Apa Artinya Allah Memilih Kita sebelum Dunia Dijadikan?

Apa Artinya Allah Memilih Kita sebelum Dunia Dijadikan?

Pendahuluan:

Salah satu doktrin yang paling menakjubkan dan mendalam dalam Kekristenan adalah doktrin pemilihan (election), yang menyatakan bahwa Allah telah memilih umat-Nya sebelum dunia dijadikan. Konsep ini berasal dari ayat terkenal dalam Efesus 1:4-5:

"Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya." (Efesus 1:4-5, AYT)

Namun, apa sebenarnya arti dari pernyataan ini? Bagaimana para teolog Reformed memahami doktrin ini? Dan bagaimana kebenaran ini memengaruhi kehidupan Kristen kita sehari-hari?

Dalam artikel ini, kita akan membahas makna dari pemilihan Allah berdasarkan pandangan beberapa pakar teologi Reformed, termasuk John Calvin, R.C. Sproul, John Piper, dan J.I. Packer.

1. Pemilihan adalah Keputusan Allah yang Berdaulat

Pemilihan Bukan Berdasarkan Perbuatan Kita

Dalam teologi Reformed, pemilihan berarti bahwa Allah memilih orang-orang yang akan diselamatkan bukan karena perbuatan atau pilihan mereka sendiri, tetapi karena kehendak-Nya yang berdaulat.

John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menjelaskan bahwa pemilihan Allah tidak berdasarkan kebaikan atau usaha manusia, melainkan murni berdasarkan kasih karunia-Nya. Jika pemilihan didasarkan pada perbuatan manusia, maka keselamatan bukanlah anugerah tetapi upah.

Paulus menegaskan hal ini dalam Roma 9:16:

"Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah."

Allah Memilih dalam Kedaulatan-Nya

R.C. Sproul menjelaskan bahwa pemilihan adalah tindakan Allah yang berdaulat, di mana Ia memilih berdasarkan kehendak-Nya yang sempurna. Bukan berarti manusia tidak memiliki tanggung jawab, tetapi keselamatan sepenuhnya adalah hasil karya Tuhan, bukan hasil usaha manusia.

👉 Kesimpulan: Pemilihan Allah adalah tindakan berdaulat-Nya yang tidak bergantung pada perbuatan manusia, tetapi murni karena kasih karunia-Nya.

2. Pemilihan Tidak Bertentangan dengan Keadilan Allah

Apakah Allah Tidak Adil dalam Memilih?

Salah satu keberatan terhadap doktrin pemilihan adalah bahwa hal ini tampaknya tidak adil. Mengapa Allah memilih beberapa orang untuk diselamatkan tetapi tidak memilih yang lain?

John Piper menjelaskan bahwa jika Allah memberikan keadilan yang sempurna kepada semua orang, maka tidak ada seorang pun yang akan diselamatkan, karena semua manusia telah berdosa dan layak menerima hukuman.

Roma 3:23 berkata:

"Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah."

J.I. Packer dalam Knowing God menyatakan bahwa pemilihan bukanlah tentang Allah menahan keselamatan dari mereka yang ingin diselamatkan, tetapi tentang Allah dengan kasih karunia-Nya menyelamatkan mereka yang sebenarnya tidak layak diselamatkan.

Anugerah, Bukan Ketidakadilan

Charles Spurgeon pernah berkata:

"Tuhan tidak berkewajiban menyelamatkan siapa pun, tetapi dalam kasih-Nya, Dia memilih untuk menyelamatkan banyak orang."

Jika kita berpikir bahwa Allah "tidak adil" dalam memilih, itu berarti kita belum sepenuhnya memahami kedalaman dosa kita dan besarnya anugerah Allah.

👉 Kesimpulan: Pemilihan tidak bertentangan dengan keadilan Allah, karena semua orang sebenarnya layak menerima hukuman. Namun, Allah dalam kasih-Nya memberikan anugerah kepada mereka yang dipilih-Nya.

3. Pemilihan Berakar dalam Kasih Allah

Allah Memilih karena Kasih-Nya

Salah satu aspek terindah dari pemilihan adalah bahwa itu didasarkan pada kasih Allah. Efesus 1:5 berkata bahwa Ia memilih kita "dalam kasih."

John MacArthur menjelaskan bahwa pemilihan bukanlah tindakan Allah yang dingin dan mekanis, tetapi tindakan kasih yang penuh belas kasihan. Allah memilih bukan karena kita layak, tetapi karena Dia mengasihi kita dengan kasih yang kekal.

Yeremia 31:3 menegaskan hal ini:

"Aku telah mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku tetap menunjukkan kasih setia-Ku kepadamu."

Kita Dipilih untuk Menjadi Kudus

Pemilihan bukan hanya tentang keselamatan dari hukuman dosa, tetapi juga tentang panggilan untuk hidup kudus. Efesus 1:4 berkata bahwa kita dipilih "supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya."

Pemilihan bukan hanya tentang status kita di hadapan Allah, tetapi juga tentang transformasi karakter kita. Allah memilih kita untuk menjadi serupa dengan Kristus (Roma 8:29).

👉 Kesimpulan: Pemilihan Allah adalah tindakan kasih-Nya yang kekal, bukan sekadar keputusan sewenang-wenang. Kita dipilih bukan hanya untuk keselamatan, tetapi juga untuk hidup dalam kekudusan.

4. Pemilihan dan Tanggung Jawab Manusia

Bagaimana dengan Kehendak Bebas?

Salah satu keberatan terhadap doktrin pemilihan adalah bahwa ini tampaknya meniadakan kehendak bebas manusia.

Namun, dalam teologi Reformed, kehendak manusia tidak dihapuskan, tetapi diperbarui oleh anugerah Allah. Seperti yang dijelaskan oleh Jonathan Edwards, manusia memang memiliki kehendak bebas, tetapi kehendak itu telah diperbudak oleh dosa.

Tanpa pekerjaan Roh Kudus, manusia tidak akan memilih Allah (Roma 3:11). Namun, ketika Allah membangkitkan hati seseorang melalui Roh Kudus, orang tersebut dengan sukarela datang kepada-Nya.

Yesus berkata dalam Yohanes 6:44:

"Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jika Bapa yang mengutus Aku tidak menarik dia."

👉 Kesimpulan: Pemilihan tidak meniadakan tanggung jawab manusia. Manusia tetap bertanggung jawab untuk merespons Injil, tetapi hanya oleh anugerah Allah mereka dapat percaya.

5. Pemilihan Memberikan Kepastian Keselamatan

Jaminan bagi Orang Percaya

Salah satu penghiburan terbesar dalam doktrin pemilihan adalah bahwa keselamatan kita tidak bergantung pada usaha kita, tetapi pada anugerah Allah yang tak tergoyahkan.

Filipi 1:6 berkata:

"Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang telah memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus."

John MacArthur menjelaskan bahwa jika keselamatan bergantung pada usaha manusia, maka kita semua akan gagal. Tetapi karena keselamatan adalah karya Allah dari awal hingga akhir, maka kita bisa memiliki keyakinan penuh bahwa Dia akan menyelesaikan apa yang telah Dia mulai dalam hidup kita.

Mendorong Penginjilan

Sebagian orang berpikir bahwa jika Allah sudah memilih siapa yang akan diselamatkan, maka tidak perlu lagi memberitakan Injil.

Namun, penginjilan adalah sarana yang Tuhan gunakan untuk membawa umat pilihan-Nya kepada keselamatan. Seperti yang dikatakan oleh Charles Spurgeon:

"Jika Tuhan sudah memilih orang-orang untuk diselamatkan, maka kita harus lebih giat mencari mereka dan memberitakan Injil kepada mereka!"

👉 Kesimpulan: Pemilihan memberikan kepastian keselamatan bagi orang percaya dan menjadi motivasi untuk memberitakan Injil kepada dunia.

Kesimpulan: Bersyukur atas Anugerah Pemilihan

Pemilihan adalah salah satu doktrin yang paling indah dalam Alkitab karena menunjukkan kasih dan kedaulatan Allah. Kita dipilih bukan karena kita layak, tetapi karena kasih-Nya yang kekal.

Doktrin ini bukan untuk diperdebatkan, tetapi untuk membawa kita kepada penyembahan dan penghormatan kepada Allah yang telah memilih kita sebelum dunia dijadikan.

Soli Deo Gloria!

Next Post Previous Post