Ibrani 9:22: Penebusan Melalui Darah Kristus

Ibrani 9:22: Penebusan Melalui Darah Kristus

Pendahuluan: Mengapa Darah Dibutuhkan untuk Pengampunan?

Ibrani 9:22 adalah salah satu ayat kunci dalam pemahaman doktrin penebusan dalam kekristenan. Ayat ini menegaskan prinsip teologis bahwa tanpa penumpahan darah, tidak ada pengampunan dosa. Dalam teologi Reformed, konsep ini sangat penting karena berakar dalam doktrin penggantian penal (penal substitution), yang menyatakan bahwa Kristus menanggung hukuman dosa manusia melalui kematian-Nya.

Untuk memahami makna Ibrani 9:22, kita perlu membahas beberapa aspek penting:

  1. Konteks Perjanjian Lama dan sistem korban dalam Hukum Taurat.
  2. Kristus sebagai penggenapan korban dalam Perjanjian Baru.
  3. Bagaimana teolog Reformed menjelaskan doktrin ini.
  4. Implikasi doktrin ini bagi kehidupan Kristen.

1. Konteks Perjanjian Lama: Darah dalam Hukum Taurat

Dalam Perjanjian Lama, pengampunan dosa sering kali dikaitkan dengan sistem korban yang ditetapkan dalam hukum Musa. Beberapa prinsip utama yang dapat kita temukan dalam kitab Imamat adalah:

  • Korban adalah bagian dari sistem keimamatan
    Imamat 17:11 mengatakan:
    “Sebab nyawa makhluk ada dalam darahnya dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa.”

    Darah melambangkan kehidupan, dan dalam sistem korban, darah dicurahkan sebagai simbol pengorbanan yang menggantikan orang berdosa.

  • Hari Pendamaian (Yom Kippur)
    Dalam Imamat 16, imam besar mempersembahkan korban bagi seluruh umat Israel untuk menghapus dosa mereka. Ini adalah bayangan dari korban Kristus yang akan datang.

John Owen: Korban Darah sebagai Bayangan Kristus

John Owen, dalam bukunya The Death of Death in the Death of Christ, menjelaskan bahwa semua korban dalam Perjanjian Lama adalah bayangan dari karya penebusan Kristus. Ia berkata:

“Tidak ada pengampunan sejati yang dapat ditemukan dalam darah binatang; semua itu hanya menunjuk pada Kristus yang adalah korban sejati yang telah dijanjikan oleh Allah.”

Dengan kata lain, korban darah dalam Perjanjian Lama hanya memiliki kuasa simbolik dan tidak dapat benar-benar menghapus dosa. Hanya Kristus yang dapat melakukannya.

2. Kristus sebagai Penggenapan Korban dalam Perjanjian Baru

Dalam Perjanjian Baru, Kristus disebut sebagai Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia (Yohanes 1:29). Surat Ibrani secara khusus menjelaskan bagaimana Kristus adalah Imam Besar yang sejati dan sekaligus korban yang sempurna.

R.C. Sproul: Kristus sebagai Imam dan Korban

R.C. Sproul, dalam bukunya The Holiness of God, menekankan bahwa perbedaan utama antara korban dalam Perjanjian Lama dan Kristus adalah efektivitasnya. Ia menulis:

“Korban dalam Perjanjian Lama harus dilakukan berulang kali karena sifatnya yang sementara. Namun, Kristus, sebagai korban yang sempurna, mempersembahkan diri-Nya satu kali untuk selamanya.”

Ibrani 9:12 mengatakan:

“Dan Ia masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus, bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri, dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.”

Dengan kata lain, Kristus adalah penggenapan dari semua korban dalam Perjanjian Lama.

3. Pandangan Teolog Reformed tentang Darah dan Pengampunan Dosa

a. John Calvin: Pengorbanan Kristus adalah Pengganti bagi Orang Percaya

John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menjelaskan bahwa pengorbanan Kristus bukan hanya sekadar contoh kasih, tetapi benar-benar menggantikan hukuman yang seharusnya kita tanggung. Ia berkata:

“Kristus menanggung murka Allah di atas kayu salib, menggantikan kita, sehingga kita dibenarkan bukan karena kebaikan kita, tetapi karena darah-Nya.”

Ini berhubungan erat dengan doktrin penggantian penal, yang menyatakan bahwa Kristus mengambil tempat kita dan mengalami hukuman yang seharusnya kita terima.

b. Louis Berkhof: Kematian Kristus sebagai Kebutuhan Mutlak untuk Penebusan

Louis Berkhof dalam Systematic Theology menguraikan bahwa Ibrani 9:22 menunjukkan sifat absolut dari keadilan Allah. Ia menulis:

“Keadilan Allah menuntut bahwa dosa harus dihukum, dan tanpa darah, tidak ada dasar hukum untuk pengampunan.”

Dalam pemahaman ini, pengampunan bukanlah sesuatu yang diberikan begitu saja, tetapi harus ada harga yang dibayar – dan harga itu adalah darah Kristus.

c. Charles Hodge: Darah Kristus sebagai Sumber Kehidupan Baru

Charles Hodge dalam Commentary on Hebrews menjelaskan bahwa darah Kristus tidak hanya membersihkan dosa tetapi juga membawa kehidupan baru bagi orang percaya. Ia menyatakan:

“Melalui darah Kristus, kita tidak hanya dibebaskan dari hukuman dosa, tetapi juga diberi kehidupan rohani yang baru dalam persekutuan dengan Allah.”

Ini berarti bahwa karya Kristus tidak hanya menyelamatkan kita dari hukuman, tetapi juga memampukan kita hidup dalam kekudusan.

4. Implikasi bagi Kehidupan Kristen

a. Keselamatan Hanya Melalui Kristus

Karena Ibrani 9:22 menegaskan bahwa pengampunan hanya terjadi melalui darah, ini berarti bahwa tidak ada cara lain untuk diselamatkan kecuali melalui Yesus Kristus. Seperti yang Yesus katakan dalam Yohanes 14:6:

“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”

b. Kehidupan yang Ditebus Seharusnya Hidup dalam Kekudusan

Jika kita telah ditebus oleh darah Kristus, maka hidup kita harus mencerminkan kekudusan. 1 Petrus 1:18-19 mengatakan:

“Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia ... bukan dengan barang yang fana ... tetapi dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus.”

Darah Kristus bukan hanya untuk pengampunan, tetapi juga untuk transformasi hidup.

c. Bersyukur atas Pengorbanan Kristus

Kesadaran akan harga yang telah dibayar untuk keselamatan kita harus membuat kita hidup dalam rasa syukur dan penyembahan. Efesus 1:7 mengatakan:

“Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya.”

Kesimpulan: Darah Kristus adalah Jaminan Pengampunan dan Kehidupan Kekal

Ibrani 9:22 menegaskan bahwa tanpa penumpahan darah, tidak ada pengampunan dosa. Dalam terang teologi Reformed, kita melihat bahwa:

  1. Sistem korban dalam Perjanjian Lama hanyalah bayangan dari pengorbanan Kristus (John Owen).
  2. Kristus adalah korban yang sempurna, yang mempersembahkan darah-Nya sekali untuk selamanya (R.C. Sproul).
  3. Keadilan Allah menuntut pengorbanan, dan darah Kristus adalah pemenuhan tuntutan itu (Louis Berkhof).
  4. Darah Kristus bukan hanya untuk pengampunan, tetapi juga untuk kehidupan baru dalam kekudusan (Charles Hodge).

Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup dalam kesadaran akan pengorbanan Kristus, bersyukur atas keselamatan yang telah diberikan, dan hidup dalam kekudusan sebagai respons terhadap anugerah-Nya.

“Darah Kristus adalah satu-satunya jalan menuju pengampunan, dan tanpa itu, kita tetap berada dalam dosa. Marilah kita menghormati dan menghargai karya-Nya dengan hidup bagi-Nya.”

Next Post Previous Post