Mengapa Kristus Harus Menebus Manusia?

 Pendahuluan:

Pertanyaan mengenai apakah Kristus harus menebus manusia membawa kita kepada inti dari rencana keselamatan Allah yang dinyatakan dalam Alkitab. Dalam tradisi Reformed, penebusan manusia oleh Kristus dipahami sebagai kebutuhan mutlak karena dosa manusia telah memutuskan hubungan dengan Allah. Karya penebusan Kristus, yang mencakup kematian dan kebangkitan-Nya, adalah satu-satunya 
jalan untuk memulihkan hubungan itu dan membawa manusia kembali kepada Allah.

Mengapa Kristus Harus Menebus Manusia?
Artikel ini mengeksplorasi mengapa Kristus harus menebus manusia menurut Alkitab, dengan merujuk pada pandangan para teolog Reformed seperti John Calvin, Herman Bavinck, Louis Berkhof, dan Martyn Lloyd-Jones. Melalui kajian ini, kita akan memahami alasan teologis dan dasar Alkitabiah mengapa penebusan oleh Kristus adalah mutlak.

1. Kejatuhan Manusia: Kebutuhan Akan Penebusan

Dosa Memutuskan Hubungan dengan Allah

Dalam Kejadian 3, dosa Adam dan Hawa membawa kejatuhan seluruh umat manusia ke dalam keadaan dosa. Roma 5:12 menyatakan:"Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa."

Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menulis bahwa dosa bukan hanya pelanggaran terhadap hukum Allah, tetapi juga penghinaan terhadap kekudusan-Nya. Dosa mengakibatkan keterpisahan total antara manusia dan Allah, yang tidak dapat dipulihkan oleh usaha manusia sendiri.

Kebutuhan Akan Penebusan

Karena dosa, manusia berada di bawah murka Allah dan tidak memiliki kekuatan untuk menyelamatkan diri. Yohanes 3:36 menyatakan:"Barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya."

John Calvin menjelaskan:"Manusia tidak memiliki kebenaran dalam dirinya sendiri untuk berdiri di hadapan Allah. Oleh karena itu, penebusan melalui Kristus adalah satu-satunya jalan untuk diperdamaikan dengan Allah."

2. Sifat Allah: Kekudusan dan Keadilan

Allah yang Kudus dan Adil

Allah adalah kudus dan adil, sehingga Dia tidak dapat mengabaikan dosa. Habakuk 1:13 menyatakan:
"Mata-Mu terlalu suci untuk melihat kejahatan, dan Engkau tidak dapat memandang kelaliman."

Keadilan Allah menuntut bahwa dosa harus dihukum. Roma 6:23 menegaskan:"Upah dosa ialah maut."

Herman Bavinck menjelaskan bahwa kekudusan Allah adalah alasan mengapa dosa tidak dapat diabaikan:"Kekudusan Allah tidak memungkinkan kompromi terhadap dosa, sehingga penghukuman adalah konsekuensi yang tak terhindarkan."

Kasih dan Rencana Penebusan

Namun, Allah juga adalah kasih (1 Yohanes 4:8). Dalam kasih-Nya yang besar, Allah merencanakan penebusan melalui Kristus. Yohanes 3:16 dengan jelas menyatakan:
"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal."

3. Penebusan oleh Kristus: Dasar Alkitabiah

Kristus Sebagai Anak Domba Allah

Yesus Kristus, sebagai Anak Domba Allah, datang untuk menghapus dosa dunia. Yohanes Pembaptis menyatakan dalam Yohanes 1:29:"Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia."

Kematian Kristus di kayu salib adalah penggenapan dari korban-korban Perjanjian Lama yang hanya menjadi bayangan dari penebusan sejati. Ibrani 9:12 menyatakan:"Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus, bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri, dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal."

Kristus Menanggung Hukuman Dosa

Yesaya 53:5-6 menggambarkan peran Kristus sebagai Penebus yang menanggung dosa umat manusia:
"Tetapi Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, Dia diremukkan oleh karena kejahatan kita."

Louis Berkhof menjelaskan:"Kristus harus menebus manusia karena hanya Dia yang mampu memuaskan tuntutan keadilan Allah dan memberikan pengampunan dosa."

4. Mengapa Penebus Harus Allah dan Manusia?

Penebus Harus Manusia

Penebus harus menjadi manusia karena dosa dilakukan oleh manusia, dan penebusan harus dilakukan dalam sifat manusia. Ibrani 2:17 menjelaskan:"Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa."

Penebus Harus Allah

Namun, penebus juga harus Allah karena hanya Allah yang memiliki kekuatan untuk menanggung hukuman dosa yang tak terbatas. Dalam Yohanes 1:14, kita membaca bahwa Firman itu menjadi manusia:"Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita."

Herman Bavinck menulis:"Hanya Allah yang menjadi manusia dapat menjembatani jurang antara kekudusan Allah dan dosa manusia."

5. Karya Kristus sebagai Penebus

Ketaatan Aktif dan Pasif Kristus

Karya Kristus mencakup ketaatan aktif dan pasif-Nya:

  • Ketaatan Aktif: Kristus menaati seluruh hukum Allah dengan sempurna (Matius 5:17).
  • Ketaatan Pasif: Kristus menanggung hukuman dosa melalui kematian-Nya di kayu salib (Filipi 2:8).

John Calvin menjelaskan:"Ketaatan Kristus, baik dalam hidup maupun kematian-Nya, adalah dasar dari pembenaran dan penebusan kita."

Kebangkitan Kristus

Kebangkitan Kristus adalah bukti kemenangan-Nya atas dosa dan maut. Dalam 1 Korintus 15:17, Paulus menulis:"Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu, dan kamu masih hidup dalam dosamu."

Kebangkitan memastikan bahwa karya penebusan Kristus adalah lengkap dan efektif.

6. Konsekuensi Penebusan bagi Orang Percaya

Pengampunan Dosa

Melalui penebusan Kristus, dosa-dosa orang percaya diampuni. Efesus 1:7 menyatakan:
"Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa."

Hubungan yang Dipulihkan

Penebusan oleh Kristus memulihkan hubungan antara manusia dan Allah. Roma 5:1 menegaskan:
"Kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus."

Hidup Baru

Penebusan membawa orang percaya kepada hidup baru di dalam Kristus. 2 Korintus 5:17 menyatakan:
"Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru."

7. Implikasi Praktis dari Penebusan

  1. Hidup dalam Syukur
    Orang percaya dipanggil untuk hidup dalam syukur atas karya penebusan Kristus.

  2. Hidup dalam Kekudusan
    Penebusan memanggil orang percaya untuk meninggalkan dosa dan hidup dalam kekudusan (1 Petrus 1:15-16).

  3. Memberitakan Injil
    Orang percaya dipanggil untuk memberitakan penebusan Kristus kepada dunia (Matius 28:19-20).

Kesimpulan

Kristus harus menebus manusia karena dosa telah memisahkan manusia dari Allah, dan hanya Kristus yang mampu memenuhi tuntutan keadilan Allah. Sebagai Allah dan manusia, Kristus memenuhi seluruh hukum Allah, menanggung hukuman dosa, dan memberikan jalan bagi manusia untuk diperdamaikan dengan Allah.

Penebusan Kristus adalah inti dari rencana keselamatan Allah, dan itu memberikan dasar bagi hidup orang percaya dalam pengampunan, pemulihan, dan panggilan untuk hidup baru. Keselamatan yang Allah sediakan melalui Kristus adalah bukti dari kasih dan keadilan-Nya yang sempurna.

Soli Deo Gloria!

Next Post Previous Post