No Other Name: Satu-Satunya Nama dalam Reformed Theology

No Other Name: Satu-Satunya Nama dalam Perspektif Teologi Reformed

Pendahuluan:

Di dunia yang penuh dengan beragam keyakinan dan pandangan, Kekristenan menegaskan satu kebenaran yang tidak dapat dinegosiasikan: keselamatan hanya ada di dalam nama Yesus Kristus. Pernyataan ini berakar dalam Alkitab, seperti yang dinyatakan dalam Kisah Para Rasul 4:12:
"Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia; sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."

Ungkapan "No Other Name" (tidak ada nama lain) menggambarkan eksklusivitas dan keunikan Yesus Kristus sebagai satu-satunya jalan keselamatan. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi makna teologis dari pernyataan ini berdasarkan perspektif teologi Reformed, bagaimana Yesus memenuhi kebenaran ini, dan apa implikasinya bagi iman Kristen dan misi dunia.

1. Makna Alkitabiah "No Other Name"

a. Yesus sebagai Satu-Satunya Juruselamat

Teologi Reformed menekankan bahwa ayat seperti Kisah Para Rasul 4:12 dengan jelas menyatakan keunikan Yesus Kristus. Dalam Yohanes 14:6, Yesus sendiri menyatakan, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku."

John Calvin, dalam Institutes of the Christian Religion, menjelaskan bahwa Yesus Kristus adalah penggenapan dari semua janji Allah dalam Perjanjian Lama. Tidak ada nama lain yang memiliki otoritas ilahi untuk membawa manusia kepada keselamatan, karena hanya Kristus yang menjalani hidup yang sempurna, mati untuk menebus dosa, dan bangkit untuk memberikan kehidupan kekal.

b. Nama Yesus dan Karya Penebusan

Dalam teologi Alkitab, nama seseorang mencerminkan karakter, otoritas, dan tujuan hidupnya. Nama "Yesus" berasal dari bahasa Ibrani Yeshua, yang berarti "Tuhan menyelamatkan." Anthony Hoekema menekankan bahwa nama Yesus menunjukkan misi-Nya sebagai Mesias yang diutus Allah untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa dan penghukuman.

Yesus Kristus, melalui kematian-Nya di kayu salib, membayar hukuman dosa dan mendamaikan manusia dengan Allah. Dalam Filipi 2:9-11, kita membaca bahwa Allah "memberikan kepada-Nya nama di atas segala nama," dan pada nama Yesus, setiap lutut akan bertelut dan setiap lidah akan mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan.

2. Eksklusivitas Keselamatan dalam Kristus

a. Pandangan Reformed tentang Keselamatan Eksklusif

R.C. Sproul menegaskan bahwa teologi Reformed mengakui eksklusivitas keselamatan dalam Kristus sebagai doktrin fundamental Kekristenan. Dalam dunia yang cenderung menekankan pluralisme dan relativisme agama, Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa hanya ada satu jalan menuju Allah, yaitu melalui Yesus Kristus.

Efesus 2:8-9 menyatakan bahwa keselamatan adalah anugerah Allah, bukan hasil usaha manusia. Keselamatan tidak dapat ditemukan dalam agama lain, filosofi moral, atau usaha manusia, tetapi hanya dalam karya penebusan Yesus. John Piper menggambarkan keselamatan eksklusif ini sebagai kasih karunia Allah yang penuh kasih dan adil, yang tersedia hanya melalui Kristus.

b. Penolakan terhadap Relativisme Agama

Relativisme agama berargumen bahwa semua jalan menuju Allah adalah sah. Namun, teologi Reformed menolak pandangan ini. Tim Keller, dalam banyak pengajarannya, menekankan bahwa jika semua jalan menuju Allah adalah benar, maka salib Kristus menjadi tidak relevan. Jika ada cara lain untuk diselamatkan, mengapa Yesus harus mati?

Dalam Kisah Para Rasul 17:30-31, Paulus menegaskan bahwa Allah memanggil semua orang untuk bertobat karena Ia telah menetapkan hari penghakiman yang akan dilakukan oleh Yesus. Ini menunjukkan bahwa Kristus adalah standar kebenaran Allah, dan keselamatan tidak ditemukan di tempat lain.

3. Alasan Mengapa Tidak Ada Nama Lain

a. Kristus sebagai Mediator yang Sempurna

Teologi Reformed mengajarkan bahwa Yesus Kristus adalah satu-satunya mediator antara Allah dan manusia. Dalam 1 Timotius 2:5, Paulus menulis, "Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus."

Herman Bavinck menjelaskan bahwa Kristus adalah satu-satunya yang layak menjadi mediator karena Ia sepenuhnya Allah dan sepenuhnya manusia. Sebagai manusia, Ia dapat mewakili manusia di hadapan Allah. Sebagai Allah, Ia memiliki kuasa untuk menyelesaikan dosa manusia melalui pengorbanan-Nya di salib.

b. Karya Penebusan yang Lengkap

Charles Hodge, seorang teolog Reformed, menekankan bahwa hanya Kristus yang telah menyelesaikan karya penebusan secara sempurna. Dalam Ibrani 10:14, dikatakan bahwa melalui satu korban saja, Kristus telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang dikuduskan. Tidak ada nama lain yang memiliki kuasa untuk membawa manusia kepada Allah karena tidak ada yang dapat menyelesaikan karya penebusan selain Kristus.

4. Implikasi bagi Kehidupan Kristen

a. Keselamatan dan Keyakinan

Pernyataan "No Other Name" memberikan kepastian kepada orang percaya bahwa keselamatan mereka adalah pasti karena didasarkan pada karya Kristus yang sempurna. R.C. Sproul menjelaskan bahwa ini adalah sumber penghiburan terbesar bagi orang Kristen, karena keselamatan mereka tidak tergantung pada usaha atau kemampuan mereka, tetapi pada kuasa nama Yesus.

b. Kehidupan yang Dikhususkan untuk Kristus

Jika Yesus adalah satu-satunya jalan keselamatan, maka hidup orang percaya harus sepenuhnya berpusat pada Dia. John Calvin menulis bahwa hidup Kristen adalah kehidupan di mana Kristus menjadi segalanya—baik tujuan, kekuatan, maupun sukacita. Dalam Kolose 3:17, Paulus berkata, "Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus."

c. Misi untuk Memberitakan Injil

Eksklusivitas nama Yesus sebagai sumber keselamatan memberikan dorongan bagi misi gereja. Teologi Reformed menekankan tanggung jawab gereja untuk memberitakan Injil kepada dunia, karena tidak ada keselamatan di luar Kristus. Dalam Matius 28:19-20, Yesus memberikan Amanat Agung untuk menjadikan semua bangsa murid-Nya.

John Piper menyebut ini sebagai panggilan mendesak untuk misi global. Jika Yesus adalah satu-satunya jalan keselamatan, maka gereja memiliki tanggung jawab besar untuk membawa kabar baik ini kepada mereka yang belum mendengar.

5. Tantangan di Era Modern

a. Tantangan Pluralisme dan Relativisme

Di era modern, pandangan eksklusivitas keselamatan dalam Kristus sering ditantang oleh pluralisme agama. Namun, teologi Reformed menegaskan bahwa kebenaran Alkitab tidak dapat dinegosiasikan. Meski dunia mencoba menghapus batas-batas antara kebenaran dan kesalahan, orang Kristen dipanggil untuk tetap setia pada pernyataan "No Other Name."

b. Tantangan Kesaksian Pribadi

Menghidupi realitas "No Other Name" berarti bersaksi tentang iman kepada Kristus dalam setiap aspek kehidupan. Charles Spurgeon mengingatkan bahwa hidup orang Kristen harus menjadi cerminan Injil, sehingga nama Yesus dimuliakan melalui perkataan dan perbuatan kita.

6. Pengharapan dalam Nama Yesus

a. Nama Yesus Memberikan Penghiburan

Nama Yesus adalah sumber penghiburan bagi mereka yang menderita. Dalam Mazmur 34:18, dikatakan bahwa Allah dekat dengan orang yang patah hati. Ketika kita berdoa dalam nama Yesus, kita memiliki keyakinan bahwa doa kita didengar dan Allah hadir untuk menolong kita.

b. Nama Yesus Memberikan Hidup Kekal

Yesus memberikan pengharapan akan hidup kekal bagi mereka yang percaya kepada-Nya. Dalam Yohanes 3:16, dinyatakan bahwa setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak akan binasa, tetapi memperoleh hidup yang kekal. Nama Yesus adalah jaminan bahwa dosa telah diampuni dan kehidupan bersama Allah telah disediakan.

Penutup: Keagungan Nama Yesus

Pernyataan "No Other Name" adalah inti dari iman Kristen. Dalam nama Yesus terdapat keselamatan, pengampunan dosa, dan hidup yang kekal. Teologi Reformed menekankan bahwa hanya Yesus yang layak menerima penyembahan dan pengakuan sebagai satu-satunya Juruselamat dunia.

Baca Juga: Komitmen kepada Doa: Perspektif Teologi Reformed

Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup dalam keyakinan akan nama Yesus, memberitakan Injil kepada dunia, dan memuliakan Allah dalam segala hal. Seperti yang Paulus tulis dalam Filipi 2:10-11, "Supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: 'Yesus Kristus adalah Tuhan,' bagi kemuliaan Allah Bapa."

Berdoalah agar Roh Kudus memimpin kita untuk hidup dalam ketaatan kepada Kristus, satu-satunya nama yang membawa keselamatan, dan menjadi saksi Injil bagi dunia yang membutuhkan.

Next Post Previous Post