Khotbah Minggu: Tuhan Berperang Bagi Umat-Nya (Keluaran 14:1-14)

Khotbah Minggu: Tuhan Berperang  Bagi Umat-Nya (Keluaran 14:1-14)

Pendahuluan:

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, kita semua pernah menghadapi situasi sulit dalam hidup—momen ketika kita merasa terjebak, tidak ada jalan keluar, dan segala sesuatu tampak mustahil. Mungkin itu adalah masalah keuangan, kesehatan, hubungan, atau tantangan rohani yang membuat kita merasa tak berdaya. Dalam Keluaran 14:1-14, kita melihat bagaimana bangsa Israel mengalami keadaan seperti ini: terjebak di antara Laut Merah dan tentara Mesir yang mengejar mereka.

Namun, dalam situasi yang tampaknya mustahil ini, Allah menunjukkan kuasa dan kasih karunia-Nya. Musa berkata dalam Keluaran 14:13-14:"Jangan takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat sekarang, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya. TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja."

Dalam teologi Reformed, kisah ini bukan hanya tentang pembebasan fisik Israel, tetapi juga merupakan gambaran dari keselamatan oleh kasih karunia Allah, kedaulatan-Nya atas sejarah, dan panggilan umat-Nya untuk hidup dalam iman kepada-Nya.

Hari ini kita akan merenungkan tiga poin utama:

  1. Situasi Mustahil: Umat yang Lemah dan Musuh yang Kuat
  2. Kuasa dan Kedaulatan Allah dalam Pembebasan
  3. Panggilan untuk Hidup dalam Iman dan Kepercayaan kepada Tuhan

1. Situasi Mustahil: Umat yang Lemah dan Musuh yang Kuat

a) Umat Israel Terjebak

Bangsa Israel baru saja keluar dari Mesir setelah mengalami sepuluh tulah yang luar biasa. Namun, alih-alih membiarkan mereka pergi dengan damai, Firaun mengubah pikirannya dan mengerahkan pasukannya untuk menangkap mereka kembali (Keluaran 14:5-9).

Israel kini berada dalam keadaan yang sangat sulit: di depan mereka ada Laut Merah, dan di belakang mereka ada tentara Mesir yang bersenjata lengkap. Secara manusiawi, tidak ada jalan keluar.

b) Ketakutan dan Ketidakpercayaan Bangsa Israel

Melihat ancaman ini, bangsa Israel menjadi sangat takut dan mulai mengeluh kepada Musa:“Apakah karena tidak ada kuburan di Mesir, maka engkau membawa kami untuk mati di padang gurun?” (Keluaran 14:11).

Ini menunjukkan kelemahan iman mereka. Meskipun mereka telah menyaksikan kuasa Allah dalam sepuluh tulah, mereka tetap ragu dan takut ketika menghadapi tantangan baru.

c) Gambar Diri Umat Allah dalam Teologi Reformed

Dalam teologi Reformed, kita memahami bahwa manusia, dalam keadaan berdosa, tidak mampu menyelamatkan dirinya sendiri. Bangsa Israel yang tidak berdaya di hadapan Mesir menggambarkan kondisi rohani manusia yang lemah dan tak berdaya tanpa pertolongan Tuhan.

Efesus 2:1 berkata:“Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.”

Seperti Israel yang terjebak, kita juga terjebak dalam dosa dan tidak bisa menyelamatkan diri sendiri tanpa campur tangan Tuhan.

2. Kuasa dan Kedaulatan Allah dalam Pembebasan

a) Allah Berdaulat dalam Setiap Kejadian

Dalam Keluaran 14:1-4, Tuhan sendiri yang memimpin Israel ke tempat ini, seolah-olah sengaja membuat mereka terjebak. Namun, ada maksud ilahi di balik semua ini:“Aku akan mengeraskan hati Firaun, supaya ia mengejar mereka, dan terhadap Firaun serta seluruh tentaranya Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku, sehingga orang Mesir mengetahui bahwa Akulah TUHAN.” (Keluaran 14:4)

Ini menunjukkan bahwa segala sesuatu ada dalam rencana dan kedaulatan Tuhan. Bahkan ketika situasi tampak buruk, Tuhan sedang bekerja untuk menyatakan kemuliaan-Nya.

b) Allah Berperang bagi Umat-Nya

Ketika bangsa Israel takut, Musa memberikan jawaban yang luar biasa:"TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja." (Keluaran 14:14)

Dalam teologi Reformed, kita percaya bahwa keselamatan adalah sepenuhnya karya Allah, bukan usaha manusia. Allah yang membelah Laut Merah, bukan Israel. Allah yang menenggelamkan pasukan Mesir, bukan usaha manusia.

Demikian juga dengan keselamatan kita:

  • Kita tidak diselamatkan oleh perbuatan baik, tetapi oleh kasih karunia Allah. (Efesus 2:8-9)
  • Kita tidak bisa berperang melawan dosa dengan kekuatan sendiri, tetapi Tuhan yang memberi kemenangan (1 Korintus 15:57).
  • Kita dipanggil untuk percaya dan berserah kepada Tuhan, karena Dialah yang mengatur segalanya.

3. Panggilan untuk Hidup dalam Iman dan Kepercayaan kepada Tuhan

a) Jangan Takut, Berdirilah Tetap

Musa berkata:"Jangan takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN." (Keluaran 14:13)

Dalam hidup, kita sering kali tergoda untuk mengandalkan diri sendiri atau merasa takut saat menghadapi tantangan. Namun, iman sejati adalah percaya bahwa Tuhan sedang bekerja, bahkan ketika kita tidak melihat jalan keluar.

Ibrani 11:6 berkata:“Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah.”

Sebagai orang percaya, kita harus belajar mengandalkan Tuhan sepenuhnya, bukan pada kekuatan atau kepintaran kita sendiri.

b) Taat pada Perintah Tuhan

Tuhan memberikan perintah kepada Musa untuk mengangkat tongkatnya dan membelah Laut Merah (Keluaran 14:16). Musa tidak berdebat atau ragu, tetapi taat kepada Tuhan.

Dalam kehidupan kita:

  • Iman sejati harus diwujudkan dalam tindakan ketaatan.
  • Ketika Tuhan memerintahkan kita untuk berjalan, kita harus taat, meskipun kita belum melihat hasilnya.

c) Tuhan Tidak Pernah Gagal

Saat Israel menyeberangi Laut Merah, Tuhan tidak hanya membelah air, tetapi juga membuat mereka berjalan di tanah kering. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan!

Saat kita menghadapi tantangan, kita harus percaya bahwa:

  • Tuhan adalah Allah yang setia, yang tidak akan meninggalkan kita.
  • Tuhan berkuasa untuk melakukan hal-hal yang di luar pemikiran manusia.
  • Tuhan menggenapi janji-Nya bagi umat-Nya.

Kesimpulan

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, kisah pembelahan Laut Merah bukan sekadar cerita sejarah, tetapi gambaran dari bagaimana Tuhan bekerja dalam kehidupan kita.

  1. Kita sering menghadapi situasi mustahil, seperti bangsa Israel yang terjebak di Laut Merah.
  2. Allah yang berdaulat memegang kendali penuh atas segala situasi dan Dia berperang bagi umat-Nya.
  3. Kita dipanggil untuk hidup dalam iman dan ketaatan, percaya bahwa Tuhan selalu setia menolong kita.

Mungkin hari ini Anda merasa terjebak dalam situasi yang sulit, tetapi ingatlah janji Tuhan: "TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja." (Keluaran 14:14)

Percayalah kepada Tuhan, serahkan segala kekhawatiran kepada-Nya, dan lihat bagaimana Dia menyatakan kemuliaan-Nya dalam hidup Anda. Soli Deo Gloria!

Doa Penutup

"Tuhan yang Mahakuasa, kami bersyukur karena Engkau adalah Allah yang berperang bagi umat-Mu. Dalam setiap tantangan hidup, ajarkan kami untuk percaya kepada-Mu, taat kepada kehendak-Mu, dan bersandar sepenuhnya pada kasih karunia-Mu. Dalam nama Yesus, kami berdoa. Amin."

Next Post Previous Post