Lukas 15:20-24 – 10 Tindakan Sang Bapa dalam Perumpamaan Anak yang Hilang
Pendahuluan:
Lukas 15:20-24 adalah bagian dari Perumpamaan Anak yang Hilang, yang merupakan salah satu perumpamaan paling menyentuh dalam pengajaran Yesus. Perumpamaan ini menggambarkan kasih dan anugerah Bapa Surgawi kepada anak-anak-Nya yang berdosa.
Dalam perumpamaan ini, kita melihat respons luar biasa dari sang ayah ketika anaknya yang telah tersesat akhirnya kembali ke rumah. Ini adalah gambaran dari Allah yang penuh belas kasihan, yang selalu siap menerima anak-anak-Nya yang bertobat.
Dalam artikel ini, kita akan membahas 10 tindakan sang Bapa dalam Lukas 15:20-24 dan bagaimana tindakan ini mencerminkan kasih dan anugerah Allah menurut pandangan teologi Reformed.
Teks Lukas 15:20-24: Lukas 15:20 Maka, berdirilah ia dan pergi kepada ayahnya. Akan tetapi, ketika anak itu masih sangat jauh, ayahnya melihat dia dan dengan penuh belas kasihan, ayahnya itu berlari lalu memeluk dan menciumnya.Lukas 15:21 Kemudian, anak itu berkata kepada ayahnya, ‘Ayah, aku sudah berdosa terhadap surga dan di hadapanmu. Aku tidak lagi pantas disebut anakmu.’Lukas 15:22 Namun, ayahnya itu berkata kepada pelayan-pelayannya, ‘Cepat! Bawalah jubah yang terbaik lalu pakaikanlah kepadanya. Pakaikan juga cincin di jari tangannya dan sandal di kakinya.Lukas 15:23 Bawalah kemari anak sapi yang gemuk dan sembelihlah. Mari kita makan dan bergembira,Lukas 15:24 karena anakku ini telah mati, tetapi sekarang hidup kembali! Ia telah hilang, tetapi sekarang telah ditemukan!’ Maka mereka pun mulai bergembira.”
10 Tindakan Sang Bapa dalam Lukas 15:20-24
1. Sang Bapa Melihat Anaknya dari Jauh (Lukas 15:20a)
"Ketika anak itu masih sangat jauh, ayahnya melihat dia..."
Tindakan ini menunjukkan bahwa sang ayah selalu menantikan kepulangan anaknya. Ini menggambarkan bagaimana Allah terus mencari dan merindukan orang-orang berdosa untuk bertobat.
Pandangan Teologi Reformed: John Calvin menekankan bahwa Allah adalah Allah yang berinisiatif dalam mencari dan menyelamatkan yang terhilang. Manusia yang berdosa tidak mencari Allah, tetapi justru Allah yang lebih dulu mencari kita (Roma 3:11).
Aplikasi bagi kita:
- Tuhan selalu melihat kita lebih dulu, bahkan ketika kita masih jauh dalam dosa.
- Keselamatan adalah inisiatif Tuhan, bukan usaha manusia.
2. Sang Bapa Merasakan Belas Kasihan (Lukas 15:20b)
"...dan dengan penuh belas kasihan..."
Sang ayah tidak marah atau kecewa, tetapi dipenuhi dengan belas kasihan. Ini menunjukkan kasih Allah yang besar kepada orang berdosa.
Pandangan Teologi Reformed: Jonathan Edwards mengajarkan bahwa belas kasihan Allah tidak tergantung pada kebaikan manusia, tetapi murni berdasarkan anugerah-Nya.
Aplikasi bagi kita:
- Tuhan tidak menghukum kita berdasarkan kesalahan kita, tetapi mengasihi kita dengan kasih karunia-Nya.
- Kita dipanggil untuk menunjukkan belas kasihan kepada sesama.
3. Sang Bapa Berlari Menyambut Anaknya (Lukas 15:20c)
"...ayahnya itu berlari..."
Di zaman Yesus, seorang kepala keluarga tidak akan berlari karena dianggap tidak pantas. Namun, sang ayah dalam perumpamaan ini berlari untuk menyambut anaknya.
Pandangan Teologi Reformed: R.C. Sproul menjelaskan bahwa ini adalah simbol kerendahan hati Allah, yang mau turun untuk menyelamatkan manusia.
Aplikasi bagi kita:
- Allah bersedia turun untuk menyelamatkan kita—itulah yang dilakukan Yesus melalui inkarnasi-Nya.
- Kita juga harus rendah hati dalam mengasihi dan menerima orang lain.
4. Sang Bapa Memeluk Anaknya (Lukas 15:20d)
"...lalu memeluk..."
Pelukan dalam budaya Timur Tengah adalah tanda penerimaan dan kasih yang mendalam. Ini menunjukkan bahwa Allah tidak hanya mengampuni dosa kita, tetapi juga menerima kita dengan penuh kasih.
Pandangan Teologi Reformed: Charles Spurgeon mengatakan bahwa pelukan Bapa melambangkan kedekatan dan keintiman yang dipulihkan dengan Allah.
Aplikasi bagi kita:
- Allah menerima kita sepenuhnya, meskipun kita datang dalam keadaan berdosa.
- Kita juga harus belajar menerima orang lain dengan kasih.
5. Sang Bapa Mencium Anaknya (Lukas 15:20e)
"...dan menciumnya."
Ciuman adalah simbol rekonsiliasi dan kasih yang penuh kehangatan. Ini menunjukkan bahwa Allah tidak hanya menerima kita secara formal, tetapi juga menyatakan kasih-Nya dengan cara yang nyata.
Pandangan Teologi Reformed: Herman Bavinck menyebutkan bahwa ciuman ini melambangkan kasih Allah yang tak bersyarat bagi mereka yang kembali kepada-Nya.
Aplikasi bagi kita: Kita harus menunjukkan kasih yang nyata kepada orang-orang di sekitar kita.
6. Sang Bapa Tidak Menghukum, tetapi Mengampuni (Lukas 15:21-22)
"...Aku tidak lagi pantas disebut anakmu." Namun, ayahnya itu berkata..."
Sang ayah tidak menegur anaknya, tetapi langsung mengampuninya dan memulihkan statusnya sebagai anak.
Pandangan Teologi Reformed: B.B. Warfield menegaskan bahwa Allah tidak lagi menghukum kita karena Kristus telah menanggung hukuman dosa kita di kayu salib (Yesaya 53:5).
Aplikasi bagi kita: Kita tidak perlu takut datang kepada Tuhan dalam pertobatan, karena Dia siap mengampuni kita.
7. Sang Bapa Memberikan Jubah Terbaik (Lukas 15:22a)
"Cepat! Bawalah jubah yang terbaik lalu pakaikanlah kepadanya."
Jubah melambangkan pemulihan martabat dan kehormatan. Ini menggambarkan bagaimana Allah memberikan kita kebenaran Kristus ketika kita bertobat.
Pandangan Teologi Reformed: John Owen menjelaskan bahwa jubah terbaik melambangkan kebenaran Kristus yang diberikan kepada kita (2 Korintus 5:21).
Aplikasi bagi kita: Keselamatan bukan berdasarkan usaha kita, tetapi karena kita telah mengenakan kebenaran Kristus.
8. Sang Bapa Memberikan Cincin dan Sandal (Lukas 15:22b)
"Pakaikan juga cincin di jari tangannya dan sandal di kakinya."
Cincin adalah simbol otoritas dan kehormatan, sedangkan sandal menunjukkan bahwa dia bukan lagi budak, tetapi anak yang merdeka.
Pandangan Teologi Reformed: Cornelius Van Til menjelaskan bahwa cincin dan sandal menunjukkan bahwa orang percaya telah diberikan hak sebagai anak-anak Allah (Roma 8:17).
Aplikasi bagi kita: Kita harus hidup sebagai anak-anak Allah yang berotoritas dan merdeka dari dosa.
9. Sang Bapa Mengadakan Pesta Sukacita (Lukas 15:23-24a)
"Mari kita makan dan bergembira..."
Allah bersukacita setiap kali ada orang berdosa yang bertobat (Lukas 15:7).
Pandangan Teologi Reformed: Louis Berkhof menegaskan bahwa pertobatan sejati membawa sukacita di surga.
Aplikasi bagi kita: Kita harus bersukacita ketika ada orang yang bertobat dan kembali kepada Tuhan.
10. Sang Bapa Memulihkan Identitas Anak-Nya (Lukas 15:24b)
"Ia telah hilang, tetapi sekarang telah ditemukan!"
Allah tidak hanya mengampuni, tetapi juga memulihkan kita sebagai anak-anak-Nya.
Aplikasi bagi kita: Tuhan tidak hanya mengampuni dosa kita, tetapi juga memberikan identitas baru dalam Kristus.
Kesimpulan
Lukas 15:20-24 menggambarkan 10 tindakan kasih sang Bapa, yang mencerminkan anugerah dan belas kasihan Allah kepada orang berdosa.
Sebagai orang percaya, kita harus meneladani kasih Allah dengan bersedia mengampuni dan menerima sesama kita dengan kasih yang tulus.
"Berdoalah mohon Roh Kudus memberikan pengertian ketika kita melakukan studi Alkitab."