Trinitas dalam Injil Matius: Perspektif Teologi Reformed

Trinitas dalam Injil Matius: Perspektif Teologi Reformed

Pendahuluan:

Konsep Trinitas merupakan salah satu doktrin sentral dalam iman Kristen. Allah yang Esa dinyatakan dalam tiga pribadi yang berbeda—Bapa, Anak, dan Roh Kudus—yang masing-masing adalah Allah sejati dan memiliki hubungan sempurna satu sama lain. Dalam Injil Matius, doktrin Trinitas terlihat jelas dalam berbagai pengajaran, tindakan, dan pernyataan Yesus, serta dalam pengungkapan karya keselamatan Allah.

Artikel ini akan mengeksplorasi bagaimana Injil Matius menyatakan doktrin Trinitas, dengan merujuk pada pandangan para teolog Reformed seperti John Calvin, Herman Bavinck, dan R.C. Sproul. Kita akan menganalisis ayat-ayat kunci, membahas relevansinya dalam doktrin Kristen, serta mengupas implikasinya bagi kehidupan umat percaya.

1. Trinitas dalam Injil Matius: Dasar Alkitabiah

a. Matius 28:19: Amanat Agung dan Trinitas

Salah satu ayat yang paling eksplisit tentang Trinitas dalam Injil Matius adalah Matius 28:19, di mana Yesus memberikan Amanat Agung kepada murid-murid-Nya:"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus."

Dalam ayat ini, kita melihat penyebutan Bapa, Anak, dan Roh Kudus sebagai satu kesatuan. Frasa “dalam nama” menggunakan bentuk tunggal dalam bahasa Yunani (onoma), menunjukkan bahwa ketiga pribadi tersebut berbagi dalam esensi ilahi yang sama.

John Calvin, dalam komentarnya tentang ayat ini, menegaskan bahwa Amanat Agung mencerminkan kesatuan hakiki antara Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Calvin menyebut bahwa perintah Yesus untuk membaptis dalam nama Trinitas menunjukkan bahwa keselamatan adalah karya Allah Tritunggal yang melibatkan peran masing-masing pribadi.

b. Baptisan Yesus: Penyingkapan Trinitas (Matius 3:16-17)

Momen penting lainnya adalah saat Yesus dibaptis oleh Yohanes di Sungai Yordan. Matius 3:16-17 menyatakan:"Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: ‘Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.’"

Peristiwa ini memperlihatkan ketiga pribadi Allah bekerja secara bersamaan:

  1. Bapa: Berbicara dari surga, menyatakan kasih dan perkenanan-Nya kepada Anak.
  2. Anak: Yesus hadir secara fisik, menunjukkan bahwa Dia adalah penggenapan rencana keselamatan.
  3. Roh Kudus: Turun dalam rupa seperti burung merpati, mengurapi Yesus untuk pelayanan-Nya.

Herman Bavinck, dalam Reformed Dogmatics, menyebut bahwa peristiwa ini adalah salah satu penyataan paling jelas tentang Trinitas dalam Perjanjian Baru. Ini menunjukkan hubungan yang harmonis dan misi bersama dari ketiga pribadi Allah dalam rencana keselamatan.

2. Peran Bapa, Anak, dan Roh Kudus dalam Injil Matius

a. Allah Bapa: Pengatur dan Sumber Keselamatan

Dalam Injil Matius, Allah Bapa digambarkan sebagai pengatur utama dari rencana keselamatan. Yesus sering berbicara tentang Bapa, menunjukkan hubungan unik antara diri-Nya dan Bapa. Dalam Matius 6:9-13, Yesus mengajarkan doa Bapa Kami, yang mengundang umat percaya untuk berhubungan langsung dengan Bapa yang kudus dan penuh kasih.

John Calvin menjelaskan bahwa Yesus mengungkapkan peran Allah Bapa sebagai sumber dari segala berkat rohani. Namun, hubungan dengan Bapa hanya dapat diperoleh melalui Anak, yang adalah satu dengan Bapa.

b. Allah Anak: Penggenapan Rencana Keselamatan

Yesus, sebagai Anak, adalah pusat dari Injil Matius. Dia disebut Imanuel, yang berarti "Allah menyertai kita" (Matius 1:23). Yesus adalah Allah yang menjelma menjadi manusia, yang datang untuk menyelamatkan umat-Nya dari dosa-dosa mereka (Matius 1:21).

Matius 11:27 mencerminkan otoritas unik Yesus sebagai Anak:"Segala sesuatu telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya."

R.C. Sproul, dalam What is Reformed Theology?, menyebut bahwa ayat ini menegaskan keunikan peran Yesus sebagai satu-satunya Pengantara antara Allah dan manusia.

c. Allah Roh Kudus: Pemberi Kuasa dan Pembaharu

Roh Kudus memainkan peran penting dalam Injil Matius, baik dalam pelayanan Yesus maupun dalam kehidupan para murid.

  • Dalam Matius 1:18, Roh Kudus hadir dalam proses kelahiran Yesus.
  • Dalam Matius 4:1, Roh Kudus membimbing Yesus ke padang gurun untuk dicobai.
  • Dalam Matius 28:19-20, Roh Kudus dijanjikan sebagai pemberi kuasa bagi para murid untuk melaksanakan Amanat Agung.

Herman Bavinck menyebut bahwa Roh Kudus adalah agen utama regenerasi dan pembaruan dalam hidup umat percaya, membawa mereka ke dalam hubungan yang benar dengan Bapa dan Anak.

3. Trinitas sebagai Dasar Keselamatan dalam Injil Matius

a. Karya Allah Tritunggal dalam Keselamatan

Keselamatan dalam Injil Matius adalah hasil dari kerja sama harmonis antara Bapa, Anak, dan Roh Kudus.

  1. Bapa merancang keselamatan dan mengutus Anak.
  2. Anak melaksanakan keselamatan melalui hidup, kematian, dan kebangkitan-Nya.
  3. Roh Kudus menerapkan keselamatan melalui kelahiran baru dan pembaruan hidup.

Matius 20:28 menyatakan bahwa Yesus datang “untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” Karya penebusan Kristus hanya mungkin karena Dia adalah Allah Anak, yang tunduk kepada kehendak Bapa dan bekerja bersama dengan Roh Kudus.

4. Implikasi Teologis Trinitas dalam Injil Matius

a. Keesaan dan Perbedaan dalam Allah

Injil Matius menegaskan keesaan Allah sekaligus perbedaan pribadi-pribadi dalam Trinitas. Jonathan Edwards, dalam tulisannya Discourse on the Trinity, menjelaskan bahwa hubungan antara Bapa, Anak, dan Roh Kudus adalah hubungan kasih yang sempurna dan kekal, yang menjadi dasar dari kasih Allah kepada ciptaan-Nya.

b. Dasar untuk Ibadah Kristen

Karena Allah adalah Tritunggal, ibadah Kristen harus mencerminkan pemahaman ini. Dalam Amanat Agung, Yesus memerintahkan baptisan dalam nama Trinitas, menunjukkan bahwa setiap aspek kehidupan Kristen harus berpusat pada Allah Tritunggal.

c. Dasar untuk Misi dan Penginjilan

Trinitas memberikan dasar bagi penginjilan. Injil Matius menunjukkan bahwa karya keselamatan Allah Tritunggal adalah kabar baik yang harus diberitakan kepada segala bangsa.

5. Relevansi Doktrin Trinitas bagi Kehidupan Kristen

a. Kehidupan Berpusat pada Allah Tritunggal

Umat percaya dipanggil untuk hidup dalam hubungan yang erat dengan Bapa melalui Anak, dalam kuasa Roh Kudus. Ini mencakup doa, penyembahan, dan ketaatan kepada kehendak Allah.

b. Kesatuan dalam Tubuh Kristus

Sebagaimana Allah Tritunggal adalah satu, gereja dipanggil untuk hidup dalam kesatuan. Injil Matius menekankan pentingnya hubungan yang harmonis di antara sesama umat percaya (Matius 18:20).

c. Kehidupan Misioner

Pemahaman tentang Trinitas mendorong umat percaya untuk menjalankan misi Allah di dunia, sebagaimana dinyatakan dalam Amanat Agung.

Kesimpulan

Injil Matius memberikan pengungkapan yang jelas tentang doktrin Trinitas, baik melalui pernyataan Yesus maupun karya keselamatan Allah. Trinitas adalah inti dari rencana keselamatan, di mana Bapa, Anak, dan Roh Kudus bekerja secara harmonis untuk membawa umat pilihan-Nya kepada keselamatan.

Sebagaimana dinyatakan dalam Matius 28:19, panggilan untuk memberitakan Injil dan membaptis dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus menegaskan bahwa Allah Tritunggal adalah dasar dari imanKristen dan misi gereja di dunia.

Next Post Previous Post