Pendamaian: Sebuah Karya Rekonsiliasi dan Penebusan
Pendahuluan: Pemulihan Hubungan yang Rusak
Pendamaian (atonement) adalah pusat dari iman Kristen. Melalui pendamaian, Allah memulihkan hubungan yang rusak antara diri-Nya dan manusia yang telah jatuh ke dalam dosa. Pendamaian bukan hanya sekadar konsep teologis, tetapi juga sebuah karya besar yang dilakukan oleh Kristus melalui hidup, kematian, dan kebangkitan-Nya untuk mendamaikan manusia dengan Allah dan membawa penebusan bagi mereka yang percaya.
Dalam 2 Korintus 5:18-19, Rasul Paulus menulis:"Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka."
Artikel ini akan mengeksplorasi makna pendamaian sebagai karya rekonsiliasi dan penebusan, dasar Alkitabiah doktrin ini, pandangan para teolog Reformed, serta bagaimana hal ini relevan bagi kehidupan iman kita sehari-hari.
I. Apa yang Dimaksud dengan Pendamaian?
- Definisi Pendamaian
Pendamaian (atonement) berasal dari kata Inggris kuno "at-one-ment," yang berarti "menjadi satu kembali." Dalam konteks Alkitab, pendamaian adalah tindakan Kristus untuk mendamaikan manusia yang berdosa dengan Allah yang kudus. Ini mencakup pembayaran penuh untuk dosa melalui pengorbanan-Nya di kayu salib.
John Stott, dalam bukunya The Cross of Christ, menulis:"Pendamaian adalah jembatan antara kekudusan Allah dan dosa manusia, di mana kasih Allah mengatasi jurang pemisah itu melalui salib Kristus."
- Elemen Utama Pendamaian
- Rekonsiliasi: Memulihkan hubungan yang rusak antara Allah dan manusia (2 Korintus 5:18-19).
- Penebusan: Membebaskan manusia dari perbudakan dosa melalui darah Kristus (Efesus 1:7).
- Penggantian: Kristus mati sebagai pengganti manusia yang berdosa (Yesaya 53:5).
II. Pendamaian sebagai Karya Rekonsiliasi
- Hubungan yang Rusak Akibat Dosa
Dosa telah memisahkan manusia dari Allah. Dalam Yesaya 59:2, dinyatakan:"Tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu."
Rekonsiliasi adalah proses di mana hubungan yang rusak ini dipulihkan. Melalui pendamaian, Allah memulihkan perdamaian antara diri-Nya dan manusia.
- Kristus sebagai Perantara Rekonsiliasi
1 Timotius 2:5 berkata:"Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus."
Sebagai perantara, Kristus mempertemukan manusia yang berdosa dengan Allah yang kudus. Dia menghapuskan dosa yang memisahkan mereka dan membawa hubungan yang baru dan harmonis.
- Pendamaian sebagai Tindakan Kasih Allah
Pendamaian adalah tindakan kasih Allah yang melampaui pemahaman manusia. Roma 5:8 berkata:"Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa."
Rekonsiliasi ini adalah anugerah, bukan hasil usaha manusia, sehingga tidak ada yang dapat memegahkan diri.
III. Pendamaian sebagai Karya Penebusan
- Manusia dalam Perbudakan Dosa
Alkitab menggambarkan manusia yang berdosa sebagai budak dosa. Dalam Yohanes 8:34, Yesus berkata:"Sesungguhnya barangsiapa berbuat dosa, ia adalah hamba dosa."
Pendamaian adalah tindakan pembebasan dari perbudakan ini melalui darah Kristus.
- Penebusan Melalui Darah Kristus
Efesus 1:7 berkata:"Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya."
Melalui kematian-Nya di kayu salib, Kristus membayar harga penuh untuk dosa-dosa manusia, sehingga mereka yang percaya kepada-Nya dibebaskan dari hukuman dosa.
- Penebusan Membawa Kebebasan dan Hidup Baru
Galatia 5:1 berkata:"Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan."
Penebusan tidak hanya membebaskan kita dari dosa, tetapi juga memberikan hidup yang baru di dalam Kristus, hidup yang dipimpin oleh Roh Kudus.
IV. Pandangan Teologi Reformed tentang Pendamaian
John Calvin: Pendamaian sebagai Karya Kasih Karunia
Calvin menekankan bahwa pendamaian adalah karya kasih karunia Allah yang tak terbatas. Dalam Institutes of the Christian Religion, dia menulis:"Kristus mengambil tempat kita, menanggung hukuman yang seharusnya kita tanggung, dan melalui pengorbanan-Nya, kita diperdamaikan dengan Allah."Herman Bavinck: Pendamaian dan Kehendak Allah
Bavinck menyoroti bahwa pendamaian adalah bagian dari rencana kekal Allah untuk menyelamatkan umat-Nya. Dia menulis:"Pendamaian adalah manifestasi sempurna dari kasih dan keadilan Allah, di mana Dia tetap kudus sambil memberikan pengampunan kepada manusia berdosa."Louis Berkhof: Elemen Penggantian dalam Pendamaian
Berkhof menekankan bahwa inti dari pendamaian adalah penggantian. Kristus mati sebagai pengganti kita, menanggung dosa-dosa kita, sehingga kita dapat menerima kebenaran-Nya.
V. Implikasi Pendamaian dalam Kehidupan Orang Percaya
- Pengampunan Dosa
Melalui pendamaian, kita menerima pengampunan dosa. 1 Yohanes 1:9 berkata:"Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan."
Aplikasi Praktis:
- Jangan hidup dalam rasa bersalah; percayalah pada pengampunan Allah melalui Kristus.
- Kehidupan yang Diperdamaikan dengan Allah
Pendamaian membawa kita ke dalam hubungan yang harmonis dengan Allah. Roma 5:1 berkata:
"Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus."
Aplikasi Praktis:
- Jalani hidup yang mencerminkan kedamaian dengan Allah dan sesama.
- Panggilan untuk Rekonsiliasi dengan Orang Lain
Sebagai penerima pendamaian, kita dipanggil untuk menjadi agen rekonsiliasi. 2 Korintus 5:18-19 berkata:"Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami."
Aplikasi Praktis:
- Jadilah pendamai dalam konflik di keluarga, gereja, atau masyarakat.
VI. Tantangan dalam Memahami dan Menghidupi Pendamaian
Kesulitan Memahami Konsep Penggantian
Beberapa orang sulit memahami bagaimana Kristus dapat mati sebagai pengganti manusia.Rasa Tidak Layak Menerima Pendamaian
Rasa bersalah yang mendalam dapat membuat seseorang merasa tidak layak menerima kasih Allah.Kesulitan Mengampuni Orang Lain
Sebagai penerima pendamaian, kita dipanggil untuk mengampuni, tetapi hal ini sering kali menjadi tantangan.
Solusi:
- Berdoalah agar Roh Kudus memberikan pengertian dan kekuatan untuk hidup sesuai dengan kebenaran pendamaian.
VII. Berkat dari Pendamaian Kristus
Damai Sejahtera dengan Allah
Pendamaian membawa kita ke dalam hubungan damai dengan Allah, di mana kita dapat menikmati kehadiran-Nya tanpa rasa takut.Kebebasan dari Perbudakan Dosa
Pendamaian membebaskan kita dari belenggu dosa, sehingga kita dapat hidup dalam kebebasan yang sejati.Pengharapan dalam Hidup Kekal
Melalui pendamaian, kita memiliki pengharapan akan hidup kekal bersama Allah.
Kesimpulan: Pendamaian sebagai Puncak Kasih dan Keadilan Allah
Pendamaian adalah karya besar Allah yang memulihkan hubungan manusia dengan diri-Nya melalui pengorbanan Kristus. Melalui pendamaian, kita menerima pengampunan dosa, hidup dalam damai dengan Allah, dan memiliki jaminan akan hidup kekal.
Sebagai respons, mari kita:
- Mengucap syukur atas kasih karunia Allah yang besar melalui pendamaian.
- Hidup sebagai pendamai, mencerminkan kasih Kristus kepada orang lain.
- Membagikan kabar baik tentang pendamaian kepada dunia yang membutuhkan.
Kiranya kita terus hidup dalam terang pendamaian Kristus, menjadi saksi kasih dan anugerah Allah yang tak terbatas.
"Karena Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus." (2 Korintus 5:19)