Roma 10:9: Pengakuan Iman dan Jaminan Keselamatan

Roma 10:9: Pengakuan Iman dan Jaminan Keselamatan

Pendahuluan:

Roma 10:9 "Jika dengan mulutmu kamu mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya di dalam hatimu bahwa Allah membangkitkan Dia dari antara orang mati, kamu akan diselamatkan." (AYT)

Roma 10:9 adalah salah satu ayat paling penting dalam Perjanjian Baru yang berbicara tentang keselamatan. Ayat ini menegaskan bahwa keselamatan datang melalui iman yang sejati kepada Yesus Kristus, yang diungkapkan melalui pengakuan dengan mulut dan keyakinan dalam hati. Dalam tradisi teologi Reformed, ayat ini sering digunakan untuk menekankan doktrin keselamatan oleh kasih karunia melalui iman, yang menjadi inti dari Injil.

Dalam artikel ini, kita akan menggali makna Roma 10:9 dengan mendalam, berdasarkan pandangan para teolog Reformed, dengan menyoroti hubungan antara iman, pengakuan, dan jaminan keselamatan.

1. Konteks Roma 10:9

Roma 10:9 adalah bagian dari surat Paulus kepada jemaat di Roma, yang secara keseluruhan berfokus pada doktrin keselamatan. Dalam pasal 10, Paulus menjelaskan bagaimana keselamatan diberikan kepada semua orang, baik Yahudi maupun non-Yahudi, melalui iman kepada Kristus.

Dalam ayat sebelumnya, Paulus menegaskan:"Firman itu dekat kepadamu, ada di dalam mulutmu dan di dalam hatimu. Itulah firman iman yang kami beritakan." (Roma 10:8)

Ayat ini menyoroti pentingnya pengakuan dengan mulut dan keyakinan dalam hati sebagai respons terhadap Injil. Roma 10:9 kemudian memberikan pernyataan yang lebih eksplisit tentang bagaimana seseorang diselamatkan.

John Calvin, dalam komentarnya terhadap Roma 10, menekankan bahwa konteks ini adalah panggilan kepada orang percaya untuk menerima keselamatan bukan melalui perbuatan hukum Taurat, tetapi melalui iman kepada Kristus.

2. "Jika dengan mulutmu kamu mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan"

Bagian pertama dari Roma 10:9 menekankan pentingnya pengakuan dengan mulut bahwa Yesus adalah Tuhan. Ini adalah deklarasi publik tentang iman seseorang kepada Kristus.

a. Pengakuan Iman yang Sejati

R.C. Sproul menjelaskan bahwa pengakuan ini bukan sekadar kata-kata kosong, tetapi merupakan ekspresi dari iman yang sejati dalam hati. Ia menulis:"Pengakuan dengan mulut adalah bukti dari sesuatu yang telah terjadi di dalam hati. Jika seseorang sungguh percaya kepada Kristus, ia akan berani mengakuinya di hadapan dunia."

Pengakuan ini bukan hanya pengakuan lisan, tetapi merupakan tanda pertobatan dan komitmen kepada Kristus.

b. Yesus sebagai Tuhan (Kurios)

Kata "Tuhan" dalam ayat ini berasal dari bahasa Yunani κύριος (kurios), yang dalam konteks Perjanjian Baru sering digunakan untuk merujuk kepada keilahian Yesus. Ini berarti bahwa pengakuan "Yesus adalah Tuhan" bukan hanya mengakui-Nya sebagai pemimpin atau guru, tetapi sebagai Tuhan yang sejati.

John MacArthur menegaskan bahwa dalam konteks Yahudi abad pertama, menyebut Yesus sebagai "Tuhan" adalah tindakan yang sangat radikal, karena ini berarti menempatkan Yesus sejajar dengan Yahweh. MacArthur menulis:"Ketika seseorang mengakui Yesus sebagai Tuhan, ia mengakui otoritas-Nya yang mutlak dan bersedia tunduk pada kedaulatan-Nya."

Ini sesuai dengan Filipi 2:11 yang mengatakan:"...dan segala lidah mengaku: 'Yesus Kristus adalah Tuhan,' bagi kemuliaan Allah Bapa."

Dengan demikian, pengakuan ini adalah dasar dari kehidupan Kristen, di mana seseorang menundukkan dirinya sepenuhnya kepada pemerintahan Kristus.

3. "Dan percaya di dalam hatimu bahwa Allah membangkitkan Dia dari antara orang mati"

Bagian kedua dari Roma 10:9 menegaskan bahwa iman sejati mencakup keyakinan dalam hati bahwa Yesus telah dibangkitkan dari kematian. Kebangkitan Kristus adalah inti dari Injil, dan iman kepada kebangkitan-Nya adalah bukti bahwa seseorang benar-benar percaya kepada-Nya.

a. Kebangkitan sebagai Bukti Kemenangan Kristus

Herman Bavinck menjelaskan bahwa kebangkitan Kristus bukan sekadar peristiwa sejarah, tetapi bukti bahwa Allah telah menerima pengorbanan Kristus bagi dosa-dosa umat-Nya. Ia menulis:"Tanpa kebangkitan, iman kita sia-sia. Kebangkitan adalah meterai ilahi atas karya penebusan Kristus."

Paulus sendiri menegaskan hal ini dalam 1 Korintus 15:17:"Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah imanmu dan kamu masih hidup dalam dosamu."

Kebangkitan adalah jaminan bahwa kuasa dosa dan kematian telah dikalahkan.

b. Iman dalam Hati yang Menghasilkan Kehidupan Baru

John Owen menyoroti bahwa iman yang sejati bukan hanya tentang menerima fakta kebangkitan Kristus, tetapi juga mempercayakan seluruh hidup seseorang kepada Kristus yang telah bangkit. Owen menulis:"Iman kepada kebangkitan Kristus berarti menerima Dia sebagai Tuhan yang hidup, yang bekerja dalam hati dan kehidupan orang percaya."

Ini berarti bahwa orang yang benar-benar percaya kepada kebangkitan Kristus akan mengalami transformasi hidup, karena mereka telah menjadi ciptaan baru dalam Kristus (2 Korintus 5:17).

4. "Kamu akan diselamatkan" – Jaminan Keselamatan

Roma 10:9 berakhir dengan janji yang luar biasa: "Kamu akan diselamatkan." Ini adalah kepastian keselamatan bagi mereka yang percaya dan mengaku iman kepada Kristus.

a. Keselamatan oleh Kasih Karunia Melalui Iman

Roma 10:9 sejalan dengan ajaran utama Reformasi, yaitu Sola Gratia (keselamatan hanya oleh kasih karunia) dan Sola Fide (melalui iman saja). Tidak ada usaha manusia yang dapat menyelamatkan, hanya iman kepada Kristus yang menjadi dasar keselamatan.

Jonathan Edwards menekankan bahwa keselamatan adalah karya Allah sepenuhnya:"Keselamatan bukanlah hasil dari usaha manusia, tetapi sepenuhnya karya belas kasih Allah melalui Kristus."

Hal ini ditegaskan dalam Efesus 2:8-9:"Sebab oleh kasih karunia kamu diselamatkan melalui iman, dan itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah; itu bukan hasil pekerjaanmu, jangan ada orang yang memegahkan diri."

b. Jaminan Keselamatan bagi Orang Percaya

Ligon Duncan menegaskan bahwa janji "kamu akan diselamatkan" adalah jaminan mutlak dari Allah. Keselamatan tidak bergantung pada emosi atau perasaan manusia, tetapi pada janji Allah yang kekal.

Duncan menulis:"Ketika Allah berjanji bahwa mereka yang percaya kepada Kristus akan diselamatkan, itu adalah janji yang tidak dapat dibatalkan oleh siapa pun atau apa pun."

Ini berarti bahwa orang percaya dapat hidup dengan keyakinan penuh bahwa keselamatan mereka terjamin dalam Kristus.

5. Implikasi Roma 10:9 dalam Kehidupan Orang Percaya

Roma 10:9 tidak hanya berbicara tentang bagaimana seseorang diselamatkan, tetapi juga memiliki implikasi praktis yang sangat penting dalam kehidupan Kristen.

a. Pengakuan Iman sebagai Kesaksian

Karena keselamatan mencakup pengakuan dengan mulut, orang percaya dipanggil untuk memberitakan Injil dan bersaksi tentang iman mereka kepada dunia.

Yesus berkata:"Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di surga." (Matius 10:32)

b. Hidup dalam Keyakinan dan Keamanan Keselamatan

Karena keselamatan tidak bergantung pada usaha manusia, tetapi pada janji Allah, orang percaya harus hidup dalam keyakinan dan keamanan rohani.

Paulus berkata dalam Roma 8:38-39 bahwa tidak ada sesuatu pun yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah dalam Kristus Yesus.

c. Iman yang Menghasilkan Ketaatan

Pengakuan dan iman kepada Kristus harus diwujudkan dalam kehidupan yang taat kepada-Nya. John Calvin menegaskan bahwa iman sejati selalu menghasilkan buah ketaatan:"Tidak ada iman yang sejati tanpa perubahan hidup. Orang yang telah diselamatkan akan menunjukkan hidup yang dipimpin oleh Roh Kudus."

Kesimpulan

Roma 10:9 adalah pernyataan yang sangat kuat tentang keselamatan oleh kasih karunia melalui iman kepada Kristus. Ayat ini menegaskan bahwa:

  1. Keselamatan datang melalui pengakuan dan iman kepada Yesus sebagai Tuhan.
  2. Kebangkitan Kristus adalah dasar iman yang sejati.
  3. Keselamatan adalah anugerah yang tidak bisa dibatalkan.

Dalam tradisi Reformed, ayat ini meneguhkan doktrin Sola Fide dan Sola Gratia, menekankan bahwa keselamatan tidak diperoleh melalui usaha manusia, tetapi sepenuhnya oleh anugerah Allah.

Next Post Previous Post