Filipi 2:1-30: Kehidupan Kristen dalam Empat Contoh Hidup Kristiani
Pendahuluan:
Filipi 2 adalah salah satu pasal paling indah dalam Perjanjian Baru yang menggambarkan kehidupan Kristen yang sejati. Dalam pasal ini, Rasul Paulus memberikan nasihat praktis tentang bagaimana hidup sebagai orang percaya, dengan menekankan kerendahan hati, ketaatan, dan pengorbanan bagi orang lain. Filipi 2 menyoroti empat teladan kehidupan Kristen: Yesus Kristus, Paulus sendiri, Timotius, dan Epafroditus. Setiap contoh ini memberikan wawasan yang kaya tentang bagaimana hidup sesuai dengan Injil.
Artikel ini akan menguraikan Filipi 2:1-30 berdasarkan ajaran teologi Reformed, mengacu pada pandangan para teolog seperti John Calvin, Herman Bavinck, Louis Berkhof, dan R.C. Sproul, serta membahas implikasi praktisnya bagi kehidupan orang Kristen.
1. Teks Filipi 2:1-30
Filipi 2 berisi nasihat Paulus kepada jemaat di Filipi tentang bagaimana mereka harus hidup sebagai murid Kristus. Bagian ini mencakup seruan untuk memiliki sikap rendah hati (ayat 1-4), nyanyian Kristus yang terkenal (ayat 5-11), nasihat untuk bekerja dalam keselamatan (ayat 12-18), serta pujian terhadap Timotius dan Epafroditus sebagai teladan hidup Kristen (ayat 19-30).
2. Konteks dan Latar Belakang
Surat kepada jemaat di Filipi ditulis oleh Paulus ketika ia berada dalam penjara. Jemaat Filipi adalah komunitas yang sangat dekat dengan Paulus, dan ia menulis untuk menguatkan mereka dalam iman dan mendorong mereka untuk hidup dalam kesatuan, kerendahan hati, dan pelayanan.
Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menekankan bahwa surat ini mencerminkan esensi dari kehidupan Kristen: "Kehidupan Kristen adalah hidup yang berpusat pada Kristus, di mana pengorbanan, kasih, dan pelayanan menjadi ciri utamanya."
3. Empat Teladan Kehidupan Kristen dalam Filipi 2
A. Yesus Kristus (Filipi 2:5-11): Teladan Kerendahan Hati dan Ketaatan
Ayat-ayat ini dikenal sebagai "Nyanyian Kristus," yang menggambarkan kerendahan hati dan ketaatan Yesus. Paulus menulis:"Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus." (Filipi 2:5)
Yesus, yang adalah Allah, tidak mempertahankan kesetaraan-Nya dengan Allah, tetapi mengosongkan diri-Nya, mengambil rupa seorang hamba, dan taat sampai mati di kayu salib (Filipi 2:6-8).
John Calvin, dalam komentarnya tentang Filipi, menyoroti bahwa kerendahan hati Kristus adalah inti dari Injil. Ia menulis:"Kristus menunjukkan bahwa keagungan sejati ditemukan dalam kerendahan hati dan pelayanan, bukan dalam pencarian kemuliaan duniawi."
Louis Berkhof menambahkan bahwa ketaatan Yesus kepada kehendak Bapa adalah dasar dari karya penebusan. Ia berkata:"Melalui ketaatan-Nya yang sempurna, Kristus memenuhi tuntutan hukum Allah dan mendamaikan manusia dengan Allah."
Pelajaran untuk Orang Kristen
Yesus adalah teladan utama kerendahan hati, pengorbanan, dan ketaatan. Orang Kristen dipanggil untuk memiliki pikiran dan sikap yang sama, menempatkan kebutuhan orang lain di atas diri sendiri, dan hidup dalam ketaatan kepada Allah.
B. Paulus (Filipi 2:12-18): Teladan Pelayanan dan Sukacita dalam Penderitaan
Paulus mendorong jemaat Filipi untuk bekerja dalam keselamatan mereka dengan takut dan gentar, karena Allah yang bekerja di dalam mereka untuk menghasilkan kehendak dan tindakan yang berkenan kepada-Nya (ayat 12-13). Ia juga menyatakan bahwa dirinya bersukacita meskipun ia dicurahkan sebagai korban dalam pelayanan mereka (Filipi 2:17).
Herman Bavinck menyoroti pentingnya synergism dalam ayat ini, di mana Allah bekerja dalam diri orang percaya, tetapi mereka juga dipanggil untuk bertanggung jawab dalam iman mereka. Ia menulis:
"Keselamatan adalah karya Allah dari awal hingga akhir, tetapi manusia dipanggil untuk menanggapi anugerah itu dengan iman dan ketaatan."
John Calvin menambahkan bahwa sukacita Paulus dalam penderitaan menunjukkan bahwa penderitaan orang percaya tidak pernah sia-sia, karena itu adalah bagian dari rencana Allah untuk memuliakan diri-Nya melalui umat-Nya.
Pelajaran untuk Orang Kristen
Paulus mengajarkan bahwa pelayanan kepada Allah harus dilakukan dengan sukacita, bahkan di tengah penderitaan. Orang Kristen dipanggil untuk bekerja dalam keselamatan mereka dengan takut dan gentar, menyadari bahwa Allah yang bekerja di dalam mereka.
C. Timotius (Filipi 2:19-24): Teladan Kesetiaan dan Kepedulian
Paulus memuji Timotius sebagai seorang yang setia dan memiliki hati yang tulus untuk melayani jemaat. Ia berkata:"Aku tidak mempunyai seorang pun lain yang sehati dan sepikir dengan aku dan yang begitu bersungguh-sungguh memperhatikan kepentinganmu." (Filipi 2:20)
R.C. Sproul menyoroti bahwa Timotius adalah contoh dari seorang pemimpin Kristen yang tidak mementingkan diri sendiri, tetapi peduli terhadap kebutuhan jemaat. Ia menulis:"Kesetiaan Timotius menunjukkan bahwa pelayanan yang sejati adalah tentang memperhatikan kebutuhan orang lain lebih dari kepentingan pribadi."
Pelajaran untuk Orang Kristen
Timotius mengajarkan pentingnya kepedulian dan kesetiaan dalam pelayanan. Orang Kristen dipanggil untuk melayani sesama dengan tulus, tanpa mencari keuntungan pribadi, tetapi untuk kemuliaan Allah.
D. Epafroditus (Filipi 2:25-30): Teladan Pengorbanan dan Dedikasi
Epafroditus adalah seorang anggota jemaat Filipi yang diutus untuk membantu Paulus. Ia hampir mati karena sakit, tetapi tetap setia dalam pelayanannya. Paulus menyebutnya sebagai saudara, teman sekerja, dan teman seperjuangan (Filipi 2:25).
Louis Berkhof menekankan bahwa Epafroditus adalah contoh dari pengorbanan sejati dalam pelayanan. Ia menulis:"Dedikasi Epafroditus menunjukkan bahwa pelayanan Kristen sering kali melibatkan pengorbanan yang besar, tetapi itu adalah bukti kasih kepada Allah dan sesama."
John Calvin menambahkan bahwa Paulus memuji Epafroditus untuk menginspirasi jemaat Filipi agar menghormati mereka yang melayani dengan pengorbanan.
Pelajaran untuk Orang Kristen
Epafroditus mengajarkan bahwa pelayanan kepada Allah sering kali membutuhkan pengorbanan, tetapi itu adalah bagian dari panggilan Kristen. Orang percaya dipanggil untuk melayani dengan dedikasi, bahkan dalam situasi yang sulit.
4. Implikasi Teologi dan Praktis bagi Kehidupan Kristen
Filipi 2 memberikan pelajaran berharga tentang bagaimana hidup sebagai pengikut Kristus. Beberapa prinsip teologis dan praktis yang dapat diterapkan meliputi:
a. Kerendahan Hati dalam Hubungan
Yesus menunjukkan bahwa kerendahan hati adalah dasar dari hubungan Kristen. Orang percaya dipanggil untuk mengutamakan kepentingan orang lain dan melayani dengan hati yang tulus.
b. Ketaatan kepada Kehendak Allah
Seperti Yesus yang taat kepada kehendak Bapa, orang Kristen dipanggil untuk hidup dalam ketaatan kepada Allah, bahkan ketika itu berarti mengorbankan kenyamanan atau kepentingan pribadi.
c. Sukacita dalam Pelayanan
Paulus menunjukkan bahwa sukacita tidak bergantung pada keadaan, tetapi pada hubungan dengan Allah. Orang Kristen dipanggil untuk melayani dengan sukacita, meskipun menghadapi penderitaan.
d. Kepedulian terhadap Sesama
Timotius adalah contoh dari pelayanan yang penuh kasih. Orang percaya harus memperhatikan kebutuhan orang lain dan melayani dengan hati yang tulus.
e. Dedikasi dalam Pelayanan
Epafroditus menunjukkan bahwa pelayanan Kristen sering kali melibatkan pengorbanan. Orang Kristen dipanggil untuk melayani dengan dedikasi, bahkan dalam situasi yang sulit.
Kesimpulan
Filipi 2 adalah bagian yang kaya dengan pengajaran tentang kehidupan Kristen. Dalam pasal ini, Paulus menunjukkan bahwa kehidupan Kristen sejati adalah tentang kerendahan hati, ketaatan, dan pengorbanan, yang dicontohkan oleh Yesus Kristus, Paulus sendiri, Timotius, dan Epafroditus.
Sebagaimana dinyatakan oleh John Calvin:
"Kehidupan Kristen adalah tentang meneladani Kristus, hidup dalam ketaatan kepada kehendak Allah, dan melayani sesama dengan kasih dan kerendahan hati."
Kiranya pelajaran dari Filipi 2 menginspirasi kita untuk hidup sesuai dengan Injil, mengikuti teladan Yesus dan mereka yang melayani dengan setia, demi kemuliaan Allah. Amin.