Filipi 2:9-11: Tujuh Pengangkatan Yesus Kristus dalam Kemuliaan

 Pengantar:

Filipi 2:9-11 berbicara tentang pengangkatan dan pemuliaan Yesus Kristus oleh Allah Bapa sebagai hasil dari ketaatan-Nya yang sempurna, bahkan sampai mati di kayu salib. Dalam bagian ini, kita melihat bagaimana Allah sangat meninggikan Yesus dan memberikan kepada-Nya nama yang di atas segala nama. Teks ini penuh dengan makna teologis yang mendalam, khususnya tentang kemuliaan Yesus dan dampaknya bagi seluruh ciptaan.
Filipi 2:9-11: Tujuh Pengangkatan Yesus Kristus dalam Kemuliaan
Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang "tujuh pengangkatan" Yesus Kristus yang terlihat dalam Filipi 2:9-11. Setiap poin dari pengangkatan ini menggambarkan bagaimana Yesus dimuliakan dan diakui sebagai Tuhan atas segalanya.

1. Yesus Meninggalkan Kemuliaan-Nya dan Menjadi Manusia

Sebelum membahas Filipi 2:9-11, penting untuk memahami konteks dari ayat-ayat sebelumnya, khususnya Filipi 2:5-8. Dalam bagian tersebut, Paulus menulis tentang bagaimana Yesus, meskipun adalah Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah sebagai sesuatu yang harus dipertahankan. Sebaliknya, Ia mengosongkan diri-Nya dan mengambil rupa seorang hamba, menjadi sama seperti manusia, dan merendahkan diri-Nya hingga mati di kayu salib.

Pengosongan diri Yesus ini merupakan tindakan ketaatan yang luar biasa. Dia meninggalkan kemuliaan-Nya yang kekal bersama Bapa di surga, mengambil sifat manusia yang penuh keterbatasan dan kelemahan. Dalam kerendahan hati-Nya, Yesus menjadi manusia yang menderita dan mati demi menebus umat manusia dari dosa. Ketaatan-Nya inilah yang menjadi dasar bagi pengangkatan-Nya dalam kemuliaan.

2. Pengangkatan yang Pertama: Yesus Sangat Ditinggikan (Filipi 2:9a)

"Untuk alasan inilah, Allah sangat meninggikan Dia." (Filipi 2:9a)

Pengangkatan pertama yang ditekankan oleh Paulus adalah bahwa Allah sangat meninggikan Yesus. Kenaikan Yesus ke tempat yang paling tinggi adalah hasil dari ketaatan-Nya yang sempurna sampai mati di kayu salib. Poin ini mengajarkan bahwa di balik penghinaan dan penderitaan Yesus terletak kemuliaan yang luar biasa.

Frasa "sangat meninggikan" (bahasa Yunani: hyperypsōsen) menunjukkan bahwa Allah tidak hanya meninggikan Yesus ke posisi yang lebih tinggi, tetapi Allah memberikan pengangkatan yang tertinggi, melebihi segala yang ada. Yesus tidak hanya kembali ke posisi kemuliaan-Nya di surga setelah kebangkitan, tetapi Dia ditempatkan pada posisi yang tertinggi di seluruh alam semesta.

Ini adalah penegasan bahwa ketaatan dan kerendahan hati Yesus tidak akan berakhir dengan penghinaan dan kematian, melainkan dengan pengangkatan yang besar dan mulia. Ini juga mengajarkan kita prinsip rohani bahwa kerendahan hati dan ketaatan akan selalu diikuti oleh kemuliaan dan pengangkatan oleh Allah.

3. Pengangkatan yang Kedua: Nama di Atas Segala Nama (Filipi 2:9b)

"Dan menganugerahkan kepada-Nya nama di atas segala nama." (Filipi 2:9b)

Pengangkatan kedua adalah bahwa Yesus diberikan nama di atas segala nama. Nama dalam Alkitab sering kali mewakili otoritas, identitas, dan posisi seseorang. Dengan memberikan Yesus nama yang di atas segala nama, Allah memberikan kepada-Nya otoritas tertinggi di seluruh ciptaan.

Nama yang diberikan kepada Yesus di sini jelas menunjukkan posisi dan kekuasaan-Nya yang mutlak. Tidak ada nama lain di bumi, di surga, atau di bawah bumi yang dapat menandingi nama Yesus. Dia adalah penguasa atas segalanya, baik yang di alam roh, dunia fisik, maupun yang di bawah bumi.

Pemberian nama ini bukan hanya soal sebutan, tetapi tentang kuasa dan otoritas yang ada di balik nama itu. Yesus sekarang memiliki kuasa penuh untuk memerintah, menyelamatkan, dan menghakimi seluruh ciptaan. Setiap orang percaya harus menghormati nama Yesus sebagai yang tertinggi, dan nama-Nya harus diakui sebagai satu-satunya nama yang membawa keselamatan.

4. Pengangkatan yang Ketiga: Setiap Lutut Bertelut (Filipi 2:10a)

"Supaya dalam nama Yesus, setiap lutut bertelut -- baik yang ada di langit, yang ada di bumi, maupun yang ada di bawah bumi --" (Filipi 2:10a)

Pengangkatan ketiga adalah bahwa setiap lutut akan bertelut di hadapan Yesus. Ini adalah gambaran penghormatan dan penyembahan yang universal, di mana setiap makhluk di seluruh ciptaan akan mengakui otoritas Yesus dan tunduk kepada-Nya.

Lutut yang bertelut adalah simbol dari penyembahan dan pengakuan terhadap otoritas yang lebih tinggi. Di sini, Paulus menyebutkan tiga kelompok yang akan bertelut di hadapan Yesus:

  • Di langit: Ini merujuk kepada makhluk-makhluk surgawi, seperti malaikat dan makhluk-makhluk rohani lainnya.
  • Di bumi: Ini adalah seluruh umat manusia yang hidup di dunia.
  • Di bawah bumi: Ini merujuk kepada mereka yang telah mati atau kuasa-kuasa gelap yang berada di dunia bawah.

Semua makhluk, baik yang berada di surga, di bumi, atau di dunia bawah, akan tunduk di hadapan Yesus. Tidak ada yang akan bisa menolak otoritas-Nya. Pengangkatan ini menunjukkan betapa besar kekuasaan Yesus yang tidak terbatas pada waktu atau ruang.

5. Pengangkatan yang Keempat: Setiap Lidah Mengaku (Filipi 2:11a)

"Dan setiap lidah mengaku bahwa Kristus Yesus adalah Tuhan." (Filipi 2:11a)

Pengangkatan keempat adalah bahwa setiap lidah akan mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan. Ini berarti bahwa pada akhirnya, semua makhluk, tanpa terkecuali, akan menyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan. Pengakuan ini tidak hanya sekadar pernyataan lisan, tetapi merupakan pengakuan penuh akan otoritas, keilahian, dan kuasa Yesus sebagai Tuhan dan Raja atas segala sesuatu.

Pengakuan bahwa Yesus adalah Tuhan adalah inti dari iman Kristen. Orang percaya mengakui Yesus sebagai Tuhan bukan hanya sebagai formalitas, tetapi sebagai pengakuan akan kedaulatan-Nya dalam hidup mereka. Pada saat akhir, bahkan mereka yang tidak percaya atau yang melawan Yesus di bumi akan dipaksa untuk mengakui otoritas-Nya.

Baca Juga: Eksposisi Filipi 2:1-8 - Kasih dan Kesetiaan

Pengakuan ini menggenapi nubuat dalam Yesaya 45:23, di mana Allah menyatakan bahwa setiap lutut akan bertelut dan setiap lidah akan bersumpah setia kepada-Nya. Yesus, sebagai Tuhan, menerima penyembahan dan pengakuan universal dari semua ciptaan.

6. Pengangkatan yang Kelima: Kemuliaan Bagi Allah Bapa (Filipi 2:11b)

"Bagi kemuliaan Allah, Sang Bapa!" (Filipi 2:11b)

Pengangkatan kelima adalah bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam pemuliaan Yesus bertujuan untuk kemuliaan Allah Bapa. Ini menegaskan bahwa pengangkatan Yesus bukan hanya demi kemuliaan-Nya sendiri, tetapi juga untuk menyatakan kemuliaan Bapa.

Karya penebusan Yesus dan pengangkatan-Nya tidak terpisah dari misi keselamatan Allah. Segala sesuatu yang Yesus lakukan, termasuk ketaatan-Nya sampai mati di kayu salib, adalah untuk memuliakan Bapa. Ini menunjukkan keharmonisan antara Allah Bapa dan Allah Anak dalam karya penyelamatan.

Bagi orang percaya, ini mengajarkan bahwa segala bentuk penghormatan dan penyembahan kepada Yesus juga membawa kemuliaan kepada Allah Bapa. Ketaatan dan pengakuan kita terhadap Yesus adalah bagian dari panggilan kita untuk memuliakan Allah di setiap aspek kehidupan kita.

7. Pengangkatan yang Keenam: Penyempurnaan Kedaulatan Yesus

Pengangkatan keenam adalah penyempurnaan kedaulatan Yesus atas segala ciptaan. Yesus Kristus bukan hanya seorang nabi besar atau pemimpin moral, tetapi Raja atas segala raja dan Tuhan atas segala tuhan. Dalam kedaulatan-Nya, Yesus memerintah dengan adil dan benar, menggenapi segala janji yang telah dinyatakan dalam Kitab Suci.

Dengan kebangkitan-Nya dan kenaikan-Nya ke surga, Yesus menegaskan kembali kedaulatan-Nya atas segala sesuatu. Pada akhir zaman, ketika Yesus datang kembali, kedaulatan ini akan disempurnakan sepenuhnya. Semua kuasa, otoritas, dan pemerintahan akan tunduk kepada-Nya, dan Dia akan mendirikan kerajaan-Nya yang kekal.

Baca Juga: Filipi 2:12-16: Menjalankan Keselamatan dalam Hidup Sehari-hari

Ini memberikan harapan bagi orang percaya bahwa Yesus yang mereka sembah adalah Raja yang berkuasa. Dia memerintah sekarang dan akan memerintah untuk selamanya. Kita bisa hidup dengan keyakinan bahwa hidup kita berada di bawah otoritas dan perlindungan Sang Raja yang berdaulat.

8. Pengangkatan yang Ketujuh: Pemulihan Total dari Segala Sesuatu

Pengangkatan ketujuh adalah bahwa melalui kemuliaan dan pengangkatan Yesus, akan ada pemulihan total dari segala sesuatu. Yesus datang untuk memulihkan hubungan yang rusak antara Allah dan manusia, serta memulihkan seluruh ciptaan yang telah jatuh dalam dosa. Kebangkitan-Nya menandai kemenangan atas dosa dan maut, dan kenaikan-Nya ke surga menegaskan bahwa Yesus akan kembali untuk memulihkan segala sesuatu.

Pada saat kedatangan-Nya yang kedua, Yesus akan memulihkan dunia yang rusak, menciptakan langit dan bumi yang baru, dan menghapus segala dosa dan kejahatan. Pengangkatan-Nya dalam kemuliaan adalah jaminan bahwa pemulihan ini akan terjadi, dan semua ciptaan akan kembali berada di bawah kedaulatan-Nya yang sempurna.

Kesimpulan

Filipi 2:9-11 menggambarkan pengangkatan dan pemuliaan Yesus yang sangat luar biasa. Dalam tujuh aspek pengangkatan ini, kita melihat bagaimana Yesus, melalui ketaatan dan kerendahan hati-Nya, diangkat ke posisi tertinggi oleh Allah Bapa. Pengangkatan ini membawa pengakuan universal akan otoritas Yesus, serta penghormatan yang memuliakan Allah Bapa.

Bagi orang percaya, bagian ini mengajarkan bahwa kehidupan Kristen harus berpusat pada Yesus yang telah dimuliakan. Ketaatan kepada-Nya, pengakuan terhadap otoritas-Nya, dan penyembahan kita kepada-Nya adalah cara kita memuliakan Allah Bapa. Pengangkatan Yesus memberikan jaminan bahwa di dalam Dia kita memiliki keselamatan, pengharapan, dan pemulihan yang sempurna.

Pengangkatan Yesus juga menjadi teladan bagi kita tentang pentingnya kerendahan hati dan ketaatan kepada Allah. Sama seperti Yesus direndahkan tetapi kemudian dimuliakan, kita juga dipanggil untuk mengikuti teladan-Nya dengan kerendahan hati, tahu bahwa kemuliaan yang sejati akan datang dari Allah, bukan dari diri kita sendiri.

Pada akhirnya, seluruh ciptaan akan mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan, dan kita dipanggil untuk memuliakan-Nya dengan hidup kita sekarang dan selamanya.

Next Post Previous Post