Makna Kata "Tetelestai" dalam Konteks Kristen
Pendahuluan:
Apakah Anda pernah mendengar kata "Tetelestai" dalam konteks Kristen? Kata ini mungkin terdengar sederhana, tetapi sebenarnya memiliki makna yang sangat dalam bagi orang-orang yang percaya. Dalam bahasa Yunani, "Tetelestai" berasal dari kata "teleō," yang berarti menyelesaikan atau mencapai suatu tujuan. Ketika Tuhan Yesus mengucapkannya di atas kayu salib (Yohanes 19:30 dan Yohanes 19:28), itu bukan hanya kata-kata biasa. Mari kita telaah lebih lanjut makna kata ini dan bagaimana hal itu memengaruhi pemahaman kita tentang penebusan Kristus.
Apakah Anda pernah mendengar kata "Tetelestai" dalam konteks Kristen? Kata ini mungkin terdengar sederhana, tetapi sebenarnya memiliki makna yang sangat dalam bagi orang-orang yang percaya. Dalam bahasa Yunani, "Tetelestai" berasal dari kata "teleō," yang berarti menyelesaikan atau mencapai suatu tujuan. Ketika Tuhan Yesus mengucapkannya di atas kayu salib (Yohanes 19:30 dan Yohanes 19:28), itu bukan hanya kata-kata biasa. Mari kita telaah lebih lanjut makna kata ini dan bagaimana hal itu memengaruhi pemahaman kita tentang penebusan Kristus.
1. Tetelestai: Penutupan Utang dan Pengampunan
Pertama-tama, kata "Tetelestai" berarti sudah tercapai atau tuntasnya karya penebusan Kristus satu kali untuk selamanya. Latar belakang arti kata ini sebaiknya kita lihat dari penggunaan yang kerap kali beredar di kalangan kerajaan Romawi abad pertama Masehi.
Pada masa itu, ketika seorang warga negara Romawi divonis bersalah karena kejahatan tertentu dan dijebloskan ke dalam penjara, di pintu penjara di mana orang itu ditahan akan dipakukan sebuah "certificate of debt" (akte utang). Namun, jika tahanan tersebut suatu kali akan dibebaskan atau memperoleh pengampunan dari raja atau penguasa, maka hakim yang mengadili perkara di pengadilan akan menuliskan satu kata untuk menggantikan sertifikat sebelumnya, dan satu kata itu adalah "Tetelestai".
Artinya, utang atau hukuman terhadap tahanan itu sudah dideklarasikan lunas (paid in full) atau dihapuskan, dan segala kesalahan dan celanya diampuni. Ketika Tuhan Yesus mengucapkan "Tetelestai," itu mencerminkan bahwa karya penebusan Kristus sudah tercapai dan tuntas satu kali dan untuk selamanya. Bagi orang berdosa yang percaya dan memandang pada salib Kristus, utang dosanya dibayar penuh oleh darah Kristus.
Pertama-tama, kata "Tetelestai" berarti sudah tercapai atau tuntasnya karya penebusan Kristus satu kali untuk selamanya. Latar belakang arti kata ini sebaiknya kita lihat dari penggunaan yang kerap kali beredar di kalangan kerajaan Romawi abad pertama Masehi.
Pada masa itu, ketika seorang warga negara Romawi divonis bersalah karena kejahatan tertentu dan dijebloskan ke dalam penjara, di pintu penjara di mana orang itu ditahan akan dipakukan sebuah "certificate of debt" (akte utang). Namun, jika tahanan tersebut suatu kali akan dibebaskan atau memperoleh pengampunan dari raja atau penguasa, maka hakim yang mengadili perkara di pengadilan akan menuliskan satu kata untuk menggantikan sertifikat sebelumnya, dan satu kata itu adalah "Tetelestai".
Artinya, utang atau hukuman terhadap tahanan itu sudah dideklarasikan lunas (paid in full) atau dihapuskan, dan segala kesalahan dan celanya diampuni. Ketika Tuhan Yesus mengucapkan "Tetelestai," itu mencerminkan bahwa karya penebusan Kristus sudah tercapai dan tuntas satu kali dan untuk selamanya. Bagi orang berdosa yang percaya dan memandang pada salib Kristus, utang dosanya dibayar penuh oleh darah Kristus.
2. Tetelestai dalam Tata Bahasa Yunani
Dari sudut tata bahasa Yunani, "Tetelestai" ternyata berbentuk orang ketiga tunggal dalam struktur perfect passive indicative dari kata "teleō" (to complete; to accomplish; to fulfill; menyelesaikan; mencapai, memenuhi [sebuah tujuan/hasil]).
Struktur grammar perfect tense hendak menyingkapkan sebuah peristiwa yang sudah terjadi di masa lampau dengan gaung atau efek yang masih berlangsung pada masa kini. Dengan pengertian tersebut, "Tetelestai" dapat diterjemahkan sebagai "It stands finished or done" ([karya salib itu] tetap genap/selesai), "It always will be finished" ([karya salib itu] akan selalu genap), atau lebih jelas lagi: "It was finished in the past, it is still finished in the present, and it will remain finished in the future" ([karya salib itu] telah genap di masa lampau, tetap genap di masa kini, dan akan tetap genap di masa mendatang).
Dari sudut tata bahasa Yunani, "Tetelestai" ternyata berbentuk orang ketiga tunggal dalam struktur perfect passive indicative dari kata "teleō" (to complete; to accomplish; to fulfill; menyelesaikan; mencapai, memenuhi [sebuah tujuan/hasil]).
Struktur grammar perfect tense hendak menyingkapkan sebuah peristiwa yang sudah terjadi di masa lampau dengan gaung atau efek yang masih berlangsung pada masa kini. Dengan pengertian tersebut, "Tetelestai" dapat diterjemahkan sebagai "It stands finished or done" ([karya salib itu] tetap genap/selesai), "It always will be finished" ([karya salib itu] akan selalu genap), atau lebih jelas lagi: "It was finished in the past, it is still finished in the present, and it will remain finished in the future" ([karya salib itu] telah genap di masa lampau, tetap genap di masa kini, dan akan tetap genap di masa mendatang).
3. Konsekuensi dari "Tetelestai" bagi Orang Berdosa
Jadi, ketika Tuhan Yesus mendeklarasikan kepada seorang berdosa: "Dosamu diampuni," sebenarnya memang orang berdosa itu tidak dapat berdiri di hadirat Allah yang maha kudus. Orang berdosa harus datang dan percaya pada karya Kristus yang sudah genap dan percaya bahwa hanya di dalam Kristus urusan dosa bisa diampuni dan orang itu dapat dibenarkan di hadapan Allah karena Kristus.
Proses seorang berdosa diampuni dan dibenarkan tidak dimulai, diproduksi, atau direkayasa dari dalam manusia, karena tidak ada seorang pun yang baik dan sanggup melakukannya. Kristus melakukan sesuatu lebih dahulu (menyelesaikannya di atas kayu salib), lalu orang berdosa percaya pada apa yang Kristus lakukan, dan setelah itu pembenaran yang dilakukan Yesus itu dikenakan atau diperhitungkan kepada kita dan menjadi milik kita.
Jadi, ketika Tuhan Yesus mendeklarasikan kepada seorang berdosa: "Dosamu diampuni," sebenarnya memang orang berdosa itu tidak dapat berdiri di hadirat Allah yang maha kudus. Orang berdosa harus datang dan percaya pada karya Kristus yang sudah genap dan percaya bahwa hanya di dalam Kristus urusan dosa bisa diampuni dan orang itu dapat dibenarkan di hadapan Allah karena Kristus.
Proses seorang berdosa diampuni dan dibenarkan tidak dimulai, diproduksi, atau direkayasa dari dalam manusia, karena tidak ada seorang pun yang baik dan sanggup melakukannya. Kristus melakukan sesuatu lebih dahulu (menyelesaikannya di atas kayu salib), lalu orang berdosa percaya pada apa yang Kristus lakukan, dan setelah itu pembenaran yang dilakukan Yesus itu dikenakan atau diperhitungkan kepada kita dan menjadi milik kita.
4. Misi Kristus dan Tugas Bagi Pengikut-Nya
Tetelestai juga mengandung arti bahwa Kristus sudah menuntaskan misi-Nya dalam dunia ini. Ungkapan ini terdapat dalam kitab Yohanes 19:30 ("sudah selesai") dan Yohanes 19:28 ("Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai..."). Yesus sendiri menyatakan, "Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya" (Yohanes 17:4).
Baca Juga: Memahami Ucapan Yesus Sudah Selesai "Tetelestai" (Yohanes 19:30)
Tetelestai juga mengandung arti bahwa Kristus sudah menuntaskan misi-Nya dalam dunia ini. Ungkapan ini terdapat dalam kitab Yohanes 19:30 ("sudah selesai") dan Yohanes 19:28 ("Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai..."). Yesus sendiri menyatakan, "Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya" (Yohanes 17:4).
Baca Juga: Memahami Ucapan Yesus Sudah Selesai "Tetelestai" (Yohanes 19:30)
Sang Mesias jelas tentang misi-Nya dalam dunia ini, dan Ia menjalani dengan fokus dan tujuan yang mantap untuk menggenapi dan menyelesaikan misi tersebut. Sekarang, misi untuk menjangkau dunia itu diserahkan kepada gereja dan orang percaya. Misi ini adalah panggilan mulia kepada setiap orang percaya untuk menggenapkan karya Kristus melalui sebuah paket berita Injil kepada sesama.
Kesimpulan: Mencermati "Tetelestai" dalam Kehidupan Kristen
Jadi, apa yang dapat kita petik dari makna kata "Tetelestai" dalam konteks Kristen?
Jadi, apa yang dapat kita petik dari makna kata "Tetelestai" dalam konteks Kristen?
Pertama, itu mengingatkan kita bahwa karya penebusan Kristus sudah tercapai dan tuntas, membayar penuh dosa-dosa kita.
Kedua, "Tetelestai" juga menggugah kita untuk menggenapi misi Kristus, yakni menyampaikan injil kepada banyak orang. Sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk hidup dengan tujuan yang jelas, yaitu memperluas kerajaan Allah di dunia ini.
Jadi, saat kita memahami makna "Tetelestai," mari kita hidup sebagai orang yang telah dibebaskan oleh kasih karunia Kristus, dan bersedia untuk menjadi alat bagi-Nya dalam menggenapkan misi-Nya di dunia ini.
Jadi, saat kita memahami makna "Tetelestai," mari kita hidup sebagai orang yang telah dibebaskan oleh kasih karunia Kristus, dan bersedia untuk menjadi alat bagi-Nya dalam menggenapkan misi-Nya di dunia ini.
FAQs
1. Apa arti sebenarnya dari "Tetelestai"?
"Tetelestai" berarti sudah tercapai atau tuntasnya karya penebusan Kristus satu kali untuk selamanya. Ini menggambarkan bahwa dosa-dosa kita sudah dibayar penuh oleh darah Kristus.
"Tetelestai" berarti sudah tercapai atau tuntasnya karya penebusan Kristus satu kali untuk selamanya. Ini menggambarkan bahwa dosa-dosa kita sudah dibayar penuh oleh darah Kristus.
2. Bagaimana "Tetelestai" berkaitan dengan pengampunan dosa?
Ketika Tuhan Yesus mengucapkan "Tetelestai," itu berarti utang atau hukuman terhadap dosa-dosa kita sudah dideklarasikan lunas (paid in full) atau dihapuskan, dan segala kesalahan dan celanya diampuni.
Ketika Tuhan Yesus mengucapkan "Tetelestai," itu berarti utang atau hukuman terhadap dosa-dosa kita sudah dideklarasikan lunas (paid in full) atau dihapuskan, dan segala kesalahan dan celanya diampuni.
3. Apa yang harus dilakukan orang berdosa setelah mendengar "Tetelestai"?
Orang berdosa harus datang dan percaya pada karya Kristus yang sudah genap. Hanya di dalam Kristus urusan dosa bisa diampuni dan orang itu dapat dibenarkan di hadapan Allah.
Orang berdosa harus datang dan percaya pada karya Kristus yang sudah genap. Hanya di dalam Kristus urusan dosa bisa diampuni dan orang itu dapat dibenarkan di hadapan Allah.
4. Apa yang dimaksud dengan misi Kristus?
Misi Kristus adalah misi untuk menjangkau dunia dengan berita Injil. Ini adalah panggilan mulia bagi setiap orang percaya untuk menggenapkan karya Kristus dengan menyampaikan pesan keselamatan kepada sesama.
Misi Kristus adalah misi untuk menjangkau dunia dengan berita Injil. Ini adalah panggilan mulia bagi setiap orang percaya untuk menggenapkan karya Kristus dengan menyampaikan pesan keselamatan kepada sesama.
5. Bagaimana saya dapat hidup dengan tujuan yang jelas seperti yang disebutkan?
Hidup dengan tujuan yang jelas berarti memprioritaskan misi Kristus dalam kehidupan sehari-hari. Bersedia menjadi alat bagiNya untuk menyampaikan kasih dan kebenaran kepada orang lain.
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk mengajukan melalui kolom komentar di bawah. Selamat memahami dan menerapkan makna "Tetelestai" dalam kehidupan Kristen Anda!
Hidup dengan tujuan yang jelas berarti memprioritaskan misi Kristus dalam kehidupan sehari-hari. Bersedia menjadi alat bagiNya untuk menyampaikan kasih dan kebenaran kepada orang lain.
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk mengajukan melalui kolom komentar di bawah. Selamat memahami dan menerapkan makna "Tetelestai" dalam kehidupan Kristen Anda!