Elohay Mishpat: Allah yang Adil dalam Penghakiman

Elohay Mishpat: Allah yang Adil dalam Penghakiman

Pendahuluan:

Nama Elohay Mishpat adalah salah satu gelar Allah yang ditemukan dalam Kitab Suci, dan secara langsung diterjemahkan sebagai "Allah Penghakiman" atau "Allah yang Adil." Nama ini mengungkapkan karakter Allah sebagai Pribadi yang memerintah dengan keadilan sempurna dan yang penghakiman-Nya tidak pernah cacat.

Dalam tradisi teologi Reformed, Elohay Mishpat menegaskan doktrin tentang keadilan Allah yang kudus, yang tidak hanya menghukum dosa tetapi juga memelihara kebenaran. Nama ini juga menunjukkan bahwa Allah yang berdaulat adalah hakim yang tidak memihak dan yang memerintah atas seluruh ciptaan dengan kebijaksanaan dan kasih. Artikel ini akan menggali makna Elohay Mishpat berdasarkan ayat-ayat Alkitab, pandangan para pakar teologi Reformed, dan implikasinya dalam kehidupan umat percaya.

Makna dan Definisi Elohay Mishpat

1. Arti Nama Elohay Mishpat

Nama Elohay Mishpat terdiri dari dua kata:

  • Elohay adalah bentuk jamak dari Elohim, yang berarti "Allah" atau "Yang Mahakuasa." Bentuk ini menunjukkan keagungan Allah yang melampaui pemahaman manusia.
  • Mishpat adalah kata Ibrani yang berarti "keadilan" atau "penghakiman."

Gabungan kedua kata ini menegaskan Allah sebagai hakim yang memerintah dengan keadilan sempurna. Dia adalah Pribadi yang menghukum dosa dan membela yang benar.

2. Penampilan dalam Alkitab: Yesaya 30:18

"Sebab itu TUHAN menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu; sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi kamu. Sebab TUHAN adalah Allah yang adil (Elohay Mishpat). Berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia!"

Ayat ini menunjukkan Allah sebagai hakim yang adil, yang bertindak dengan kasih setia kepada umat-Nya. Sebagai Elohay Mishpat, Allah tidak hanya menghukum dosa, tetapi juga memulihkan umat-Nya dan memberikan keadilan bagi mereka yang tertindas.

Eksposisi Ayat tentang Elohay Mishpat

1. Yesaya 30:18 – Elohay Mishpat sebagai Allah yang Mengasihi dan Menghakimi

Ayat ini menggambarkan Allah yang berdaulat dalam kasih dan keadilan. Meskipun umat-Nya sering memberontak, Allah yang adil tetap menunjukkan kasih dan kesabaran-Nya.

Pandangan Reformed:

  • John Calvin menulis bahwa ayat ini menunjukkan keseimbangan antara kasih dan keadilan Allah. Sebagai Elohay Mishpat, Allah tidak hanya menghukum dosa, tetapi juga menunjukkan kasih karunia kepada umat-Nya yang bertobat.
  • Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menjelaskan bahwa keadilan Allah adalah bagian dari karakter kudus-Nya, yang bekerja untuk memulihkan hubungan antara Allah dan manusia melalui kasih karunia.

2. Mazmur 9:8 – Elohay Mishpat yang Memerintah dengan Adil

"Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran."

Mazmur ini mengungkapkan bahwa Allah sebagai Elohay Mishpat memerintah atas seluruh bangsa dengan keadilan. Penghakiman-Nya sempurna, tidak memihak, dan berdasarkan kebenaran.

Pandangan Reformed:

  • Jonathan Edwards menulis bahwa Allah yang adil adalah penghiburan bagi umat-Nya. Dalam dunia yang penuh ketidakadilan, mereka dapat percaya bahwa Allah akan membawa keadilan sempurna pada waktunya.
  • John Owen menekankan bahwa keadilan Allah harus dilihat sebagai manifestasi dari kekudusan-Nya, yang bekerja untuk menegakkan kebenaran di tengah ciptaan-Nya.

3. Ulangan 32:4 – Elohay Mishpat yang Tidak Bercela dalam Keadilan-Nya

"Gunung batu, yang pekerjaan-Nya sempurna, karena segala jalan-Nya adil; Allah yang setia dan tidak ada kecurangan, adil dan benar Dia."

Ayat ini menggambarkan Allah sebagai Pribadi yang tidak bercela dalam keadilan-Nya. Sebagai Elohay Mishpat, Dia adalah hakim yang selalu bertindak berdasarkan kebenaran dan tidak pernah melakukan kesalahan.

Pandangan Reformed:

  • R.C. Sproul dalam The Holiness of God menyatakan bahwa keadilan Allah adalah refleksi langsung dari kekudusan-Nya. Karena Allah adalah kudus, setiap penghakiman-Nya selalu benar dan sempurna.
  • Calvin menulis bahwa umat manusia harus tunduk pada keadilan Allah, karena Dia adalah hakim yang tidak memihak dan selalu bertindak dengan kebijaksanaan sempurna.

4. Wahyu 20:11-12 – Elohay Mishpat dalam Penghakiman Akhir

"Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit, dan tidak ditemukan lagi tempatnya. Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu."

Wahyu ini menunjukkan bahwa sebagai Elohay Mishpat, Allah akan menghakimi seluruh umat manusia pada akhir zaman. Penghakiman ini sempurna dan adil, berdasarkan kebenaran Allah yang tidak pernah gagal.

Pandangan Reformed:

  • Herman Bavinck menekankan bahwa penghakiman akhir adalah manifestasi puncak dari keadilan Allah, di mana segala sesuatu yang tersembunyi akan diungkapkan dan setiap dosa akan dihukum atau ditebus melalui Kristus.
  • R.C. Sproul menulis bahwa penghakiman Allah yang sempurna adalah pengingat bagi umat percaya untuk hidup dalam ketaatan dan kesadaran akan kekudusan-Nya.

Aspek Teologis dari Elohay Mishpat

1. Keadilan Allah sebagai Dasar Penghakiman

Sebagai Elohay Mishpat, Allah memerintah dengan keadilan sempurna. Penghakiman-Nya tidak didasarkan pada emosi atau bias, tetapi pada kebenaran mutlak.

Roma 2:6:"Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya."

Pandangan Reformed:

  • Calvin menekankan bahwa keadilan Allah adalah dasar dari pemerintahan-Nya atas seluruh ciptaan. Dia menghakimi dengan kebenaran yang tidak bisa diganggu gugat.
  • Bavinck menyatakan bahwa keadilan Allah memberikan kepastian bahwa dosa tidak akan luput dari hukuman, tetapi juga bahwa kasih karunia-Nya tersedia bagi mereka yang bertobat.

2. Keadilan dan Kasih Karunia Allah

Sebagai Elohay Mishpat, Allah tidak hanya adil, tetapi juga penuh kasih karunia. Dia menghukum dosa, tetapi juga menyediakan jalan keselamatan melalui Kristus.

Roma 3:26:"Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus."

Pandangan Reformed:

  • Jonathan Edwards menulis bahwa keadilan Allah dan kasih karunia-Nya bertemu di salib Kristus. Di sana, Allah menunjukkan keadilan-Nya dengan menghukum dosa, tetapi juga kasih-Nya dengan menyelamatkan orang berdosa.
  • Owen menekankan bahwa hanya melalui pengorbanan Kristus keadilan Allah dapat dipenuhi tanpa membatalkan kasih karunia-Nya.

3. Penghiburan dalam Keadilan Allah

Sebagai Elohay Mishpat, Allah adalah penghiburan bagi mereka yang tertindas. Umat percaya dapat hidup dengan pengharapan bahwa Allah yang adil akan membalas segala kejahatan dan menegakkan kebenaran.

Mazmur 94:1-2:"Ya TUHAN, Allah pembalas, ya Allah pembalas, tampillah! Bangunlah, ya Hakim bumi, balaslah kepada orang-orang congkak apa yang mereka lakukan!"

Pandangan Reformed:

  • Sproul menekankan bahwa keadilan Allah adalah penghiburan bagi umat-Nya yang menderita di dunia yang penuh ketidakadilan.
  • Calvin menulis bahwa umat percaya dapat yakin bahwa Allah akan membela mereka yang berjalan dalam kebenaran dan menghukum mereka yang berbuat jahat.

Penerapan Nama Elohay Mishpat dalam Kehidupan Kristen

1. Hidup dalam Ketaatan kepada Allah yang Adil

Sebagai Elohay Mishpat, Allah memanggil umat-Nya untuk hidup dalam ketaatan kepada hukum-Nya.

  • Mikha 6:8: "Yang dituntut TUHAN daripadamu: berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu."

2. Mengandalkan Keadilan Allah

Umat percaya dapat bersandar pada keadilan Allah dalam menghadapi ketidakadilan dunia.

  • Roma 12:19: "Pembalasan itu adalah hak-Ku; Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan."

Baca Juga: Satu Allah, Satu Tuhan: 1 Korintus 8:6

3. Menyembah Allah yang Adil

Nama Elohay Mishpat menginspirasi umat percaya untuk menyembah Allah dengan hormat atas kekudusan dan keadilan-Nya.

  • Mazmur 96:10: "Katakanlah di antara bangsa-bangsa: TUHAN itu Raja! Dunia ditegakkan-Nya, tidak akan goyah. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran."

Pandangan Para Pakar Teologi Reformed tentang Elohay Mishpat

1. John Calvin:

Calvin menekankan bahwa nama Elohay Mishpat menunjukkan otoritas Allah sebagai hakim yang memerintah dengan adil. Dia menulis bahwa umat percaya harus tunduk pada kehendak-Nya yang sempurna.

2. Herman Bavinck:

Bavinck menyatakan bahwa keadilan Allah sebagai Elohay Mishpat adalah dasar dari hubungan perjanjian antara Allah dan umat-Nya. Keadilan ini dipenuhi secara sempurna melalui pengorbanan Kristus.

3. R.C. Sproul:

Sproul menekankan bahwa Elohay Mishpat adalah pengingat akan kekudusan Allah dan panggilan bagi umat percaya untuk hidup dalam ketaatan dan kekudusan.

Kesimpulan

Nama Elohay Mishpat mengungkapkan Allah sebagai hakim yang adil, yang memerintah dengan kebenaran dan kasih setia. Dalam teologi Reformed, nama ini menegaskan keadilan Allah sebagai dasar dari iman Kristen dan penghiburan bagi umat percaya.

Sebagai umat percaya, kita dipanggil untuk hidup dalam ketaatan kepada Elohay Mishpat, mengandalkan keadilan-Nya dalam menghadapi ketidakadilan dunia, dan menyembah Dia sebagai Tuhan yang kudus dan adil. Soli Deo Gloria!

Next Post Previous Post