1 Yohanes 5:2-5: Bukti Kelahiran Baru
Pendahuluan:
Surat 1 Yohanes adalah salah satu surat yang sangat penting dalam Perjanjian Baru karena membahas dasar-dasar kehidupan Kristen, yaitu iman, kasih, dan ketaatan. Dalam surat ini, Rasul Yohanes dengan jelas menunjukkan bagaimana kehidupan orang percaya seharusnya mencerminkan hubungan yang sejati dengan Allah melalui kelahiran baru. Dalam 1 Yohanes 5:2-5, kita menemukan penekanan yang kuat tentang bagaimana iman kepada Yesus Kristus membawa pada kelahiran baru dan bagaimana bukti kelahiran baru tersebut diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
Artikel ini akan membahas secara mendalam 1 Yohanes 5:2-5, menjelaskan bukti-bukti kelahiran baru yang disebutkan dalam ayat-ayat ini, serta menguraikan bagaimana ajaran ini relevan bagi orang percaya di masa kini. Kita akan melihat bahwa iman, kasih, dan ketaatan adalah tanda nyata dari seseorang yang telah mengalami kelahiran baru dalam Kristus, dan bagaimana hal ini memberi kita kuasa untuk mengalahkan dunia.
Surat 1 Yohanes adalah salah satu surat yang sangat penting dalam Perjanjian Baru karena membahas dasar-dasar kehidupan Kristen, yaitu iman, kasih, dan ketaatan. Dalam surat ini, Rasul Yohanes dengan jelas menunjukkan bagaimana kehidupan orang percaya seharusnya mencerminkan hubungan yang sejati dengan Allah melalui kelahiran baru. Dalam 1 Yohanes 5:2-5, kita menemukan penekanan yang kuat tentang bagaimana iman kepada Yesus Kristus membawa pada kelahiran baru dan bagaimana bukti kelahiran baru tersebut diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
Artikel ini akan membahas secara mendalam 1 Yohanes 5:2-5, menjelaskan bukti-bukti kelahiran baru yang disebutkan dalam ayat-ayat ini, serta menguraikan bagaimana ajaran ini relevan bagi orang percaya di masa kini. Kita akan melihat bahwa iman, kasih, dan ketaatan adalah tanda nyata dari seseorang yang telah mengalami kelahiran baru dalam Kristus, dan bagaimana hal ini memberi kita kuasa untuk mengalahkan dunia.
1. "Inilah Tandanya, bahwa Kita Mengasihi Anak-anak Allah" (1 Yohanes 5:2)
Bagian pertama dari ayat 2 berbunyi: "Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya." Dalam ayat ini, Yohanes memberikan tanda atau bukti bahwa kita benar-benar mengasihi anak-anak Allah, yaitu dengan mengasihi Allah dan melakukan perintah-Nya.
Bagian pertama dari ayat 2 berbunyi: "Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya." Dalam ayat ini, Yohanes memberikan tanda atau bukti bahwa kita benar-benar mengasihi anak-anak Allah, yaitu dengan mengasihi Allah dan melakukan perintah-Nya.
a. Kasih kepada Allah dan Sesama
Kasih kepada Allah dan sesama adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan Kristen. Matius 22:37-39 mengajarkan bahwa dua perintah terbesar adalah mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa, dan akal budi, serta mengasihi sesama seperti diri sendiri. Yohanes menegaskan kembali ajaran ini dalam suratnya, menunjukkan bahwa kasih kepada Allah akan selalu diwujudkan dalam kasih kepada sesama, terutama kepada sesama orang percaya.
Kasih kepada anak-anak Allah, yaitu saudara-saudara seiman, adalah bukti nyata dari kelahiran baru. Seseorang yang telah dilahirkan kembali oleh Allah akan menunjukkan kasih kepada sesama orang percaya sebagai cerminan dari kasih Allah yang telah diterimanya. Kasih ini bukan hanya soal perasaan, tetapi juga tindakan nyata dalam mendukung, melayani, dan mengasihi sesama orang percaya.
Kasih kepada Allah dan sesama adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan Kristen. Matius 22:37-39 mengajarkan bahwa dua perintah terbesar adalah mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa, dan akal budi, serta mengasihi sesama seperti diri sendiri. Yohanes menegaskan kembali ajaran ini dalam suratnya, menunjukkan bahwa kasih kepada Allah akan selalu diwujudkan dalam kasih kepada sesama, terutama kepada sesama orang percaya.
Kasih kepada anak-anak Allah, yaitu saudara-saudara seiman, adalah bukti nyata dari kelahiran baru. Seseorang yang telah dilahirkan kembali oleh Allah akan menunjukkan kasih kepada sesama orang percaya sebagai cerminan dari kasih Allah yang telah diterimanya. Kasih ini bukan hanya soal perasaan, tetapi juga tindakan nyata dalam mendukung, melayani, dan mengasihi sesama orang percaya.
b. Melakukan Perintah-Perintah Allah
Tanda lain dari kelahiran baru yang disebutkan Yohanes adalah ketaatan kepada perintah-perintah Allah. Orang yang benar-benar mengasihi Allah akan menunjukkan kasih tersebut melalui ketaatan yang tulus kepada perintah-Nya. Ketaatan ini bukanlah kewajiban yang berat atau dipaksakan, melainkan merupakan respons alami dari hati yang dipenuhi oleh kasih kepada Allah.
Dengan kata lain, seseorang yang telah dilahirkan kembali oleh Allah akan hidup dalam ketaatan kepada perintah-Nya, bukan karena terpaksa, tetapi karena cinta yang mendalam kepada Tuhan. Yohanes menekankan bahwa ketaatan ini adalah bukti bahwa kita benar-benar mengasihi Allah dan telah mengalami kelahiran baru.
Tanda lain dari kelahiran baru yang disebutkan Yohanes adalah ketaatan kepada perintah-perintah Allah. Orang yang benar-benar mengasihi Allah akan menunjukkan kasih tersebut melalui ketaatan yang tulus kepada perintah-Nya. Ketaatan ini bukanlah kewajiban yang berat atau dipaksakan, melainkan merupakan respons alami dari hati yang dipenuhi oleh kasih kepada Allah.
Dengan kata lain, seseorang yang telah dilahirkan kembali oleh Allah akan hidup dalam ketaatan kepada perintah-Nya, bukan karena terpaksa, tetapi karena cinta yang mendalam kepada Tuhan. Yohanes menekankan bahwa ketaatan ini adalah bukti bahwa kita benar-benar mengasihi Allah dan telah mengalami kelahiran baru.
2. "Inilah Kasih kepada Allah, Yaitu bahwa Kita Menuruti Perintah-Perintah-Nya" (1 Yohanes 5:3)
Ayat 3 melanjutkan dengan penjelasan lebih lanjut tentang kasih kepada Allah: "Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat."
Ayat 3 melanjutkan dengan penjelasan lebih lanjut tentang kasih kepada Allah: "Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat."
a. Kasih kepada Allah Terwujud dalam Ketaatan
Yohanes dengan jelas menyatakan bahwa kasih kepada Allah diwujudkan dalam ketaatan kepada perintah-perintah-Nya. Kasih kepada Allah bukan hanya soal emosi atau perasaan yang hangat, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata, yaitu menuruti apa yang telah diperintahkan oleh Tuhan. Yesus sendiri mengatakan dalam Yohanes 14:15: "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku."
Ketaatan adalah bukti nyata dari kasih kita kepada Allah. Orang yang benar-benar mengasihi Allah akan dengan sukarela dan dengan hati yang tulus mengikuti perintah-perintah-Nya. Ini menunjukkan bahwa kasih kepada Allah dan ketaatan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan Kristen.
Yohanes dengan jelas menyatakan bahwa kasih kepada Allah diwujudkan dalam ketaatan kepada perintah-perintah-Nya. Kasih kepada Allah bukan hanya soal emosi atau perasaan yang hangat, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata, yaitu menuruti apa yang telah diperintahkan oleh Tuhan. Yesus sendiri mengatakan dalam Yohanes 14:15: "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku."
Ketaatan adalah bukti nyata dari kasih kita kepada Allah. Orang yang benar-benar mengasihi Allah akan dengan sukarela dan dengan hati yang tulus mengikuti perintah-perintah-Nya. Ini menunjukkan bahwa kasih kepada Allah dan ketaatan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan Kristen.
b. Perintah-Perintah-Nya Tidak Berat
Yohanes juga menambahkan bahwa perintah-perintah Allah itu tidak berat. Ini adalah pernyataan yang sangat penting karena sering kali orang melihat ketaatan kepada perintah Tuhan sebagai sesuatu yang memberatkan atau sulit dilakukan. Namun, bagi orang yang telah dilahirkan kembali dan dipenuhi oleh kasih Allah, ketaatan kepada perintah Tuhan bukanlah beban, melainkan sukacita.
Mengapa perintah-perintah Allah tidak berat? Karena Roh Kudus yang tinggal di dalam kita memberi kita kekuatan untuk menaati perintah Tuhan. Ketika kita dipenuhi dengan kasih kepada Allah, ketaatan menjadi sesuatu yang alami dan penuh sukacita. Matius 11:30 juga menggemakan pesan ini ketika Yesus berkata: "Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."
Yohanes juga menambahkan bahwa perintah-perintah Allah itu tidak berat. Ini adalah pernyataan yang sangat penting karena sering kali orang melihat ketaatan kepada perintah Tuhan sebagai sesuatu yang memberatkan atau sulit dilakukan. Namun, bagi orang yang telah dilahirkan kembali dan dipenuhi oleh kasih Allah, ketaatan kepada perintah Tuhan bukanlah beban, melainkan sukacita.
Mengapa perintah-perintah Allah tidak berat? Karena Roh Kudus yang tinggal di dalam kita memberi kita kekuatan untuk menaati perintah Tuhan. Ketika kita dipenuhi dengan kasih kepada Allah, ketaatan menjadi sesuatu yang alami dan penuh sukacita. Matius 11:30 juga menggemakan pesan ini ketika Yesus berkata: "Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."
3. "Semua yang Lahir dari Allah, Mengalahkan Dunia" (1 Yohanes 5:4)
Ayat 4 berbunyi: "Sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita."
Ayat 4 berbunyi: "Sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita."
a. Mengalahkan Dunia Melalui Kelahiran Baru
Yohanes menyatakan bahwa semua yang lahir dari Allah memiliki kuasa untuk mengalahkan dunia. Dunia di sini bukan hanya merujuk pada bumi fisik, tetapi lebih kepada sistem nilai, godaan, dan dosa yang memisahkan manusia dari Allah. Dunia melambangkan segala sesuatu yang menentang kehendak Allah dan mencoba menarik orang percaya ke dalam kehidupan yang jauh dari-Nya.
Namun, orang yang telah dilahirkan kembali oleh Allah memiliki kuasa untuk mengalahkan dunia dan segala godaannya. Kelahiran baru memberi kita kekuatan untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan dan tidak lagi tunduk pada kekuatan dunia yang menjerumuskan kita ke dalam dosa.
Yohanes menyatakan bahwa semua yang lahir dari Allah memiliki kuasa untuk mengalahkan dunia. Dunia di sini bukan hanya merujuk pada bumi fisik, tetapi lebih kepada sistem nilai, godaan, dan dosa yang memisahkan manusia dari Allah. Dunia melambangkan segala sesuatu yang menentang kehendak Allah dan mencoba menarik orang percaya ke dalam kehidupan yang jauh dari-Nya.
Namun, orang yang telah dilahirkan kembali oleh Allah memiliki kuasa untuk mengalahkan dunia dan segala godaannya. Kelahiran baru memberi kita kekuatan untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan dan tidak lagi tunduk pada kekuatan dunia yang menjerumuskan kita ke dalam dosa.
b. Iman sebagai Sumber Kemenangan
Yohanes juga menekankan bahwa iman kita adalah sumber kemenangan atas dunia. Iman kepada Yesus Kristus memberi kita kekuatan untuk menghadapi segala tantangan, pencobaan, dan godaan dunia. Ketika kita percaya kepada Yesus, kita diberi kekuatan untuk hidup di dalam kemenangan atas dunia, karena melalui iman, kita menerima kuasa dari Roh Kudus yang menolong kita untuk hidup dalam ketaatan kepada Tuhan.
Kemenangan atas dunia bukanlah hasil usaha manusiawi semata, tetapi hasil dari iman kepada Kristus. Iman ini memberi kita kekuatan untuk hidup sebagai pemenang, mengatasi godaan dan dosa, serta menjalani kehidupan yang memuliakan Tuhan.
Yohanes juga menekankan bahwa iman kita adalah sumber kemenangan atas dunia. Iman kepada Yesus Kristus memberi kita kekuatan untuk menghadapi segala tantangan, pencobaan, dan godaan dunia. Ketika kita percaya kepada Yesus, kita diberi kekuatan untuk hidup di dalam kemenangan atas dunia, karena melalui iman, kita menerima kuasa dari Roh Kudus yang menolong kita untuk hidup dalam ketaatan kepada Tuhan.
Kemenangan atas dunia bukanlah hasil usaha manusiawi semata, tetapi hasil dari iman kepada Kristus. Iman ini memberi kita kekuatan untuk hidup sebagai pemenang, mengatasi godaan dan dosa, serta menjalani kehidupan yang memuliakan Tuhan.
4. "Siapakah yang Mengalahkan Dunia, Selain dari pada Dia yang Percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah?" (1 Yohanes 5:5)
Ayat terakhir dari bagian ini mengajukan pertanyaan retoris: "Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari pada dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah?"
Ayat terakhir dari bagian ini mengajukan pertanyaan retoris: "Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari pada dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah?"
a. Hanya Melalui Iman kepada Yesus
Yohanes menjawab pertanyaan ini dengan menegaskan bahwa hanya mereka yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah yang dapat mengalahkan dunia. Ini menunjukkan bahwa iman kepada Yesus adalah kunci untuk hidup dalam kemenangan atas dunia. Tanpa iman kepada Yesus, manusia tidak mungkin bisa mengatasi godaan dan dosa dunia ini.
Iman kepada Yesus sebagai Anak Allah berarti menerima dan percaya bahwa Yesus adalah Penyelamat dunia, yang datang untuk menebus dosa-dosa kita melalui kematian-Nya di kayu salib dan kebangkitan-Nya. Melalui iman ini, kita menjadi bagian dari keluarga Allah dan dilahirkan kembali sebagai anak-anak-Nya.
Yohanes menjawab pertanyaan ini dengan menegaskan bahwa hanya mereka yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah yang dapat mengalahkan dunia. Ini menunjukkan bahwa iman kepada Yesus adalah kunci untuk hidup dalam kemenangan atas dunia. Tanpa iman kepada Yesus, manusia tidak mungkin bisa mengatasi godaan dan dosa dunia ini.
Iman kepada Yesus sebagai Anak Allah berarti menerima dan percaya bahwa Yesus adalah Penyelamat dunia, yang datang untuk menebus dosa-dosa kita melalui kematian-Nya di kayu salib dan kebangkitan-Nya. Melalui iman ini, kita menjadi bagian dari keluarga Allah dan dilahirkan kembali sebagai anak-anak-Nya.
b. Kemenangan Melalui Hubungan dengan Kristus
Kemenangan atas dunia hanya bisa terjadi melalui hubungan yang erat dengan Yesus Kristus. Ketika kita percaya kepada Yesus, kita menjadi satu dengan Dia, dan melalui hubungan ini, kita menerima kuasa untuk hidup sebagai pemenang. Filipi 4:13 menyatakan: "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku." Iman kepada Yesus memberi kita kekuatan untuk mengatasi setiap tantangan yang datang dari dunia ini.
Kemenangan atas dunia hanya bisa terjadi melalui hubungan yang erat dengan Yesus Kristus. Ketika kita percaya kepada Yesus, kita menjadi satu dengan Dia, dan melalui hubungan ini, kita menerima kuasa untuk hidup sebagai pemenang. Filipi 4:13 menyatakan: "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku." Iman kepada Yesus memberi kita kekuatan untuk mengatasi setiap tantangan yang datang dari dunia ini.
5. Bukti Kelahiran Baru dalam Kehidupan Kristen
Dari 1 Yohanes 5:2-5, kita dapat mengidentifikasi beberapa bukti kelahiran baru dalam kehidupan orang percaya:
Dari 1 Yohanes 5:2-5, kita dapat mengidentifikasi beberapa bukti kelahiran baru dalam kehidupan orang percaya:
a. Kasih kepada Allah dan Sesama
Kasih kepada Allah dan kasih kepada saudara seiman adalah bukti pertama dari kelahiran baru. Orang yang telah dilahirkan kembali oleh Allah akan menunjukkan kasih yang tulus kepada Allah dan sesama orang percaya. Kasih ini diwujudkan dalam tindakan nyata, bukan hanya dalam kata-kata.
Kasih kepada Allah dan kasih kepada saudara seiman adalah bukti pertama dari kelahiran baru. Orang yang telah dilahirkan kembali oleh Allah akan menunjukkan kasih yang tulus kepada Allah dan sesama orang percaya. Kasih ini diwujudkan dalam tindakan nyata, bukan hanya dalam kata-kata.
b. Ketaatan kepada Perintah-Perintah Allah
Bukti lain dari kelahiran baru adalah ketaatan kepada perintah-perintah Allah. Orang yang benar-benar mengasihi Allah akan hidup dalam ketaatan kepada perintah-Nya. Ketaatan ini bukanlah beban yang berat, tetapi sukacita bagi mereka yang telah dilahirkan kembali oleh Allah.
Bukti lain dari kelahiran baru adalah ketaatan kepada perintah-perintah Allah. Orang yang benar-benar mengasihi Allah akan hidup dalam ketaatan kepada perintah-Nya. Ketaatan ini bukanlah beban yang berat, tetapi sukacita bagi mereka yang telah dilahirkan kembali oleh Allah.
c. Kemenangan atas Dunia
Orang yang telah mengalami kelahiran baru akan hidup dalam kemenangan atas dunia. Iman kepada Yesus Kristus memberi kita kekuatan untuk mengalahkan godaan dunia dan hidup sesuai dengan kehendak Allah. Kemenangan ini adalah bukti nyata bahwa kita adalah anak-anak Allah yang dilahirkan kembali.
Orang yang telah mengalami kelahiran baru akan hidup dalam kemenangan atas dunia. Iman kepada Yesus Kristus memberi kita kekuatan untuk mengalahkan godaan dunia dan hidup sesuai dengan kehendak Allah. Kemenangan ini adalah bukti nyata bahwa kita adalah anak-anak Allah yang dilahirkan kembali.
6. Relevansi Doktrin Kelahiran Baru dalam Kehidupan Kristen Saat Ini
Doktrin kelahiran baru yang diajarkan dalam 1 Yohanes 5:2-5 tetap sangat relevan bagi kehidupan Kristen di zaman modern. Berikut beberapa cara bagaimana doktrin ini dapat diterapkan dalam kehidupan kita:
Doktrin kelahiran baru yang diajarkan dalam 1 Yohanes 5:2-5 tetap sangat relevan bagi kehidupan Kristen di zaman modern. Berikut beberapa cara bagaimana doktrin ini dapat diterapkan dalam kehidupan kita:
a. Memastikan Bahwa Kita Telah Dilahirkan Kembali
Setiap orang percaya harus memastikan bahwa mereka telah mengalami kelahiran baru melalui iman kepada Yesus Kristus. Kelahiran baru adalah dasar dari keselamatan dan hubungan kita dengan Allah. Tanpa kelahiran baru, seseorang tidak dapat masuk ke dalam kerajaan Allah (lihat Yohanes 3:3).
Setiap orang percaya harus memastikan bahwa mereka telah mengalami kelahiran baru melalui iman kepada Yesus Kristus. Kelahiran baru adalah dasar dari keselamatan dan hubungan kita dengan Allah. Tanpa kelahiran baru, seseorang tidak dapat masuk ke dalam kerajaan Allah (lihat Yohanes 3:3).
b. Menunjukkan Kasih dalam Tindakan Nyata
Kasih kepada Allah dan sesama harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk mengasihi Allah dengan segenap hati dan mengasihi sesama seperti diri kita sendiri. Kasih ini bukan hanya soal kata-kata, tetapi harus diwujudkan dalam perbuatan yang mendukung, melayani, dan membantu orang lain.
Kasih kepada Allah dan sesama harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk mengasihi Allah dengan segenap hati dan mengasihi sesama seperti diri kita sendiri. Kasih ini bukan hanya soal kata-kata, tetapi harus diwujudkan dalam perbuatan yang mendukung, melayani, dan membantu orang lain.
c. Hidup dalam Ketaatan dan Kemenangan
Sebagai bukti dari kelahiran baru, kita harus hidup dalam ketaatan kepada perintah-perintah Allah dan dalam kemenangan atas dunia. Ini berarti kita harus terus berusaha untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan, mengatasi godaan dunia, dan menjaga iman kita kepada Yesus Kristus.
Sebagai bukti dari kelahiran baru, kita harus hidup dalam ketaatan kepada perintah-perintah Allah dan dalam kemenangan atas dunia. Ini berarti kita harus terus berusaha untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan, mengatasi godaan dunia, dan menjaga iman kita kepada Yesus Kristus.
Kesimpulan.
1 Yohanes 5:2-5 memberikan gambaran yang jelas tentang bukti kelahiran baru dalam kehidupan orang percaya. Kasih kepada Allah dan sesama, ketaatan kepada perintah-perintah Allah, dan kemenangan atas dunia melalui iman kepada Yesus Kristus adalah tiga tanda utama dari kelahiran baru yang sejati.
Kelahiran baru bukanlah sesuatu yang hanya terjadi di dalam hati, tetapi harus diwujudkan dalam cara kita hidup setiap hari. Sebagai orang percaya yang telah dilahirkan kembali oleh Allah, kita dipanggil untuk hidup dalam kasih, ketaatan, dan kemenangan. Dengan iman kepada Yesus Kristus, kita dapat mengalahkan dunia dan hidup sesuai dengan kehendak Tuhan, memuliakan-Nya dalam segala hal yang kita lakukan.
1 Yohanes 5:2-5 memberikan gambaran yang jelas tentang bukti kelahiran baru dalam kehidupan orang percaya. Kasih kepada Allah dan sesama, ketaatan kepada perintah-perintah Allah, dan kemenangan atas dunia melalui iman kepada Yesus Kristus adalah tiga tanda utama dari kelahiran baru yang sejati.
Kelahiran baru bukanlah sesuatu yang hanya terjadi di dalam hati, tetapi harus diwujudkan dalam cara kita hidup setiap hari. Sebagai orang percaya yang telah dilahirkan kembali oleh Allah, kita dipanggil untuk hidup dalam kasih, ketaatan, dan kemenangan. Dengan iman kepada Yesus Kristus, kita dapat mengalahkan dunia dan hidup sesuai dengan kehendak Tuhan, memuliakan-Nya dalam segala hal yang kita lakukan.