Filipi 3:17-19: Mengikuti Teladan Rasul Paulus

 Pengantar:

Dalam Filipi 3:17-19, Rasul Paulus memberikan nasihat penting kepada jemaat di Filipi, mengajak mereka untuk mengikuti teladan hidupnya dan menjauhi musuh-musuh salib Kristus. Paulus menekankan pentingnya mengikuti teladan yang benar dalam iman Kristen, terutama dalam menghadapi ajaran-ajaran palsu dan pengaruh duniawi yang berbahaya bagi kehidupan rohani.
Filipi 3:17-19: Mengikuti Teladan Rasul Paulus

Berikut adalah bunyi dari Filipi 3:17-19:

"Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka, yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu. Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang sekarang kukatakan juga sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai musuh salib Kristus. Kesudahan mereka ialah kebinasaan, tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi." (Filipi 3:17-19)

1. Mengikuti Teladan Paulus (Kolose 3:17)

Paulus mengajak jemaat Filipi untuk mengikuti teladannya dan juga memperhatikan mereka yang hidup sesuai dengan ajaran Kristus. Ia ingin agar orang percaya tidak hanya mendengar pengajarannya, tetapi juga melihat cara hidupnya sebagai contoh nyata dari bagaimana seorang Kristen seharusnya hidup.

"Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka, yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu." (Filipi 3:17)

Paulus bukanlah sombong ketika meminta jemaat Filipi untuk mengikuti teladannya. Sebaliknya, ia dengan rendah hati menunjukkan bahwa hidupnya di dalam Kristus adalah sebuah contoh praktis bagaimana iman Kristen diwujudkan dalam tindakan sehari-hari. Dalam konteks ini, Paulus mengajarkan bahwa pemuridan adalah hal yang penting dalam kehidupan Kristen. Teladan hidup yang baik dari seorang pemimpin rohani dapat membimbing orang lain untuk hidup sesuai dengan kebenaran injil.

Mengikuti teladan rasul berarti hidup dalam ketaatan, kesetiaan, dan kesederhanaan yang Kristus ajarkan. Paulus sering kali berbicara tentang meneladani Kristus, dan hidupnya sendiri adalah refleksi dari teladan Kristus. Dalam hal ini, orang percaya diajak untuk melihat contoh nyata dan meneladani cara hidup Paulus, yang penuh dengan dedikasi kepada Injil, kesederhanaan, dan pengorbanan demi Kristus.

2. Waspada Terhadap Musuh-Musuh Salib Kristus (Kolose 3:18)

Setelah mengajak jemaat Filipi untuk mengikuti teladannya, Paulus memperingatkan mereka tentang musuh-musuh salib Kristus. Dia menekankan bahwa banyak orang yang hidup bertentangan dengan ajaran Kristus, dan mereka adalah ancaman bagi iman orang percaya.

"Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang sekarang kukatakan juga sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai musuh salib Kristus." (Filipi 3:18)

Paulus tidak berbicara tentang musuh secara fisik, tetapi tentang mereka yang menghina pengorbanan Kristus di salib dengan hidup dalam kedagingan dan mengutamakan kepentingan duniawi. Musuh-musuh ini mungkin terlihat seperti orang-orang yang baik, tetapi perilaku mereka tidak sesuai dengan ajaran salib. Mereka menganggap salib sebagai kebodohan, dan mereka lebih tertarik pada kenikmatan duniawi daripada ketaatan kepada Kristus.

Paulus berbicara dengan penuh emosi, bahkan sampai menangis ketika mengingat orang-orang yang hidup seperti itu. Hal ini menunjukkan keprihatinannya yang mendalam terhadap jemaat, karena dia tahu bahwa hidup dalam kedagingan dan menolak salib Kristus akan membawa pada kehancuran rohani.

3. Konsekuensi dari Hidup Kedagingan (Kolose 3:19)

Dalam ayat 19, Paulus menjelaskan apa yang akan terjadi pada mereka yang hidup sebagai musuh-musuh salib. Hidup mereka penuh dengan kesenangan duniawi yang hanya memuaskan keinginan daging tanpa memperhatikan panggilan ilahi. Mereka menjadikan perut mereka sebagai tuhan, yang berarti mereka hanya memikirkan hal-hal fisik dan materi.

"Kesudahan mereka ialah kebinasaan, tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi." (Filipi 3:19)

Paulus menyatakan bahwa kesudahan hidup mereka adalah kebinasaan. Mereka yang mengutamakan kenikmatan dunia di atas panggilan Allah tidak akan mendapatkan kehidupan kekal, melainkan kehancuran. Perut mereka, atau keinginan daging, menjadi fokus utama hidup mereka. Mereka lebih memperhatikan kebutuhan fisik dan nafsu duniawi daripada menyembah Allah.

Lebih lanjut, Paulus mengatakan bahwa kemuliaan mereka adalah aib mereka. Hal-hal yang dianggap mulia oleh dunia—seperti kekayaan, status sosial, dan kepuasan diri—sebenarnya adalah hal-hal yang memalukan dalam pandangan Allah. Kemuliaan duniawi ini tidak akan membawa kepada kehidupan kekal, melainkan pada kehancuran. Pikiran mereka hanya tertuju pada perkara duniawi, sehingga mereka kehilangan fokus pada tujuan surgawi yang telah Allah siapkan.

4. Menjaga Fokus pada Tujuan Surgawi

Melalui Filipi 3:17-19, Paulus mengingatkan jemaat Filipi dan kita semua untuk selalu menjaga fokus kita pada tujuan surgawi. Kita dipanggil untuk tidak terjebak dalam kedagingan dan kenikmatan dunia, tetapi untuk mengikuti teladan Kristus dan hidup dalam ketaatan kepada Injil.

Paulus mengajak jemaat untuk mengikuti teladannya sebagai seorang yang hidup dalam iman yang murni. Dia juga menekankan bahwa hidup sebagai musuh salib Kristus akan membawa pada kehancuran, dan oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam memilih siapa yang kita ikuti.

Hidup dalam ketaatan kepada salib berarti melepaskan diri dari keinginan duniawi dan nafsu kedagingan, serta berfokus pada kehendak Allah. Kita dipanggil untuk hidup dalam kerendahan hati, kesederhanaan, dan penyerahan diri kepada Kristus, mengikuti teladan yang diberikan oleh Paulus dan para rasul.

Kesimpulan

Filipi 3:17-19 mengajarkan kita untuk mengikuti teladan rasul Paulus dalam hidup kita sebagai orang Kristen. Paulus adalah contoh nyata dari seseorang yang hidup dalam ketaatan kepada Kristus dan meninggalkan segala sesuatu yang duniawi demi mendapatkan kemuliaan surgawi. Dia juga memperingatkan kita tentang bahaya musuh-musuh salib Kristus, yakni mereka yang hidup untuk kedagingan dan kenikmatan dunia.

Kita dipanggil untuk menjaga fokus kita pada tujuan surgawi, hidup dalam kesetiaan kepada Kristus, dan menolak segala bentuk kedagingan yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus. Dengan mengikuti teladan Paulus, kita akan semakin dekat dengan Kristus dan bertumbuh dalam iman yang benar.

Next Post Previous Post