Yohanes 10:29: Jaminan Keselamatan dalam Tangan Allah
Pendahuluan:
Salah satu pertanyaan teologis terbesar dalam kehidupan Kristen adalah: Dapatkah seorang percaya kehilangan keselamatannya? Teologi Reformed dengan tegas menjawab tidak, dan salah satu dasar alkitabiah yang mendukung pandangan ini adalah Yohanes 10:29.
"Bapa-Ku, yang telah memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar daripada semua, dan tidak ada seorang pun dapat merebut mereka dari tangan Bapa." (Yohanes 10:29, AYT)
Ayat ini merupakan bagian dari pengajaran Yesus mengenai diri-Nya sebagai Gembala yang Baik yang memberikan jaminan mutlak bagi domba-domba-Nya. Dalam teologi Reformed, Yohanes 10:29 sering dikaitkan dengan doktrin Perseverance of the Saints (Ketekunan Orang Kudus), yaitu keyakinan bahwa orang-orang yang telah dipilih Allah akan tetap berada dalam anugerah-Nya dan tidak akan kehilangan keselamatan mereka.
Dalam artikel ini, kita akan membahas makna Yohanes 10:29, mengupasnya dalam konteks teologi Reformed, dan menelaah pendapat para pakar teologi Reformed mengenai ayat ini.
1. Konteks Yohanes 10:29
A. Konteks Injil Yohanes
Injil Yohanes secara keseluruhan menekankan keilahian Kristus dan hubungan-Nya yang erat dengan Bapa. Yesus sering menggunakan perumpamaan dan metafora untuk menggambarkan identitas-Nya sebagai Juruselamat. Dalam pasal 10, Yesus menyatakan diri-Nya sebagai Gembala yang Baik yang mengenal domba-domba-Nya dan memberikan nyawa-Nya bagi mereka (Yohanes 10:11).
John Calvin dalam Commentary on John menyoroti bahwa Yohanes 10 membedakan antara domba-domba sejati (orang-orang pilihan Allah) dan mereka yang bukan bagian dari kawanan Kristus. Domba-domba sejati mendengar suara-Nya dan mengikuti-Nya, sementara yang lain menolak-Nya.
B. Konteks Yohanes 10:29 dalam Pasal 10
Untuk memahami Yohanes 10:29 dengan lebih baik, kita perlu melihat ayat-ayat sebelumnya:
- Yesus mengenal domba-domba-Nya dan mereka mendengar suara-Nya (Yohanes 10:27).
- Yesus memberikan hidup kekal kepada mereka dan mereka tidak akan binasa (Yohanes 10:28).
- Tidak ada yang dapat merebut mereka dari tangan Yesus (Yohanes 10:28).
- Tidak ada yang dapat merebut mereka dari tangan Bapa (Yohanes 10:29).
- Yesus dan Bapa adalah satu (Yohanes 10:30).
Dari sini, kita melihat bahwa keselamatan umat Allah dijamin dalam tangan Yesus dan tangan Bapa, sebuah kebenaran yang menjadi dasar doktrin jaminan keselamatan.
2. Tafsiran Reformed atas Yohanes 10:29
A. "Bapa-Ku, yang telah memberikan mereka kepada-Ku"
Frasa ini menunjukkan bahwa keselamatan berasal dari pemilihan ilahi. Teologi Reformed menegaskan bahwa keselamatan bukan hasil usaha manusia, melainkan keputusan Allah yang kekal.
1. Doktrin Pemilihan dalam Teologi Reformed
- John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menegaskan bahwa Allah telah memilih umat-Nya sebelum dunia dijadikan (Efesus 1:4-5). Keselamatan bukan hasil usaha manusia, melainkan anugerah Allah yang diberikan kepada mereka yang telah dipilih-Nya.
- R.C. Sproul dalam Chosen by God menekankan bahwa pemilihan ini adalah tindakan kasih Allah yang bebas dan berdaulat.
Karena domba-domba ini telah diberikan kepada Kristus oleh Bapa, mereka adalah milik-Nya secara kekal dan tidak dapat hilang.
B. "Bapa lebih besar daripada semua"
Bagian ini menegaskan kedaulatan dan supremasi Allah atas segala sesuatu. Jika Allah lebih besar daripada semua, maka tidak ada kuasa di alam semesta yang dapat melawan kehendak-Nya.
1. Keamanan Keselamatan dalam Kedaulatan Allah
- Martin Lloyd-Jones dalam God’s Ultimate Purpose menekankan bahwa keselamatan kita dijaga oleh Allah yang Mahakuasa, bukan oleh usaha manusia.
- John Piper dalam Future Grace menyatakan bahwa karena Allah lebih besar dari segala sesuatu, tidak ada yang dapat membatalkan janji-Nya terhadap umat pilihan-Nya.
Kedaulatan Allah memberikan jaminan mutlak bahwa keselamatan umat-Nya tidak akan pernah gagal.
C. "Tidak ada seorang pun dapat merebut mereka dari tangan Bapa"
Ini adalah pernyataan tegas mengenai jaminan keselamatan. Teologi Reformed memahami ayat ini sebagai bukti bahwa orang percaya sejati tidak akan pernah kehilangan keselamatan mereka.
1. Keselamatan yang Tidak Bisa Hilang
- Augustine dalam The City of God menyatakan bahwa jika keselamatan bergantung pada manusia, maka manusia akan kehilangannya. Tetapi karena keselamatan adalah karya Allah, maka itu tidak dapat hilang.
- Charles Spurgeon dalam All of Grace menegaskan bahwa jika seseorang benar-benar milik Kristus, maka tidak ada kuasa di dunia yang dapat memisahkannya dari kasih Allah (Roma 8:38-39).
Doktrin Perseverance of the Saints (Ketekunan Orang Kudus) menegaskan bahwa mereka yang sungguh-sungguh diselamatkan akan bertahan dalam iman sampai akhir.
3. Implikasi Teologis Yohanes 10:29 dalam Tradisi Reformed
A. Jaminan Keselamatan dan Kepastian Iman
Yohanes 10:29 memberikan kepastian bahwa keselamatan kita bukan berdasarkan kekuatan kita sendiri, tetapi dalam tangan Allah yang Mahakuasa.
Michael Horton dalam Putting Amazing Back into Grace menekankan bahwa kepastian ini membawa ketenangan bagi orang percaya dan membebaskan mereka dari ketakutan kehilangan keselamatan.
B. Perbedaan dengan Pandangan Arminian
Pandangan Reformed tentang Yohanes 10:29 berbeda dengan pandangan Arminian yang percaya bahwa seseorang bisa kehilangan keselamatannya jika mereka berpaling dari Allah.
- Jacobus Arminius berpendapat bahwa seseorang bisa jatuh dari anugerah jika mereka tidak tetap beriman.
- John Owen dalam The Death of Death in the Death of Christ berargumen bahwa jika keselamatan bisa hilang, maka itu berarti Kristus gagal dalam karya penebusan-Nya.
Teologi Reformed menegaskan bahwa karena keselamatan adalah anugerah, maka itu tidak bisa hilang.
C. Ketaatan Sebagai Bukti, Bukan Syarat Keselamatan
Meskipun keselamatan dijamin oleh Allah, ini tidak berarti bahwa orang percaya bisa hidup sembarangan.
Jonathan Edwards dalam Religious Affections menjelaskan bahwa bukti keselamatan adalah kehidupan yang diubahkan dan penuh ketaatan kepada Kristus.
Yakobus 2:26 menegaskan bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati. Namun, dalam teologi Reformed, perbuatan baik adalah hasil dari keselamatan, bukan syarat untuk mempertahankannya.
4. Kesimpulan
Yohanes 10:29 memberikan kepastian bahwa orang-orang pilihan Allah tidak akan pernah kehilangan keselamatan mereka. Dari perspektif teologi Reformed, ayat ini mengajarkan bahwa:
- Keselamatan berasal dari pemilihan Allah dan diberikan kepada Kristus.
- Kedaulatan Allah memastikan bahwa tidak ada yang dapat membatalkan keselamatan orang percaya.
- Keselamatan yang sejati tidak bisa hilang, karena dijaga oleh tangan Allah yang Mahakuasa.
- Ketaatan adalah bukti dari keselamatan, bukan syarat untuk mempertahankannya.
Sebagaimana dikatakan oleh Charles Spurgeon:
"Jika kamu adalah domba Kristus, maka kamu akan tetap menjadi domba-Nya selama-lamanya, karena Dia tidak pernah kehilangan satu pun dari mereka."
Soli Deo Gloria!
