Berkat sebagai Anugerah Allah yang Memuliakan Dia

Ayat Alkitab tentang Berkat

Pengantar:

Berkat adalah salah satu tema utama dalam Alkitab yang mencerminkan kasih dan kebaikan Allah kepada umat-Nya. Dalam teologi Reformed, berkat dipahami sebagai pemberian Allah yang mencakup kebutuhan rohani, jasmani, dan kekal. Berkat bukan hanya tentang kelimpahan materi, tetapi terutama tentang hubungan yang dekat dengan Allah, Sang Sumber Segala Berkat. Artikel ini akan membahas ayat-ayat Alkitab tentang berkat, pandangan para pakar teologi Reformed terhadap konsep ini, serta bagaimana orang percaya dapat memahami dan hidup dalam berkat Allah.

1. Berkat dalam Perspektif Alkitab

Berkat dalam Alkitab sering kali diungkapkan melalui dua kata utama:

  • Dalam Perjanjian Lama, kata Ibrani barak berarti "memberkati" atau "diberkati," yang menekankan hubungan Allah dengan umat-Nya.
  • Dalam Perjanjian Baru, kata Yunani eulogia merujuk pada berkat rohani atau pujian kepada Allah.

Dalam Kejadian 12:2-3, Allah memanggil Abraham dengan janji berkat:"Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."

John Calvin menegaskan bahwa berkat Allah kepada Abraham bukan hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi memiliki dimensi universal yang mengarah pada penggenapan dalam Yesus Kristus. Berkat dalam Alkitab mencakup kesejahteraan spiritual dan fisik yang diberikan Allah untuk memuliakan-Nya dan memberkati sesama.

2. Ayat-Ayat Alkitab tentang Berkat

Berikut adalah beberapa ayat Alkitab yang berbicara tentang berkat, disertai dengan penjelasan menurut pandangan teologi Reformed:

a. Mazmur 1:1-3

"Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik... tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam... apa saja yang diperbuatnya berhasil."

Teologi Reformed menekankan bahwa berkat sejati ditemukan dalam ketaatan kepada firman Allah. Herman Bavinck mencatat bahwa kebahagiaan dan keberhasilan yang sejati adalah hasil dari hidup dalam hubungan yang benar dengan Allah melalui firman-Nya.

b. Amsal 10:22

"Berkat TUHANlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya."

R. C. Sproul menjelaskan bahwa berkat Allah tidak hanya berbicara tentang kekayaan materi, tetapi juga tentang damai sejahtera yang menyertainya. Teologi Reformed mengingatkan bahwa berkat sejati tidak berasal dari usaha manusia semata, melainkan dari anugerah Allah.

c. Efesus 1:3

"Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga."

Ayat ini menekankan bahwa berkat terbesar adalah berkat rohani yang ditemukan dalam Kristus. John Piper menyatakan bahwa berkat rohani mencakup pengampunan dosa, pengangkatan sebagai anak Allah, dan jaminan kehidupan kekal. Semua berkat ini diberikan melalui karya penebusan Kristus.

d. Matius 5:3-12 (Ucapan Bahagia)

Yesus berkata:"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga."

Charles H. Spurgeon menegaskan bahwa ucapan bahagia menunjukkan berkat rohani yang melampaui keadaan duniawi. Dalam teologi Reformed, kebahagiaan sejati tidak tergantung pada kondisi fisik, tetapi pada hubungan dengan Allah dan pengharapan akan Kerajaan-Nya.

e. Filipi 4:19

"Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus."

Sinclair Ferguson menyoroti bahwa berkat Allah mencakup pemenuhan kebutuhan orang percaya, tetapi selalu sesuai dengan kehendak dan rencana-Nya. Teologi Reformed menekankan bahwa pemenuhan kebutuhan ini tidak hanya bersifat material, tetapi juga meliputi kekuatan rohani untuk menghadapi segala situasi.

3. Prinsip-Prinsip Teologi Reformed tentang Berkat

a. Berkat adalah Anugerah Allah

Teologi Reformed menekankan bahwa semua berkat berasal dari anugerah Allah, bukan hasil usaha manusia. Yakobus 1:17 berkata:"Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna datangnya dari atas, dari Bapa segala terang."

John Calvin menekankan bahwa manusia tidak layak menerima berkat, tetapi Allah memberikan anugerah-Nya karena kasih-Nya yang besar.

b. Berkat Terbesar adalah Kristus

Efesus 1:3-14 menunjukkan bahwa semua berkat rohani diberikan melalui Yesus Kristus. Dalam pandangan Reformed, berkat terbesar bukanlah hal-hal materi, tetapi keselamatan dan hubungan kekal dengan Allah.

c. Berkat Memiliki Tujuan Kekal

Berkat diberikan bukan hanya untuk kesejahteraan manusia, tetapi untuk memuliakan Allah. 1 Korintus 10:31 berkata:"Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah."

4. Tanggung Jawab Orang Percaya terhadap Berkat

a. Bersyukur kepada Allah

Mazmur 103:2 berkata:"Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya."

Herman Bavinck menekankan bahwa respons utama terhadap berkat Allah adalah ucapan syukur yang tulus. Orang percaya dipanggil untuk mengakui bahwa segala sesuatu berasal dari Allah.

b. Menjadi Saluran Berkat

Allah memberkati umat-Nya agar mereka menjadi berkat bagi orang lain. Dalam Kejadian 12:2, Allah berkata kepada Abraham:"Engkau akan menjadi berkat."

John Piper menekankan bahwa berkat yang diterima harus digunakan untuk melayani sesama dan membawa kemuliaan bagi nama Allah.

5. Tantangan dalam Memahami Berkat

a. Bahaya Materialisme

Teologi Reformed memperingatkan bahwa fokus pada berkat materi dapat membawa kepada penyembahan berhala. Dalam Matius 6:24, Yesus berkata:"Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."

R. C. Sproul menekankan bahwa berkat materi harus dilihat sebagai sarana untuk memuliakan Allah, bukan tujuan utama dalam hidup.

b. Kesalahpahaman tentang Teologi Kemakmuran

Teologi Reformed menolak pandangan yang mengajarkan bahwa setiap orang percaya dijamin kaya dan sehat jika memiliki iman yang cukup. Dalam 2 Korintus 12:7-10, Paulus menunjukkan bahwa Allah sering kali menggunakan penderitaan untuk mendewasakan umat-Nya.

6. Berkat Kekal dalam Kristus

Berkat terbesar yang dijanjikan Allah adalah kehidupan kekal bersama-Nya. Dalam Wahyu 22:3-5, digambarkan bahwa umat Allah akan hidup dalam berkat kekal:"Mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka... dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya."

John Calvin menekankan bahwa berkat kekal adalah penggenapan dari semua janji Allah, di mana umat-Nya akan menikmati persekutuan yang sempurna dengan Dia.

Kesimpulan: Berkat sebagai Anugerah Allah yang Memuliakan Dia

Berkat dalam Alkitab mencakup segala sesuatu yang Allah berikan kepada umat-Nya, baik secara rohani maupun jasmani. Dalam teologi Reformed, berkat dipandang sebagai anugerah Allah yang diberikan bukan hanya untuk kesejahteraan manusia, tetapi untuk memuliakan Dia.

Sebagaimana Mazmur 67:1-2 menyatakan:"Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya, supaya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa."

Orang percaya dipanggil untuk hidup dalam ucapan syukur, menjadi saluran berkat, dan memusatkan hidup mereka pada berkat terbesar: Yesus Kristus. "Segala kemuliaan bagi Allah, sumber segala berkat, yang memberikan pengharapan kekal kepada umat-Nya."

Next Post Previous Post