4 Karakteristik utama Pengikut Kristus
Pendahuluan:
Sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk hidup dalam kesetiaan, kasih yang tulus, sikap ramah, dan pengampunan yang mendalam. Karakteristik ini tidak hanya menjadi ciri karakter kita, tetapi juga mencerminkan ajaran Kristus yang harus kita praktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam tulisan ini, kita akan menjelajahi arti dan pentingnya kesetiaan dalam Kristus, kasih yang saling mengasihi, sikap ramah terhadap sesama, dan pentingnya saling mengampuni, sebagai panggilan yang mendalam bagi setiap pengikut Kristus.
1. Kesetiaan di dalam Kristus Yesus.
Kesetiaan merupakan sebuah komitmen dan pengorbanan yang mesti dilakukan para pengikut Yesus saat berkumpul untuk beribadah kepada-Nya. Apabila di dalam hidup ini tanpa kesetiaan kepada-Nya, maka kebahagiaan akan terus menjauh dalam diri (bdk. Yakobus 1:8).
Kesetiaan merupakan bagian dari karakteristik Allah untuk dinyatakan di dalam kehidupan para pengikut Yesus (Ibrani 13:5; 2 Timotius 2:13).
Menurut Barclay bahwa para pengikut Yesus hendaklah selalu hidup benar dan setia kepada Yesus Kristus. Para pengikut Yesus Kristus tidak boleh malu menunjukkan citra dirinya dan terhadap orang lain yang dikasihinya. Kesetiaan merupakan kebajikan dan terpenting di dalam dunia, artinya bahwa setiap orang yang memiliki kesetiaan selalu menunjukkan identitas dirinya sebagai para pengikut Yesus Kristus.
Kesetiaan dapat ditunjukkan kepada Kristus dan tanpa peduli apa pun resikonya yang akan terjadi. Kesetiaan dapat berbicara tentang iman kepada Kristus, sebagaimana yang dikemukakan Tu‟u bahwa iman berarti kesetiaan kepada Tuhan, yang artinya Tuhan telah menolong dan menyelamatkan dirinya, sehingga para pengikut Yesus akan tetap setia memegang ajaran, pesan, amanat dan janji Tuhan.
Sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk hidup dalam kesetiaan, kasih yang tulus, sikap ramah, dan pengampunan yang mendalam. Karakteristik ini tidak hanya menjadi ciri karakter kita, tetapi juga mencerminkan ajaran Kristus yang harus kita praktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam tulisan ini, kita akan menjelajahi arti dan pentingnya kesetiaan dalam Kristus, kasih yang saling mengasihi, sikap ramah terhadap sesama, dan pentingnya saling mengampuni, sebagai panggilan yang mendalam bagi setiap pengikut Kristus.

Kesetiaan merupakan sebuah komitmen dan pengorbanan yang mesti dilakukan para pengikut Yesus saat berkumpul untuk beribadah kepada-Nya. Apabila di dalam hidup ini tanpa kesetiaan kepada-Nya, maka kebahagiaan akan terus menjauh dalam diri (bdk. Yakobus 1:8).
Kesetiaan merupakan bagian dari karakteristik Allah untuk dinyatakan di dalam kehidupan para pengikut Yesus (Ibrani 13:5; 2 Timotius 2:13).
Menurut Barclay bahwa para pengikut Yesus hendaklah selalu hidup benar dan setia kepada Yesus Kristus. Para pengikut Yesus Kristus tidak boleh malu menunjukkan citra dirinya dan terhadap orang lain yang dikasihinya. Kesetiaan merupakan kebajikan dan terpenting di dalam dunia, artinya bahwa setiap orang yang memiliki kesetiaan selalu menunjukkan identitas dirinya sebagai para pengikut Yesus Kristus.
Kesetiaan dapat ditunjukkan kepada Kristus dan tanpa peduli apa pun resikonya yang akan terjadi. Kesetiaan dapat berbicara tentang iman kepada Kristus, sebagaimana yang dikemukakan Tu‟u bahwa iman berarti kesetiaan kepada Tuhan, yang artinya Tuhan telah menolong dan menyelamatkan dirinya, sehingga para pengikut Yesus akan tetap setia memegang ajaran, pesan, amanat dan janji Tuhan.
Kesetiaan itu dapat di wujud nyatakan dalam perilaku yang sesuai dengan ajaran, pesan, amanat dan janji Tuhan, sehingga ia menjadi pelaku-pelaku Firman Tuhan dalam kehidupan setiap hari.40 Pernyataan ini dapat diartikan bahwa kesetiaan sangat penting bagi kehidupan para pengikut Yesus Kristus karena kesetiaan kepada Kristus dan memegang ajaran yang benar merupakan bukti dari iman kepada Kristus
Yesus. Para pengikut Yesus Kristus juga tidak hanya memiliki sifat kesetiaan dalam membina persekutuan terhadap sesama pengikut Yesus dan dalam kondisi apa pun melainkan juga pada iman yang dapat dicontohi.
Para pelayan Yesus Kristus mesti mendasari hidupnya pada iman dan kesetiaan kepada Kristus Yesus. Para pengikut Yesus Kristus mesti secara nyata dilihat dan didengar sebagai pelaku-pelaku firman Tuhan yang beriman kepada Tuhan. Iman yang dimiliki adalah iman yang berbobot, bukan iman yang kosong dan mati. Oleh sebab itu iman para pengikut Yesus adalah iman yang sungguh-sungguh tampak oleh mata dan kedengaran oleh telinga sesamanya, yakni terwujud dalam kesetiaan kepada Tuhan.
2. Hidup untuk saling mengasihi
Kasih merupakan komponen dari buah Roh Kudus yang menjadi penting untuk dimiliki oleh para pengikut Yesus Kristus (Galatia 5:22). Spesifikasi kasih yang mesti dimiliki oleh para pengikut Yesus Kristus ialah kasih itu sabar; kasih itu murah hati; kasih tidak cemburu. Kasih tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Kasih tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Kasih tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Kasih tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Kasih menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan (1 Korintus 13:4-8).
Menurut Ranoh bahwa kasih agape adalah prinsip utama etika Kristen. Kasih agape bersumber dari hakikat Allah sendiri. Kasih agape adalah kasih yang tidak mementingkan diri, tidak kenal pamrih, malahan motifnya adalah kesediaan untuk; kalau perlu berkorban demi mereka yang dikasihi. Para pengikut Yesus Kristus seharusnya memiliki sifat kasih yang tidak mementingkan dirinya sendiri tetapi orang lain juga dan rela berkorban untuk orang lain.
Kasih merupakan buah Roh Kudus yang paling berharga dan utama dalam kehidupan para pengikut Yesus Kristus. Hidup untuk saling mengasihi adalah hidup yang di wujud nyatakan di dalam Roh Kudus yang memiliki kerendahan hati, mudah untuk saling mengampuni dan hidup yang tidak berpihak serta tidak mengenal sakit hati dan balas dendam.
Kasih agape harus dimiliki oleh para pengikut Yesus Kristus sebab kasih agape adalah kasih yang sempurna karena Allah yang terlebih dahulu mengasihi manusia tanpa bersyarat, penuh pengampunan dan pengorbanan. Kasih agape adalah kasih yang menyangkut mengasihi Tuhan tanpa bersyarat artinya bahwa para pengikut Yesus Kristus harus memiliki sifat untuk mengasihi kepada Tuhan dan sesama manusia tanpa bersyarat pula.
Menurut Nygren bahwa kasih agape tidak memperhitungkan kualitas baik buruk sasaran, malah menciptakan nilai baru bagi kehidupan sasaran. Kasih agape dapat diperlihatkan oleh Allah melalui kematian Yesus Kristus demi pengampunan dan keselamatan manusia.
Pendapat ini dimaksudkan bahwa kasih agape merupakan kasih yang tidak melihat latar belakang suku, agama, ras, antar golongan, warna kulit dan lain sebagainya tetapi mengasihi dengan segenap hati seperti Kristus Yesus telah mengasihi umat manusia dengan rela berkorban di kayu salib bagi dunia.
3. Ramah Terhadap Sesama Manusia
Memiliki sikap ramah terhadap sesama manusia merupakan sikap yang menunjukkan kualitas diri para pengikut Yesus Kristus. Sebab para pengikut Yesus Kristus yang memiliki sikap ramah akan selalu diterima ketika di mana pun hidup dan berkarya.
Yesus. Para pengikut Yesus Kristus juga tidak hanya memiliki sifat kesetiaan dalam membina persekutuan terhadap sesama pengikut Yesus dan dalam kondisi apa pun melainkan juga pada iman yang dapat dicontohi.
Para pelayan Yesus Kristus mesti mendasari hidupnya pada iman dan kesetiaan kepada Kristus Yesus. Para pengikut Yesus Kristus mesti secara nyata dilihat dan didengar sebagai pelaku-pelaku firman Tuhan yang beriman kepada Tuhan. Iman yang dimiliki adalah iman yang berbobot, bukan iman yang kosong dan mati. Oleh sebab itu iman para pengikut Yesus adalah iman yang sungguh-sungguh tampak oleh mata dan kedengaran oleh telinga sesamanya, yakni terwujud dalam kesetiaan kepada Tuhan.
2. Hidup untuk saling mengasihi
Kasih merupakan komponen dari buah Roh Kudus yang menjadi penting untuk dimiliki oleh para pengikut Yesus Kristus (Galatia 5:22). Spesifikasi kasih yang mesti dimiliki oleh para pengikut Yesus Kristus ialah kasih itu sabar; kasih itu murah hati; kasih tidak cemburu. Kasih tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Kasih tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Kasih tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Kasih tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Kasih menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan (1 Korintus 13:4-8).
Menurut Ranoh bahwa kasih agape adalah prinsip utama etika Kristen. Kasih agape bersumber dari hakikat Allah sendiri. Kasih agape adalah kasih yang tidak mementingkan diri, tidak kenal pamrih, malahan motifnya adalah kesediaan untuk; kalau perlu berkorban demi mereka yang dikasihi. Para pengikut Yesus Kristus seharusnya memiliki sifat kasih yang tidak mementingkan dirinya sendiri tetapi orang lain juga dan rela berkorban untuk orang lain.
Kasih merupakan buah Roh Kudus yang paling berharga dan utama dalam kehidupan para pengikut Yesus Kristus. Hidup untuk saling mengasihi adalah hidup yang di wujud nyatakan di dalam Roh Kudus yang memiliki kerendahan hati, mudah untuk saling mengampuni dan hidup yang tidak berpihak serta tidak mengenal sakit hati dan balas dendam.
Kasih agape harus dimiliki oleh para pengikut Yesus Kristus sebab kasih agape adalah kasih yang sempurna karena Allah yang terlebih dahulu mengasihi manusia tanpa bersyarat, penuh pengampunan dan pengorbanan. Kasih agape adalah kasih yang menyangkut mengasihi Tuhan tanpa bersyarat artinya bahwa para pengikut Yesus Kristus harus memiliki sifat untuk mengasihi kepada Tuhan dan sesama manusia tanpa bersyarat pula.
Menurut Nygren bahwa kasih agape tidak memperhitungkan kualitas baik buruk sasaran, malah menciptakan nilai baru bagi kehidupan sasaran. Kasih agape dapat diperlihatkan oleh Allah melalui kematian Yesus Kristus demi pengampunan dan keselamatan manusia.
Pendapat ini dimaksudkan bahwa kasih agape merupakan kasih yang tidak melihat latar belakang suku, agama, ras, antar golongan, warna kulit dan lain sebagainya tetapi mengasihi dengan segenap hati seperti Kristus Yesus telah mengasihi umat manusia dengan rela berkorban di kayu salib bagi dunia.
3. Ramah Terhadap Sesama Manusia
Memiliki sikap ramah terhadap sesama manusia merupakan sikap yang menunjukkan kualitas diri para pengikut Yesus Kristus. Sebab para pengikut Yesus Kristus yang memiliki sikap ramah akan selalu diterima ketika di mana pun hidup dan berkarya.
Dewi Sumsari menyatakan bahwa sikap ramah merupakan suatu perilaku positif yang harus dipraktikkan di dalam kehidupan masyarakat seperti suka senyum, sopan santun, hormat dalam berkomunikasi, ringan tangan, suka menyapa, suka membantu tanpa pamrih dan sikap positif lainnya yang dilakukan dengan ketulusan hati, baik terhadap orang-orang yang sudah dikenal maupun yang belum dikenal.
Pernyataan Sumsari di atas dapat dipahami bahwa sikap ramah terhadap sesama manusia amat dibutuhkan di dalam lingkungan masyarakat sebab syarat untuk menjadi seorang pengikut Yesus Kristus bukanlah seorang pemarah melainkan peramah dan pendamai (bdk. 1 Timotius 3:3). Karena para pengikut Kristus yang suka pemarah bisa menjadi penghambat untuk menginsafi kebenaran serta tidak disukai oleh orang lain. Sikap yang ramah dapat diekspresikan melalui kesopanan, ke senyuman, hormat, dan kelemahlembutan.
Pernyataan Sumsari di atas dapat dipahami bahwa sikap ramah terhadap sesama manusia amat dibutuhkan di dalam lingkungan masyarakat sebab syarat untuk menjadi seorang pengikut Yesus Kristus bukanlah seorang pemarah melainkan peramah dan pendamai (bdk. 1 Timotius 3:3). Karena para pengikut Kristus yang suka pemarah bisa menjadi penghambat untuk menginsafi kebenaran serta tidak disukai oleh orang lain. Sikap yang ramah dapat diekspresikan melalui kesopanan, ke senyuman, hormat, dan kelemahlembutan.
Euis Winarti mengutarakan bahwa kepribadian seseorang dapat dikatakan menarik apabila ia memiliki penampilan yang sopan dan sederhana, tutur kata yang lemah lembut dan tingkah laku yang baik.
Seseorang yang memiliki sikap ramah tamah menunjukkan bahwa ia mengakui dan menghargai keberadaan serta harkat dan martabat orang lain, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, serta lebih mengutamakan kepentingan bersama agar tercapainya kesejahteraan.
Dengan bersikap ramah tamah maka orang lain akan merasa dihargai dan diterima dalam pergaulan. Sikap keramahan terhadap sesama manusia seharusnya berlaku untuk setiap pengikut Yesus Kristus (bdk. Filipi 4:5; Kolose 4:6), apalagi para pengikut Yesus Kristus yang
terlibat dalam pelayanan pekerjaan Tuhan (bdk. 1 Timotius 3:2, 3; Titus 3:2).
4. Saling Mengampuni
Mengampuni sangat berbeda dengan melupakan karena melupakan merupakan ungkapan yang luas. Mengampuni dari kata dasar ampun. Ampun berarti lepaskan atau bebaskan dari beban yang berat. Menurut Jundo Parasian Siregar bahwa ampun berarti pembebasan dari tuntutan karena melakukan kesalahan atau kekeliruan atau maaf.
Mengampuni berarti memberi ampun atau memaafkan. Mengampuni berarti melepaskan atau membebaskan seseorang dari kesalahan dan dosa. Mengampuni berarti mampu memaafkan kesalahan orang lain yang telah diperbuatnya dan tidak mengungkit kesalahannya.
Seseorang yang memiliki sikap ramah tamah menunjukkan bahwa ia mengakui dan menghargai keberadaan serta harkat dan martabat orang lain, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, serta lebih mengutamakan kepentingan bersama agar tercapainya kesejahteraan.
Dengan bersikap ramah tamah maka orang lain akan merasa dihargai dan diterima dalam pergaulan. Sikap keramahan terhadap sesama manusia seharusnya berlaku untuk setiap pengikut Yesus Kristus (bdk. Filipi 4:5; Kolose 4:6), apalagi para pengikut Yesus Kristus yang
terlibat dalam pelayanan pekerjaan Tuhan (bdk. 1 Timotius 3:2, 3; Titus 3:2).
4. Saling Mengampuni
Mengampuni sangat berbeda dengan melupakan karena melupakan merupakan ungkapan yang luas. Mengampuni dari kata dasar ampun. Ampun berarti lepaskan atau bebaskan dari beban yang berat. Menurut Jundo Parasian Siregar bahwa ampun berarti pembebasan dari tuntutan karena melakukan kesalahan atau kekeliruan atau maaf.
Mengampuni berarti memberi ampun atau memaafkan. Mengampuni berarti melepaskan atau membebaskan seseorang dari kesalahan dan dosa. Mengampuni berarti mampu memaafkan kesalahan orang lain yang telah diperbuatnya dan tidak mengungkit kesalahannya.
Tindakan mengampuni merupakan sebuah keputusan yang bersumber dari dalam hati dan berimplikasi pada kehidupan masa depan yang penuh harapan.
Para pengikut Yesus Kristus perlu saling mengampuni saat jatuh di dalam dosa. Pengampunan dilakukan kepada sesama manusia semestinya dilakukan seumur hidup atau pengampunan tanpa berhenti (bdk. Matius 18:22). Kata pengampunan dalam bahasa Yunani terdiri atas: pertama, charizomai yang berarti mengampuni berdasarkan anugerah Tuhan (bdk. Kolose 2:3).
Para pengikut Yesus Kristus perlu saling mengampuni saat jatuh di dalam dosa. Pengampunan dilakukan kepada sesama manusia semestinya dilakukan seumur hidup atau pengampunan tanpa berhenti (bdk. Matius 18:22). Kata pengampunan dalam bahasa Yunani terdiri atas: pertama, charizomai yang berarti mengampuni berdasarkan anugerah Tuhan (bdk. Kolose 2:3).
Kata charizomai berhubungan dengan pembatalan hutang, karena itu melalui karya penebusan Kristus, hutang orang percaya telah dipakukan di atas kayu salib; kedua, aphiemi yang berarti melepaskan atau membebaskan (Efesus 1:7). Kematian Kristus di kayu salib sehingga masalah dosa orang percaya telah dilepaskan, baik dosa masa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang.
Pada umumnya kata benda pengampunan berarti pelepasan, pembebasan, tawanan, pembatalan utang, penghapusan hukuman. Di dalam Alkitab pengampunan menunjuk kepada tindakan Allah menghapus dosa sebagai hutang atau mengampuni orang yang melanggar hukum Taurat.
Pengampunan yang benar justru adalah memikirkan sungguh-sungguh, menyadari apa yang telah terjadi, artinya yang sejati bagi kehidupan. Pengampunan adalah sarana yang paling pasti untuk mengetahui dalamnya iman pribadi. Kelak kesediaan untuk mengampuni akan menjadi patokan penghakiman terakhir terhadap manusia.
Pengampunan amatlah penting untuk dipraktikkan di antara sesama pengikut Yesus, yang telah menerima kekudusan, dan telah dikasihi. Sebagaimana halnya di antara rasul Paulus dan
Barnabas ketika pernah terjadi perselisihan sengit, sehingga mereka berpisah dalam bermisi (bdk. Kisah Para Rasul 15:39), dan di antara rasul Paulus dan rasul Petrus (bdk. Galatia 2:14). Tetapi di dalam perkara-perkara semacam itu, mesti saling memberi pengampunan sebab dasarnya sama seperti Tuhan telah memberi pengampunan, maka manusia wajib memperbuat demikian.
Pada umumnya kata benda pengampunan berarti pelepasan, pembebasan, tawanan, pembatalan utang, penghapusan hukuman. Di dalam Alkitab pengampunan menunjuk kepada tindakan Allah menghapus dosa sebagai hutang atau mengampuni orang yang melanggar hukum Taurat.
Pengampunan yang benar justru adalah memikirkan sungguh-sungguh, menyadari apa yang telah terjadi, artinya yang sejati bagi kehidupan. Pengampunan adalah sarana yang paling pasti untuk mengetahui dalamnya iman pribadi. Kelak kesediaan untuk mengampuni akan menjadi patokan penghakiman terakhir terhadap manusia.
Pengampunan amatlah penting untuk dipraktikkan di antara sesama pengikut Yesus, yang telah menerima kekudusan, dan telah dikasihi. Sebagaimana halnya di antara rasul Paulus dan
Barnabas ketika pernah terjadi perselisihan sengit, sehingga mereka berpisah dalam bermisi (bdk. Kisah Para Rasul 15:39), dan di antara rasul Paulus dan rasul Petrus (bdk. Galatia 2:14). Tetapi di dalam perkara-perkara semacam itu, mesti saling memberi pengampunan sebab dasarnya sama seperti Tuhan telah memberi pengampunan, maka manusia wajib memperbuat demikian.
Sesungguhnya betapa banyak kesalahan yang telah diampuni Kristus menjadi alasan yang baik untuk mengampuni orang lain bahwa Kristus datang ke dunia ini berkuasa untuk mengampuni dosa umat manusia.
Para pengikut wajib saling mengampuni karena Yesus Kristus telah dahulu mengampuni segala dosa dan kesalahan dengan cara mati di kayu salib. Karena itu tidak ada alasan bagi sesama manusia untuk tidak saling mengampuni (bdk. Matius 6:14-15). Cara-cara untuk saling mengampuni yakni memiliki sifat kerendahan hati dan sikap saling percaya yang semakin bertumbuh sebab manusia tidak mengampuni sesama yang bersalah maka damai sejahtera tidak ada dalam hidup manusia (bdk. Matius 6: 14-15).
Syarat utama untuk mendapat kedamaian di hati sesama manusia adalah saling mengampuni. Menurut penulis bahwa prinsip pengampunan yang seyogyanya dilakukan ialah :
Para pengikut wajib saling mengampuni karena Yesus Kristus telah dahulu mengampuni segala dosa dan kesalahan dengan cara mati di kayu salib. Karena itu tidak ada alasan bagi sesama manusia untuk tidak saling mengampuni (bdk. Matius 6:14-15). Cara-cara untuk saling mengampuni yakni memiliki sifat kerendahan hati dan sikap saling percaya yang semakin bertumbuh sebab manusia tidak mengampuni sesama yang bersalah maka damai sejahtera tidak ada dalam hidup manusia (bdk. Matius 6: 14-15).
Syarat utama untuk mendapat kedamaian di hati sesama manusia adalah saling mengampuni. Menurut penulis bahwa prinsip pengampunan yang seyogyanya dilakukan ialah :
Pertama, saling memberikan pengampunan dengan tulus. Pengampunan hanya bisa terwujud dengan baik apabila ditunjukkan dengan kasih sebab kasih itu dapat menutup dosa dan kesalahan (bdk. 1 Korintus 13:4-7);
Kedua, saling mengampuni tanpa syarat sebab prinsip ini sama dengan prinsip pengampunan yang diajarkan oleh Yesus Kristus untuk diimplementasikan oleh para pengikut Yesus (bdk. Lukas 7:41-43).
Ketiga, pengampunan yang diberikan tanpa batas. Dalam kisah Matius 18:22 modus yang dipakai ialah present indikatif berarti pengampunan itu dapat dipraktikkan secara berkesinambungan yang tidak ada batasnya.
Wujud dari saling mengampuni mampu menerima segala perbedaan dan pemulihan terhadap suatu hubungan yang telah rusak dengan sesama manusia. Dengan demikian, mengampuni seseorang maka implikasinya ialah seseorang tersebut terbebas dari sifat kebencian dan mendatangkan kedamaian dalam hati, sehingga menjadikan kehidupan yang lebih baik.
Oleh sebab itu, para pengikut Yesus Kristus harus memahami dengan benar bahwa mengalami pengampunan dosa melalui kematian Yesus Kristus di atas kayu salib, sehingga memiliki kedamaian dan ketenteraman dalam kehidupan setiap hari.
Kesimpulan
Kesetiaan, kasih yang tulus, sikap ramah, dan pengampunan adalah nilai-nilai yang mendasari kehidupan setiap pengikut Kristus. Dengan menerapkan nilai-nilai ini dalam interaksi sehari-hari, kita tidak hanya mencerminkan karakter Kristus tetapi juga berkontribusi dalam membangun masyarakat yang penuh kasih dan perdamaian. Sebagai komitmen kita kepada Kristus, mari kita terus hidup dalam kesetiaan kepada-Nya, mengasihi sesama dengan kasih yang tulus, bersikap ramah dalam segala hal, dan saling mengampuni tanpa batas, sehingga kita dapat menjadi saksi-saksi Kristus yang nyata di dunia ini.
Wujud dari saling mengampuni mampu menerima segala perbedaan dan pemulihan terhadap suatu hubungan yang telah rusak dengan sesama manusia. Dengan demikian, mengampuni seseorang maka implikasinya ialah seseorang tersebut terbebas dari sifat kebencian dan mendatangkan kedamaian dalam hati, sehingga menjadikan kehidupan yang lebih baik.
Oleh sebab itu, para pengikut Yesus Kristus harus memahami dengan benar bahwa mengalami pengampunan dosa melalui kematian Yesus Kristus di atas kayu salib, sehingga memiliki kedamaian dan ketenteraman dalam kehidupan setiap hari.
Kesimpulan
Kesetiaan, kasih yang tulus, sikap ramah, dan pengampunan adalah nilai-nilai yang mendasari kehidupan setiap pengikut Kristus. Dengan menerapkan nilai-nilai ini dalam interaksi sehari-hari, kita tidak hanya mencerminkan karakter Kristus tetapi juga berkontribusi dalam membangun masyarakat yang penuh kasih dan perdamaian. Sebagai komitmen kita kepada Kristus, mari kita terus hidup dalam kesetiaan kepada-Nya, mengasihi sesama dengan kasih yang tulus, bersikap ramah dalam segala hal, dan saling mengampuni tanpa batas, sehingga kita dapat menjadi saksi-saksi Kristus yang nyata di dunia ini.