Ibrani 10:5-9: Ketaatan Kristus dan Penggenapan Kehendak Allah
Ibrani 10:5-9 merupakan bagian penting dalam surat Ibrani yang menjelaskan pengorbanan Yesus Kristus sebagai pengganti sistem pengorbanan dalam Hukum Taurat. Perikop ini mengungkapkan bahwa Kristus datang untuk melakukan kehendak Allah melalui ketaatan-Nya yang sempurna,
menggantikan korban binatang yang tidak mampu menyelesaikan masalah dosa secara tuntas.
Konteks Ibrani 10:5-9
1. Konteks Surat Ibrani
Surat Ibrani ditujukan kepada orang percaya yang berasal dari latar belakang Yahudi, dengan tujuan untuk menunjukkan keunggulan Yesus Kristus atas sistem keimaman dan pengorbanan dalam Hukum Taurat. Penulis surat ini secara konsisten menekankan bahwa karya Yesus adalah penggenapan dari semua bayangan yang diberikan dalam Perjanjian Lama.
Dalam konteks ini, Ibrani 10:5-9 berfungsi sebagai penjelasan mengapa sistem pengorbanan binatang tidak lagi diperlukan setelah kedatangan Kristus.
2. Kutipan dari Mazmur 40:6-8
Perikop ini mengutip Mazmur 40:6-8, yang ditafsirkan sebagai nubuat tentang kedatangan Mesias. Kutipan ini digunakan untuk menunjukkan bahwa Kristus datang untuk melakukan kehendak Allah dengan sempurna, menggantikan sistem pengorbanan yang tidak dapat menyelamatkan manusia secara tuntas.
Analisis Ayat Ibrani 10:5-9
1. “Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki...” (Ibrani 10:5)
Penulis Ibrani menyatakan bahwa korban dan persembahan dalam Hukum Taurat tidak dapat menyenangkan Allah atau menghapus dosa. Sebaliknya, Allah telah menyediakan tubuh bagi Kristus untuk dipersembahkan sebagai korban sempurna.
Pandangan Teologis:
- John Calvin: Calvin menekankan bahwa korban binatang hanya bersifat sementara dan simbolis. Allah tidak menginginkan korban tersebut sebagai tujuan akhir, tetapi sebagai penunjuk kepada korban Kristus yang sempurna.
- R.C. Sproul: Sproul menyatakan bahwa korban binatang tidak dapat memenuhi keadilan Allah, karena dosa manusia membutuhkan korban yang setara, yaitu korban manusia yang sempurna.
Makna Teologis:
Allah tidak menginginkan ritual tanpa hati yang benar. Sebaliknya, Dia menyediakan Kristus sebagai korban yang sempurna, yang sepenuhnya menyenangkan-Nya.
2. “Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa Engkau tidak berkenan” (Ibrani 10:6)
Ayat ini menekankan bahwa Allah tidak berkenan pada korban bakaran dan korban penghapus dosa yang hanya bersifat lahiriah dan tidak dapat menghapus dosa secara tuntas.
Pandangan Teologis:
- Charles Hodge: Korban binatang tidak dapat menghapus dosa karena dosa manusia bersifat moral dan spiritual, sehingga membutuhkan pengorbanan yang sepadan.
- Geerhardus Vos: Sistem pengorbanan Perjanjian Lama adalah bayangan yang menunjukkan ketidakmampuannya untuk memberikan pengampunan sejati dan menunjuk kepada Kristus.
Makna Teologis:
Korban dalam Hukum Taurat hanya bersifat simbolis, menunjuk kepada korban Kristus yang sejati, yang memiliki kekuatan untuk menghapus dosa.
3. “Sungguh, Aku datang... untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah” (Ibrani 10:7)
Yesus menyatakan bahwa tujuan kedatangan-Nya adalah untuk melakukan kehendak Allah. Ketaatan-Nya kepada Allah melibatkan penyerahan tubuh-Nya sebagai korban sempurna untuk dosa manusia.
Pandangan Teologis:
- John Owen: Ketaatan Kristus mencakup seluruh hidup-Nya, tetapi mencapai puncaknya dalam kematian-Nya di kayu salib. Ketaatan ini memenuhi tuntutan keadilan Allah.
- B.B. Warfield: Kehendak Allah adalah keselamatan umat manusia, dan ini diwujudkan melalui ketaatan Kristus yang sempurna.
Makna Teologis:
Kristus datang untuk memenuhi kehendak Allah dengan menyerahkan hidup-Nya sebagai korban sempurna, sehingga membuka jalan keselamatan bagi manusia.
4. “Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua” (Ibrani 10:9)
Ayat ini menjelaskan bahwa sistem pengorbanan Perjanjian Lama dihapuskan untuk memberikan tempat bagi Perjanjian Baru yang ditegakkan melalui pengorbanan Kristus.
Pandangan Teologis:
- John Calvin: Dengan menghapus sistem pengorbanan lama, Kristus menegakkan Perjanjian Baru yang didasarkan pada kasih karunia dan iman.
- R.C. Sproul: Kristus menggantikan Perjanjian Lama dengan korban-Nya yang sempurna, yang sepenuhnya memuaskan keadilan Allah dan memberikan pengampunan dosa yang kekal.
Makna Teologis:
Perjanjian Lama tidak dihapuskan karena gagal, tetapi karena telah digenapi dalam Kristus, yang membawa keselamatan sejati.
Tema Utama Ibrani 10:5-9
1. Ketidakcukupan Sistem Pengorbanan Lama
Sistem pengorbanan dalam Hukum Taurat hanya bersifat simbolis dan tidak dapat memberikan pengampunan dosa yang sejati.
2. Ketaatan Kristus yang Sempurna
Yesus Kristus datang untuk melakukan kehendak Allah dengan sempurna, menyerahkan diri-Nya sebagai korban yang kudus dan sempurna.
3. Penggenapan dan Penggantian
Pengorbanan Kristus menggantikan sistem pengorbanan Perjanjian Lama dan menegakkan Perjanjian Baru yang didasarkan pada kasih karunia.
Relevansi Ibrani 10:5-9 bagi Orang Percaya Masa Kini
1. Bersandar pada Korban Kristus yang Sempurna
Orang percaya tidak perlu lagi berusaha mendapatkan pengampunan melalui usaha manusia, karena pengorbanan Kristus telah menyelesaikan semuanya.
Aplikasi:
- Percayalah bahwa darah Kristus cukup untuk menebus dosa Anda.
- Jangan bergantung pada perbuatan baik untuk mendapatkan pengampunan, tetapi bersandarlah pada karya Kristus di salib.
2. Menghormati Ketaatan Kristus
Ketaatan Kristus kepada kehendak Allah menginspirasi orang percaya untuk hidup dalam ketaatan kepada firman Allah.
Aplikasi:
- Ikuti teladan Kristus dalam menaati kehendak Allah, bahkan dalam situasi yang sulit.
- Jadikan kehendak Allah sebagai prioritas utama dalam hidup Anda.
3. Merayakan Kasih Karunia Perjanjian Baru
Perjanjian Baru membawa kasih karunia yang memberikan pengampunan dan kehidupan kekal kepada setiap orang yang percaya kepada Kristus.
Aplikasi:
- Syukuri kasih karunia Allah yang diberikan melalui pengorbanan Kristus.
- Hiduplah dalam sukacita dan kebebasan yang diberikan oleh Perjanjian Baru.
Pandangan Para Teolog tentang Ibrani 10:5-9
1. John Calvin
Calvin menekankan bahwa pengorbanan Kristus adalah puncak dari kasih Allah, yang menggantikan semua korban sebelumnya dengan satu korban yang sempurna.
2. Charles Hodge
Hodge menyatakan bahwa sistem pengorbanan Perjanjian Lama adalah alat pedagogis yang dirancang untuk mempersiapkan manusia memahami karya Kristus.
3. R.C. Sproul
Sproul menyoroti bahwa pengorbanan Kristus adalah penggenapan dari semua bayangan dalam Hukum Taurat, membawa keselamatan yang kekal kepada manusia.
Kesimpulan
Ibrani 10:5-9 menekankan pentingnya ketaatan Kristus yang sempurna dalam melakukan kehendak Allah. Karya Kristus menggantikan sistem pengorbanan Perjanjian Lama yang tidak mampu menyelesaikan masalah dosa secara tuntas, membawa kasih karunia dan keselamatan sejati melalui
Perjanjian Baru.
Baca Juga: Ibrani 10:1-4: Ketidakcukupan Korban dalam Hukum Taurat
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk menghormati pengorbanan Kristus dengan hidup dalam iman, ketaatan, dan rasa syukur kepada Allah. “Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu.” (Ibrani 10:7).
Pengajaran ini mengingatkan kita akan kasih Allah yang besar dan panggilan untuk hidup dalam terang karya penebusan Kristus, yang membawa pengampunan dan kehidupan yang kekal bagi semua yang percaya.