Evangelisasi dalam Pemikiran dan Praktik
Pendahuluan:
Evangelisasi adalah tugas utama gereja dalam mewartakan Injil kepada dunia. Amanat Agung dalam Matius 28:19-20 menjadi dasar utama panggilan ini:"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu."
Dalam teologi Reformed, evangelisasi tidak hanya dipahami sebagai usaha manusia, tetapi sebagai bagian dari rencana kekal Allah dalam menyelamatkan umat pilihan-Nya. Reformator seperti John Calvin, Jonathan Edwards, dan Charles Spurgeon menegaskan bahwa penginjilan harus didasarkan pada kedaulatan Allah, doktrin anugerah, dan kuasa Roh Kudus.
John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menulis:"Allah memakai pengkhotbah manusia untuk menyampaikan Injil, tetapi hanya Roh Kudus yang dapat mengubah hati dan membawa seseorang kepada keselamatan."
Artikel ini akan membahas konsep evangelisasi dalam pemikiran Reformed, metode yang digunakan, tantangan dalam penginjilan, serta bagaimana penginjilan harus dilakukan dengan setia dan berpusat pada Injil.
1. Evangelisasi dalam Teologi Reformed
A. Dasar Teologis Evangelisasi
Teologi Reformed memahami evangelisasi dalam kerangka rencana kekal Allah. Ini berarti bahwa:
- Allah telah memilih umat-Nya sejak kekekalan (predestinasi).
- Yesus Kristus telah mati bagi umat pilihan-Nya (penebusan tertentu).
- Roh Kudus membangkitkan orang berdosa untuk menerima Injil (panggilan efektif).
Efesus 1:4-5 menegaskan bahwa:"Sebab di dalam Dia, Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya."
Meski Allah telah menetapkan siapa yang akan diselamatkan, ini tidak menghilangkan tanggung jawab manusia untuk memberitakan Injil dengan setia.
Jonathan Edwards berkata:"Penginjilan adalah sarana yang Allah gunakan untuk membawa umat pilihan-Nya kepada iman dalam Kristus."
B. Peran Gereja dalam Evangelisasi
Evangelisasi dalam teologi Reformed menekankan bahwa gereja adalah alat utama Allah dalam menyebarkan Injil.
Efesus 3:10 berkata:"Supaya sekarang melalui jemaat, hikmat Allah yang sangat banyak ragamnya diberitahukan kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di surga."
Gereja harus:
- Berkhotbah tentang keselamatan dalam Kristus.
- Membimbing orang-orang percaya dalam iman dan pertumbuhan rohani.
- Mengutus misionaris untuk menyebarkan Injil ke seluruh dunia.
Charles Spurgeon menekankan bahwa:"Setiap gereja yang tidak mengutamakan penginjilan sebenarnya sedang menuju kematiannya."
2. Praktik Evangelisasi dalam Teologi Reformed
A. Khotbah sebagai Sarana Utama Penginjilan
Salah satu prinsip utama dalam evangelisasi Reformed adalah bahwa khotbah firman Tuhan adalah sarana utama yang Allah gunakan untuk membawa orang kepada iman.
Roma 10:14-15 berkata:"Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia? Dan bagaimana mereka dapat mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?"
Martin Luther menekankan bahwa firman Tuhan harus dikhotbahkan dengan setia dan berpusat pada Kristus:"Pemberitaan Injil bukan tentang menawarkan agama baru, tetapi menyampaikan kebenaran yang menyelamatkan."
B. Penggunaan Katekismus dan Pengajaran Doktrinal
Teologi Reformed menekankan pentingnya pendidikan rohani dalam evangelisasi."Iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus." (Roma 10:17)
Beberapa metode pengajaran yang digunakan:
- Katekisasi – Mengajarkan dasar iman Kristen kepada orang percaya baru.
- Disiplin Gereja – Memastikan bahwa iman yang sejati menghasilkan buah rohani.
- Penginjilan Apologetika – Menjawab pertanyaan skeptis berdasarkan firman Tuhan.
John Calvin menekankan bahwa pengajaran yang benar sangat penting agar penginjilan tidak menjadi sekadar emosi sesaat, tetapi menghasilkan murid sejati.
C. Misi dan Pengutusan Misionaris
Meski teologi Reformed menekankan anugerah Allah dalam keselamatan, gereja tetap memiliki tanggung jawab untuk mengutus misionaris.
Matius 9:37-38 berkata:"Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuhan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu."
Jonathan Edwards menekankan bahwa misi global adalah bagian dari rencana Allah dalam menggenapi pemulihan seluruh bangsa.
3. Tantangan dalam Evangelisasi
A. Pengaruh Sekularisme dan Relativisme
Dalam dunia modern, banyak orang menolak Injil karena mereka percaya bahwa tidak ada kebenaran mutlak.
Namun, Yesus berkata dalam Yohanes 14:6:"Akulah jalan, kebenaran, dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."
R.C. Sproul menekankan bahwa gereja harus tetap teguh dalam kebenaran Alkitab, meskipun budaya menolak Injil.
B. Kesulitan dalam Menjangkau Masyarakat Sekuler dan Agama Lain
Banyak orang menolak Injil karena mereka terikat dengan tradisi agama atau filsafat duniawi.
2 Korintus 4:4 berkata:"Allah zaman ini telah membutakan pikiran orang-orang yang tidak percaya, supaya mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus."
Solusinya adalah berdoa agar Roh Kudus membuka hati mereka dan dengan setia menyampaikan kebenaran.
C. Kesalahan dalam Metode Evangelisasi
Beberapa gereja menggunakan metode evangelisasi yang tidak alkitabiah, seperti:
- Menyederhanakan Injil menjadi "terima Yesus dan hidupmu akan lebih baik".
- Mengandalkan hiburan dan daya tarik duniawi untuk menjangkau orang.
- Menghindari doktrin dosa dan pertobatan untuk menyenangkan orang banyak.
Paulus berkata dalam 1 Korintus 1:18:"Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan, itu adalah kekuatan Allah."
Evangelisasi yang sejati harus berfokus pada keselamatan dalam Kristus, bukan pada kenyamanan manusia.
4. Bagaimana Evangelisasi Seharusnya Dilakukan?
A. Memberitakan Injil Secara Setia dan Alkitabiah
Penginjilan harus selalu berpusat pada:
- Dosa manusia dan kebutuhan akan Juruselamat (Roma 3:23).
- Yesus Kristus sebagai satu-satunya jalan keselamatan (Yohanes 14:6).
- Panggilan untuk bertobat dan percaya (Kisah 2:38).
B. Berdoa untuk Pekerjaan Roh Kudus
Tanpa pekerjaan Roh Kudus, penginjilan akan sia-sia.
Yohanes 6:44 berkata:"Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jika ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku."
Jonathan Edwards menekankan bahwa doa adalah kunci utama dalam penginjilan, karena hanya Allah yang dapat mengubah hati manusia.
Kesimpulan
Evangelisasi dalam pemikiran Reformed menegaskan bahwa Allah yang berdaulat dalam keselamatan, tetapi gereja memiliki tanggung jawab untuk memberitakan Injil dengan setia.
Prinsip utama dalam evangelisasi Reformed:
- Firman Tuhan adalah sarana utama dalam penginjilan.
- Penginjilan harus berpusat pada Kristus dan karya salib-Nya.
- Gereja memiliki peran penting dalam mendidik dan mengutus penginjil.
Semoga kita semua setia dalam panggilan penginjilan, dengan percaya bahwa Allah akan memakai pemberitaan Injil untuk membawa umat pilihan-Nya kepada keselamatan.