Respon Orang Percaya Menghadapi Tantangan Iman

Pendahuluan:

Menjadi pengikut Kristus bukanlah perjalanan yang mudah. Iman memerlukan keberanian untuk menghadapi berbagai tantangan yang datang, baik dalam bentuk ujian hidup maupun pergumulan batin. Seorang yang percaya harus siap memberikan hidupnya bagi Tuhan, dan itu termasuk dalam menghadapi tantangan iman dengan penuh keyakinan dan ketabahan. 
Respon Orang Percaya Menghadapi Tantangan Iman
Dalam perjalanan iman ini, kita diajak untuk membangun persekutuan yang erat dengan Tuhan melalui doa, mempraktikkan iman dalam perbuatan, dan percaya dengan sungguh-sungguh bahwa iman adalah kunci kemenangan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi bagaimana seorang orang percaya dapat menghadapi tantangan iman dengan kokoh dan meraih kemenangan dalam Kristus.

Membangun Persekutuan dengan Tuhan Melalui Doa

Orang percaya yang sungguh-sungguh bergaul dengan Kristus dan memiliki iman yang teguh, dikala menghadapi tantangan dan pergumulan tidak akan menyerah tetapi memperoleh kemenangan. Orang percaya berdoa karena percaya akan firman, dan jika ia tidak berdoa berarti tidak percaya akan firman. Orang malas berdoa ketika permohonannya tidak terjawab pada waktu yang ia inginkan. Seharusnya ketika tantangan dan pergumulan ada, jangan mempengaruhi iman orang percaya. 

Sebaiknya mengambil waktu khusus untuk berdoa dan memohon pertolongan supaya kuasa Roh Kudus-Nya nyata karena saat Roh Kudus bekerja hidup pasti akan berbeda dan mampu menghadapi tantangan dan pergumulan. seperti Daud ditimpa masalah buruk, masalah yang rumit dan guncangan yang hebat? (1 Samuel 30:1-6).

Daud menyikapi kejadian yang membuat pedih hati itu dengan ketenangan dan penguasaan diri yang benar sehingga sudut pandang yang dipakai dalam melihat situasi yang sulit adalah justru di tempat yang sulit Tuhan akan menunjukkan mujizat-Nya.

Persekutuan dengan Tuhan melalui doa sangatlah penting. Karena doa adalah nafas hidup orang percaya. Kadang-kadang kita merasa bahwa kenapa lama sekali terjawab doa saya, hal ini terjadi karena tidak sabar. Janji Tuhan ya dan amin, maka pada waktunya ia akan menjawab. Jadi orang yang sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, tetap dan selalu bertekun dalam iman di dalam doa. Sebab doa adalah bagian terpenting dari iman, sesuai dengan Alkitab katakana: “tetaplah berdoa”, bertekun dalam doa, “berdoa selalu di dalam Roh” (1 Tesalonika 5:17, Efesus 6:18).

Percaya dengan Sungguh-sungguh

Goncangan yang besar dapat membuat iman kita jadi lemah, goyah dan terombang-ambing. Jika melihat perjalanan hidup Daud maka ada banyak pertolongan Tuhan dan kualitas imannya yang besar seperti ketika menghadapi singa, beruang ataupun Goliat yang sangat besar dan tinggi badannya, jadi Daud memiliki iman yang sangat besar, tetapi kenyataannya dalam goncangan ini Daud tidak mengalami kegoncangan iman.

Respon Daud adalah menguatkan iman percayanya, siapapun manusia di dunia ini dapat mengalami kemerosotan, kebimbangan, dan kelemahan iman, tetapi bangun dan bangkit untuk mengokohkan iman seperti Daud. Yakobus 1:6-7 berkata, “Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.”

Iman yang Dipraktikkan

Sesudah memiliki iman, ada yang perlu dilalui supaya iman semakin meningkat. Iman mesti diucapkan, diakui, nyata dalam perbuatan atau dipraktekkan dan diuji. Praktek iman maksudnya harus melatih iman yang disertai perbuatan. Kitab Yakobus sangat jelas mencatat bahwa iman harus disertai dengan perbuatan, seperti yang tertulis dalam Yakobus 2:14-26, memberitahukan bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati. Orang bisa melihat apakah kita orang percaya adalah melalui perilaku kita. 

Jika kita orang percaya tidak memiliki kesaksian hidup atau perbuatan yang baik, orang-orang akan mempunyai pandangan yang negatif terhadap kita. Hanya melalui iman yang disertai dengan perbuatan barulah dapat mempengaruhi orang-orang di sekeliling kita untuk mengenal Yesus dan percaya kepada-Nya.

Sebagai orang percaya, kita harus benar-benar harus fokus pada iman. Sejak kita percaya kepada Kristus, seharusnya orang percaya mengikuti teladan-Nya karena itu iman harus dinyatakan dalam perbuatan. Iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong. Artinya tidak hanya beriman saja akan tetapi bertindak. 

Orang percaya bisa saja masih memiliki iman yang sama terhadap Tuhan, tetapi kadang kadar percaya dapat berkurang saat menghadapi suatu masalah, tantangan dan pergumulan hidup. Iman adalah sesuatu yang kita punyai sedangkan percaya adalah tindakan yang kita lakukan berdasarkan pada iman kepada Tuhan. Dan percaya adalah suatu tindakan yang aktif. Dalam surat Yakobus menulis bahwa iman tanpa perbuatan pada hakikatnya adalah mati (Yakobus 2:17). 

Iman yang mati jelas tidak bertumbuh. Sebelum iman kita tumbuh di tanah yang baik maka selama itu pula keyakinan kita kepada Allah terasa rapuh, sebab iman yang dipraktikkan akan bertumbuh. Agar iman bertumbuh dan bertambah teguh maka memerlukan firman Tuhan untuk dibaca, direnungkan, dan dipraktikkan sehingga mendapat kekuatan Allah Karena itu, iman yang demikian tidak berguna. Perbuatan-perbuatan dimaksud adalah perbuatan yang sejalan dengan iman yang kita miliki. Itulah yang disampaikan Andreas dalam bukunya, aku percaya karena itu aku bertindak.

Iman adalah Kunci Kemenangan

Setiap orang percaya ingin keluar dan menang dari tantangan dan pergumulan hidup, hal ini terjadi bila memandang pergumulan secara positif maka pasti ada solusi diberikan oleh Tuhan. Menang dalam menghadapi masa-masa di mana ia merasa tidak sanggup bangkit lagi dari pergumulan hidup yang mengakibatkan keterpurukkan iman. 

Hal ini juga nyata atas kemenangan Yesus, ketika Ia dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai oleh iblis (Matius 4:1) dan beberapa ujian dari iblis yang harus dilewati Yesus namun Ia tidak ada sedikitpun jatuh ke dalam ujian tersebut akan tetapi, Yesus menang saat ia menolak dengan tegas untuk tunduk pada tawaran iblis. Ini adalah suatu teladan yang Yesus berikan kepada orang percaya untuk meraih kemenangan. Hal ini juga diungkapkan U.T. Saputra, teladan Yesus yang mengalahkan iblis merupakan dasar dari orang percaya untuk memiliki sikap iman yang benar ketika menghadapi pergumulan.

Orang percaya juga akan mengalami kemenangan jika kuat imannya dan tetap berpegang pada firman Tuhan. Iman adalah kunci kemenangan dan keberhasilan dalam hidup orang percaya untuk memperoleh keselamatan. Walaupun hidup penuh tantangan, masalah, tidak perlu takut, kuatir dan menyerah tetapi harus meyakini dengan iman bahwa pasti akan menang dari segala tantangan hidup. 

Seperti yang disampaikan oleh Rubin Adi Abraham, kita hidup dalam dunia yang penuh dengan tantangan, masalah tetapi Allah menjanjikan penyertaan dan kemenangan bagi orang yang beriman. Ini adalah suatu kepastian yang meyakinkan dan memberi jaminan. 

Hal ini juga diungkapkan oleh Herman Bavinck dalam bukunya, bahwa menurut kitab suci, iman ini membawa kepastiannya sendiri. Iman adalah jaminan. Kepastian adalah suatu keadaan pikiran dan damai di dalam pikiran yang dialami seseorang ketika menemukan dan mengakui kebenaran ia mendapat ketenangan di dalamnya.

Iman Membuat Orang Bergantung kepada Tuhan

Iman mengajarkan kita bergantung kepada Tuhan. Bergantung adalah sebuah keputusan iman. Hidup yang bergantung kepada Tuhan berarti benar-benar memiliki penyerahan diri kepada Tuhan dan tidak berjalan dengan kekuatan sendiri, bahkan melibatkan Tuhan dalam segala aspek kehidupan sehari-hari. Iman yang didasarkan pada Allah membuat kita dapat bertahan, kokoh tak tergoyahkan ketika dihadang berbagai masalah. 

Bergantung kepada Tuhan berarti tidak mengandalkan kekuatan sendiri yang akhirnya membuat panik dan salah melangkah, hal ini terjadi karena tidak mengingat senjata Firman Tuhan yang mengajarkan bahwa segala kebimbangan, keraguan dan kekhawatiran yang dirasakan oleh orang percaya pada saat bergumul menghadapi persoalan, diserahkan kepada Tuhan dengan doa di dalam iman (1 Petrus 5:7).

Tantangan dan Pergumulan Menghasilkan Iman yang Bertumbuh

Iman harus bertumbuh, berbuah, sampai mencapai tingkat kedewasaan penuh. Pertumbuhan iman adalah keharusan untuk kehidupan rohani yang berhasil dan produktif. Alkitab dalam 2 Petrus 3:18 dan Efesus 4:13-15 memerintahkan kita agar bertumbuh dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan Yesus Kristus, dan mencapai kedewasaan penuh.

Iman yang Kuat Menghasilkan Orang Percaya yang Kuat

Banyak orang berkata bahwa Tuhan bisa melakukan segala hal, namun pada kenyataannya ketika ada tantangan merasa tidak kuat dan seolah Tuhan tidak dapat terlibat dalam setiap tantangan tersebut. Hal ini terbukti pada saat berhadapan dengan pergumulan yang sulit menurut dia, masih meragukan pertolongan Tuhan. Leo Harris mengatakan:

"Terlalu banyak orang menyatakan bahwa Tuhan dapat melakukan segala hal, tetapi mereka tidak percaya bahwa Tuhan dapat melakukan banyak hal. Terlalu banyak orang berseru bahwa segala hal dapat terjadi, tetapi mereka segan untuk menerima bahwa hal itu pasti terjadi."

Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua orang percaya, sungguh-sungguh percaya akan karya Tuhan dalam setiap pergumulan hidup. Sesungguhnya bila orang percaya menyerahkan segala pergumulannya kepada Tuhan maka ia semakin diteguhkan, dikuatkan dan bertahan dalam menghadapi tantangan dan pergumulan tersebut, sebab kita tidak menjalani sendiri akan tetapi. Firman Tuhan berkata “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau, dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau” sebab itu dengan yakin kita bisa berkata Tuhan adalah penolongku (Ibrani 13:5-6a).

Kesimpulan

Dalam perjalanan iman sebagai seorang orang percaya, kita dihadapkan dengan berbagai tantangan yang tidak jarang membuat hati terguncang dan iman teruji. Namun, seperti yang telah kita bahas, ada cara-cara yang dapat membantu kita menghadapi tantangan iman ini dengan teguh dan meraih kemenangan.

Pertama, membangun persekutuan dengan Tuhan melalui doa adalah langkah yang sangat penting. Doa adalah nafas hidup orang percaya, dan dalam doa kita mendekatkan diri kepada Tuhan serta memohon bantuan-Nya dalam setiap pergumulan. 

Kedua, mempraktikkan iman dalam perbuatan juga sangat diperlukan. Iman yang hidup akan terbukti melalui perbuatan yang sejalan dengan firman Tuhan. Dengan demikian, kita dapat menjadi teladan yang baik bagi orang lain untuk mengenal Kristus. Terakhir, percaya dengan sungguh-sungguh bahwa iman adalah kunci kemenangan. Tanpa iman yang kuat, kita akan mudah goyah saat dihadapkan dengan ujian dan tantangan.

Sebagai seorang orang percaya, kita diajak untuk tetap fokus pada iman, menguatkan persekutuan dengan Tuhan melalui doa, dan mempraktikkan iman dalam segala aspek kehidupan. Dengan demikian, kita dapat menghadapi tantangan iman dengan penuh keyakinan bahwa Tuhan selalu menyertai kita dan akan memberikan kemenangan atas setiap pergumulan.

Jadi, mari kita terus membangun iman, memperkuat persekutuan dengan Tuhan, dan mempraktikkan iman dalam perbuatan sehari-hari. Dengan begitu, kita akan menjadi orang percaya yang kokoh, berani menghadapi tantangan, dan meraih kemenangan dalam Kristus.
Next Post Previous Post