Kolose 3:10-14: Mengenakan Manusia Baru dalam Kasih Kristus

Pengantar:

Dalam Kolose 3:10-14, Rasul Paulus memberikan perintah kepada jemaat untuk mengenakan karakter dan kebajikan yang mencerminkan kehidupan baru dalam Kristus. Setelah sebelumnya menginstruksikan untuk menanggalkan sifat-sifat duniawi dan dosa (Kolose 3:5-9), kini Paulus mengajak kita untuk mengenakan "manusia baru" yang diperbarui dalam pengetahuan dan keserupaan dengan Allah.
Kolose 3:10-14: Mengenakan Manusia Baru dalam Kasih Kristus
Artikel ini akan mengeksplorasi secara mendalam apa yang dimaksud dengan "mengenakan" sifat-sifat rohani ini dan bagaimana hal tersebut menjadi bagian penting dari kehidupan seorang Kristen yang hidup dalam kebenaran.

1. Mengenakan Manusia Baru (Kolose 3:10)

Paulus membuka bagian ini dengan pernyataan tentang "mengenakan manusia baru." Dalam konteks Alkitab, manusia baru adalah identitas kita yang diperbaharui dalam Kristus setelah kita menerima keselamatan melalui iman. Paulus mengatakan, “Kenakanlah manusia baru, yang terus-menerus diperbarui dalam pengetahuan sesuai dengan gambar dari Penciptanya.”

A. Proses Pembaruan yang Terus-Menerus

Ketika kita menerima Kristus, kita menjadi ciptaan baru (2 Korintus 5:17), namun, proses pembaruan ini tidak terjadi sekali jadi. Paulus menjelaskan bahwa manusia baru ini terus-menerus diperbarui dalam pengetahuan. Ini berarti bahwa perubahan rohani kita adalah proses berkelanjutan yang melibatkan pertumbuhan dalam pengertian dan pengetahuan akan Allah.

Pertumbuhan rohani terjadi ketika kita mempelajari Firman Tuhan, hidup dalam hubungan dengan-Nya, dan membiarkan Roh Kudus bekerja dalam hidup kita. Semakin kita mengenal Allah, semakin kita dapat menyerupai-Nya dalam karakter dan tindakan kita. Pembaruan ini adalah cara Allah memulihkan gambar-Nya dalam diri kita, yang rusak akibat dosa.

B. Sesuai dengan Gambar Penciptanya

Mengenakan manusia baru berarti kita diperbarui untuk mencerminkan gambar Allah, sang Pencipta kita. Sejak penciptaan, manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kejadian 1:27). Namun, gambar ini telah dirusak oleh dosa. Melalui Kristus, kita dipulihkan dan dipanggil untuk hidup sesuai dengan kehendak dan karakter Allah.

Dengan mengenakan manusia baru, kita berkomitmen untuk hidup sesuai dengan tujuan penciptaan kita, yakni untuk mencerminkan kemuliaan Allah melalui kehidupan yang kudus dan benar. Inilah panggilan setiap orang percaya—untuk hidup sebagai gambar Allah di dunia ini.

2. Tidak Ada Lagi Perbedaan (Kolose 3:11)

Dalam ayat 11, Paulus menekankan bahwa dalam Kristus, tidak ada lagi perbedaan berdasarkan etnis, budaya, atau status sosial. Ia berkata, “Dalam hal ini, tidak ada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang yang disunat atau orang yang tidak disunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah segalanya dan dalam semuanya.”

A. Kristus adalah Segalanya

Ketika Paulus berbicara tentang manusia baru, ia menegaskan bahwa identitas kita yang baru dalam Kristus melampaui semua perbedaan yang ada di dunia ini. Dalam Kristus, perbedaan etnis, budaya, dan status sosial tidak lagi relevan. Ini berarti bahwa tidak ada lagi perbedaan antara orang Yahudi dan Yunani, orang yang disunat dan tidak disunat, atau antara budak dan orang merdeka.

Kristus menjadi segalanya bagi kita, dan identitas kita dalam Dia adalah yang paling penting. Ini adalah pesan yang sangat relevan dalam dunia yang sering kali terpecah oleh perbedaan etnis, agama, dan status sosial. Sebagai orang Kristen, kita dipanggil untuk melihat setiap orang sebagai saudara dan saudari dalam Kristus, tanpa memandang latar belakang mereka.

B. Kesatuan dalam Kristus

Paulus juga mengajarkan bahwa dalam Kristus, kita adalah satu tubuh. Ini berarti bahwa perbedaan yang ada di antara kita seharusnya tidak menjadi sumber perpecahan, tetapi justru menjadi alasan untuk merayakan kesatuan kita dalam Kristus. Dalam Efesus 4:4-5, Paulus menegaskan bahwa “hanya ada satu tubuh dan satu Roh,” dan kita semua dipanggil dalam satu pengharapan.

Sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk hidup dalam kesatuan, mencerminkan kasih dan harmoni yang ada di dalam tubuh Kristus. Ini berarti bahwa kita harus menanggalkan segala bentuk prasangka, diskriminasi, dan perpecahan, dan mengenakan sikap saling menghormati dan mengasihi satu sama lain sebagai bagian dari keluarga Allah.

3. Mengenakan Kebajikan-Kebajikan Kristiani (Kolose 3:12)

Setelah menegaskan kesatuan dalam Kristus, Paulus melanjutkan dengan memerintahkan orang percaya untuk mengenakan kebajikan-kebajikan tertentu yang mencerminkan karakter Kristus. Dalam ayat 12, ia berkata, “Jadi, sebagai orang-orang pilihan Allah, yang kudus dan yang dikasihi, kenakanlah padamu belas kasih, keramahan, kerendahan hati, kelembutan, dan kesabaran.”

A. Identitas sebagai Orang Pilihan, Kudus, dan Dikasihi

Paulus membuka bagian ini dengan mengingatkan jemaat Kolose akan identitas mereka sebagai "orang-orang pilihan Allah, yang kudus dan yang dikasihi." Ini menunjukkan bahwa kebajikan-kebajikan yang harus dikenakan oleh orang percaya didasarkan pada identitas mereka yang baru di dalam Kristus. Karena kita adalah orang-orang yang telah dipilih dan dikasihi oleh Allah, kita dipanggil untuk hidup sesuai dengan panggilan ini.

B. Belas Kasihan dan Keramahan

Belas kasihan dan keramahan adalah dua kebajikan pertama yang disebutkan oleh Paulus. Belas kasihan berarti memiliki hati yang peduli terhadap penderitaan orang lain, sementara keramahan mencerminkan sikap hangat dan ramah terhadap orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari, kita dipanggil untuk menunjukkan belas kasihan kepada mereka yang membutuhkan pertolongan dan keramahan kepada semua orang yang kita temui.

Yesus sendiri adalah teladan belas kasihan dan keramahan yang sempurna. Selama pelayanan-Nya di dunia, Yesus selalu menunjukkan belas kasihan kepada orang-orang yang sakit, miskin, dan terpinggirkan. Sebagai pengikut-Nya, kita dipanggil untuk mencerminkan kasih dan belas kasihan yang sama kepada orang lain.

C. Kerendahan Hati, Kelembutan, dan Kesabaran

Tiga kebajikan berikutnya yang harus dikenakan oleh orang percaya adalah kerendahan hati, kelembutan, dan kesabaran. Kerendahan hati berarti menempatkan kepentingan orang lain di atas diri kita sendiri dan mengakui bahwa segala sesuatu yang kita miliki berasal dari Tuhan. Kelembutan mencerminkan sikap yang lemah lembut dan tidak kasar dalam menghadapi orang lain, sementara kesabaran berarti memiliki kesediaan untuk menanggung kesulitan tanpa keluhan.

Kebajikan-kebajikan ini sangat penting dalam kehidupan Kristen, terutama dalam hubungan kita dengan sesama. Dalam Filipi 2:3, Paulus menekankan pentingnya kerendahan hati dengan berkata, “Janganlah melakukan sesuatu dengan kepentingan pribadi atau dengan kesombongan, melainkan dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari dirinya sendiri.”

4. Mengampuni dan Bersabar Terhadap Sesama (Kolose 3:13)

Paulus melanjutkan dengan memerintahkan jemaat untuk saling mengampuni. Dalam ayat 13, ia berkata, “Sabarlah seorang terhadap yang lain, dan saling mengampunilah jika ternyata ada seorang yang bersalah terhadap yang lain. Sama seperti Tuhan telah mengampunimu, maka kamu juga harus saling mengampuni.”

A. Kesabaran dan Pengampunan

Kesabaran adalah kebajikan yang sangat penting dalam hubungan antar manusia, terutama dalam menghadapi kesalahan atau kelemahan orang lain. Paulus menekankan pentingnya bersabar terhadap sesama, artinya kita harus mampu menahan diri dari kemarahan dan tetap tenang meskipun menghadapi kesulitan atau konflik.

Pengampunan adalah salah satu ciri utama dari kehidupan Kristen. Yesus sendiri mengajarkan pentingnya mengampuni dalam Matius 6:14-15, di mana Ia berkata, “Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.” Pengampunan yang kita berikan kepada orang lain harus mencerminkan pengampunan yang telah kita terima dari Tuhan.

B. Pengampunan sebagai Tindakan Kasih

Pengampunan bukan hanya sekadar tindakan memaafkan, tetapi juga merupakan bentuk kasih yang tulus. Mengampuni seseorang yang telah menyakiti kita sering kali sulit, tetapi pengampunan adalah tindakan kasih yang mencerminkan kasih Kristus. Dalam pengampunan, kita menyerahkan rasa sakit dan kebencian kita kepada Tuhan dan memilih untuk memulihkan hubungan dengan sesama.

5. Kenakanlah Kasih sebagai Pengikat yang Sempurna (Kolose 3:14)

Dalam ayat 14, Paulus menutup bagian ini dengan perintah yang kuat: “Di atas semua itu, kenakanlah kasih, yang menjadi pengikat yang sempurna.” Kasih adalah inti dari semua kebajikan yang disebutkan sebelumnya, dan Paulus menekankan bahwa kasih adalah pengikat yang menyempurnakan semuanya.

A. Kasih sebagai Pengikat Kesatuan

Kasih adalah kebajikan yang mengikat semua kebajikan lain bersama-sama dan mempersatukan tubuh Kristus. Tanpa kasih, kebajikan seperti belas kasihan, keramahan, dan kerendahan hati kehilangan maknanya. Kasih adalah dasar dari segala sesuatu yang kita lakukan sebagai orang percaya. Dalam 1 Korintus 13:13, Paulus menulis, “Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.”

B. Kasih yang Menyerupai Kristus

Kasih yang kita kenakan harus mencerminkan kasih Kristus, yang adalah kasih yang tidak mementingkan diri sendiri, penuh pengorbanan, dan tanpa syarat. Kasih Kristus adalah kasih yang membawa kita kepada keselamatan, dan sebagai pengikut-Nya, kita dipanggil untuk menunjukkan kasih yang sama kepada sesama. Kasih ini adalah tanda dari kehidupan baru kita dalam Kristus dan menjadi saksi bagi dunia tentang siapa kita sebagai murid-murid-Nya.

Kesimpulan: Mengenakan Manusia Baru dalam Kasih Kristus

Kolose 3:10-14 memberikan panduan yang jelas tentang apa yang harus dikenakan oleh orang percaya dalam kehidupan baru mereka di dalam Kristus. Paulus memerintahkan kita untuk mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbarui dalam pengetahuan akan Allah, hidup dalam kesatuan tanpa memandang perbedaan, serta mengenakan kebajikan seperti belas kasihan, keramahan, kerendahan hati, kelembutan, dan kesabaran.

Puncak dari semuanya adalah kasih, yang menjadi pengikat sempurna yang menyatukan seluruh tubuh Kristus. Kasih Kristus adalah dasar dari segala tindakan dan sikap yang kita ambil sebagai orang percaya. Dengan mengenakan manusia baru ini, kita dipanggil untuk hidup mencerminkan karakter Kristus di dunia dan menjadi terang serta berkat bagi sesama.

Sebagai orang-orang yang telah ditebus oleh kasih karunia Tuhan, marilah kita dengan tekun mengenakan kebajikan-kebajikan ini dalam setiap aspek kehidupan kita, sehingga melalui kita, dunia dapat melihat kasih dan kemuliaan Allah yang hidup.

Next Post Previous Post