8 Nasihat bagi Orang Percaya: Filipi 4:1-9
Pendahuluan:
Filipi 4:1-9 adalah bagian yang sangat kaya dalam surat Paulus kepada jemaat di Filipi. Dalam perikop ini, Paulus memberikan nasihat praktis bagi orang percaya untuk hidup dalam kesatuan, sukacita, doa, dan damai sejahtera. Pesan ini bukan hanya relevan bagi jemaat di Filipi, tetapi juga bagi semua orang percaya di setiap zaman. Paulus menunjukkan bahwa iman kepada Kristus seharusnya membawa
dampak nyata dalam hubungan antar sesama, kehidupan sehari-hari, dan pikiran kita.
Teks Filipi 4:1-9 (TB)
Berikut adalah teks Filipi 4:1-9:
Nasihat Paulus untuk Tetap Berdiri Teguh
"Karena itu, saudara-saudaraku yang kukasihi dan yang kurindukan, sukacitaku dan mahkotaku, berdirilah juga dengan teguh dalam Tuhan, hai saudara-saudaraku yang kekasih!" (1Filipi 4:1)
Mendamaikan Euodia dan Sintikhe
"Euodia kunasihati dan Sintikhe kunasihati, supaya sehati sepikir dalam Tuhan. Bahkan, aku juga minta kepadamu, Sunsugos yang setia, tolonglah mereka, karena mereka telah berjuang dengan aku dalam pekabaran Injil, bersama-sama dengan Clement dan kawan-kawan sekerja yang lain, yang nama-namanya ada dalam kitab kehidupan." (Filipi 4:2-3)
Hidup dalam Sukacita dan Doa
"Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! Janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur." (Filipi 4:4-6)
Damai Sejahtera Allah
"Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus." (Filipi 4:7)
Pikiran yang Benar dan Mulia
"Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu." (Filipi 4:8)
Hidup dalam Teladan Paulus
"Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima dan dengar dan lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu." (Filipi 4:9)
Nasihat Paulus dalam Filipi 4:1-9
1. Berdiri Teguh dalam Tuhan (Filipi 4:1)
Paulus membuka bagian ini dengan panggilan untuk "berdiri teguh dalam Tuhan." Hal ini berarti tetap setia kepada Allah di tengah tantangan, godaan, dan tekanan hidup.
Pandangan Teolog:
- John MacArthur dalam Philippians: The Joy of Knowing Christ menjelaskan bahwa berdiri teguh adalah tentang keteguhan iman yang berakar dalam pengenalan akan Kristus.
- William Barclay dalam The Letters to the Philippians menyatakan bahwa berdiri teguh berarti tetap setia meskipun ada tekanan dari luar, baik itu penganiayaan atau godaan untuk kembali kepada cara hidup lama.
Refleksi:
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk memiliki iman yang kokoh dan tidak tergoyahkan, dengan terus mengandalkan Tuhan sebagai sumber kekuatan kita.
2. Hidup dalam Kesatuan (Filipi 4:2-3)
Paulus mendesak Euodia dan Sintikhe untuk hidup dalam kesatuan. Ini menunjukkan pentingnya hubungan yang harmonis di dalam komunitas orang percaya.
Pandangan Teolog:
- F. F. Bruce dalam The Epistle to the Philippians mencatat bahwa perpecahan di antara Euodia dan Sintikhe dapat merusak kesaksian jemaat. Oleh karena itu, Paulus mendorong mereka untuk sehati sepikir dalam Tuhan.
- D. A. Carson dalam Basics for Believers menekankan bahwa kesatuan hanya dapat dicapai jika orang percaya menempatkan Injil sebagai prioritas utama.
Refleksi:
Hubungan yang harmonis di antara orang percaya mencerminkan kasih Kristus kepada dunia. Kita dipanggil untuk memelihara kesatuan dengan saling mengampuni, bersabar, dan bekerja sama demi kemuliaan Allah.
3. Bersukacita dalam Tuhan (Filipi 4:4)
Paulus memerintahkan jemaat untuk bersukacita "senantiasa dalam Tuhan." Sukacita ini tidak tergantung pada keadaan, tetapi berasal dari hubungan dengan Kristus.
Pandangan Teolog:
- John Stott dalam The Contemporary Christian menyebutkan bahwa sukacita Kristen adalah hasil dari pemahaman tentang karya keselamatan Allah dan keyakinan akan kehadiran-Nya.
- A. W. Tozer dalam The Pursuit of God mencatat bahwa sukacita sejati hanya dapat ditemukan ketika seseorang berakar dalam kasih dan kehadiran Allah.
Refleksi:
Hidup sebagai orang percaya berarti hidup dalam sukacita yang melampaui situasi hidup, karena kita memiliki hubungan yang mendalam dengan Kristus.
4. Hidup dalam Kebaikan dan Ketenangan (Filipi 4:5)
Paulus mendorong jemaat untuk menunjukkan "kebaikan hati" yang dikenal oleh semua orang. Ini adalah sikap lemah lembut, sabar, dan murah hati dalam hubungan dengan sesama.
Pandangan Teolog:
- Leon Morris dalam The Epistle to the Philippians menjelaskan bahwa kebaikan hati adalah tanda seorang Kristen yang hidup di bawah kasih karunia Allah.
- R. C. Sproul dalam The Holiness of God menekankan bahwa kebaikan hati adalah ekspresi dari karakter Allah yang bekerja dalam hidup orang percaya.
Refleksi:
Kita dipanggil untuk menjadi saksi Kristus melalui kebaikan hati dan sikap penuh kasih dalam interaksi sehari-hari dengan sesama.
5. Berdoa dengan Ucapan Syukur (Filipi 4:6)
Paulus mengajarkan bahwa orang percaya tidak perlu khawatir, tetapi harus membawa semua keinginan mereka kepada Allah melalui doa, permohonan, dan ucapan syukur.
Pandangan Teolog:
- Timothy Keller dalam Prayer: Experiencing Awe and Intimacy with God menekankan bahwa doa adalah sarana utama untuk membawa kekhawatiran kita kepada Allah dan menemukan damai sejahtera-Nya.
- John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menyebut doa sebagai ungkapan kepercayaan penuh kepada Allah sebagai Bapa yang baik.
Refleksi:
Doa yang disertai ucapan syukur mengingatkan kita akan kebaikan Allah di masa lalu dan memberi kita keyakinan bahwa Dia akan terus menyertai kita.
6. Mengalami Damai Sejahtera Allah (Filipi 4:7)
Paulus menyatakan bahwa damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiran kita dalam Kristus Yesus.
Pandangan Teolog:
- N. T. Wright dalam Paul for Everyone: The Prison Letters mencatat bahwa damai sejahtera Allah adalah hasil dari hubungan yang intim dengan Kristus dan kepercayaan penuh kepada-Nya.
- Dietrich Bonhoeffer dalam Life Together menekankan bahwa damai sejahtera ini hanya dapat ditemukan dalam komunitas yang berpusat pada Kristus.
Refleksi:
Sebagai orang percaya, kita dapat mengalami damai sejahtera Allah yang menjaga hati dan pikiran kita, bahkan di tengah situasi yang sulit.
7. Memikirkan Hal-Hal yang Benar dan Mulia (Filipi 4:8)
Paulus mendorong jemaat untuk memusatkan pikiran mereka pada hal-hal yang benar, mulia, adil, suci, manis, dan patut dipuji.
Pandangan Teolog:
- William Barclay menyatakan bahwa pemikiran yang benar adalah dasar dari kehidupan Kristen yang kudus dan berbuah.
- A. W. Tozer dalam The Knowledge of the Holy mencatat bahwa pikiran yang dipenuhi dengan kebenaran Allah membawa transformasi dalam hidup seseorang.
Refleksi:
Pikiran yang fokus pada hal-hal rohani dan mulia akan membawa perubahan positif dalam tindakan dan hubungan kita dengan orang lain.
8. Hidup dalam Keteladanan Paulus (Filipi 4:9)
Paulus mengundang jemaat untuk meneladani apa yang telah mereka pelajari, terima, dan lihat darinya.
Pandangan Teolog:
- John Stott menekankan bahwa kehidupan Paulus adalah contoh nyata dari seseorang yang hidup untuk Kristus.
- Leon Morris mencatat bahwa teladan Paulus adalah manifestasi dari ketaatan penuh kepada Injil.
Refleksi:
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup sebagai teladan bagi sesama, menunjukkan kasih, iman, dan kesetiaan kepada Allah.
Relevansi Filipi 4:1-9 untuk Hidup Modern
Menjaga Kesatuan dalam Gereja
Di dunia yang sering kali terpecah, ayat ini mengajarkan pentingnya hidup dalam kesatuan, saling mendukung, dan bekerja sama untuk kemuliaan Allah.Hidup dalam Sukacita dan Damai Sejahtera
Meskipun hidup penuh dengan tantangan, kita dipanggil untuk hidup dalam sukacita dan damai sejahtera yang hanya dapat ditemukan dalam Kristus.Fokus pada Pikiran yang Positif
Di tengah dunia yang dipenuhi dengan informasi negatif, kita dipanggil untuk memusatkan pikiran pada hal-hal yang benar, mulia, dan patut dipuji.Berdoa dalam Segala Keadaan
Doa adalah sarana utama untuk membawa kekhawatiran kita kepada Allah dan menemukan penghiburan dalam kasih dan penyertaan-Nya.
Kesimpulan
Filipi 4:1-9 adalah nasihat praktis yang kaya tentang bagaimana hidup sebagai orang percaya. Paulus mengajarkan kita untuk berdiri teguh dalam iman, hidup dalam kesatuan, bersukacita dalam Tuhan, berdoa dengan ucapan syukur, dan memikirkan hal-hal yang benar dan mulia.
Pandangan para teolog seperti John MacArthur, William Barclay, N. T. Wright, dan lainnya memperkaya pemahaman kita tentang ajaran ini. Ayat-ayat ini mengingatkan kita bahwa kehidupan Kristen adalah tentang hubungan yang intim dengan Kristus, pikiran yang dipenuhi kebenaran, dan tindakan yang mencerminkan kasih Allah.
Kiranya nasihat Paulus dalam Filipi 4:1-9 memotivasi kita untuk hidup sebagai saksi Kristus yang membawa damai sejahtera dan sukacita kepada dunia. Tuhan Yesus memberkati!