Imputasi Ganda: Dasar Keselamatan Kristen

 Pendahuluan:

Salah satu doktrin penting dalam teologi Kristen, terutama dalam tradisi Reformasi, adalah doktrin imputasi ganda (double imputation). Doktrin ini merujuk pada pertukaran besar yang terjadi melalui karya salib Kristus: dosa manusia ditanggungkan kepada Kristus, sementara kebenaran Kristus diperhitungkan kepada orang percaya. Konsep ini mencerminkan keadilan dan kasih Allah, yang 
memungkinkan manusia berdosa dapat berdiri benar di hadapan-Nya.

Imputasi Ganda: Dasar Keselamatan Kristen
Artikel ini akan menjelaskan doktrin imputasi ganda secara mendalam dengan mengacu pada Alkitab, tradisi teologi, dan pemikiran para pakar.

Pengertian Imputasi Ganda

Imputasi adalah istilah teologis yang berasal dari kata Latin imputare, yang berarti "memperhitungkan" atau "menghitung sesuatu kepada seseorang." Dalam konteks teologi Kristen, imputasi ganda berarti:

  1. Dosa manusia diperhitungkan kepada Kristus: Semua dosa umat manusia ditimpakan kepada Kristus ketika Ia mati di kayu salib (2 Korintus 5:21).
  2. Kebenaran Kristus diperhitungkan kepada orang percaya: Kebenaran sempurna Kristus diberikan kepada orang percaya, sehingga mereka diterima sebagai benar di hadapan Allah (Filipi 3:9).

John Calvin, dalam Institutes of the Christian Religion, menyebut imputasi ganda sebagai inti dari injil. Ia menegaskan bahwa keselamatan manusia bergantung sepenuhnya pada karya Kristus, bukan pada usaha manusia.

Dasar Alkitabiah Imputasi Ganda

Doktrin ini memiliki dasar yang kuat dalam Alkitab, baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.

1. Dosa Manusia Diperhitungkan kepada Kristus

Dalam 2 Korintus 5:21, Paulus menulis: "Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah."

Ayat ini menunjukkan bahwa Kristus, yang tidak berdosa, menanggung dosa manusia di salib. Penebusan dosa melalui salib menggambarkan bagaimana Allah, dalam keadilan-Nya, menghukum dosa tanpa menghancurkan manusia.

Yesaya 53:6 juga memperkuat konsep ini: "Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menanggungkan kepadanya kejahatan kita sekalian."

Dosa umat manusia "ditanggungkan" kepada Sang Hamba Allah yang menderita, yaitu Kristus.

2. Kebenaran Kristus Diperhitungkan kepada Orang Percaya

Dalam Filipi 3:9, Paulus menyatakan kerinduan untuk ditemukan di dalam Kristus:

"Bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan."

Kebenaran Kristus adalah kebenaran yang sempurna, yang diberikan kepada orang percaya melalui iman. Roma 4:3 juga menekankan bahwa iman Abraham "diperhitungkan" sebagai kebenaran, menunjukkan pola yang sama tentang bagaimana Allah memberikan kebenaran-Nya kepada manusia melalui iman.

Konsep Teologi Imputasi Ganda

1. Dosa yang Dihapuskan oleh Kristus

Imputasi dosa manusia kepada Kristus adalah inti dari doktrin pengganti hukuman (penal substitution). R.C. Sproul, dalam bukunya The Truth of the Cross, menekankan bahwa salib adalah tempat keadilan Allah dan kasih Allah bertemu.

Menurut Sproul, penghukuman Kristus di salib bukanlah tindakan simbolis, tetapi aktual: Allah memperlakukan Kristus seolah-olah Dia telah melakukan setiap dosa yang pernah dilakukan oleh umat manusia. Dengan demikian, dosa manusia tidak lagi menjadi penghalang antara Allah dan manusia.

2. Kebenaran yang Diberikan oleh Kristus

Martin Luther, salah satu tokoh Reformasi, menggambarkan pertukaran ini sebagai "pertukaran yang mulia" (wonderful exchange). Dalam suratnya kepada seorang temannya, Luther menulis:

"Tuhan Yesus telah mengambil dosa-dosa kita dan memberikan kebenaran-Nya kepada kita, sehingga kita dapat berdiri di hadapan Allah seperti Kristus sendiri."

Kebenaran Kristus adalah ketaatan-Nya yang sempurna terhadap hukum Allah sepanjang hidup-Nya. Dengan memperhitungkan kebenaran ini kepada orang percaya, Allah melihat mereka sebagai benar, bukan karena perbuatan mereka, tetapi karena kebenaran Kristus.

3. Karya Imputasi Ganda melalui Iman

Imputasi ganda hanya efektif melalui iman. Orang percaya tidak dapat memperoleh kebenaran Kristus melalui usaha atau pekerjaan mereka sendiri, melainkan melalui iman kepada karya Kristus yang sudah selesai.

John Owen, dalam The Death of Death in the Death of Christ, menegaskan bahwa iman bukanlah dasar kebenaran, tetapi sarana untuk menerima kebenaran Kristus. Dengan iman, orang percaya "dilapisi" oleh kebenaran Kristus, seperti Adam dan Hawa yang dilapisi oleh pakaian kulit setelah jatuh dalam dosa (Kejadian 3:21).

Tantangan dan Kritik terhadap Doktrin Imputasi Ganda

1. Kritik dari Teologi Katolik

Dalam tradisi Katolik, doktrin ini sering dipertanyakan karena mereka melihat pembenaran sebagai proses, bukan keputusan forensik satu kali. Teologi Katolik mengajarkan bahwa kebenaran bukan hanya diperhitungkan, tetapi juga ditanamkan (infused righteousness). Dalam pandangan ini, kebenaran Kristus diberikan melalui sakramen, dan manusia perlu bekerja sama dengan anugerah Allah untuk mencapai kesempurnaan.

2. Kesalahpahaman tentang Kebenaran yang Diperhitungkan

Beberapa kelompok mengkritik doktrin imputasi ganda karena dianggap terlalu "legalistis" atau "teknis." Namun, para teolog seperti Herman Bavinck menekankan bahwa imputasi ganda bukan sekadar konsep hukum, tetapi cerminan dari kasih Allah yang mengatasi dosa manusia tanpa mengabaikan keadilan-Nya.

Signifikansi Imputasi Ganda dalam Kehidupan Orang Percaya

1. Dasar Keselamatan yang Teguh

Doktrin ini memberikan jaminan keselamatan kepada orang percaya. Karena keselamatan didasarkan pada kebenaran Kristus, bukan usaha manusia, orang percaya dapat hidup dengan keyakinan bahwa dosa-dosa mereka telah sepenuhnya diampuni.

2. Motivasi untuk Hidup Kudus

Meskipun kebenaran diperhitungkan, doktrin ini tidak berarti bahwa orang percaya bebas untuk hidup dalam dosa. Sebaliknya, memahami betapa mahalnya harga yang dibayar Kristus mendorong orang percaya untuk hidup dalam ketaatan dan kasih kepada Allah.

3. Hubungan yang Dipulihkan dengan Allah

Dengan dosa yang ditanggung oleh Kristus dan kebenaran-Nya diberikan kepada kita, hubungan antara manusia dan Allah dipulihkan. Orang percaya dapat mendekati Allah dengan keberanian (Ibrani 4:16) karena mereka telah dinyatakan benar di hadapan-Nya.

Pandangan Para Teolog tentang Imputasi Ganda

1. John Calvin

Calvin menekankan pentingnya doktrin ini dalam konteks pembenaran melalui iman. Ia menyatakan:
"Pembenaran adalah tindakan Allah di mana Ia menganggap kita benar, bukan berdasarkan perbuatan kita, tetapi berdasarkan kebenaran Kristus yang diperhitungkan kepada kita."

2. R.C. Sproul

Sproul melihat doktrin imputasi ganda sebagai "pertukaran ilahi" yang menggambarkan kasih Allah yang radikal. Ia menyatakan bahwa tanpa doktrin ini, keselamatan tidak mungkin ada, karena manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri.

3. N.T. Wright

Sebagai teolog kontemporer, N.T. Wright mengajukan kritik terhadap pengertian tradisional doktrin ini. Ia menekankan aspek komunitas dalam pembenaran, melihatnya sebagai deklarasi bahwa seseorang adalah bagian dari umat perjanjian Allah. Meskipun demikian, Wright tidak menyangkal pentingnya karya Kristus dalam menyelesaikan masalah dosa.

Kesimpulan: Keindahan Imputasi Ganda

Imputasi ganda adalah inti dari injil, yang menunjukkan kasih, keadilan, dan anugerah Allah. Dalam doktrin ini, kita melihat bagaimana dosa manusia dihukum melalui Kristus, dan kebenaran Kristus diberikan kepada kita, memungkinkan kita untuk berdiri benar di hadapan Allah.

Sebagaimana Paulus menulis dalam Roma 5:1:"Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus."

Pemahaman tentang imputasi ganda tidak hanya memperdalam penghargaan kita terhadap karya Kristus, tetapi juga memberi pengharapan dan kekuatan untuk hidup sebagai umat Allah yang ditebus.

Next Post Previous Post