Panggilan Abraham: Kejadian 12:1-9

Pendahuluan:

Kisah panggilan Abraham adalah salah satu peristiwa paling penting dalam Alkitab. Melalui Abraham, Allah memulai rencana-Nya untuk membentuk suatu bangsa yang akan menjadi saluran berkat bagi seluruh dunia. Kisah ini tidak hanya relevan sebagai catatan sejarah, tetapi juga memiliki makna 
teologis yang dalam dan memberikan pelajaran bagi kehidupan iman orang percaya.

Panggilan Abraham: Kejadian 12:1-9
Artikel ini akan membahas panggilan Abraham berdasarkan narasi dalam Kejadian 12:1-9, pandangan para teolog, dan relevansi kisah ini bagi kehidupan Kristen modern.

Makna Panggilan Abraham

1. Sebuah Perintah untuk Pergi

Allah memulai panggilan Abraham dengan sebuah perintah: "Pergilah dari negerimu." Abraham diminta meninggalkan zona nyamannya, termasuk tanah kelahirannya, keluarga besar, dan segala yang dikenalnya, untuk memulai perjalanan iman ke negeri yang belum Ia nyatakan.

Pandangan Teolog:

  • John Calvin dalam Commentary on Genesis mencatat bahwa panggilan Abraham menunjukkan sifat iman yang sejati, yaitu ketaatan kepada Allah meskipun arah atau hasilnya belum jelas.
  • R. C. Sproul dalam The Promises of God menekankan bahwa panggilan ini adalah ujian pertama iman Abraham, yang menuntut ketaatan tanpa syarat.

2. Janji Allah kepada Abraham

Panggilan Abraham disertai dengan janji-janji luar biasa dari Allah:

  • Bangsa yang besar: Allah akan membangun bangsa Israel melalui keturunan Abraham.
  • Berkat dan nama yang masyhur: Abraham akan diberkati dan dikenal di seluruh dunia.
  • Menjadi berkat bagi semua bangsa: Melalui Abraham, seluruh dunia akan menerima berkat, yang digenapi dalam Yesus Kristus, keturunannya (Matius 1:1).

Pandangan Teolog:

  • N. T. Wright dalam Paul and the Faithfulness of God menyatakan bahwa janji kepada Abraham adalah awal dari rencana penebusan Allah untuk seluruh dunia.
  • Leon Morris dalam Genesis: A Commentary mencatat bahwa janji ini mencerminkan kasih karunia Allah yang memilih Abraham bukan karena jasanya, tetapi karena rencana-Nya yang sempurna.

3. Ketaatan Abraham

Kejadian 12:4 menyatakan bahwa Abraham segera pergi seperti yang diperintahkan Tuhan. Ketaatan ini menunjukkan iman Abraham kepada Allah, meskipun ia tidak tahu ke mana ia akan pergi (Ibrani 11:8).

Pandangan Teolog:

  • F. B. Meyer dalam Abraham: The Obedience of Faith mencatat bahwa ketaatan Abraham adalah bukti iman yang tulus, yang rela meninggalkan segalanya demi mengikuti perintah Allah.
  • John Stott dalam Basic Christianity menyebut ketaatan Abraham sebagai contoh bagi setiap orang percaya untuk mempercayai Allah di tengah ketidakpastian.

Makna Teologis dari Panggilan Abraham

1. Allah Memulai Rencana Penebusan

Panggilan Abraham adalah titik awal dari rencana besar Allah untuk menyelamatkan dunia. Melalui Abraham dan keturunannya, Allah menggenapi janji-Nya untuk mengutus Mesias yang membawa keselamatan bagi semua bangsa (Galatia 3:8).

2. Allah yang Berinisiatif Memanggil

Panggilan Abraham menunjukkan bahwa Allah selalu berinisiatif dalam hubungan-Nya dengan manusia. Abraham tidak mencari Allah, tetapi Allah yang memanggilnya. Ini mencerminkan kasih karunia Allah yang memilih kita bahkan sebelum kita mencari-Nya.

3. Iman dan Ketaatan sebagai Respons

Abraham adalah contoh nyata tentang bagaimana iman diwujudkan dalam ketaatan. Ia meninggalkan segalanya untuk mengikuti perintah Allah, menunjukkan bahwa iman sejati harus disertai tindakan.

Pelajaran Praktis dari Panggilan Abraham

1. Hidup Berdasarkan Iman, Bukan Penglihatan

Seperti Abraham yang tidak tahu ke mana ia akan pergi, orang percaya dipanggil untuk hidup berdasarkan iman kepada Allah, bukan pada apa yang terlihat.

Aplikasi:

  • Percaya bahwa Allah memegang kendali atas masa depan kita, meskipun situasi saat ini tampak tidak pasti.
  • Berdoa meminta hikmat Allah saat menghadapi keputusan besar, seperti Abraham yang mengikuti panggilan Tuhan.

2. Bersedia Meninggalkan Zona Nyaman

Panggilan Allah sering kali menuntut kita untuk meninggalkan kenyamanan kita, baik secara fisik, emosional, maupun spiritual, untuk mengikuti kehendak-Nya.

Aplikasi:

  • Bersedia mengambil risiko untuk melayani Allah, meskipun itu berarti meninggalkan pekerjaan, hubungan, atau lingkungan yang nyaman.
  • Merenungkan apa yang mungkin menjadi "zona nyaman" kita yang menghalangi ketaatan penuh kepada Allah.

3. Mengandalkan Janji Allah

Allah memberikan janji-janji yang luar biasa kepada Abraham untuk menguatkan imannya. Demikian pula, kita dapat mengandalkan janji-janji Allah dalam Alkitab untuk menghadapi tantangan hidup.

Aplikasi:

  • Menghafal dan merenungkan ayat-ayat Alkitab yang berisi janji Allah untuk memperkuat iman kita.
  • Membagikan kesaksian tentang bagaimana janji Allah digenapi dalam hidup kita.

Relevansi Panggilan Abraham dalam Kehidupan Kristen

  1. Panggilan untuk Menjadi Berkat
    Seperti Abraham yang dipanggil untuk menjadi berkat bagi semua bangsa, orang percaya dipanggil untuk menjadi saluran kasih dan kebenaran Allah kepada dunia.

  2. Panggilan untuk Mengutamakan Allah
    Panggilan Abraham mengajarkan kita untuk mengutamakan Allah di atas segalanya, termasuk keluarga, pekerjaan, dan ambisi pribadi.

  3. Mengikuti Kehendak Allah dengan Taat
    Ketaatan Abraham menjadi teladan bagi kita untuk mengikuti kehendak Allah tanpa keraguan, meskipun kita tidak tahu apa yang ada di depan kita.

  4. Mengenal Allah yang Setia
    Panggilan Abraham menunjukkan bahwa Allah adalah Pribadi yang setia, yang selalu memenuhi janji-Nya. Kita dapat percaya kepada-Nya dalam setiap aspek hidup kita.

Pandangan Teolog tentang Panggilan Abraham

  1. John Calvin:
    Calvin menekankan bahwa panggilan Abraham adalah tindakan kasih karunia Allah yang memilih Abraham bukan karena kebaikan atau jasanya, tetapi untuk melaksanakan rencana-Nya.

  2. Dietrich Bonhoeffer:
    Dalam The Cost of Discipleship, Bonhoeffer mencatat bahwa panggilan Abraham adalah contoh "iman yang aktif," di mana ketaatan menjadi bukti nyata dari iman yang sejati.

  3. N. T. Wright:
    Wright dalam The New Testament and the People of God menjelaskan bahwa panggilan Abraham adalah awal dari rencana besar Allah untuk menciptakan umat baru yang akan membawa terang kepada bangsa-bangsa.

Kesimpulan

Panggilan Abraham adalah salah satu momen penting dalam sejarah keselamatan, di mana Allah memulai rencana-Nya untuk menyelamatkan dunia melalui keturunan Abraham. Kisah ini mengajarkan kita tentang kasih karunia Allah, iman, ketaatan, dan janji-janji yang tak tergoyahkan.

Pandangan dari para teolog seperti John Calvin, R. C. Sproul, dan N. T. Wright memperkaya pemahaman kita tentang bagaimana kisah ini relevan bagi kehidupan Kristen modern. Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup berdasarkan iman, meninggalkan zona nyaman, dan menjadi saluran berkat Allah bagi dunia.

Kiranya kisah panggilan Abraham menginspirasi kita untuk menjalani hidup yang taat kepada Allah, percaya kepada janji-Nya, dan menjadi berkat bagi sesama. Tuhan Yesus memberkati!

Next Post Previous Post