yang tinggi. Kita melihat fakta yang kejam: bahwa segala sesuatu yang indah dalam ide tidak terwujud dalam kehidupan sehari-hari secara nyata. Kita mempunyai segala sesuatu yang sangat jauh dari kesempurnaan. Dalam perjuangan hidup jangan mengira kekayaan, kedudukan tinggi akan menyelesaikan segala persoalan. Orang miskin rindu jadi orang kaya. Orang kaya memiliki keluhan tersendiri yang tidak dapat dipahami oleh orang lain.

Karena Roh Kudus adalah Roh Kebenaran, maka kita tidak boleh memisahkan antara Roh Kudus dengan kebenaran. Ada orang yang mengatakan banyak pakai otak dan pengertian, bukan pekerjaan Roh. Pekerjaan Roh tidak memakai pikiran. Ini merupakan dualisme yang dilakukan manusia yang tidak mengerti Alkitab. Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa Roh Kudus adalah Roh Kebenaran sehingga di mana Roh Kudus bekerja, Ia membuka pikiran manusia, memberi pencerahan kepada intelek manusia membawa manusia kepada pemahaman yang lebih jelas dan tepat. 

Yesus berkata, ”Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu yang kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.” (Yohanes14:25-26)
Next Post Previous Post