Yohanes 6:22-25: Mencari Yesus dengan Motivasi yang Benar
Artikel ini akan membahasnya secara mendalam berdasarkan pandangan teologis dari berbagai pakar, analisis ayat demi ayat, serta implikasi bagi kehidupan iman kita.
Berikut adalah teks Yohanes 6:22-25 (TB):"Pada keesokan harinya orang banyak yang masih tinggal di seberang danau melihat, bahwa di situ tidak ada perahu lain kecuali satu, dan bahwa Yesus tidak ikut naik ke perahu itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya, tetapi bahwa murid-murid-Nya saja yang berangkat. Tetapi sementara itu beberapa perahu lain datang dari Tiberias dekat ke tempat mereka makan roti, sesudah Tuhan mengucapkan syukur atasnya. Ketika orang banyak melihat bahwa Yesus tidak ada di situ, dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus. Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang danau itu, mereka berkata kepada-Nya: ‘Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?’"
Konteks Perikop
Kisah ini terjadi sehari setelah Yesus melakukan dua mukjizat besar: memberi makan lima ribu orang dan berjalan di atas air. Orang banyak yang diberi makan menjadi sangat terkesan dan mulai mencari Yesus. Namun, seperti yang dijelaskan dalam ayat-ayat selanjutnya, motivasi mereka tidak sepenuhnya murni. Mereka lebih tertarik pada pemenuhan kebutuhan jasmani daripada memahami misi spiritual Yesus.
Dalam pandangan D. A. Carson (The Gospel According to John), Yohanes 6:22-25 adalah pengantar menuju diskusi lebih dalam mengenai "Roti Hidup" (Yohanes 6:26-59). Perikop ini menyoroti perbedaan antara pencarian yang bersifat materialistis dan pencarian spiritual yang sejati.
Analisis Ayat Yohanes 6:22-25
1. Yohanes 6:22-23: Keingintahuan Orang Banyak
Pada ayat ini, orang banyak memperhatikan bahwa Yesus tidak naik ke perahu bersama murid-murid-Nya. Namun, mereka mendapati Yesus tidak ada di tempat itu, sehingga mereka mulai mencari-Nya.
Menurut Andreas Köstenberger dalam John: Baker Exegetical Commentary on the New Testament, Yohanes menekankan detil geografis untuk menunjukkan bahwa orang banyak memiliki keinginan yang kuat untuk mengikuti Yesus, tetapi mereka belum memahami sepenuhnya siapa Dia sebenarnya.
Refleksi:
Kadang-kadang, orang mencari Yesus karena rasa ingin tahu atau kebutuhan mendesak. Namun, motivasi ini perlu diubah menjadi pencarian yang mendalam untuk memahami kehendak-Nya.
2. Yohanes 6:24: Orang Banyak Berangkat ke Kapernaum
Setelah tidak menemukan Yesus, orang banyak memutuskan untuk mencari-Nya ke Kapernaum, tempat yang menjadi pusat pelayanan Yesus di wilayah Galilea.
Menurut William Barclay dalam The Daily Study Bible: John Volume 1, pencarian ini mencerminkan ketekunan mereka. Namun, ketekunan itu tidak cukup jika motivasi mereka hanya bersifat duniawi.
Refleksi:
Pencarian Yesus memerlukan ketekunan, tetapi juga harus didasarkan pada kerinduan untuk mengenal-Nya lebih dalam, bukan hanya untuk mendapatkan berkat sementara.
3. Yohanes 6:25: Pertanyaan Orang Banyak
Ketika mereka akhirnya menemukan Yesus, pertanyaan pertama mereka adalah, “Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?” Pertanyaan ini menunjukkan fokus mereka pada hal-hal yang bersifat fisik, tanpa menyadari mukjizat yang baru saja terjadi, yaitu Yesus berjalan di atas air.
Menurut R. C. Sproul dalam John: An Expositional Commentary, pertanyaan mereka mencerminkan kebingungan mereka terhadap Yesus. Mereka melihat-Nya sebagai pemimpin religius (Rabi), tetapi belum memahami-Nya sebagai Mesias yang membawa kehidupan kekal.
Refleksi:
Banyak orang hari ini juga mencari Yesus dengan pertanyaan-pertanyaan yang fokus pada kebutuhan hidup atau situasi tertentu, tetapi kehilangan inti dari siapa Yesus sebenarnya.
Pandangan Pakar Teologi
1. D. A. Carson
Carson menyoroti bahwa Yohanes 6 menampilkan kontras antara dua jenis pencarian: yang berpusat pada kebutuhan duniawi dan yang berpusat pada kebutuhan spiritual. Menurutnya, mukjizat memberi makan lima ribu orang telah memicu antusiasme yang salah arah, karena banyak yang melihat Yesus hanya sebagai penyedia kebutuhan fisik.
2. N. T. Wright
Dalam bukunya Simply Jesus, Wright menjelaskan bahwa pencarian orang banyak untuk Yesus mencerminkan harapan mereka untuk pemimpin politik atau pembebas dari penjajahan Romawi. Namun, Yesus datang dengan misi yang jauh lebih besar, yaitu membawa keselamatan rohani.
3. William Hendriksen
Hendriksen dalam Exposition of the Gospel According to John mencatat bahwa pencarian Yesus sering kali dimotivasi oleh kebutuhan sesaat. Namun, Yohanes menggunakan perikop ini untuk menunjukkan pentingnya pencarian yang lebih mendalam: memahami Yesus sebagai Roti Hidup.
Motivasi yang Salah dalam Mencari Yesus
Kebutuhan Jasmani sebagai Prioritas Utama
Banyak orang mencari Yesus hanya untuk memenuhi kebutuhan jasmani mereka, seperti kesehatan, keuangan, atau hubungan yang lebih baik. Ini tercermin dalam sikap orang banyak dalam Yohanes 6:22-25, yang mencari Yesus setelah mengalami mukjizat pemberian makan.Harapan Akan Pemimpin Duniawi
Pada zaman Yesus, banyak orang Yahudi mengharapkan Mesias yang akan membebaskan mereka dari kekuasaan Romawi. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa mereka ingin menjadikan Yesus sebagai raja setelah mukjizat besar (Yohanes 6:15).Pencarian yang Bersifat Superfisial
Ketika orang banyak bertanya, “Bilamana Engkau tiba di sini?” (Yohanes 6:25), itu menunjukkan fokus mereka pada detail fisik, bukan pada misi ilahi Yesus. Menurut Barclay, hal ini mencerminkan kecenderungan manusia untuk terjebak dalam hal-hal yang terlihat, tanpa mendalami kebenaran spiritual.
Motivasi yang Benar dalam Mencari Yesus
Mencari Kehendak-Nya
Dalam Matius 6:33, Yesus mengajarkan:"Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."Pencarian yang benar adalah berfokus pada kehendak Allah dan rencana-Nya bagi kehidupan kita.
Mencari Hubungan Pribadi dengan Yesus
Pencarian Yesus seharusnya bukan sekadar untuk mendapatkan sesuatu dari-Nya, tetapi untuk mengenal Dia secara pribadi. Yohanes 17:3 menyatakan:"Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus."Mencari Pemenuhan Rohani
Dalam Yohanes 6:35, Yesus berkata:"Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi."Pencarian kita harus difokuskan pada pengenalan akan Yesus sebagai sumber kehidupan kekal.
Aplikasi Rohani dalam Kehidupan Orang Percaya
Evaluasi Motivasi Kita
Orang percaya harus bertanya kepada diri sendiri: Mengapa saya mencari Yesus? Apakah untuk kepentingan pribadi, atau karena saya sungguh ingin mengenal Dia? Mazmur 139:23-24 adalah doa yang relevan:"Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku."Fokus pada Kehidupan Kekal
Dunia menawarkan banyak godaan yang dapat mengalihkan perhatian kita dari Yesus. Namun, Kolose 3:1-2 mengingatkan kita untuk memusatkan pikiran pada perkara yang di atas, bukan yang di bumi.Bertekun dalam Pencarian Yesus
Seperti orang banyak dalam Yohanes 6:24, kita juga harus menunjukkan ketekunan dalam mencari Yesus. Namun, ketekunan ini harus disertai motivasi yang benar: untuk mengenal dan melayani-Nya dengan setia.
Relevansi Yohanes 6:22-25 untuk Kehidupan Modern
Dalam era modern, banyak orang datang kepada Yesus karena berbagai alasan: untuk mendapatkan kesembuhan, berkat finansial, atau solusi atas masalah hidup. Namun, sebagaimana Yesus menantang motivasi orang banyak dalam Yohanes 6:26-27 (ayat lanjutan), Dia juga mengundang kita untuk mencari-Nya dengan hati yang tulus.
Pencarian Yesus bukan hanya tentang mendapatkan apa yang kita inginkan, tetapi tentang menemukan siapa Dia sebenarnya. Hubungan pribadi dengan Yesus adalah jawaban bagi kebutuhan terdalam manusia, yang melampaui hal-hal material.
Kesimpulan
Yohanes 6:22-25 adalah pengingat penting untuk mengevaluasi motivasi kita dalam mencari Yesus. Tuhan mengundang kita untuk datang kepada-Nya dengan hati yang tulus, mencari kehendak-Nya, dan mengenal Dia sebagai sumber kehidupan kekal.
Baca Juga: Yesus Berjalan di Atas Air: Yohanes 6:16-21
Melalui analisis teologis, pandangan pakar, dan refleksi rohani, kita dapat memahami bahwa pencarian Yesus bukanlah tentang apa yang dapat kita peroleh, tetapi tentang siapa Dia bagi hidup kita. Kiranya kita semua dapat memiliki hati yang benar dalam mencari Dia, dan menemukan kepuasan sejati dalam hubungan yang mendalam dengan Sang Juruselamat.
Berdoalah mohon Roh Kudus memberikan pengertian saat merenungkan firman ini. Tuhan Yesus memberkati!