Yesus Berjalan di Atas Air: Yohanes 6:16-21
Kisah Yesus berjalan di atas air, sebagaimana dicatat dalam Yohanes 6:16-21, merupakan salah satu peristiwa penting dalam pelayanan-Nya yang menyatakan kuasa ilahi-Nya atas alam semesta. Peristiwa ini memiliki nilai teologis yang mendalam, sekaligus relevan untuk membangun iman orang percaya hingga saat ini.
Berikut adalah kutipan dari Yohanes 6:16-21 (TB):"Dan ketika hari sudah malam, murid-murid-Nya pergi ke danau, lalu naik ke perahu dan menyeberang ke Kapernaum. Ketika hari sudah gelap Yesus belum juga datang mendapatkan mereka, sedangkan laut bergelora karena angin kencang. Sesudah mereka mendayung kira-kira dua tiga mil jauhnya, mereka melihat Yesus berjalan di atas air mendekati perahu itu. Maka ketakutanlah mereka. Tetapi Ia berkata kepada mereka: ‘Aku ini, jangan takut!’ Mereka mau menaikkan Dia ke dalam perahu, dan seketika itu juga perahu sampai ke pantai yang mereka tujui."
Konteks Kisah Yesus Berjalan di Atas Air
Peristiwa ini terjadi setelah mukjizat Yesus memberi makan lima ribu orang (Yohanes 6:1-15). Dalam narasi Yohanes, Yesus menarik diri ke gunung seorang diri, sementara para murid-Nya menaiki perahu menuju Kapernaum. Di tengah perjalanan, mereka menghadapi badai yang membuat perjalanan mereka penuh kesulitan. Saat itu, Yesus mendatangi mereka dengan berjalan di atas air.
Menurut pakar Alkitab seperti D. A. Carson dalam The Gospel According to John, kisah ini tidak hanya berfungsi sebagai catatan mukjizat, tetapi juga sebagai pernyataan simbolis mengenai otoritas Yesus atas ciptaan. Laut dalam budaya Yahudi sering melambangkan kekacauan dan kekuatan yang menakutkan. Ketika Yesus berjalan di atas air, hal itu menunjukkan kuasa-Nya untuk mengatasi kekacauan dan membawa ketenangan.
Analisis Teologis Mukjizat Ini
Yesus sebagai Tuhan atas Alam Semesta
Mukjizat ini menegaskan keilahian Yesus, sebagaimana juga terlihat dalam Mazmur 89:9-10 yang menggambarkan Tuhan sebagai penguasa atas laut:"Engkau meredakan gelora laut; gelombang-gelombangnya yang bergelora Engkau tenangkan."Dengan berjalan di atas air, Yesus menunjukkan bahwa Dia memiliki kuasa yang sama seperti Allah dalam Perjanjian Lama. Ini adalah manifestasi dari peran-Nya sebagai Anak Allah yang memiliki otoritas ilahi.
Yesus adalah Sumber Penghiburan
Kata-kata Yesus, "Aku ini, jangan takut!" (Yohanes 6:20) membawa penghiburan di tengah badai. Menurut William Hendriksen dalam New Testament Commentary, frasa "Aku ini" (Yunani: Ego eimi) merujuk pada pernyataan Allah dalam Keluaran 3:14: "AKU ADALAH AKU." Dengan demikian, Yesus tidak hanya menghibur murid-murid-Nya, tetapi juga menyatakan kehadiran ilahi yang selalu menyertai mereka. Pesan ini memberikan penghiburan dan keyakinan kepada murid-murid bahwa Yesus hadir di tengah badai kehidupan mereka. William Barclay dalam The Daily Study Bible menulis bahwa frasa ini mengingatkan kita akan janji Allah untuk selalu menyertai umat-Nya, seperti dalam Yesaya 41:10: "Jangan takut, sebab Aku menyertai engkau."Keselamatan yang Segera
Yohanes 6:21 mencatat bahwa setelah Yesus naik ke perahu, mereka segera sampai ke tujuan. Ini menggambarkan bahwa kehadiran Yesus membawa penyelamatan dan pemenuhan yang langsung. Dalam pengertian rohani, hal ini menggambarkan bahwa iman kepada Yesus adalah jalan menuju keselamatan yang sempurna.- Iman di Tengah Badai
Badai dalam kisah ini dapat dimaknai sebagai metafora bagi tantangan dan penderitaan dalam kehidupan. Ketakutan murid-murid menunjukkan bahwa iman mereka belum sepenuhnya matang. Namun, ketika mereka menerima Yesus di perahu, badai pun reda, dan mereka segera mencapai tujuan mereka. Ini menggambarkan pentingnya kehadiran Yesus dalam hidup kita untuk mengatasi segala pergumulan.
John MacArthur dalam bukunya One Perfect Life menjelaskan bahwa mukjizat ini adalah pelajaran iman bagi murid-murid. MacArthur menekankan bahwa Tuhan sering mengizinkan badai dalam hidup kita untuk memperkuat iman kita dan mengingatkan kita untuk selalu bergantung pada-Nya (bdk. Yakobus 1:2-4).
Pandangan Pakar Teologi
Craig S. Keener
Dalam The Gospel of John: A Commentary, Keener mencatat bahwa mukjizat ini adalah bentuk teofani (penyataan diri Allah). Peristiwa ini menegaskan identitas Yesus sebagai Mesias dan Tuhan yang berkuasa atas alam.
N. T. Wright
Dalam bukunya Simply Jesus, Wright mengaitkan tindakan Yesus berjalan di atas air dengan tema kerajaan Allah yang sedang datang ke dunia. Kehadiran Yesus di tengah badai menunjukkan bahwa kerajaan-Nya membawa damai dan ketertiban, bahkan di tengah kekacauan dunia.
R. C. Sproul
Sproul dalam Knowing Scripture menekankan bahwa kisah ini adalah pelajaran tentang iman. Ketika para murid takut, Yesus hadir untuk menguatkan mereka, mengingatkan bahwa kepercayaan kepada-Nya dapat mengatasi ketakutan terbesar manusia.
Makna Rohani untuk Orang Percaya
Kehadiran Yesus di Tengah Badai Kehidupan
Perjalanan para murid di tengah badai melambangkan perjalanan hidup orang percaya yang sering kali penuh tantangan. Namun, kehadiran Yesus membawa ketenangan. Mazmur 46:2-3 menyatakan:"Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti."Kisah ini mengingatkan bahwa Yesus tidak pernah meninggalkan umat-Nya, bahkan dalam situasi yang paling sulit.
Panggilan untuk Beriman
Ketakutan murid-murid mencerminkan kelemahan iman manusia. Namun, respons Yesus mengajarkan bahwa iman kepada-Nya adalah kunci untuk menghadapi badai kehidupan. Dalam Matius 14:31 (kisah serupa), Yesus berkata kepada Petrus:"Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"Ini menjadi pengingat untuk tetap teguh dalam iman, meskipun situasi terlihat tidak mungkin.
Penyelamatan dalam Kehadiran-Nya
Kisah ini menunjukkan bahwa kehadiran Yesus membawa perubahan drastis. Tidak hanya badai yang diredakan, tetapi perjalanan para murid pun mencapai tujuan. Ini menggambarkan keselamatan yang Yesus bawa:"Karena Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang" (Lukas 19:10).
Relevansi untuk Hidup Modern
Kisah Yesus berjalan di atas air relevan bagi orang percaya di zaman modern yang menghadapi tantangan kehidupan. Ketika badai kehidupan datang—baik itu berupa masalah ekonomi, kesehatan, atau hubungan—orang percaya dapat yakin bahwa Yesus hadir bersama mereka. Dia adalah sumber penghiburan, pengharapan, dan keselamatan.
Baca Juga: Yesus yang Dituntut Menjadi Raja: Yohanes 6:14-15
Sebagai ilustrasi, banyak kesaksian dari orang percaya yang mengalami keajaiban Allah dalam hidup mereka ketika mereka berserah sepenuhnya kepada-Nya. Pengalaman-pengalaman ini menegaskan bahwa Yesus tetap berkuasa dan hadir dalam kehidupan umat-Nya, sebagaimana Dia hadir di tengah badai di danau Galilea.
Kesimpulan
Mukjizat Yesus berjalan di atas air sebagaimana dicatat dalam Yohanes 6:16-21 adalah kisah yang kaya dengan makna teologis dan rohani. Peristiwa ini tidak hanya menegaskan keilahian Yesus, tetapi juga mengajarkan bahwa Dia adalah sumber penghiburan, iman, dan keselamatan bagi semua orang percaya. Dengan memahami kisah ini, orang Kristen dapat memperoleh penguatan iman dan pengharapan bahwa Yesus selalu hadir di tengah badai kehidupan.
Berdoalah mohon Roh Kudus memberikan pengertian yang mendalam ketika Anda membaca dan merenungkan bagian Alkitab ini. Tuhan Yesus memberkati!