Kesempurnaan Bersama Orang Kudus: Ibrani 11:39-40
Pendahuluan:
Ibrani 11:39-40 adalah bagian penutup dari "Pasal Iman," yang memuji para pahlawan iman dalam Perjanjian Lama. Penulis kitab Ibrani menyoroti bahwa, meskipun mereka hidup dengan iman yang luar biasa, mereka tidak menerima penggenapan janji Allah dalam hidup mereka. Penggenapan itu ditunda hingga kedatangan Kristus, yang memungkinkan semua orang kudus, baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, disempurnakan bersama-sama.
Dalam artikel ini, kita akan mendalami makna ayat ini, mengeksplorasi pandangan teolog Reformed, dan membahas implikasinya bagi kehidupan Kristen modern.
A. Penjelasan Mendalam Ibrani 11:39-40
1. "Namun, semua orang ini, meskipun telah diberi kesaksian yang baik melalui iman mereka" (Ibrani 11:39)
a. Kesaksian tentang Iman
Para pahlawan iman menerima "kesaksian yang baik" karena mereka hidup dalam ketaatan dan pengharapan kepada Allah. Kesaksian ini mencerminkan hubungan mereka dengan Allah dan keyakinan mereka kepada janji-Nya, meskipun mereka tidak melihat penggenapan janji itu.
John Calvin menulis, "Kesaksian yang baik yang diberikan kepada orang-orang ini adalah bukti bahwa Allah menghargai iman mereka, meskipun penggenapan janji-Nya belum tiba."
b. Iman yang Tak Terputus
Para pahlawan iman menunjukkan bahwa iman sejati tidak bergantung pada hasil langsung, tetapi pada kepercayaan kepada karakter Allah yang setia.
2. "Tidak menerima apa yang dijanjikan itu" (Ibrani 11:39)
Para pahlawan iman tidak menerima janji yang sempurna selama hidup mereka. Janji ini, yang merujuk pada keselamatan yang sempurna melalui Kristus, baru digenapi dalam Perjanjian Baru.
Jonathan Edwards menjelaskan, "Janji Allah yang terbesar adalah keselamatan melalui Yesus Kristus, dan semua pahlawan iman hidup dengan pengharapan akan penggenapan janji itu."
3. "Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita" (Ibrani 11:40)
a. "Sesuatu yang Lebih Baik"
"Yang lebih baik" merujuk pada keselamatan melalui Yesus Kristus, yang menggenapi semua janji Allah dalam Perjanjian Lama. Pengorbanan Kristus di kayu salib adalah puncak dari rencana keselamatan Allah.
R.C. Sproul menulis, "Kristus adalah inti dari segala sesuatu yang telah Allah janjikan. Di dalam Dia, semua janji Allah menemukan penggenapannya."
b. Keterlibatan Kita dalam Rencana Allah
Penulis Ibrani menunjukkan bahwa penggenapan janji Allah tidak hanya mencakup para pahlawan iman, tetapi juga kita sebagai orang percaya dalam Perjanjian Baru.
4. "Supaya mereka tidak disempurnakan tanpa kita" (Ibrani 11:40)
a. Kesempurnaan Bersama
Kesempurnaan di sini merujuk pada penyempurnaan keselamatan, yang hanya mungkin melalui karya Kristus. Para pahlawan iman Perjanjian Lama tidak dapat mencapai kesempurnaan tanpa penggenapan karya Kristus, yang juga mencakup orang percaya Perjanjian Baru.
John Calvin menulis, "Kesempurnaan mereka bergantung pada kita karena keselamatan yang sempurna hanya ditemukan di dalam Kristus, yang mencakup semua orang percaya sepanjang sejarah."
b. Kesatuan dalam Kristus
Ayat ini menyoroti kesatuan umat Allah sepanjang sejarah. Baik mereka yang hidup sebelum maupun sesudah Kristus, semua disempurnakan bersama dalam karya penebusan-Nya.
Jonathan Edwards menekankan, "Kesempurnaan umat Allah adalah hasil dari karya Kristus yang mencakup semua generasi, menyatukan mereka dalam satu tubuh yang dikepalai oleh Kristus."
B. Perspektif Teologi Reformed tentang Ibrani 11:39-40
1. Iman yang Bertumpu pada Janji Allah
Teologi Reformed menekankan bahwa iman sejati bertumpu pada janji Allah, bukan pada hasil langsung. Para pahlawan iman adalah teladan bagaimana iman bertahan dalam pengharapan akan penggenapan janji Allah.
John Calvin menjelaskan, "Iman sejati tidak melihat pada keadaan saat ini, tetapi pada janji Allah yang pasti digenapi."
2. Kristus sebagai Penggenapan Segala Janji
Kristus adalah pusat dari rencana keselamatan Allah. Teologi Reformed mengajarkan bahwa semua janji Allah dalam Perjanjian Lama menemukan penggenapannya di dalam Kristus.
R.C. Sproul menulis, "Segala sesuatu dalam sejarah keselamatan mengarah kepada Kristus, yang adalah inti dari rencana Allah untuk menyempurnakan umat-Nya."
3. Kesatuan Umat Allah
Teologi Reformed menekankan kesatuan umat Allah sepanjang sejarah. Ibrani 11:39-40 menunjukkan bahwa keselamatan adalah rencana Allah yang mencakup semua orang percaya, baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.
C. Pendapat Pakar Teologi Reformed Mengenai Ibrani 11:39-40: Semua Orang Kudus Disempurnakan Bersama
Ibrani 11:39-40 merupakan penutup dari pasal yang membahas iman para tokoh besar dalam sejarah Perjanjian Lama. Penulis menyatakan, “Dan mereka semua, meskipun telah memberikan kesaksian karena iman mereka, tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, karena Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita, supaya mereka tidak disempurnakan tanpa kita.” Dalam ayat ini, penulis Kitab Ibrani menyampaikan bahwa semua orang percaya, baik yang hidup sebelum kedatangan Kristus maupun setelahnya, akan disempurnakan bersama-sama dalam rencana Allah.
Dalam tradisi teologi Reformed, bagian ini dipandang sebagai pengajaran penting tentang kesatuan umat Allah dalam rencana penebusan-Nya, penggenapan janji Allah dalam Kristus, dan pengharapan eskatologis yang dimiliki oleh semua orang percaya. Berikut adalah pandangan dari beberapa pakar teologi Reformed mengenai Ibrani 11:39-40.
1. John Calvin: Kesempurnaan dalam Penggenapan Kristus
John Calvin menekankan bahwa Ibrani 11:39-40 menunjukkan bagaimana semua orang kudus dalam sejarah penebusan saling terkait melalui rencana Allah. Calvin mencatat bahwa para tokoh iman dalam Perjanjian Lama tidak menerima janji secara penuh karena penggenapan dari janji itu hanya terjadi dalam Yesus Kristus. Mereka hidup dengan iman, memandang ke depan kepada kedatangan Sang Mesias, tetapi mereka tidak melihat penggenapan itu selama hidup mereka.
Calvin juga menyoroti bahwa semua orang kudus akan disempurnakan bersama dalam kesatuan, tanpa ada yang tertinggal. Hal ini mencerminkan kedaulatan dan kasih Allah dalam rencana-Nya, di mana Ia mengumpulkan umat-Nya dari segala zaman untuk menikmati keselamatan dalam Kristus. Bagi Calvin, ayat ini adalah pengingat bahwa iman selalu berakar pada janji Allah, bahkan ketika penggenapannya belum terlihat secara penuh.
2. R.C. Sproul: Kesatuan Umat Allah dalam Rencana Penebusan
R.C. Sproul menyoroti bahwa Ibrani 11:39-40 mengajarkan tentang kesatuan umat Allah dalam rencana penebusan-Nya. Sproul mencatat bahwa para tokoh iman dalam Perjanjian Lama hidup dengan iman kepada janji Allah, tetapi mereka tidak menerima janji itu sepenuhnya karena penggenapannya terjadi dalam Kristus.
Sproul menekankan bahwa bagian ini menunjukkan bahwa keselamatan adalah hasil dari karya Allah yang berdaulat dalam sejarah. Umat Allah dari segala zaman, baik sebelum maupun sesudah kedatangan Kristus, akan disempurnakan bersama dalam rencana Allah yang besar. Sproul juga menekankan bahwa ini adalah pengingat bahwa keselamatan tidak pernah terpisah dari komunitas umat Allah, di mana semua orang percaya berbagi pengharapan yang sama dalam Kristus.
3. Herman Bavinck: Pengharapan Eskatologis yang Bersama-sama
Herman Bavinck melihat Ibrani 11:39-40 sebagai teks yang menunjukkan pengharapan eskatologis yang dimiliki oleh semua orang percaya. Ia menekankan bahwa kesempurnaan yang dijanjikan oleh Allah tidak hanya mencakup individu, tetapi juga komunitas umat Allah secara keseluruhan. Bavinck mencatat bahwa para tokoh iman dalam Perjanjian Lama hidup dengan pengharapan akan janji Allah, tetapi mereka tidak menerima penggenapan itu dalam hidup mereka.
Bavinck juga menyoroti bahwa kesempurnaan yang disebutkan dalam ayat ini mengacu pada penggenapan akhir dari rencana penebusan Allah, yang akan terjadi pada kedatangan Kristus yang kedua. Dalam pandangannya, ini adalah pengingat bahwa semua orang percaya berbagi pengharapan yang sama dan akan disempurnakan bersama sebagai tubuh Kristus.
4. Charles Hodge: Keselamatan dalam Kesatuan Tubuh Kristus
Charles Hodge menekankan bahwa Ibrani 11:39-40 menunjukkan bahwa keselamatan adalah karya Allah yang melibatkan seluruh tubuh Kristus. Ia mencatat bahwa para tokoh iman dalam Perjanjian Lama hidup dengan iman kepada janji Allah, tetapi mereka tidak melihat penggenapannya karena janji itu digenapi dalam Kristus.
Hodge juga mencatat bahwa kesempurnaan yang disebutkan dalam ayat ini adalah kesempurnaan yang diberikan oleh Allah kepada semua umat-Nya. Hal ini menunjukkan kesatuan umat Allah dari segala zaman, di mana semua orang percaya akan berbagi dalam kemuliaan yang sama pada saat penggenapan akhir dari rencana Allah.
5. Michael Horton: Penggenapan Janji dalam Kristus
Michael Horton menekankan bahwa Ibrani 11:39-40 menunjukkan bahwa semua janji Allah dalam Perjanjian Lama digenapi dalam Yesus Kristus. Horton mencatat bahwa para tokoh iman dalam Perjanjian Lama hidup dengan iman kepada janji Allah, tetapi mereka tidak menerima penggenapan itu sepenuhnya karena janji itu hanya digenapi dalam karya Kristus.
Horton juga menyoroti bahwa kesempurnaan yang disebutkan dalam ayat ini adalah kesempurnaan yang akan terjadi pada akhir zaman, ketika semua orang percaya dari segala zaman akan disempurnakan bersama dalam Kristus. Dalam pandangannya, ini adalah pengingat bahwa keselamatan adalah karya Allah yang menyatukan umat-Nya dalam pengharapan dan kemuliaan yang sama.
6. Sinclair Ferguson: Kesempurnaan melalui Karya Kristus
Sinclair Ferguson menyoroti bahwa Ibrani 11:39-40 menunjukkan bahwa kesempurnaan yang dijanjikan oleh Allah hanya dapat dicapai melalui karya Kristus. Ferguson mencatat bahwa para tokoh iman dalam Perjanjian Lama hidup dengan iman kepada janji Allah, tetapi mereka tidak melihat penggenapannya karena janji itu hanya digenapi melalui salib dan kebangkitan Kristus.
Ferguson juga menekankan bahwa ayat ini menunjukkan kesatuan umat Allah dalam rencana penebusan-Nya. Semua orang percaya, baik yang hidup sebelum kedatangan Kristus maupun setelahnya, akan disempurnakan bersama dalam Kristus. Dalam pandangannya, ini adalah pengingat bahwa keselamatan adalah karya Allah yang mengatasi waktu dan melibatkan seluruh umat-Nya.
7. Tim Keller: Keselamatan sebagai Rencana Allah yang Bersama-sama
Tim Keller menekankan bahwa Ibrani 11:39-40 menunjukkan bahwa keselamatan adalah bagian dari rencana besar Allah yang melibatkan seluruh umat-Nya. Keller mencatat bahwa para tokoh iman dalam Perjanjian Lama hidup dengan iman kepada janji Allah, tetapi mereka tidak menerima penggenapannya sepenuhnya karena rencana Allah melibatkan seluruh tubuh Kristus dari segala zaman.
Keller juga menyoroti bahwa kesempurnaan yang disebutkan dalam ayat ini adalah kesempurnaan yang diberikan oleh Allah kepada semua umat-Nya melalui Kristus. Dalam pandangannya, ini adalah pengingat bahwa keselamatan bukan hanya pengalaman individu, tetapi juga pengalaman komunitas, di mana semua orang percaya berbagi dalam pengharapan dan kemuliaan yang sama.
Kesimpulan
Ibrani 11:39-40 mengajarkan bahwa semua orang kudus dari segala zaman akan disempurnakan bersama dalam Kristus. Para teolog Reformed sepakat bahwa teks ini menunjukkan kesatuan umat Allah dalam rencana penebusan-Nya, penggenapan janji Allah dalam Kristus, dan pengharapan eskatologis yang dimiliki oleh semua orang percaya.
John Calvin menekankan penggenapan janji dalam Kristus, sementara R.C. Sproul menyoroti kesatuan umat Allah dalam rencana penebusan. Herman Bavinck melihat pengharapan eskatologis sebagai inti dari teks ini, dan Charles Hodge menekankan keselamatan dalam kesatuan tubuh Kristus. Michael Horton menyoroti bahwa janji Allah digenapi dalam karya Kristus, Sinclair Ferguson menekankan kesempurnaan melalui karya Kristus, dan Tim Keller menyoroti keselamatan sebagai bagian dari rencana besar Allah yang melibatkan seluruh umat-Nya.
Sebagai umat percaya, kita diingatkan untuk hidup dalam iman dan pengharapan, mengetahui bahwa keselamatan kita adalah bagian dari rencana besar Allah yang mencakup seluruh umat-Nya. Berdoalah agar Roh Kudus terus menuntun kita untuk hidup dengan iman yang teguh dan pengharapan yang penuh, menantikan penggenapan akhir dari rencana Allah dalam Kristus.