Evolusi Korban dan Persembahan dalam Alkitab
Pendahuluan:
Korban dan persembahan adalah tema sentral dalam Alkitab yang mencerminkan hubungan antara Allah dan manusia. Dari persembahan Habel di Kejadian hingga pengorbanan Kristus di Perjanjian Baru, Alkitab menunjukkan perkembangan makna korban yang mencapai puncaknya dalam karya penebusan Kristus. Dalam tradisi teologi Reformed, korban dan persembahan dipahami sebagai bagian
dari rencana penebusan Allah yang progresif, berakar dalam kekudusan-Nya dan kasih karunia-Nya.
1. Korban Pertama: Habel dan Kain (Kejadian 4:3-5)
Kisah Habel dan Kain adalah catatan pertama tentang korban dalam Alkitab. Habel mempersembahkan anak sulung dari ternaknya, sementara Kain mempersembahkan hasil bumi. Allah menerima persembahan Habel tetapi menolak persembahan Kain.
John Calvin, dalam Commentary on Genesis, menjelaskan bahwa perbedaan antara persembahan Habel dan Kain bukan terletak pada jenisnya, tetapi pada hati yang mempersembahkannya. Calvin menulis:
"Allah memandang hati sebelum melihat persembahan. Habel membawa korban dengan iman, sedangkan Kain tidak."
Korban Habel adalah cerminan dari iman yang sejati, sebuah tema yang terus berkembang dalam Alkitab.
2. Korban dalam Zaman Nuh dan Abraham
Nuh: Korban sebagai Syukur
Setelah air bah, Nuh mempersembahkan korban bakaran dari binatang yang tidak bercela (Kejadian 8:20-21). Allah menerima korban ini dan membuat perjanjian bahwa Ia tidak akan lagi menghancurkan bumi dengan air bah.
Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menjelaskan bahwa korban Nuh melambangkan rasa syukur atas keselamatan Allah dan pengakuan bahwa kehidupan manusia bergantung pada belas kasihan Allah.
Abraham: Korban sebagai Ketaatan
Korban Abraham mencapai puncaknya ketika Allah memerintahkan dia untuk mempersembahkan Ishak (Kejadian 22). Tindakan ini menunjukkan bahwa korban tidak hanya melibatkan syukur tetapi juga ketaatan mutlak kepada Allah.
Louis Berkhof menulis bahwa kisah ini adalah bayangan dari pengorbanan Kristus:"Seperti Ishak yang membawa kayu untuk korban, Kristus juga membawa salib-Nya ke tempat pengorbanan."
3. Korban dalam Hukum Taurat
Dalam hukum Taurat, korban menjadi sistematis dan terperinci, mencerminkan kekudusan Allah dan kebutuhan manusia akan penebusan. Ada lima jenis korban utama dalam sistem persembahan Israel:
Korban Bakaran (Imamat 1)
Korban ini melambangkan penyerahan total kepada Allah.Korban Sajian (Imamat 2)
Persembahan dari hasil bumi sebagai ungkapan syukur kepada Allah.Korban Keselamatan (Imamat 3)
Persembahan untuk merayakan persekutuan dengan Allah.Korban Penghapus Dosa (Imamat 4)
Persembahan untuk pengampunan dosa yang tidak disengaja.Korban Penebus Salah (Imamat 5)
Persembahan untuk menebus pelanggaran terhadap hukum Allah.
Makna Teologis Korban
John Calvin menekankan bahwa korban dalam hukum Taurat bukanlah sarana untuk mendapatkan kasih karunia Allah, tetapi bayangan dari korban Kristus yang akan datang. Dia menulis:"Korban-korban ini adalah simbol dari kasih karunia Allah, bukan penyebabnya."
Korban-korban ini menunjukkan bahwa dosa adalah penghinaan terhadap Allah yang kudus dan membutuhkan penebusan melalui darah.
4. Penggenapan dalam Yesus Kristus
Kristus Sebagai Korban yang Sempurna
Di Perjanjian Baru, Yesus Kristus dipresentasikan sebagai penggenapan semua korban Perjanjian Lama. Dalam Yohanes 1:29, Yohanes Pembaptis menyebut Yesus sebagai "Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia."
Louis Berkhof menjelaskan bahwa pengorbanan Kristus menggantikan sistem korban Perjanjian Lama karena hanya Kristus yang dapat memberikan penebusan yang sempurna:"Pengorbanan Kristus adalah satu-satunya korban yang cukup untuk memenuhi tuntutan keadilan Allah."
Dalam Ibrani 10:10-12, kita membaca bahwa korban Kristus dilakukan sekali untuk selamanya, menghapus kebutuhan akan korban binatang.
Kematian Kristus di Kayu Salib
Kematian Kristus adalah puncak dari rencana penebusan Allah. Herman Bavinck menulis bahwa kayu salib adalah tempat di mana kasih dan keadilan Allah bertemu.
Dalam Efesus 5:2, Paulus menggambarkan kematian Kristus sebagai korban yang harum di hadapan Allah:"Hiduplah di dalam kasih, seperti Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah."
5. Persembahan Rohani dalam Kehidupan Kristen
Setelah pengorbanan Kristus, umat Kristen tidak lagi dipanggil untuk mempersembahkan korban binatang. Sebaliknya, mereka dipanggil untuk mempersembahkan hidup mereka sebagai korban rohani.
Roma 12:1
"Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati."
John Calvin menafsirkan ayat ini sebagai panggilan untuk hidup dalam ketaatan kepada Allah:"Persembahan yang sejati adalah penyerahan total kepada Allah dalam semua aspek kehidupan kita."
Ibrani 13:15-16
Persembahan Kristen juga mencakup puji-pujian dan perbuatan baik:"Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya. Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah."
6. Transformasi Korban dalam Rencana Allah
Evolusi korban dan persembahan dalam Alkitab menunjukkan transformasi yang signifikan dalam cara manusia berhubungan dengan Allah.
Korban Sebagai Bayangan (Perjanjian Lama)
Korban-korban binatang adalah gambaran dari kebutuhan manusia akan penebusan melalui darah.Korban Sebagai Penggenapan (Yesus Kristus)
Kristus adalah korban yang sempurna, mengakhiri kebutuhan akan sistem korban Perjanjian Lama.Korban Sebagai Respons (Kehidupan Kristen)
Orang percaya dipanggil untuk mempersembahkan hidup mereka sebagai respons atas kasih karunia Allah.
Herman Bavinck menulis bahwa transformasi ini adalah bukti dari rencana penebusan Allah yang progresif:"Allah bekerja melalui sejarah untuk membawa manusia kembali kepada-Nya, dari korban sementara menuju korban yang kekal dalam Kristus."
Kesimpulan
Evolusi korban dan persembahan dalam Alkitab mencerminkan rencana Allah untuk menebus umat-Nya. Dari korban Habel hingga pengorbanan Kristus, kita melihat bagaimana Allah secara progresif menyatakan kasih dan keadilan-Nya. Pengorbanan Kristus adalah penggenapan dari semua korban sebelumnya, memberikan dasar bagi kehidupan Kristen yang penuh syukur dan penyerahan.
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup sebagai persembahan yang hidup, mencerminkan kasih Allah dan memuliakan Dia dalam segala hal. Dengan memahami evolusi korban dalam Alkitab, kita semakin menyadari kedalaman kasih Allah yang dinyatakan melalui Kristus, Sang Anak Domba Allah.
Soli Deo Gloria!