Galatia 2:15-16: Pembenaran Hanya oleh Iman
Pendahuluan
Galatia 2:15-16 adalah bagian penting dalam Perjanjian Baru yang menegaskan bahwa keselamatan tidak diperoleh melalui hukum Taurat, tetapi hanya melalui iman kepada Yesus Kristus. Ayat ini berbunyi:
Galatia 2:15 Kita adalah orang-orang yang dilahirkan sebagai bangsa Yahudi dan bukan orang-orang berdosa dari bangsa bukan Yahudi.Galatia 2:16 Namun, kita tahu bahwa tidak seorang pun dibenarkan karena melakukan Hukum Taurat, melainkan melalui iman dalam Yesus Kristus. Bahkan, kita juga telah percaya kepada Yesus Kristus supaya kita dibenarkan oleh iman dalam Kristus, bukan karena melakukan Hukum Taurat. Sebab, tidak seorang pun dibenarkan karena melakukan Hukum Taurat! (Galatia 2:15-16, AYT)Dalam teologi Reformed, ayat ini menegaskan doktrin pembenaran hanya oleh iman (justification by faith alone), yang menjadi dasar utama Reformasi Protestan. Artikel ini akan membahas makna Galatia 2:15-16 dalam konteksnya, relevansinya dengan doktrin Reformed, serta implikasinya bagi kehidupan Kristen berdasarkan pandangan para teolog seperti John Calvin, R.C. Sproul, John Piper, Martyn Lloyd-Jones, dan lainnya.
1. Eksposisi Galatia 2:15-16 dalam Konteks Surat Galatia
Surat Galatia ditulis oleh Rasul Paulus untuk menegur jemaat di Galatia yang mulai terpengaruh oleh ajaran sesat dari kaum Yudaisme. Mereka mengajarkan bahwa selain iman kepada Kristus, orang percaya juga harus menaati hukum Taurat (terutama sunat) untuk memperoleh keselamatan. Paulus dengan tegas menolak ajaran ini dan menegaskan bahwa keselamatan hanya datang melalui iman kepada Kristus, bukan karena perbuatan hukum Taurat.
A. "Kita adalah orang-orang yang dilahirkan sebagai bangsa Yahudi" (Galatia 2:15)
1. Identitas Yahudi dan Hukum Taurat
Paulus mengakui bahwa dirinya dan orang-orang Yahudi lainnya memiliki keistimewaan sebagai umat perjanjian yang menerima hukum Taurat secara langsung dari Allah.
Roma 9:4-5 berkata:
"Mereka adalah orang Israel, yang memiliki hak sebagai anak, kemuliaan, perjanjian-perjanjian, pemberian hukum Taurat, ibadah, dan janji-janji."
Namun, Paulus segera menegaskan bahwa keistimewaan ini tidak berarti bahwa mereka secara otomatis dibenarkan di hadapan Allah.
John Calvin dalam Commentary on Galatians menulis:
"Keistimewaan sebagai orang Yahudi tidak menjamin keselamatan. Bahkan mereka yang berada di bawah hukum Taurat tetap membutuhkan Kristus untuk dibenarkan."
B. "Namun, kita tahu bahwa tidak seorang pun dibenarkan karena melakukan Hukum Taurat" (Galatia 2:16)
1. Pembenaran Bukan Melalui Perbuatan
Paulus dengan jelas menyatakan bahwa tidak ada seorang pun yang dapat dibenarkan oleh hukum Taurat. Ini karena hukum Taurat menuntut ketaatan yang sempurna, yang mustahil dipenuhi oleh manusia berdosa.
Roma 3:20 berkata:
"Sebab, tidak seorang pun akan dibenarkan di hadapan-Nya oleh perbuatan hukum Taurat, karena melalui hukum Taurat orang menjadi sadar akan dosa."
R.C. Sproul dalam Faith Alone menegaskan:
"Keselamatan bukan hasil usaha manusia, karena manusia dalam keadaan dosa tidak mampu menaati hukum Allah dengan sempurna. Satu-satunya harapan kita adalah anugerah Allah melalui iman kepada Kristus."
2. Hukum Taurat Mengungkapkan Dosa, tetapi Tidak Menyelamatkan
Hukum Taurat diberikan bukan untuk menyelamatkan manusia, tetapi untuk menunjukkan betapa berdosanya manusia dan kebutuhan mereka akan seorang Juruselamat.
Galatia 3:24 berkata:
"Hukum Taurat menjadi penuntun bagi kita sampai Kristus datang supaya kita dibenarkan oleh iman."
Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menjelaskan bahwa hukum Taurat seperti cermin yang menunjukkan dosa kita, tetapi tidak memiliki kuasa untuk membersihkannya.
C. "Melainkan melalui iman dalam Yesus Kristus"
1. Sola Fide: Pembenaran Hanya oleh Iman
Prinsip Sola Fide (iman saja) adalah salah satu pilar utama Reformasi Protestan.
Roma 5:1 berkata:
"Sebab itu, karena kita telah dibenarkan oleh iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah melalui Tuhan kita, Yesus Kristus."
John Calvin menegaskan dalam Institutes of the Christian Religion:
"Pembenaran bukanlah sesuatu yang bisa diperoleh melalui perbuatan baik atau usaha manusia. Itu adalah anugerah Allah yang diterima melalui iman kepada Kristus."
2. Kristus sebagai Satu-Satunya Dasar Pembenaran
2 Korintus 5:21 berkata:
"Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita menjadi kebenaran Allah."
John Piper dalam The Future of Justification menekankan bahwa iman bukanlah usaha manusia untuk mendapatkan keselamatan, tetapi sarana yang dipakai Allah untuk memberikan kebenaran Kristus kepada kita.
D. "Bahkan, kita juga telah percaya kepada Yesus Kristus supaya kita dibenarkan oleh iman dalam Kristus"
1. Iman sebagai Sarana, Bukan Sumber Keselamatan
Efesus 2:8-9 berkata:
"Sebab, karena anugerah kamu diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, bukan hasil pekerjaanmu, supaya tidak ada orang yang memegahkan diri."
Herman Bavinck menegaskan bahwa iman bukanlah penyebab keselamatan, tetapi alat yang digunakan oleh Allah untuk menerapkan keselamatan kepada kita.
E. "Sebab, tidak seorang pun dibenarkan karena melakukan Hukum Taurat"
1. Keselamatan adalah Anugerah, Bukan Upah
Roma 11:6 berkata:
"Jika itu karena anugerah, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak, anugerah itu bukan lagi anugerah."
John MacArthur dalam The Gospel According to Jesus menegaskan bahwa keselamatan bukan hasil kerja manusia, tetapi semata-mata anugerah Allah yang diberikan kepada orang-orang yang percaya kepada Kristus.
2. Galatia 2:15-16 dan Doktrin Teologi Reformed
A. Sola Scriptura: Firman Tuhan sebagai Otoritas Tertinggi
Semua doktrin harus diuji dengan firman Tuhan.
2 Timotius 3:16 berkata:
"Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, dan mendidik orang dalam kebenaran."
John Calvin menegaskan bahwa Alkitab adalah satu-satunya standar kebenaran bagi gereja dan kehidupan Kristen.
B. Perseverance of the Saints: Ketekunan Orang Kudus
Filipi 1:6 berkata:
"Aku yakin bahwa Ia yang telah memulai pekerjaan baik di antara kamu, Ia juga yang akan menyempurnakannya sampai hari Kristus Yesus."
Martyn Lloyd-Jones menegaskan bahwa mereka yang benar-benar diselamatkan akan bertahan dalam iman sampai akhir.
Kesimpulan
Galatia 2:15-16 mengajarkan bahwa:
- Keselamatan hanya oleh iman kepada Kristus, bukan oleh Hukum Taurat.
- Kristus adalah satu-satunya dasar pembenaran kita.
- Iman bukan usaha manusia, tetapi sarana anugerah Allah.
- Hukum Taurat tidak dapat menyelamatkan, tetapi menunjukkan kebutuhan kita akan Kristus.
Sebagai orang percaya, kita harus bersandar sepenuhnya pada anugerah Allah dan terus hidup dalam iman kepada Kristus.
Soli Deo Gloria!