Amsal 16:20-24 - Keuntungan-keuntungan Hikmat

Matthew Henry (1662 – 1714).

BAHASAN : Amsal16:20-24 - Keuntungan-keuntungan Hikmat

Amsal 16:20.“Siapa memperhatikan firman akan mendapat kebaikan, dan berbahagialah orang yang percaya kepada TUHAN.”
Amsal 16:20-24 - Keuntungan-keuntungan Hikmat
Perhatikanlah:

1. Kebijaksanaan mendatangkan kehormatan dan keberhasilan pada manusia: siapa memperhatikan firman (KJV: siapa menangani urusannya dengan bijak – pen.) (yaitu yang menguasai bidangnya dan menunjukkan bahwa ia mengerti apa yang dikerjakannya, yang penuh per-timbangan dalam menangani urusan-urusannya, dan, apabila sedang berbicara atau menulis tentang permasalahan apa saja, melakukannya tanpa keluar jalur) ia akan mendapat kebaikan, akan mendapat nama baik, dan mungkin memperoleh penghasilan yang baik dengannya.

2. Walaupun demikian, hanya kesalehanlah yang akan menjamin kebahagiaan manusia yang sejati: orang-orang yang menangani suatu permasalahan dengan bijak, jika mereka congkak dan bersandar pada pengertian mereka sendiri, maka meskipun mereka mungkin mendapat suatu kebaikan, namun mereka tidak akan merasakan kepuasan yang besar di dalamnya. Tetapi, orang yang percaya kepada TUHAN, dan bukan kepada hikmatnya sendiri, berbahagialah ia, dan ia akan lebih berhasil pada akhirnya.

Sebagian orang membaca bagian pertama dari ayat ini sebagai sesuatu yang menjelaskan kesalehan, yang sungguh merupakan hikmat sejati: siapa memperhatikan firman (firman Allah, Amsal 13:13) akan mendapat kebaikan di dalamnya, dan menjadi baik olehnya. Dan barang siapa percaya kepada TUHAN, kepada firman-Nya yang Ia sertai, ia akan berbahagia.
----------
KEUNTUNGAN-KEUNTUNGAN HIKMAT.

Amsal 16:21. “Orang yang bijak hati disebut berpengertian, dan berbicara manis lebih dapat meyakinkan.”

Perhatikanlah:

1. Orang-orang yang mempunyai hikmat mendalam akan mendapatkan pujian karena hikmat mereka itu. Hikmat itu akan mendatangkan nama baik bagi mereka, dan mereka akan disebut sebagai orang yang berpengertian dan arif, dan penghakiman mereka akan didengarkan dengan rasa hormat. Lakukanlah apa yang bijak dan baik, maka engkau akan dipuji sebagai orang yang bijak dan baik.

2. Orang-orang yang pandai berbicara dengan menyampaikan hikmat mereka, yang mengungkapkan perasaan-perasaan mereka dengan mudah dan senang hati, yang gampang menyampaikan hikmat mereka dan pandai mengatur kata-kata, serta berbahasa santun dan berpengertian baik, mereka lebih dapat meyakinkan.

Mereka menyebar-kan dan memajukan pengetahuan kepada orang lain, dan melakukan pekerjaan yang baik dengannya, dan melalui sarana itu memperbanyak perbendaharaan mereka sendiri. Mereka menambahkan didikan, memajukan ilmu pengetahuan, dan memberikan pelayanan terhadap dunia pembelajaran. Setiap orang yang mempunyai, yang memanfaat-kan apa yang dipunyainya, kepadanya akan diberi lebih.
----------
KEUNTUNGAN-KEUNTUNGAN HIKMAT.

Amsal 16:22. “Akal budi adalah sumber kehidupan bagi yang mempunyainya, tetapi siksaan bagi orang bodoh ialah kebodohannya.”

Perhatikanlah:

1. Selalu ada saja kebaikan yang akan didapat oleh orang yang bijak dan baik: akal budinya adalah sumber kehidupan baginya, yang senantiasa mengalir dan tidak pernah menjadi kering. Ia mempunyai sesuatu untuk dikatakan di segala kesempatan, yang bersifat mendidik dan bermanfaat bagi orang-orang yang mau memanfaatkannya. 

Ia memiliki hal-hal yang baru dan lama untuk dikeluarkan dari perbendaharaannya. Setidaknya, akal budinya adalah sumber kehidupan bagi dirinya sendiri, dan memberinya kepuasan yang berlimpah-limpah. Di dalam pikirannya sendiri ia menghibur dan membangun dirinya sendiri, jika bukan orang lain.

2. Tidak ada hal baik yang bisa didapatkan oleh orang bodoh. Bahkan didikannya, pembicaraan-pembicaraannya yang mantap dan sungguh-sungguh, hanyalah kebodohan belaka, seperti dirinya sendiri, dan cenderung menjadikan orang lain bodoh seperti dia. Apabila ia melakukan yang terbaik, itu hanyalah kebodohan, bahkan jika dibandingkan dengan percakapan biasa orang bijak, yang berbicara dengan lebih baik di meja makan daripada orang bodoh di kursi Musa.
----------
KEUNTUNGAN-KEUNTUNGAN HIKMAT.

Amsal 16:23. “Hati orang bijak menjadikan mulutnya berakal budi, dan menjadikan bibirnya lebih dapat meyakinkan.”

Sebelumnya Salomo sudah memuji kefasihan berbicara, atau berbicara manis (ayat 21), dan tampaknya lebih mengutamakannya daripada hikmat. Tetapi di sini ia seolah-olah mengoreksi dirinya sendiri, dan menunjukkan bahwa jika tidak ada perbendaharaan yang baik di dalam hati untuk menyokong kefasihan berbicara, maka itu sedikit sekali artinya. Hikmat di dalam hatilah yang utama.

1. Inilah yang mengarahkan kita dalam berbicara, yang menjadikan mulut berakal budi, dan mengajarnya apa yang harus diucapkan, kapan, dan bagaimana, sehingga apa yang diucapkan itu pantas, sesuai dengan permasalahannya dan tepat waktu. Jika tidak demikian, maka meskipun bahasanya begitu halus, lebih baik itu jangan diucapkan.

2. Inilah yang memberikan bobot pada apa yang kita katakan, dan yang menambahkan pengetahuan padanya, yaitu kekuatan nalar dan daya argumentasi, yang tanpanya, sekalipun suatu perkara diungkapkan dengan bahasa yang begitu indah, itu akan ditolak sebagai hal yang tidak berarti ketika dipertimbangkan. Ungkapan-ungkapan yang indah menyenangkan telinga, dan menggugah angan-angan, tetapi pengetahuan di bibirlah yang pasti menguatkan penghakiman, dan yang mempengaruhinya, dan untuk itu hikmat di dalam hati diperlukan.
----------
KEUNTUNGAN-KEUNTUNGAN HIKMAT.

Amsal 16:24. “Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang.”

Perkataan menyenangkan yang dipuji-puji di sini pastilah perkataan yang diajarkan oleh hati orang bijak, dan yang menambah pengetahuan (ayat 23 KJV), perkataan nasihat, didikan, dan peng-hiburan yang disampaikan pada waktunya, perkataan yang diambil dari firman Allah, sebab perkataan itulah yang dipelajari Salomo dari ayahnya sebagai sesuatu yang lebih manis dari pada madu, bahkan dari pada madu tetesan dari sarang lebah (Mazmur 19:11). Perkataan ini, bagi orang-orang yang tahu bagaimana menghargainya,

1. Adalah menyenangkan. Perkataan itu seperti madu tetesan dari sarang lebah, manis bagi hati, yang mengecap di dalamnya kebaikan Tuhan. Tidak ada hal lain yang lebih membangkitkan rasa syukur dan senang bagi manusia baru selain firman Allah, dan perkataan-perkataan yang diambil darinya (Mazmur 119:103).

2. Perkataan itu menyehatkan. Banyak hal yang menyenangkan tetapi tidak bermanfaat, tetapi perkataan yang menyenangkan ini adalah obat bagi tulang-tulang, bagi manusia batiniah, dan juga manis bagi hati. Perkataan itu membuat tulang-tulang, yang oleh dosa telah dihancurkan dan menjadi terkilir, jadi bersukacita. Tulang-tulang adalah kekuatan bagi tubuh, sementara firman yang baik dari Allah adalah sarana bagi kekuatan rohani, yang menyembuhkan penyakit-penyakit yang melemahkan kita.
Next Post Previous Post