Khotbah Natal: Natal: Awal Rencana Penebusan (Kejadian 3:15)

Pendahuluan:

Natal sering dianggap sebagai kisah kelahiran seorang bayi di Betlehem, tetapi sebenarnya Natal adalah awal nyata dari rencana penebusan Allah bagi manusia. Sejak manusia jatuh ke dalam dosa di Taman Eden, Allah sudah memiliki rencana untuk memulihkan hubungan manusia dengan diri-Nya. Rencana itu dimulai dengan sebuah janji yang luar biasa dalam Kejadian 3:15:"Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya 
akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."

Khotbah Natal: Natal: Awal Rencana Penebusan (Kejadian 3:15)
Janji ini adalah nubuat pertama tentang kedatangan Mesias, Yesus Kristus, yang akan menghancurkan kuasa dosa dan iblis. Natal adalah penggenapan awal dari janji ini, ketika Allah mengutus Putra-Nya untuk memulai karya penyelamatan bagi seluruh dunia.

Dalam khotbah ini, kita akan merenungkan:

  1. Bagaimana dosa manusia memulai rencana penebusan Allah.
  2. Kelahiran Yesus sebagai penggenapan janji dalam Kejadian 3:15.
  3. Apa yang Natal ajarkan kepada kita tentang kasih dan rencana Allah.

I. Dosa: Awal dari Kebutuhan akan Penebusan

  1. Keadaan Manusia di Taman Eden
    Ketika Allah menciptakan manusia, hubungan antara manusia dan Allah sempurna. Adam dan Hawa hidup dalam keintiman dengan Allah, tanpa dosa atau rasa malu (Kejadian 2:25). Namun, ketika mereka memilih untuk tidak menaati perintah Allah dan memakan buah dari pohon yang dilarang, dosa masuk ke dalam dunia (Kejadian 3:6).

Dosa merusak hubungan manusia dengan Allah, membawa kutukan, penderitaan, dan kematian. Manusia yang awalnya hidup dalam terang sekarang hidup dalam kegelapan dosa. Tetapi bahkan di tengah hukuman, Allah memberikan janji pengharapan dalam Kejadian 3:15.

  1. Janji Allah tentang Keturunan Perempuan
    Dalam Kejadian 3:15, Allah menjanjikan bahwa keturunan perempuan akan meremukkan kepala ular (iblis), meskipun ular akan meremukkan tumit keturunan itu. Janji ini adalah nubuat pertama tentang Mesias, yang akan datang untuk mengalahkan kuasa dosa dan iblis.

Ilustrasi:
Bayangkan seorang anak kecil yang kehilangan sesuatu yang sangat berharga. Sang ayah datang dan berkata, "Jangan khawatir, aku akan memulihkannya untukmu." Janji itu memberikan harapan kepada sang anak, meskipun pemulihan membutuhkan waktu. Demikianlah janji Allah dalam Kejadian 3:15 memberikan harapan kepada manusia, meskipun pemenuhannya memerlukan waktu yang panjang.

Aplikasi:
Kejadian 3:15 mengingatkan kita bahwa meskipun dosa membawa kehancuran, Allah tidak pernah meninggalkan kita. Natal adalah bukti bahwa Allah setia kepada janji-Nya untuk memulihkan umat-Nya.

II. Kelahiran Yesus: Penggenapan Janji Allah

  1. Yesus sebagai Keturunan Perempuan
    Kejadian 3:15 berbicara tentang "keturunan perempuan" yang akan mengalahkan iblis. Dalam sejarah Alkitab, keturunan biasanya dikaitkan dengan laki-laki. Namun, nubuat ini menunjuk kepada Yesus, yang lahir dari seorang perawan, Maria, tanpa campur tangan manusia (Yesaya 7:14; Matius 1:23).

Yesus adalah penggenapan dari janji ini. Dia datang sebagai manusia untuk menghadapi dan mengalahkan dosa serta kuasa iblis. Kelahiran-Nya adalah awal dari misi-Nya untuk membawa keselamatan bagi dunia.

  1. Yesus Mengalahkan Kuasa Iblis
    Melalui kematian dan kebangkitan-Nya, Yesus menggenapi janji dalam Kejadian 3:15. Iblis memang "meremukkan tumit-Nya" melalui penderitaan di kayu salib, tetapi Yesus "meremukkan kepala ular" dengan mengalahkan maut dan dosa. Dalam 1 Yohanes 3:8, kita membaca: "Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis."

Ilustrasi:
Seorang pahlawan yang menghadapi musuh besar sering terluka dalam pertempuran, tetapi akhirnya dia mengalahkan musuh itu dan membawa kemenangan. Demikianlah Yesus, Sang Pahlawan sejati, mengalami penderitaan tetapi memenangkan kemenangan terbesar atas dosa dan iblis.

Aplikasi:
Natal adalah pengingat bahwa Allah telah memenuhi janji-Nya melalui kelahiran Yesus. Apakah kita sudah menerima Dia sebagai Juruselamat yang mematahkan belenggu dosa dalam hidup kita?

III. Natal: Kasih dan Rencana Penebusan Allah

  1. Natal adalah Bukti Kasih Allah
    Ketika Allah menjanjikan penebusan dalam Kejadian 3:15, Dia menunjukkan kasih-Nya kepada manusia yang telah jatuh dalam dosa. Natal adalah bukti nyata dari kasih itu, ketika Allah mengutus Putra-Nya ke dunia untuk menyelamatkan kita. Dalam Yohanes 3:16, kita membaca:
    "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal."

Allah tidak meninggalkan manusia dalam dosa mereka. Dia mengambil inisiatif untuk memulihkan hubungan yang rusak, meskipun itu berarti mengorbankan Putra-Nya yang tunggal.

  1. Natal adalah Awal dari Rencana Penebusan
    Kelahiran Yesus di Betlehem adalah langkah pertama dari rencana besar Allah untuk menyelamatkan dunia. Natal bukanlah akhir cerita, tetapi awal dari perjalanan Yesus menuju salib.

Yesus lahir untuk mati, dan melalui kematian-Nya, Dia membawa hidup yang kekal bagi semua orang yang percaya kepada-Nya. Dalam Filipi 2:6-8, kita membaca tentang kerendahan hati Yesus, yang rela menjadi manusia dan taat sampai mati di kayu salib.

Ilustrasi:
Seperti seorang arsitek yang merancang sebuah bangunan besar, setiap langkah dalam rencana Allah dirancang dengan sempurna. Natal adalah fondasi dari rencana penebusan Allah, dan salib adalah puncaknya.

Aplikasi:
Apakah kita melihat Natal sebagai bagian dari rencana besar Allah untuk menyelamatkan kita? Natal adalah momen untuk merenungkan kasih Allah dan meresponsnya dengan iman dan ketaatan.

IV. Tanggapan Kita terhadap Rencana Penebusan Allah

  1. Percaya kepada Janji Allah
    Natal mengingatkan kita bahwa Allah selalu setia kepada janji-Nya. Seperti yang kita lihat dalam Kejadian 3:15, janji Allah membutuhkan waktu untuk digenapi, tetapi pada akhirnya Dia memenuhinya.

Kita juga dipanggil untuk percaya kepada janji-janji Allah dalam hidup kita. Meskipun kita mungkin menghadapi kesulitan atau menunggu jawaban doa, Natal mengingatkan kita bahwa Allah tidak pernah melupakan janji-Nya.

  1. Hidup sebagai Orang yang Telah Ditebus
    Yesus lahir untuk membawa keselamatan bagi kita. Sebagai orang yang telah ditebus, kita dipanggil untuk hidup dalam ketaatan kepada Allah, meninggalkan dosa, dan menjadi saksi bagi dunia. Dalam 2 Korintus 5:20, Paulus berkata:
    "Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seolah-olah Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami."

  2. Membagikan Kabar Baik Natal
    Natal adalah kabar baik yang harus dibagikan kepada orang lain. Sama seperti para gembala yang memberitakan kelahiran Yesus (Lukas 2:17), kita juga dipanggil untuk menjadi saksi Kristus dan membawa terang-Nya kepada dunia yang gelap.

Ilustrasi:
Seperti lilin yang menyala dalam ruangan gelap, hidup kita dipanggil untuk membawa terang Kristus kepada mereka yang masih hidup dalam kegelapan dosa.

Aplikasi:
Bagaimana kita dapat membagikan sukacita Natal kepada orang-orang di sekitar kita? Natal adalah waktu untuk menjadi saluran kasih Allah dan memberitakan pengharapan yang ditemukan di dalam Yesus.

Kesimpulan

Kejadian 3:15 adalah awal dari rencana penebusan Allah, dan Natal adalah penggenapan awal dari janji itu. Dalam kelahiran Yesus, kita melihat kasih Allah yang besar, kesetiaan-Nya pada janji-Nya, dan awal dari misi penyelamatan-Nya.

Pada Natal ini, mari kita merenungkan:

  1. Kasih Allah yang membawa Yesus ke dunia untuk menyelamatkan kita.
  2. Rencana Allah yang sempurna, yang dimulai sejak Taman Eden dan digenapi dalam Kristus.
  3. Tanggapan kita terhadap kasih dan rencana Allah, baik dalam hidup kita maupun dalam kesaksian kita kepada dunia.

Natal bukan hanya tentang merayakan kelahiran Yesus, tetapi juga tentang menerima karya penebusan-Nya dan membagikan kabar baik itu kepada semua orang. Selamat Natal!

Next Post Previous Post