Filipi 3:7-21: Delapan Tujuan Hidup Kristen

 Pendahuluan:

Dalam suratnya kepada jemaat di Filipi, Rasul Paulus memberikan pengajaran yang mendalam mengenai tujuan hidup seorang Kristen. Filipi 3:7-21 mencerminkan visi dan tekad Paulus untuk hidup bagi Kristus, mengesampingkan keuntungan duniawi, dan mengejar tujuan surgawi. Ayat-ayat ini mengajarkan bahwa seorang Kristen dipanggil untuk hidup dengan fokus pada Kristus, berlari menuju tujuan yang telah ditetapkan Allah, dan menantikan kemuliaan kekal bersama-Nya.

Artikel ini akan mengeksplorasi delapan tujuan utama hidup Kristen berdasarkan Filipi 3:7-21, disertaianalisis teologis dari berbagai pakar dan relevansi ayat-ayat ini bagi kehidupan kita saat ini.

Delapan Tujuan Hidup Kristen Berdasarkan Filipi 3:7-21

1. Mengenal Kristus Lebih Dalam

"Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia daripada semuanya." (Filipi 3:8)

Paulus menyatakan bahwa mengenal Kristus adalah tujuan utama hidupnya. Pengenalan ini bukan sekadar pengetahuan intelektual, tetapi hubungan yang intim dengan Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.

Pandangan Teolog:

  • J. I. Packer dalam Knowing God menyebut pengenalan akan Kristus sebagai inti dari kehidupan Kristen. Hubungan ini melibatkan kasih, pengabdian, dan penyerahan total kepada Kristus.
  • John Stott dalam The Cross of Christ menekankan bahwa pengenalan akan Kristus melibatkan pemahaman tentang kasih dan pengorbanan-Nya yang membawa keselamatan.

Refleksi:
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk terus bertumbuh dalam pengenalan akan Kristus melalui doa, pembacaan Firman, dan ketaatan kepada-Nya.

2. Menganggap Dunia Sebagai Rugi

"Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus." (Filipi 3:7)

Paulus menunjukkan bahwa keuntungan duniawi seperti status, kekayaan, atau kedudukan tidak ada artinya dibandingkan dengan nilai Kristus. Dia bahkan menyebut semua itu sebagai "sampah."

Pandangan Teolog:

  • William Barclay dalam Daily Study Bible: Philippians mencatat bahwa Paulus menolak semua keuntungan duniawi karena dia menemukan sesuatu yang jauh lebih berharga dalam Kristus.
  • A. W. Tozer dalam The Pursuit of God menekankan bahwa orang Kristen harus melepaskan hal-hal duniawi untuk mengejar hal-hal yang kekal.

Refleksi:
Sebagai orang Kristen, kita harus belajar untuk memprioritaskan hal-hal rohani di atas hal-hal duniawi, menyadari bahwa hanya Kristus yang memiliki nilai kekal.

3. Memperoleh Kristus dan Hidup dalam Kebenaran-Nya

"...Supaya aku memperoleh Kristus dan berada dalam Dia, bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena iman kepada Kristus." (Filipi 3:9)

Paulus mengakui bahwa keselamatan dan kebenarannya tidak berasal dari dirinya sendiri, tetapi dari iman kepada Kristus. Kebenaran ini adalah anugerah Allah.

Pandangan Teolog:

  • Martin Luther dalam Commentary on Galatians menyebut kebenaran Kristus sebagai inti dari Injil. Ini adalah kebenaran yang diberikan kepada kita melalui iman, bukan melalui usaha manusia.
  • John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menekankan bahwa kebenaran Kristus adalah dasar dari pembenaran kita di hadapan Allah.

Refleksi:
Hidup sebagai orang Kristen berarti menerima kebenaran Kristus dengan iman dan hidup sesuai dengan standar kebenaran-Nya.

4. Mengenal Kuasa Kebangkitan Kristus

"Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya..." (Filipi 3:10)

Paulus ingin mengalami kuasa kebangkitan Kristus yang memberi hidup baru, kemenangan atas dosa, dan pengharapan akan kehidupan kekal.

Pandangan Teolog:

  • N. T. Wright dalam Surprised by Hope menjelaskan bahwa kebangkitan Kristus adalah dasar dari iman Kristen, memberikan pengharapan bagi transformasi hidup kita saat ini dan masa depan.
  • Leon Morris dalam The Atonement mencatat bahwa kebangkitan Kristus adalah bukti kemenangan-Nya atas dosa dan kematian.

Refleksi:
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup dalam kuasa kebangkitan Kristus, yang memberi kita kekuatan untuk mengatasi dosa dan hidup bagi Allah.

5. Mengejar Tujuan Ilahi

"...Aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah..." (Filipi 3:13-14)

Paulus menggunakan gambaran seorang pelari yang fokus pada garis akhir untuk menggambarkan tekadnya dalam mengejar tujuan ilahi. Hadiah yang dia tuju adalah panggilan surgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

Pandangan Teolog:

  • John MacArthur dalam The Gospel According to Paul menekankan pentingnya fokus dalam hidup Kristen, meninggalkan masa lalu dan berlari menuju tujuan yang telah ditetapkan Allah.
  • D. A. Carson dalam Basics for Believers mencatat bahwa hidup Kristen adalah perjalanan menuju kekekalan yang membutuhkan ketekunan dan komitmen.

Refleksi:
Sebagai orang percaya, kita harus memiliki fokus yang jelas pada tujuan hidup kita di dalam Kristus dan terus berlari menuju kekekalan bersama-Nya.

6. Menghidupkan Pola Pikir Surgawi

"Karena kewargaan kita adalah di dalam surga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat." (Filipi 3:20)

Paulus mengingatkan bahwa orang percaya adalah warga surga. Oleh karena itu, kita harus hidup dengan perspektif kekekalan, bukan hanya fokus pada hal-hal duniawi.

Pandangan Teolog:

  • R. C. Sproul dalam The Holiness of God menyebut hidup Kristen sebagai perjalanan menuju surga, di mana kita dipanggil untuk hidup dalam kekudusan.
  • C. S. Lewis dalam Mere Christianity mencatat bahwa fokus pada surga membuat kita lebih efektif dalam hidup di dunia.

Refleksi:
Hidup sebagai warga surga berarti memusatkan pikiran kita pada hal-hal rohani dan hidup untuk memuliakan Allah.

7. Menantikan Transformasi Tubuh Kekal

"...Yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia..." (Filipi 3:21)

Paulus menantikan saat ketika tubuhnya akan diubah dan disempurnakan, menjadi serupa dengan tubuh kemuliaan Kristus dalam kebangkitan.

Pandangan Teolog:

  • F. F. Bruce dalam The Epistle to the Philippians mencatat bahwa transformasi tubuh adalah bagian dari pengharapan kekal orang percaya.
  • N. T. Wright menekankan bahwa transformasi ini adalah penggenapan dari karya penebusan Kristus yang sempurna.

Refleksi:
Pengharapan akan transformasi tubuh kekal memberi kita motivasi untuk hidup setia dan bertekun dalam iman.

8. Hidup dalam Keteladanan Kristus

"Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus." (Filipi 3:17)

Paulus mendorong jemaat untuk mengikuti teladannya, karena dia hidup meneladani Kristus.

Pandangan Teolog:

  • Dietrich Bonhoeffer dalam The Cost of Discipleship menekankan bahwa menjadi pengikut Kristus berarti hidup dengan ketaatan penuh kepada-Nya.
  • Timothy Keller dalam The Reason for God mencatat bahwa hidup Kristen adalah tentang mencerminkan kasih dan karakter Kristus dalam setiap aspek kehidupan.

Refleksi:
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup meneladani Kristus dalam kasih, ketaatan, dan kesetiaan kepada Allah.

Relevansi Filipi 3:7-21 untuk Hidup Modern

  1. Fokus pada Hal yang Kekal
    Di dunia yang sibuk dan materialistis, Filipi 3:7-21 mengingatkan kita untuk memprioritaskan Kristus dan tujuan surgawi di atas hal-hal duniawi.

  2. Hidup dalam Kasih Karunia
    Ayat ini mengajarkan bahwa hidup Kristen adalah tentang menerima kasih karunia Kristus dan hidup dalam kebenaran-Nya, bukan mengandalkan usaha kita sendiri.

  3. Berkomitmen pada Tujuan Ilahi
    Kita dipanggil untuk fokus pada tujuan yang Allah tetapkan, meninggalkan masa lalu, dan hidup dengan visi kekal.

  4. Menjadi Teladan bagi Dunia
    Hidup sebagai warga surga berarti menjadi terang dan garam bagi dunia, menunjukkan kasih dan kebenaran Allah dalam segala hal.

Kesimpulan

Filipi 3:7-21 memberikan wawasan yang mendalam tentang tujuan hidup Kristen. Mengenal Kristus, meninggalkan hal-hal duniawi, mengejar tujuan surgawi, dan hidup dalam kasih karunia-Nya adalah inti dari panggilan kita sebagai orang percaya.

Pandangan para teolog seperti J. I. Packer, John Stott, N. T. Wright, dan lainnya memperkaya pemahaman kita tentang bagaimana hidup Kristen adalah perjalanan menuju kekekalan yang penuh kasih, pengorbanan, dan pengharapan.

Kiranya kita terus mengejar delapan tujuan hidup Kristen ini, hidup dalam kebenaran Kristus, dan fokus pada tujuan kekal yang telah Allah tetapkan bagi kita. Tuhan Yesus memberkati!

Next Post Previous Post