9 Kuasa Iblis yang Tidak Mutlak

9 Kuasa Iblis yang Tidak Mutlak

Pendahuluan:

Iblis adalah musuh besar umat Tuhan. Dalam Alkitab, ia digambarkan sebagai bapak segala dusta (Yohanes 8:44), penguasa dunia yang jahat (2 Korintus 4:4), dan singa yang mengaum-ngaum mencari mangsa (1 Petrus 5:8). Namun, satu kebenaran yang harus selalu kita ingat adalah bahwa kuasa Iblis tidak mutlak.

Dalam Teologi Reformed, Allah tetap berdaulat penuh atas segala sesuatu, termasuk Iblis. Meski Iblis memiliki kekuatan untuk menipu, menghancurkan, dan menyesatkan, ia tetap tunduk pada kehendak Allah dan tidak dapat bertindak di luar batas yang ditetapkan oleh Tuhan.

Para teolog Reformed seperti John Calvin, Jonathan Edwards, Charles Spurgeon, R.C. Sproul, dan John Piper menegaskan bahwa meskipun Iblis memiliki kuasa, ia bukanlah lawan yang setara dengan Allah. Dalam artikel ini, kita akan membahas 9 kuasa Iblis yang nyata tetapi tidak mutlak, serta bagaimana orang percaya dapat menghadapinya dalam kuasa Kristus.

1. Iblis Dapat Menipu, Tetapi Tidak Dapat Mengalahkan Kebenaran

Salah satu senjata utama Iblis adalah penipuan. Ia menipu Hawa di Taman Eden (Kejadian 3:1-6) dan terus bekerja untuk menyesatkan umat manusia.

"Iblis... adalah pendusta dan bapa segala dusta." (Yohanes 8:44)

John Calvin: Kebenaran Firman Tuhan Mengalahkan Tipu Daya Iblis

John Calvin menegaskan bahwa Iblis menggunakan kebohongan untuk membelokkan manusia dari kebenaran Allah. Namun, kebohongan Iblis tidak akan pernah mengalahkan firman Tuhan yang kekal.

  • Setiap kebohongan Iblis dapat dibongkar dengan kebenaran Alkitab.
  • Orang percaya harus membangun hidup mereka di atas firman Tuhan untuk menang atas tipu daya Iblis.
  • Iblis tidak dapat mengubah kebenaran Allah, hanya dapat mencoba mengaburkannya.

Bagaimana mengatasinya?

Hiduplah dalam firman Tuhan setiap hari (Mazmur 119:105), agar kita tidak mudah diperdaya oleh kebohongan dunia ini.

2. Iblis Dapat Mencobai, Tetapi Tidak Dapat Memaksa Kita Berdosa

Iblis mencobai Yesus di padang gurun (Matius 4:1-11) dan terus berusaha mencobai orang percaya. Namun, ia tidak memiliki kuasa untuk memaksa kita berbuat dosa.

"Tunduklah kepada Allah, lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!" (Yakobus 4:7)

Jonathan Edwards: Dosa Adalah Pilihan Manusia, Bukan Paksaan Iblis

Jonathan Edwards menekankan bahwa meskipun Iblis mencobai manusia, keputusan untuk berdosa tetap ada di tangan manusia.

  • Orang percaya yang bersandar kepada Roh Kudus dapat menolak dosa.
  • Iblis hanya dapat membujuk, tetapi tidak dapat memaksa kita melawan kehendak kita sendiri.
  • Yesus telah menunjukkan bahwa kita dapat menang atas pencobaan dengan firman Tuhan.

Bagaimana mengatasinya?

Berdoalah dan berjaga-jagalah agar tidak jatuh ke dalam pencobaan (Matius 26:41).

3. Iblis Dapat Menyebabkan Penderitaan, Tetapi Tidak Dapat Memisahkan Kita dari Kasih Allah

Iblis mencoba menghancurkan hidup Ayub dengan penderitaan (Ayub 1-2), tetapi ia gagal memisahkan Ayub dari Allah.

"Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup... tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah." (Roma 8:38-39)

Charles Spurgeon: Penderitaan Tidak Dapat Menghancurkan Orang Percaya

Charles Spurgeon menekankan bahwa penderitaan yang disebabkan oleh Iblis justru sering dipakai Tuhan untuk menguatkan iman kita.

  • Iblis mungkin mencobai kita dengan penderitaan, tetapi ia tidak bisa mengambil kasih Allah dari kita.
  • Setiap pencobaan yang kita hadapi harus dilihat dalam terang kasih dan kedaulatan Allah.
  • Penderitaan yang datang dari Iblis hanya bersifat sementara, tetapi kemuliaan Allah kekal selamanya.

Bagaimana mengatasinya?

Percayalah kepada janji Allah bahwa semua penderitaan akan mendatangkan kebaikan bagi orang percaya (Roma 8:28).

4. Iblis Dapat Menyebarkan Ketakutan, Tetapi Tidak Dapat Mengambil Damai Sejahtera Kita

Iblis menggunakan ketakutan untuk melemahkan iman kita, tetapi damai sejahtera dari Tuhan jauh lebih besar.

"Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu; Aku memberikan kepadamu bukan seperti yang diberikan oleh dunia." (Yohanes 14:27)

R.C. Sproul: Ketakutan Adalah Senjata Iblis, tetapi Kepercayaan kepada Allah Mengalahkannya

R.C. Sproul mengajarkan bahwa ketakutan sering kali merupakan kebohongan yang dibuat Iblis untuk membuat kita meragukan Tuhan.

  • Damai sejahtera yang berasal dari Kristus lebih kuat dari rasa takut yang ditabur Iblis.
  • Orang percaya harus menaruh kepercayaan mereka sepenuhnya kepada kedaulatan Tuhan.
  • Ketika kita memahami siapa Tuhan yang kita sembah, ketakutan akan sirna.

Bagaimana mengatasinya?

Percayalah kepada Tuhan dalam segala keadaan, karena Dia berdaulat atas segalanya (Yesaya 41:10).

5. Iblis Dapat Menggoda Dunia, Tetapi Tidak Dapat Mengalahkan Gereja Kristus

Yesus berkata bahwa gates of hell will not prevail against the church (Matius 16:18).

John Piper: Gereja Milik Kristus Tidak Akan Dapat Dihancurkan oleh Iblis

John Piper menegaskan bahwa meskipun dunia semakin jahat, gereja Kristus akan tetap bertahan sampai akhir zaman.

  • Iblis dapat mengacaukan dunia, tetapi ia tidak akan pernah menang melawan gereja Kristus.
  • Allah memegang kendali penuh atas sejarah, termasuk atas gereja-Nya.
  • Setiap upaya Iblis untuk menghancurkan gereja pada akhirnya akan gagal.

Bagaimana mengatasinya?

Tetaplah setia dalam komunitas Kristen yang sehat dan berpegang pada firman Tuhan.

6. Iblis Dapat Menyesatkan, Tetapi Tidak Dapat Menghapus Keselamatan Orang Percaya

"Tidak seorang pun dapat merebut mereka dari tangan-Ku." (Yohanes 10:28)

Iblis dapat menyesatkan banyak orang, tetapi ia tidak dapat mengambil keselamatan dari tangan Kristus.

Kesimpulan

Meskipun Iblis memiliki kuasa, ia tidak mutlak. Allah tetap berdaulat atas segala sesuatu.

Para teolog Reformed seperti John Calvin, Jonathan Edwards, Charles Spurgeon, R.C. Sproul, dan John Piper mengajarkan bahwa setiap kuasa Iblis ada batasnya.

Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk berpegang teguh pada firman Tuhan, mengenakan perlengkapan senjata Allah (Efesus 6:10-18), dan hidup dalam kemenangan Kristus.

Soli Deo Gloria!

Next Post Previous Post