Khotbah Minggu: Doa Yabes – Hidup Dalam Berkat Dan Kehendak Tuhan (1 Tawarikh 4:9-10)

Khotbah Minggu: Doa Yabes – Hidup Dalam Berkat Dan Kehendak Tuhan (1 Tawarikh 4:9-10)

Pendahuluan:

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, hari ini kita akan merenungkan sebuah doa yang terkenal dalam Alkitab, yaitu Doa Yabes yang terdapat dalam 1 Tawarikh 4:9-10.

"Yabes lebih dimuliakan dari saudara-saudaranya; nama itu diberikan ibunya kepadanya sebab katanya: ‘Aku telah melahirkan dia dengan kesakitan.’ Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya: ‘Kiranya Engkau memberkati aku dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku dan melindungi aku dari malapetaka sehingga kesakitan tidak menimpa aku!’ Dan Allah mengabulkan permintaannya."

Dalam ayat ini, kita melihat seorang tokoh yang tidak banyak disebut dalam Alkitab, tetapi doanya dicatat sebagai contoh bagi kita. Yabes adalah seseorang yang namanya berarti "kesakitan", tetapi ia tidak membiarkan identitasnya ditentukan oleh masa lalunya. Ia berseru kepada Tuhan dan meminta berkat-Nya, dan Allah mengabulkan doanya.

Hari ini, kita akan belajar tiga hal dari kehidupan dan doa Yabes:

  1. Siapa Yabes dan Mengapa Namanya Penting?
  2. Isi Doa Yabes dan Maknanya
  3. Bagaimana Kita Dapat Mengaplikasikan Doa Yabes dalam Hidup Kita?

1. Siapa Yabes dan Mengapa Namanya Penting?

Dalam Alkitab, nama sering kali mencerminkan keadaan atau harapan atas seseorang. Nama "Yabes" berasal dari kata Ibrani "otseb" yang berarti kesakitan atau penderitaan. Nama ini diberikan oleh ibunya karena ia dilahirkan dalam kesakitan yang luar biasa.

Menurut teologi Reformed, kita memahami bahwa Allah berdaulat atas segala sesuatu, termasuk keadaan kelahiran kita. Tidak ada manusia yang dapat memilih bagaimana ia dilahirkan atau keluarga tempat ia berasal, tetapi kasih karunia Allah dapat mengubah keadaan hidup kita.

Yabes tidak membiarkan identitasnya ditentukan oleh kesakitan atau penderitaan. Ia berseru kepada Allah Israel karena ia tahu bahwa Allah yang berdaulat dapat mengubah nasib seseorang.

Ini mengajarkan kepada kita bahwa:

  • Masa lalu kita tidak menentukan masa depan kita.
  • Allah dapat memakai siapa saja untuk kemuliaan-Nya, termasuk mereka yang dianggap tidak penting oleh dunia.
  • Yang terpenting bukanlah bagaimana kita memulai, tetapi bagaimana kita berjalan dalam iman kepada Tuhan.

2. Isi Doa Yabes dan Maknanya

Dalam 1 Tawarikh 4:10, doa Yabes terdiri dari empat bagian utama yang memiliki makna teologis mendalam:

a) "Kiranya Engkau memberkati aku"

Yabes meminta berkat dari Allah. Dalam teologi Reformed, kita memahami bahwa berkat sejati berasal dari Tuhan dan bukan sekadar materi atau keberhasilan duniawi. Efesus 1:3 mengatakan bahwa kita telah diberkati "di dalam Kristus dengan segala berkat rohani di sorga."

Ketika Yabes meminta berkat, ia tidak sekadar meminta kekayaan, tetapi ia meminta kasih karunia dan penyertaan Tuhan dalam hidupnya. Ini mengajarkan kita bahwa:

  • Berkat terbesar adalah berada dalam hubungan yang benar dengan Tuhan.
  • Berkat bukan hanya tentang materi, tetapi tentang kepenuhan hidup dalam Kristus.
  • Kita harus mencari berkat Tuhan dengan hati yang rendah dan bergantung pada-Nya.

b) "Dan memperluas daerahku"

Dalam konteks Perjanjian Lama, memperluas daerah bisa berarti menambah tanah atau wilayah. Namun, dalam terang Perjanjian Baru, ini juga dapat berarti memperluas pengaruh rohani.

Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk bertumbuh dalam iman, memperluas pelayanan, dan membawa lebih banyak orang kepada Kristus. Ini sejalan dengan Matius 28:19, di mana Yesus memerintahkan kita untuk "Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku."

Ini berarti:

  • Kita harus memiliki visi yang lebih besar dalam melayani Tuhan.
  • Kita harus berdoa agar Tuhan memakai kita untuk memperluas kerajaan-Nya.
  • Kita harus siap untuk keluar dari zona nyaman dan taat kepada kehendak Tuhan.

c) "Kiranya tangan-Mu menyertai aku"

Dalam Alkitab, "tangan Tuhan" melambangkan kuasa, perlindungan, dan pimpinan-Nya. Yabes sadar bahwa tanpa Tuhan, ia tidak dapat melakukan apa pun.

Doa ini mengajarkan kita bahwa:

  • Kita tidak dapat hidup dalam kekuatan sendiri, tetapi harus bergantung pada Tuhan.
  • Penyertaan Tuhan lebih berharga daripada berkat materi apa pun.
  • Ketika kita melangkah dalam iman, kita harus yakin bahwa Tuhan menyertai kita.

d) "Dan melindungi aku dari malapetaka sehingga kesakitan tidak menimpa aku!"

Mengingat bahwa nama Yabes berarti "kesakitan," ia meminta agar Tuhan melindungi hidupnya dari penderitaan yang lebih besar. Namun, ini bukan berarti bahwa orang percaya akan selalu terbebas dari kesulitan.

Dalam teologi Reformed, kita memahami bahwa:

  • Penderitaan sering kali digunakan Tuhan untuk membentuk kita dalam kesalehan (Roma 8:28).
  • Namun, kita tetap bisa meminta perlindungan Tuhan agar tidak jatuh ke dalam pencobaan yang melemahkan iman kita.
  • Yang terpenting bukanlah bebas dari penderitaan, tetapi mengalami anugerah Tuhan di tengah segala keadaan.

Dan yang luar biasa, Allah mengabulkan doa Yabes! Ini menunjukkan bahwa Tuhan mendengar dan menjawab doa umat-Nya yang berseru dengan iman.

3. Bagaimana Kita Dapat Mengaplikasikan Doa Yabes dalam Hidup Kita?

Dari doa Yabes, kita dapat mengambil beberapa prinsip praktis untuk diterapkan dalam kehidupan kita sebagai orang percaya:

a) Berdoa dengan Iman dan Ketekunan

Yabes tidak hanya menerima keadaan hidupnya, tetapi ia berseru kepada Tuhan. Sebagai orang Kristen, kita harus belajar berdoa dengan iman dan ketekunan. Yesus berkata dalam Matius 7:7, "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu."

b) Menginginkan Berkat untuk Tujuan yang Benar

Berkat yang kita minta dari Tuhan harus sesuai dengan kehendak-Nya, bukan hanya untuk kesenangan pribadi. Yakobus 4:3 berkata, "Kamu berdoa, tetapi kamu tidak menerima, karena kamu salah berdoa, yaitu untuk memuaskan hawa nafsumu."

c) Mengandalkan Tuhan dalam Segala Hal

Seperti Yabes yang meminta agar tangan Tuhan menyertai dia, kita harus selalu bergantung pada Tuhan. Yohanes 15:5 berkata, "Di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa."

d) Menghidupi Panggilan Kita dengan Berani

Yabes meminta perluasan wilayahnya, yang dapat diartikan sebagai pertumbuhan dalam pelayanan. Kita harus berani melangkah keluar dalam iman dan tidak takut untuk dipakai Tuhan.

Kesimpulan

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, kisah Yabes mengajarkan kita bahwa Allah sanggup mengubah kehidupan siapa pun yang mencari Dia dengan sungguh-sungguh.

  1. Yabes tidak membiarkan masa lalunya menentukan masa depannya.
  2. Ia berseru kepada Tuhan dengan doa yang sungguh-sungguh.
  3. Tuhan mendengar dan mengabulkan doanya.

Mari kita belajar dari Yabes untuk hidup dalam doa, mencari Tuhan dengan sepenuh hati, dan mengandalkan Dia dalam segala hal. Kiranya Tuhan memberkati kita semua dengan hidup yang berkenan kepada-Nya. Amin.

Doa Penutup

"Tuhan yang penuh kasih, kami bersyukur atas firman-Mu hari ini. Ajarkan kami untuk berseru kepada-Mu dengan iman seperti Yabes, agar hidup kami dipenuhi dengan anugerah dan kehendak-Mu. Dalam nama Yesus, kami berdoa. Amin."

Next Post Previous Post