Penderitaan dan Rencana Ilahi: Yohanes 11:1-6
Pendahuluan:
Yohanes 11:1-6 mencatat peristiwa yang sangat penting dalam pelayanan Yesus: kematian Lazarus dan tanggapan Yesus terhadap kabar tersebut. Perikop ini sering kali menjadi bahan diskusi teologis, terutama terkait dengan maksud dan tujuan Yesus dalam menunda kedatangan-Nya. Dari perspektif teologi Reformed, bagian ini menunjukkan bagaimana kedaulatan Allah bekerja dalam penderitaan manusia untuk menyatakan kemuliaan-Nya. Artikel ini akan membahas makna mendalam dari ayat-ayat ini berdasarkan pandangan beberapa pakar teologi Reformed, mengeksplorasi konteks historis, makna teologis, serta implikasinya bagi kehidupan Kristen masa kini.
Berikut adalah teks Yohanes 11:1-6 (AYT):1. "Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus, dari Betania, desa Maria dan saudara perempuannya, Marta.2. Maria adalah perempuan yang mengurapi Tuhan dengan minyak wangi dan menyeka kaki-Nya dengan rambutnya. Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya.3. Oleh karena itu, saudara-saudara perempuan itu mengirim pesan kepada Yesus, 'Tuhan, dia yang Engkau kasihi sedang sakit.'4. Ketika Yesus mendengar hal itu, Ia berkata, 'Penyakit ini tidak akan berakhir dengan kematian, tetapi untuk kemuliaan Allah supaya Anak Allah dimuliakan melalui penyakit ini.'5. Yesus mengasihi Marta, saudara perempuannya, dan Lazarus.6. Namun, setelah mendengar bahwa Lazarus sakit, Ia tetap tinggal dua hari lagi di tempat di mana Ia berada."
Konteks Yohanes 11:1-6
1. Peristiwa yang Mengawali Mujizat Besar
Pasal 11 Injil Yohanes mengisahkan kebangkitan Lazarus, yang merupakan salah satu mujizat terbesar dalam pelayanan Yesus. Peristiwa ini terjadi di Betania, sebuah desa kecil yang terletak sekitar dua mil dari Yerusalem. Lazarus, bersama saudara-saudarinya, Maria dan Marta, dikenal sebagai sahabat Yesus.
John Calvin mencatat bahwa peristiwa ini adalah salah satu contoh paling jelas dari bagaimana Allah bekerja melalui penderitaan manusia untuk menyatakan kemuliaan-Nya. Calvin menulis: “Ketika kita melihat keterlambatan dalam jawaban Tuhan atas doa-doa kita, kita harus mengingat bahwa tujuan-Nya adalah untuk kemuliaan-Nya, bukan hanya untuk kenyamanan kita.”
2. Keunikan Injil Yohanes dalam Mengungkapkan Tujuan Yesus
Berbeda dengan Injil Sinoptik yang sering kali berfokus pada tindakan Yesus, Injil Yohanes lebih menyoroti tujuan teologis dari tindakan-tindakan-Nya. Dalam Yohanes 11:1-6, Yesus secara eksplisit menyatakan bahwa penyakit Lazarus bukanlah akhir dari segalanya, tetapi akan digunakan untuk menyatakan kemuliaan Allah.
R.C. Sproul mencatat bahwa bagian ini menunjukkan kedaulatan Allah dalam menentukan kapan dan bagaimana Dia bertindak. Sproul menulis: “Keterlambatan Yesus bukanlah karena ketidaktahuan atau ketidaksanggupan, tetapi karena rencana ilahi yang lebih besar.”
Analisis Yohanes 11:1-6
1. “Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus” (Yohanes 11:1)
Ayat ini mengawali kisah dengan memperkenalkan Lazarus sebagai sosok yang akan mengalami mujizat luar biasa. Betania disebut sebagai tempat tinggal Lazarus dan saudara-saudarinya, Maria dan Marta.
John MacArthur mencatat bahwa penyebutan nama Lazarus secara langsung menunjukkan bahwa dia adalah tokoh nyata dalam sejarah, bukan sekadar figur alegoris. Mujizat yang akan terjadi bukanlah simbolik, tetapi merupakan tindakan nyata dari kuasa Allah.
2. “Maria adalah perempuan yang mengurapi Tuhan dengan minyak wangi dan menyeka kaki-Nya dengan rambutnya” (Yohanes 11:2)
Penulis Injil Yohanes menyebutkan Maria sebagai perempuan yang mengurapi Yesus, meskipun peristiwa tersebut baru diceritakan dalam Yohanes 12. Ini menunjukkan bahwa Maria sudah dikenal luas di kalangan orang percaya pada masa itu.
Leon Morris mencatat bahwa penyebutan Maria dalam konteks ini mengingatkan pembaca akan kedekatannya dengan Yesus. Ini juga mempertegas bahwa keluarga ini memiliki hubungan istimewa dengan Tuhan.
3. “Tuhan, dia yang Engkau kasihi sedang sakit” (Yohanes 11:3)
Permohonan ini bukan dalam bentuk perintah atau desakan, tetapi dalam bentuk pemberitahuan. Maria dan Marta tidak meminta Yesus untuk segera datang, tetapi mereka mempercayakan keadaan Lazarus kepada-Nya.
John Calvin menekankan bahwa ungkapan ini mencerminkan iman yang sejati, di mana Maria dan Marta menyerahkan keadaan saudara mereka kepada kehendak Tuhan. Calvin menulis: “Doa yang sejati bukanlah mendikte Tuhan, tetapi membawa kebutuhan kita di hadapan-Nya dengan hati yang percaya.”
4. “Penyakit ini tidak akan berakhir dengan kematian, tetapi untuk kemuliaan Allah” (Yohanes 11:4)
Pernyataan ini bukan berarti Lazarus tidak akan mati, tetapi bahwa kematian bukanlah tujuan akhirnya. Yesus mengetahui sejak awal bahwa Lazarus akan dibangkitkan, dan tujuan utama dari peristiwa ini adalah menyatakan kemuliaan Allah.
R.C. Sproul menyoroti bahwa ini adalah contoh bagaimana Allah menggunakan penderitaan untuk tujuan yang lebih besar. Sproul menulis: “Terlalu sering kita melihat penderitaan hanya sebagai malapetaka, padahal Allah sering menggunakannya sebagai sarana untuk menyatakan kemuliaan-Nya.”
5. “Yesus mengasihi Marta, saudara perempuannya, dan Lazarus” (Yohanes 11:5)
Ayat ini menegaskan kasih Yesus kepada keluarga ini. Penegasan ini penting karena pada ayat berikutnya, Yesus tidak langsung bertindak sesuai harapan manusia.
Leon Morris mencatat bahwa ayat ini menunjukkan bahwa kasih Yesus tidak selalu dinyatakan dalam bentuk pemenuhan segera terhadap permintaan manusia. Terkadang kasih-Nya dinyatakan dengan cara yang lebih besar dan mendalam daripada yang bisa kita pahami.
6. “Namun, setelah mendengar bahwa Lazarus sakit, Ia tetap tinggal dua hari lagi” (Yohanes 11:6)
Keterlambatan Yesus adalah aspek yang paling menarik dalam bagian ini. Mengapa Yesus tidak segera pergi ke Betania untuk menyembuhkan Lazarus? Jawabannya terletak pada maksud Allah yang lebih besar.
John MacArthur menjelaskan bahwa keterlambatan ini bukanlah tanda ketidakpedulian, tetapi bagian dari rencana ilahi. Jika Yesus datang lebih awal dan menyembuhkan Lazarus sebelum dia mati, maka mujizat kebangkitan tidak akan terjadi. Dengan menunggu, Yesus memungkinkan terjadinya demonstrasi kuasa Allah yang lebih besar.
R.C. Sproul juga menambahkan bahwa sering kali dalam hidup kita, kita merasa Allah "terlambat" dalam menjawab doa-doa kita. Namun, dalam kedaulatan-Nya, Allah tidak pernah terlambat. Dia bertindak tepat pada waktunya untuk menyatakan kemuliaan-Nya.
Makna Teologis Yohanes 11:1-6
1. Penderitaan Tidak Selalu Berarti Hukuman
Dari perspektif Reformed, penderitaan sering kali digunakan Allah untuk mencapai tujuan-Nya yang lebih besar. Lazarus tidak sakit karena dosa tertentu, tetapi karena Allah ingin menyatakan kemuliaan-Nya.
John Calvin menulis: “Ketika kita menderita, kita harus ingat bahwa Tuhan mungkin sedang menggunakan keadaan kita untuk menyatakan kemuliaan-Nya kepada dunia.”
2. Kedaulatan Allah dalam Waktu dan Rencana-Nya
Yesus tidak bertindak sesuai harapan manusia, tetapi sesuai dengan kehendak Bapa. Keterlambatan-Nya adalah bagian dari rencana yang lebih besar untuk menyatakan kemuliaan Allah.
R.C. Sproul menekankan bahwa waktu Allah selalu sempurna, meskipun kita sering kali merasa seolah-olah Dia lambat dalam menjawab doa kita.
3. Kasih Allah Tidak Selalu Ditunjukkan dengan Cara yang Kita Harapkan
Kasih Yesus kepada Maria, Marta, dan Lazarus ditunjukkan dengan cara yang tidak mereka duga. Dia mengizinkan mereka mengalami kehilangan untuk kemudian menyatakan kuasa kebangkitan-Nya.
Leon Morris mencatat bahwa "Kasih Allah lebih besar dari sekadar memberikan kenyamanan; kasih-Nya bertujuan membawa kita lebih dekat kepada-Nya."
Kesimpulan
Yohanes 11:1-6 menunjukkan bagaimana Allah menggunakan penderitaan untuk menyatakan kemuliaan-Nya. Yesus tidak bertindak tergesa-gesa dalam menjawab permintaan Maria dan Marta, tetapi menunggu hingga waktu yang tepat agar mujizat kebangkitan Lazarus dapat terjadi.
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk mempercayai waktu dan rencana Allah. Ketika kita menghadapi penderitaan atau keterlambatan jawaban doa, kita harus mengingat bahwa Allah bekerja dalam segala sesuatu untuk kebaikan kita dan untuk menyatakan kemuliaan-Nya.