Kerendahan Hati dan Harmoni: Eksposisi Roma 12:16
Pendahuluan:
Surat Paulus kepada jemaat di Roma adalah salah satu tulisan yang paling mendalam dan teologis dalam Perjanjian Baru. Di dalamnya, Paulus memberikan petunjuk praktis tentang bagaimana hidup sebagai orang percaya yang sejati. Roma 12:16, secara khusus, menekankan pentingnya hidup dalam kerukunan dan kerendahan hati. Ayat ini berbunyi: "Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama, janganlah memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai."Artikel ini akan mengupas makna mendalam dari ayat ini, serta relevansinya dalam kehidupan sehari-hari.
Konteks Roma 12:16
Untuk memahami Roma 12:16 dengan baik, penting untuk melihat konteks yang lebih luas dari surat Paulus kepada jemaat di Roma. Pasal 12 dimulai dengan panggilan untuk mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup, kudus, dan yang berkenan kepada Allah. Ini adalah respons yang wajar terhadap belas kasihan Allah. Selanjutnya, Paulus menguraikan bagaimana hidup yang diperbaharui oleh Roh Kudus seharusnya terlihat dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk hubungan antar sesama.
Mengapa Kerendahan Hati Penting?
Kerendahan hati adalah tema sentral dalam Roma 12:16. Dalam masyarakat yang sering kali memuja kesuksesan, kekuasaan, dan status, panggilan untuk hidup dalam kerendahan hati menjadi sangat relevan. Paulus mengingatkan jemaat bahwa mereka harus sehati sepikir, tidak memikirkan perkara-perkara yang tinggi, dan mengarahkan diri kepada perkara-perkara yang sederhana. Sikap ini sangat kontras dengan kecenderungan manusia yang sering kali ingin menonjolkan diri dan merasa lebih unggul daripada orang lain.
Kerukunan dalam Jemaat
Paulus menekankan pentingnya hidup dalam kerukunan dengan orang lain. Hidup sehati sepikir berarti memiliki kesatuan tujuan dan visi yang sama dalam mengikuti Kristus. Ini bukan berarti setiap orang harus memiliki pendapat yang sama dalam segala hal, tetapi ada kesatuan dalam hal-hal yang esensial. Kerukunan ini hanya bisa tercapai jika setiap anggota jemaat bersedia untuk merendahkan diri dan menghargai orang lain.
Memikirkan Perkara-perkara yang Sederhana
Paulus juga mengingatkan jemaat untuk tidak memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi mengarahkan diri kepada perkara-perkara yang sederhana. Hal ini dapat diartikan sebagai panggilan untuk hidup dalam kesederhanaan dan tidak terjebak dalam ambisi duniawi yang sering kali memisahkan kita dari tujuan ilahi. Memikirkan perkara-perkara yang sederhana berarti kita menempatkan nilai yang lebih tinggi pada hubungan, kasih, dan pelayanan daripada pada kekayaan, status, atau kekuasaan.
Menghindari Kesombongan
"Janganlah menganggap dirimu pandai," adalah peringatan keras dari Paulus. Kesombongan adalah salah satu dosa yang paling berbahaya karena bisa merusak hubungan kita dengan Allah dan sesama. Menganggap diri pandai berarti kita merasa tidak memerlukan bimbingan atau nasehat dari orang lain, dan ini adalah sikap yang bertentangan dengan semangat komunitas Kristen yang sejati. Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup dalam kerendahan hati, mengakui bahwa kita selalu membutuhkan bimbingan dari Allah dan komunitas iman.
Penerapan Roma 12:16 dalam Kehidupan Sehari-hari
Membangun Hubungan yang Harmonis: Untuk membangun hubungan yang harmonis, kita harus selalu berusaha memahami dan menghargai perspektif orang lain. Ini berarti mendengarkan dengan penuh perhatian, menunjukkan empati, dan berusaha menemukan titik temu dalam setiap perbedaan.
Menghindari Kesombongan dan Sikap Merendahkan: Menghindari kesombongan berarti kita harus selalu siap untuk belajar dan menerima kritik yang membangun. Sikap ini akan membantu kita untuk terus bertumbuh dan memperbaiki diri.
Hidup dalam Kesederhanaan: Menjalani hidup dalam kesederhanaan berarti kita fokus pada hal-hal yang benar-benar penting, seperti hubungan kita dengan Allah dan sesama. Ini juga berarti kita tidak tergoda untuk mengejar hal-hal duniawi yang hanya memberikan kebahagiaan sementara.
Menjadi Teladan dalam Komunitas: Sebagai anggota jemaat, kita dipanggil untuk menjadi teladan dalam hal kerendahan hati dan kerukunan. Tindakan kita akan menjadi contoh bagi orang lain dan membantu membangun komunitas yang kuat dan harmonis.
Kesimpulan
Roma 12:16 memberikan panduan yang sangat praktis bagi orang percaya dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Ayat ini menekankan pentingnya hidup dalam kerendahan hati, menghindari kesombongan, dan membangun hubungan yang harmonis dalam komunitas. Dalam dunia yang sering kali mementingkan diri sendiri dan ambisi pribadi, panggilan untuk hidup dalam kerukunan dan kesederhanaan menjadi sangat relevan. Dengan menghayati dan menerapkan prinsip-prinsip dalam Roma 12:16, kita dapat menjalani hidup yang berkenan kepada Allah dan menjadi berkat bagi sesama.